“ AL-HIQDU“
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Tasawuf III
Dosen Pengampu : Prof. DR. HM. Amin Syukur, M.A.
Oleh :
Zahrotin Kholidah (1704016033)
Aji Rokhmat ( 1704016087 )
Mura Fakoh (1704046072)
Melly
PEMBUKAAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pengertian Seni
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari,
lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual,
audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik
pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya.Kegiatan-kegiatan
tersebut pada umumnya berupa penciptaan karya seni, kritik seni, kajian sejarah
seni dan estetika seni.
Islam merupakan agama yang merangkumi segala aspek kehidupan manusia termasuk
bidang seni. Terdapat tanggapan sesetengah pihak bahawaIslam hanya tertumpu kepada aspek
ibadah semata-mata maka hal ini perlu dikaji semula. Jiwa manusia yang diciptakan oleh
Allah s.w.t bukanlah hanya untuk beribadat semata
mata sebaliknya cenderung juga kepada perkara-perkara yang lain supaya membolehkan
mereka meringankan beban dan fikiran selain jugaingin memberi ruang kepada tubuh badan
bagi menjalankan aktiviti kehidupansehari-hari. Seni merupakan salah satu aspek potensi
yang dianugerahkan Allahs.w.t kepada manusia dan terdapat aktivitas tertentu yang
dibolehkan dalam Islam
6. Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun?
. Allah SWT mengajak umatnya untuk memandang seluruh alam jagad raya ini yang telah diciptakan
dengan serasi dan indah. Seperti dalam Surat Al-Qaf ayat 6yang artinya “Maka apakah mereka tidak
melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan menghiasinya dan
langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah
menciptakan alam jagad raya ini sebagai hiasan yang indah untuk dapat dinikmati oleh
umatnya.Manusia memandangnya untuk dinikmati dan melukiskan keindahannya .
Al-Insaan,76:20. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamuakan melihat berbagai
macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.76:21. Mereka memakai pakaian sutera halus yang
hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan
Tuhanmemberikan kepada mereka minuman yang bersih. Al-
Hajj,22:23. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang berimandan mengerjakan amal yang
saleh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-
sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelanggelang dari emas dan mutiara, dan pakai
anmereka adalah sutera.
Walau terdapat perbedaan yang esensial anatara sains dan seni, keduanya berlandaskan
proses yang sama, yaitu pengembangan daya, kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan sintesis.
Dalam berkarya, seorang saintis dan seniman didorong untuk merepresentasikan alam sesuai
persepsinya. Seorang saintis berawal dari imajinasi dan keyakinan bahwa alam tidak serumit
yang dibayangkan dan memiliki keteraturan. Hal tersebut dituangkan pada permodelan
hukum-hukum alam sesuai dengan azas estetika. Walaupun karya yang dihasilkan berbeda,
daya kreatif seorang saintis menerjemahkan konsep alam sama halnya dengan seorang
seniman yang menghasilkan lukisan, lagu, ataupun novel.Menurut Santo, dugaan bahwa sains
dan seni berkaitan, dipicu oleh kenyataan bahwa timbulnya aliran-aliran baru dalam sains dan
seni bejalan hampir bersamaan. Seperti peralihan dari fisika klasik ke fisika modern, terjadi
dalam kurun waktu bersamaan dengan timbulnya impressionalisme dalam lukisan, serta
peralihan dari romatik ke post-romantik dan impresionisme dalam musik.Kenyataannya, cara
pandang akan pendidikan di Indonesia hanya melihat sains sebagai ilmu eksak sedangkan
yang lainnya tidak, bahkan cenderung dinomorduakan. Perkembangan pesat sains dan
teknologi membuat ilmu tersebut semakin meluas dan terspesialisasi, serta terdapat
kecenderungan antara satu sama lain yang tak mau saling tahu.Hal tersebut menurut Santo
akan menimbulkan kekhawatiran berkurangnya orang-orang yang kreatif. Keadaan tersebut
didukung oleh lingkungan yang membentuk pola pikir logis dan sistematis. Padahal dalam
pengaplikasiannya, sains dan teknologi perlu sentuhan estetika yang berasal dari pola pikir
imajinatif. pengembangan ilmu pengetahuan (sains), teknologi dan seni dalam rangka
mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada manusia untuk
menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh,sehingga manusia memperoleh
hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran sebagaihudan memberikan kecerahan pada akal
manusia, sehingga manusia merasalapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil
riset ini dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai dengan
naql inidapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus turutmengisi
definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang sangat besar.
3.Penciptaan langit dan bumi tidak main-main/ sia-sia, ada hikmah di antarakeduanya, kajilah
QS. 21:16, 38:27, 3:190-191.4.
4.Perintah mengadakan penelitian/mengamati apa yang ada di langit dan di bumi, kajilah QS.
Yunus (10):101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-
orang yang tidak beriman".
Hubungan antara ketigannya bisa kita jumpai dalam hal IPTEK. Dalam konsep
Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama.
Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia merupakan “jalan”
untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah
bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK
yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritualitas, martabat manusia
secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa manusia
ketingkat yang lebuh rendah martabatnya. Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK
dalam kehidupan sehari-hari yang islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk
meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT.
Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu
sendiri. Dan dalam proses pembuatannya IPTEK Juga tidak terlepas dari unsur-unsur
estetika.Karena pada dasarnya berkembangnya suatu IPTEK juga berasal dari imajinasi sang
pembuat,yang kemudian didukung oleh Sains untuk penyempurnaannya,yang akhirnya bisa
kita manfaatkan sesuai dengan syariat Islam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan,
ukiran.
Sedangkan kaitan sains dan seni adalah sebagai ilmu yang memiliki peran penting dalam
membentuk peradaban dunia. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari, keduanya sering dianggap dua
kutub yang berbeda. Telah banyak kajian yang menerangkan bahwa sains dan seni bertolak dari titik
yang sama, namun dalam perkembangannya mengalami percabangan yang antagonisma.Seperti yang
diungkapkan Santo dalam diskusinya, banyak ilmuwan-ilmuwan dunia yang memiliki bakat artisitik,
seperti W.K Heisenberg, seorang ahli teori sub-atom Jerman yang juga memiliki bakat musik dan
puisi Jerman.
DAFTAR PUSTAKA
1. Islam Futura, Vol. VI, No. 2, Tahun 2007 ,dalam Jurnal Raina Wildan,Seni dalam Perspektif
islam.
2. https://www.itb.ac.id/news/read/3963/home/kaitan-sains-dan-seni-bersama-prof-susanto-
imam-rahayu.
3. https://sintadewi250892.wordpress.com/2014/05/29/iptek-dan-seni-dalam-agama-islam/