Anda di halaman 1dari 8

No Peneliti Judul Metode Penelitian Implikasi

(Tahun) (Tempat,Waktu,Sampel,In keperawatan


Jurnal strumen,Jalannya
Penelitian,Hasil)
1. Dini Analisis A. Tempat: RSU Kota 1. Makna yang
Mariani, Faktor Yang Tasikmalaya dan Ciamis terdapat didalam
Yeni Mempengar jurnal ini adalah
Rustina, uhi Kualitas B. Waktu: bahwa kadar Hb
Yusran Hidup Anak C. Sampel:84 responden pre transfusi
Nasution Thalasemia yang berasal dari dua merupakan faktor
(2014) Beta mayor rumah sakit yang paling
memengaruhi
D. Instrumen: kuesioner kualitas hidup
E. Jalannya penelitian: bagi anak dengan
Pada awal melakukan thalasemia beta
penelitian,peneliti mayor.
melakukan survei di kedua 2. Peran kita
tempat yakni RSU Kota sebagai perawat
tasikmalaya dan RSU kota adalah
Ciamis dimana didapatkan memberikan
data pada Januari sampai edukasi kepada
Desember 2010 pasien keluarga tentang
Thalasemia yang rutin thalasemia beta
berkunjung ke RSU mayor
Tasikmalaya untuk
mendapatkan transfusi 3. Memberikan
mencapai 112 orang motivasi kepada
dimana 111 adalah pasien keluarga agar
anak, sedangkan untuk di keluarga
RSU Ciamis sebanyak 110 memberikan
anak dan yang aktif dukungan kepada
transfusi sebanyak 85 anak pada masa
anak. Kemudian dari hasil pretransfusi
studi pendahuluan di RSU karena dukungan
Kota Tasikmalaya dan keluarga faktor
Ciamis pada anak yang paling
penderita Thalasemia berpengaruh
Mayor yang rutin adalah kadar Hb
berkunjung untuk transfusi Pretransfusi.
darah menemukan 4. Implementasi
beberapa keluhan ini dapat
diantaranya penurunan diterapkan di
fungsi sekolah dimana lingkungan rumah
anak sering tidak masuk sakit dan
sekolah karena secara lingkungan
rutin harus menjalani masyarakat.
transfusi darah, penurunan
fungsi sosial dan emosi 5. Perawat dapat
dimana fungsi-fungsi memanfaatkan
tersebut merupakan bagian jurnal ilmiah ini
dari kualitas hidup anak. untuk
Pemahaman perawat memperbaharui
terhadap kualitas hidup ilmu yang pernah
anak terutama pada didapatkan
penderita Thalasemia sebelumnya
merupakan hal yang sebagai referensi
sangat penting untuk dalam melakukan
memberikan asuhan tindakan asuhan
keperawatan yang efektif, keperawatan.
sehingga dapat
menentukan intervensi 6. Terdapat saran
yang tepat sesuai dengan yang ditulis oleh
kondisi anak. Dari latar peneliti dalam
belakang tersebut diatas penelitian ini
perlu dikaji faktor-faktor adalah perlu
yang memengaruhi adanya
kualitas hidup pada anak pemahaman
thalasemia. Kemudian kepada keluarga
peneliti menetapkan akan pentingnya
sampel sebanyak 84 monitoring kadar
responden dengan desain Hb pretranfusi
penelitian yang digunakan sehingga akan
adalah deskriptif analitik lebih efektif
dengan pendekatan cross dalam pemberian
sectional. Dengan tranfusi di rumah
menggunakan kuesioner sakit. Perawat
dan dengan perlu memberikan
mendiskripsikan variabel dukungan kepada
melalui analisis univariat pasien dan
adalah variabel dependen keluarga dalam
yaitu kualitas hidup anak mengidentifikasi
thalasemia dan variabel strategi koping
independen yaitu yang efektif
faktor-faktor yang sehingga bisa
memengaruhi kualitas nyaman dalam
hidup. Analisis multivariat kondisi kronik
menggunakan uji regresi yang dialami anak
linier ganda untuk dan bisa
mengetahui variabel yang beradaptasi secara
paling memengaruhi positif.
kualitas hidup. Dengan
hasil penelitian
menunjukkan terdapat
hubungan antara kualitas
hidup dengan kadar Hb
pre-transfusi (p= 0,003, α=
0,05), dukungan keluarga
(p= 0,003, α= 0,05) dan
penghasilan (p= 0,046, α=
0,05).
F. Hasil:Rata-rata kualitas
hidup subyek penelitian
ini adalah 58,61. Dari
masing- masing domain
dapat dilihat, fungsi emosi
57,61 dan fungsi sekolah
54,52, nilainya dibawah
rata-rata nilai kualitas
hidup populasi normal,
sedangkan fungsi fisik
60,86 dan fungsi sosial
61,46 nilainya diatas nilai
kualitas hidup populasi
normal. Faktor yang
memengaruhi kualitas
hidup anak adalah
penghasilan keluarga, Hb
Pretransfusi dan dukungan
keluarga dengan faktor
yang paling berpengaruh
adalah kadar Hb
Pretransfusi.
2. Kurnia Elka Hubungan A. Tempat :SMF Ilmu 1. Makna yang
Vidyarni, M. antara Kadar Kesehatan Anak (IKA) terdapat didalam
Ali Feritin dan Laboratorium Patologi jurnal ini
Shodikin, dengan Klinik Rumah Sakit adalahbahwa
Rini Riyanti Kadar Daerah (RSD) dr. tidak ada korelasi
(2017) BUN-Kreati Soebandi Kabupaten yang bermakna
nin pada Jember antara kadar
Pasien feritin dengan
Talasemia B. Waktu:pada Oktober kadar BUN dan
Beta Mayor -November 2016. kreatinin pada
di RSD dr. C. Sampel : 15 pasien pasien talasemia
Soebandi talasemia beta mayor beta mayor di
Jember RSD dr. Soebandi
D. Instrumen : metode Jember.
observasi
2. Peran kita
E. Jalannya penelitian: sebagai perawat
pada penelitian ini adalah
menggunakan jenis bekerjasama
penelitian analitik dengan tim
observasional dengan kesehatan lainnya
desain cross sectional. dalam
Dengan menggunakan pemeriksaan lab
sampel sebanyak 15 dan pemeriksaan
pasien talasemia beta patologik untuk
mayor yang diambil menetukan pasien
dengan metode purposive yang terdiagnosis
sampling berdasarkan talasemia beta
kriteria inklusi yaitu mayor, diperiksa
pasien anak berusia 1-18 kadar feritin,
tahun yang telah kadar BUN, kadar
memeriksakan diri dan kreatinin dalam
terdiagnosis talasemia beta satu waktu, dan
mayor, diperiksa kadar melakukan
feritin, kadar BUN, kadar transfusi darah
kreatinin dalam satu berulang
waktu, dan melakukan
transfusi darah berulang di 3. Perawat dapat
SMF IKA RSD dr. bekerjasama
Soebandi serta orang tua dengan tim
memberikan persetujuan kesehatan lainnya
(informed consent), dan dalam
kriteria eksklusi yaitu menentukan
pasien demam ditandai asuhan
peningkatan suhu ≥ 380 C, keperawatan yang
infeksi akut, inflamasi dibutuhkan oleh
kronis, keganasan, penderita
perdarahan saluran thalasemia beta
pencernaan, memiliki mayor
kelainan ginjal bawaan berdasarkan hasil
dan yang menggunakan uji pemerikasaan
terapi kortikosteroid tersebut
berdasarkan catatan medis. 4. Implementasi
Kemudian Data sekunder ini baru bisa
yang didapatkan dari dimanfaatkan
rekam medis atau buku dilaboratorium
rapor pasien talasemia kedokteran
beta mayor. Dilakukan uji maupun
normalitas data untuk laboratorium
mengetahui distribusi data rumah sakit.
menggunakan uji
Shapiro-Wilk. Analisis
data untuk mengetahui
korelasi antara kedua
variabel menggunakan uji
korelasi Spearman karena
data tidak terdistribusi
normal. Nilai signifikansi
p<0,05 dan data
ditampilkan dalam bentuk
grafik. Software yang
digunakan adalah program
komputer pengolah
statistik Statistical
Package for Social
Science (SPSS) 21.0.
dengan didapatkan hasil
Data diuji dengan uji
normalitas Shapiro-Wilk
dan uji korelasi Spearman.
Rata-rata kadar feritin
3.145±57,99 ng/mL,
rata-rata kadar BUN
8,87±1,18 mg/dL, dan
rata-rata kadar kreatinin
0,53±0,24 mg/dL. Hasil
analisis uji Spearman
korelasi antara kadar
feritin dengan kadar BUN
didapatkan r=0,073 dan
p=0,795, sedangkan
korelasi antara kadar
feritin dengan kadar
kreatinin r=0,173 dan p
0,537. Dapat disimpulkan
bahwa tidak ada korelasi
yang bermakna antara
kadar feritin dengan kadar
BUN dan kreatinin pada
pasien talasemia beta
mayor di RSD dr.
Soebandi Jember.
F. Hasil :Hasil analisis uji
Spearman korelasi antara
kadar feritin dengan kadar
BUN didapatkan r=0,073
dan p=0,795, sedangkan
korelasi antara kadar
feritin dengan kadar
kreatinin r=0,173 dan p
0,537. Dapat disimpulkan
bahwa tidak ada korelasi
yang bermakna antara
kadar feritin dengan kadar
BUN dan kreatinin pada
pasien talasemia beta
mayor di RSD dr.
Soebandi Jember.
DAFTAR PUSTAKA

Mariana, D., Rustina, Y., & Nasution, Y. (2014). Analisis Faktor yang Memengaruhi
Kualitas Hidup Anak. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(1), 1–10.

Vidyarni, K. E., Shodikin, M. A., & Riyanti, R. (2017). Hubungan antara Kadar
Feritin dengan Kadar BUN-Kreatinin pada Pasien Talasemia Beta Mayor di
RSD dr . Soebandi Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 5(2), 525–530.
TUGAS KEPERAWATAN ANAK
RESUME JURNAL
Pembimbing: Fitriana Noor Khayati,S.Kep,Ns

DISUSUN OLEH

Nama : Nurul Islamiati


NIM : 1601021
Tingkat : S1 Keperawatan 3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


KLATEN
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai