Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Internasional
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MSDM INTERNASIONAL
yang dibina oleh ibu Dr. Sopiah, M.Pd. MM
Oleh
Achmad Subhan 170413618130
Aditya Tri Saputra 170413618008
1. Keluar masuknya produk, jasa maupun sumberdaya yang melewati batas suatu
negara dimana perusahaan melakukan aktivitasnya
2. Sebagai konsekuensi poin nomor satu, terjadi transaksi lintas negara
3. Faktor pendorong adalah dari dalam (perusahaan memiliki orientasi pada pasar
luar negeri) dan dari luar (lingkungan bisnis, khususnya globalisasi).
Menurut Loustarinen dan Hellman (1993) dalam (Analia & Emilia, 2009) terkaitan dengan
proses internasionalisasi, terdapat empat tahap dan jalur yang berbeda.
(Dessler, 2016) Manajemen sumber daya manusia internasional adalah konsep dan teknik
manajemen sumber daya manausia yang digunakan pemberi kerja untuk mengelola tantangan
sumber daya manusia dari operasi internasional mereka. MSDMI umumnya berfokus pada 3
topik utama :
Sedangkan menurut Budi Eko (2013) MSDM Internasional didefinisikan sebagai saling
keterkaitan antara tiga dimensi, yaitu fungsi-fungsi SDM, tipe-tipe karyawan dan negara-
negara tempat beroperasinya kegiatan bisnis.
Menurut Robert dan Jacks (2004) Jenis-jenis SDM global yang merupakan hasil dari
manajemen sumber daya manusia global yaitu :
1. Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan
merupakan warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan
tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor pusat organisasi
setempat.
Seorang warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana operasi itu
ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di negara lain. Tujuannya karena
organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat satu
komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negara.
Karyawan ini adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara kedua, dan
dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga
1. Tugas teknis, seorang dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian kembali,
dimana dibutuhkan keterampilan tertentu
2. Tugas fungsional, seorang dikirim untuk melakukam proyek atau pekerjaan besar tapi
kembali setelah pekerjaan tersebut selesai, dan diperlukan beberapa keteampilan.
3. Tugas pengembangan, untuk mengembangkan dan meluaskan pemahaman mereka
tentang operasi global serta pemahaman dan keterampilan antar budaya sangatlah
penting.
4. Tugas strategis untuk melakukan pekerjaan strategis yang penting, dalam tugas ini
dibutuhkan usaha – usaha kecil serta pemahaman dan keterampilan antar kebudayaan
sangatlahpenting agar berhasil.
Menurut Dowling, et al, (1994) dalam eko budi (2013) terdapat empat pendekatan
dalam MSDM Internasional:
Menurut Robert dan Jackson (2004) faktor yang mempengaruhi manajemen sumber daya
internasional terbagi menjadi 3 faktor antara lain :
Sifat dan stabilitas sistem politik berbeda antara satu negara dengan negara yang lain.
Para diktator dan raja di negara lain menggunakan kekuasaan mereka untuk mengharuskan
perusahaan internasional membeli barang dan jasa dari perusahaan negara tuan tumah yang
dimiliki atau dikendalikan oleh para penguasa tersebut.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berhubungan dengan politik, hukum dan budaya serta negara yanng
berbeda memiliki sistem ekonomi yang berbeda. Dinegara berkembang terutama di eropa,
pembatasan pekerjaan dan tingkat gaji sangatlah tinggi sehingga anyak perusahaan eropa
memindahkan pekerjaan ke negara – negara yang yang memiliki yingkat gaji yang lebih
rendah, seperti rumainia, cina , thailand dan lain – lain. Sedangkan negara yang memiliki
ekonomi lemah mungkin tidak mampu untuk melakkan investasi untuk mempertahankan dan
memperbaiki infrastrktur mereka. Ketiadaan insfrastruktur yang baik mungkin mejadikan sulit
meyakinkan manajemen asing untuk membawa tugasnya kenegara tersebut.
3. Faktor budaya
Dimensi kekuasaan merujuk pada ketidaksamaan diantara orang – orang dalam satu
negara. Perbedaan dimensi ini mempengaruhi aktivitas SDM diantaranya reaksi
terhadap wewenang manajemen akan berbeda disetiap negara.
Individualisme, dalam dimensi ini beberapa negara di asia cenderung kurang
individualistis dan lebih tolelir pada kelompok. Sedangkan orang amerika serikar lebih
individualis. Implikasi dari perbedaan ini adalah bahwa lebih banyaknya tindakan
kolekrif dan lebih sedikitnya persangan individual mungkin sekali terjadi di negara
yang tidak menekankan individualisme.
Maskulinitas/feminitas, nilai ,askulin diidentifikasikan antara lain ketegasan, orientasi
kerja , kesuksesan, dan daya saing. Sedangkan nilai feminin meliputi kualitas hidup,
hubungan pribadi yang akrab, dan perhatian
Penghindaran ketidakpastian, dimensi ini merukuk pada pilihan orang disuatu negara
atas situasi-situasi yang terstruktur dari pada situasai yang tidak struktur. Bangsa yag
fokus pada penghindaran ketidakpastian seperti jepang dan prancis cenderung lebih
resistan terhadap perubahan.
Orientasi jangka panjang, merujuk pada nilai yang dimiliki oleh orang yang
menekankan masa depan, yang bertentangan dengan nilai jangka pendek, yang
berfokus pada masa sekarang. Nilai jangka panjang meliputi penghematan dan
ketekunan, dan nilai jangka pendek meliputi rasa hormat terhadap tradisi dan
oemenuhan kewajiban sosial
G. Pengangkatan tugas internasional
Menurut Robert dan Jackson (2004) pengangkatan tugas internasional dibagi menjadi 2
tahap antara lain :
1. Penyesuaian kebudayaan
Antara lain kesadaran dan penyesuaian kebudayaan, penerimaan perbedaan dan
pengalaman global.
2. Karakteristik pribadi
Antara lain fleksibilitas dan pengambilan resiko, stabilitas emosional, toleransi,
oenanggulangan fisik/stres
3. Persyaratan organisasional
antara lain pengetahuan organisasional, keampuan teknis, keterampilan yang
berhubungan dengan pekerjaan
4. Keterampilan komunikasi
Antara lain kemampuan bahasa, kesadaran non verbal, keterampilan melatih dan
mendengarkan, kemampuan menyelesaikan konflik.
5. Faktor pribadi/keluarga
Antara lain tuntutan kehidupan pribadi, pertimbangan keluarga, persoalan keuangan
dan pengembangan karier.
c) Manajemen penugasan global
Setelah karyawan dipilih untuk melaksanakan tugas internasional, sangat penting untuk
meneruskan dukungan organisasional bagi karyawan tersebut. Ada dua tahap dalam siklus
manajemen penugasan internasional. Ekspatriasi, dimana sebuah organisasi menyiapkan dan
mengirimkan karyawan global untuk melaksanakan tugas luar negeri mereka. Setelah sampai
karyawan tersebut membutuhkan dukungan dan pengembangan yang berkelanjutan. Setelah
menyelesaikan tugas, muncul repatriasi meliputi perencanaan, pelatihan dan penugasan ulang
karyawan global negara asal mereka.
Keempat tahap tersebut dapat diimplentasikan untuk pencapaian tujuan jangka pendek <
1 tahun, menengah 2-3 tahun, maupun jangka panjang yaitu > 3 tahun.
Dalam rangka perencanaan ini perlu mempertimbangkan beberapa aspek yang meliputi:
a) Penetapan serta identifikasi potensi atau kriteria yang harus dipenuhi pada setiap
level manejemen.
b) Melakukan proses identifikasi terhadap faktor-faktor penting dalam bisnis
Internasional.
c) Perumusan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka penguatan
komitmen bagi pengembangan karir internasional.
d) Mengaitkan perencanaan SDM dengan penguatan ketrampilan yang dibutuhkan
oleh para pelaksana dengan menggunakan perencanaan strategi bisnis.
e) Perluasan kesempatan bagi pengembangan diri pekerja.
f) Pembagian unit-unit dalam bisnis yang diselenggarakan dengan memfokuskan
pada usaha pencapaian tujuan bisnis internasional.
2. Rekrutmen dan Seleksi
Model-model yang dapat diterapkan dalam rekrutmen dan seleksi oleh perusahaan
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional antara lain:
a) Dipilih dari kelompok eksekutif nasional yang berada di perusahaan induk (home
country), untuk ditempatkan di perusahaan cabang (host country) di negara lain.
b) Merekrut para eksekutif dari negara tempat tenaga kerja dalam negeri atau lokal.
c) Berusaha mengadopsi para eksekutif yang memiliki perspektif internasional tanpa
membatasi kewarganegaraan.
3. Pengaturan atau Pengelolaan Staf
a) Calon karyawan harus memiliki kepribadian yang sabar, tekun, penuh inisiatif dan
fleksibel dalam menerima atau bereksperimen terhadap hal yang baru dalam
pekerjaan.
b) Calon karyawan harus memiliki ketrampilan teknis yang tinggi dan sesuai dengan
kemajuan teknologi. Selain ketrampilan teknis, calon karyawan juga harus
memiliki ketrampilan dalam berkomunikasi yang mencakup penguasaan bahasa.
c) Calon karyawan harus memiliki sikap toleransi yang tinggi atas perbedaan ras,
kepercayaan atau agama, warna kulit, nilai-nilai, kebiasaan, serta adat istiadat dan
tradisi.
d) Calon karyawan harus memiliki motivasi yang tinggi serta mempertahankannya.
e) Calon karyawan harus memiliki perilaku yang baik dalam keanggotaan sebuah
komunitas yang lebih besar.
4. Orientasi atau pembekalan
Kegiatan ini dilakukan untuk membekali para calon karyawan yang akan berangkat ke
negara lain tempat dia ditugaskan. Disamping pembekalan dalam bidang tugasnya, pembekalan
juga diberikan dengan tujuan untuk beradaptasi dengan cara mempelajari pola kehidupan dan
budaya negara yang akan dituju. Pemahaman kebudayaan disini dimaksudkan sebagai
karakteristik dalam berperilaku atau cara mengerjakan sesuatu yang telah dibentuk oleh
lingkungan sekitarnya dalam tenggang waktu yang cukup lama. Orientasi ini dimaksudkan
untuk melakukan pengenalan terhadap lingkungan, pengenalan terhadap unit kerja dan para
pekerjanya, serta orientasi pekerjaan yang menjadi tugas pokok pekerja yang bersangkutan.
Para pekerja yang memiliki kemampuan dalam memahami kebudayaan, bahasa dan pola
kehidupan Negara lain dianggap sebagai seorang pekerja yang kosmopolit, yaitu pekerja yang
memiliki sensitifitas tinggi terhadap perbedaan kebudayaan, pola kehidupan dan bahasa serta
mampu menerima dan menyesuaikan diri dengan kekhususan perilaku orang asing.
Pada umumnya perubahan strategi perusahaan sering memerlukan perubahan dalam pola
perilaku, jenis, tingkatan dan bauran ketrampilan melalui rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan para pekerja/karyawan, sehingga perusahaan mampu. Pada prakteknya,
program pendidikan dan pelatihan merupakan cakupan yang luas, dimulai dari hubungan antar
personal, pemahaman kebudayaan lokal atau setempat, pemahaman nilai-nilai dan perilaku
konsumen sampai dengan operasional perusahaan global, transfer budaya perusahaan, nilai-
nilai dalam budaya yang majemuk, sistem bisnis, strategi internasional, teknik sosialisasi dan
lain-lainnya
praktek pemberian kompensasi dan imbalan pada para expatriate memiliki peran penting
dalam menjabarkan suatu strategi. Pemberian kompensasi ini bertujuan untuk menarik dan
mempertahankan pekerja yang berkualitas dalam bisnis antar negara, memudahkan
perpindahan antar cabang di negara yang berbeda, pemeliharaan hubungan yang konsisten serta
menjaga agar kompensasi yang diberikan bersifat rasional dan mendukung usaha untuk unggul
dalam persaingan minimal dengan pesaing terdekatnya.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, ada dua prinsip dalam penetapan sistem
kompensasi atau pengupahan perusahaan Internasional, yaitu:
Yang dimaksud pengupahan dengan pendekatan moduler adalah paket kompensasi yang
dipisahkan dari peraturan di negara asal atau disesuaikan dengan peraturan di negara tempat
perusahaan tersebut beroperasi (host country)
Sistem kompensasi yang dilakukan tergantung pada peraturan dan kesepakatan awal
antara asal perusahaan dengan Negara tempat perusahaan beroperasi
Di beberapa negara, serikat pekerja sama sekali tidak ada atau relatif lemah seperti yan
terjadi di cina dan afrika. Sedangkan di negaa lainserikat pekerja sangatlah kuat dan
berhubungan erat dengan pihak politik. Contohnya pemogokan nasional di italia terjadi guna
memprotes perubaan kebijakan pemerintah yang diajukan mengenai pengunduran diri,
program pensiun, dan peraturan yang berhubungan dengan pemecatan karyawan. Organisasi
buruh internasional (international labour organization) ILO berfungsi sebagai sebuah forum
bagi serikat pekerja buruh di seluruh dunia untuk mengordinasikan usaha – usaha mereka dan
mengeluarkan beberapa prinsip dan hal ditempat kerja.
2. Pelecahan seksual
Diseluruh dunia, peraturan pekerjaan mengalami perubahan. Hukum dan peraturan yang
melarang diskriminasi pekerjaan terdapat di berbagai empat di dunia, dan sering kali
melibatkan peraturan pelecehan seksual.
Layanan kesehatan darurat, banyak perusahaan global yang memberi jaminan untuk
karyawan internasional yang menyediakan layanan – layanan darusat seperti : international
SOS, Global Assistance network.
Daftar pustaka
Alina, Hagiu. Emilia Clipici. 2009. The Internationalization Strategy in The Global Age. Paper
presented at The International Conference on Economics and Administration, Faculty of
Administration and Business, University of Bucharest, Romania ICEA – FAA Bucharest,
14-15th November 2009
Dessler gary, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : salemba empat
Eko budi soetjipto, 2013. Manajemen Sumberdaya Manusia Internasional : Perspektif Asia.
Gorongtalo : UNG press
Mathis, L. Robert & Jackson, H. John, 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta :
salemba empat