Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA

“HAKIKAT, MARTABAT, DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

MIFTAHUL KHAIRIYAH 193110179


RAFLES JASTIN 193110186
SILVANI 193110192

DOSEN PEMBIMBING :
Muslim, S.Ag, M.Ag

PRODI D3 KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri atas jasmani,
akal, dan nafsu yang berguna untuk bertaat kepada Allah. Manusia
berbeda dengan makhluk ciptaan Allah yang lain, baik itu malaikat, jin,
maupun binatang. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang dikaruniakan akal,
hendaknya kita mengetahui apa dan bagaimana hakikat, martabat serta
tanggung jawab kita sebagai manusia. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dijelaskan tentang hakikat dan martabat manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian manusia menurut Islam?
2. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Islam?
3. Bagaimana hakikat manusia?
4. Apa fungsi manusia menurut Islam?
5. Apa tujuan hidup manusia menurut Islam?
6. Bagaimana martabat manusia menurut Islam?
7. Apa tanggung jawab manusia menurut Islam?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui pengertian manusia menurut Islam.
2. Dapat mengetahui proses penciptaan manusia menurut Islam.
3. Dapat mengetahui hakikat manusia.
4. Dapat mengetahui fungsi manusia menurut Islam.
5. Dapat mengetahui tujuan hidup manusia menurut Islam.
6. Dapat mengetahui martabat manusia menurut Islam.
7. Dapat mengetahui tanggung jawab menusia menurut Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANUSIA MENURUT ISLAM


Dalam islam, manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang
diberi jasmani dan rohani, serta akal dan nafsu untuk bertaat kepada Allah.
Di dalam Al-Qur’an manusia sering disebut dengan kata insan, nas,
dan basyar. Kata insan digunakan untuk menunjuk manusia dengan segala
totalitasnya, fisik, psikis, jasmani, dan rohani. Kata nas cenderung
mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.
Sedangkan kata basyar lebih mengacu kepada fisik atau raga manusia.

B. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT ISLAM


Menurut Islam, manusia diciptakan Allah SWT berasal dari
saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya
menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai
kemampuan. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah
dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti turab, thien,
shal-shal, dan suasalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia
diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari
tanah.
Al-Qur’an mengungkapkan proses manusia yang terdapat di dalam
Q.S Al-Mu’minun/23 : 12-14, yaitu :
Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal dari tanah)(12). Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim) (13). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha
Suci Allah, Pencipta yang paling baik.”

C. HAKIKAT MANUSIA
Dikutip dari laman dalamislam.com, hakikat manusia yaitu sebagai
berikut.
1. Sebagai Hamba Allah
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi
Allah SWT. Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi
kepada Allah SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.
Sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-Bayyinah/98 : 5 yang

artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah

Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan

agama yang lurus …,” (QS:98:5).

2. Sebagai Al-Nas
Dalam al- Qur’an, manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al
nas dalam Alquran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam
hubungannya dengan manusia lain. Manusia sebagaimana disebutkan
dalam ilmu pengetahuan adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
tanpa keberadaan manusia lain.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT QS An-
Nisa’/4:1 yang artinya : “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-
mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”
3. Sebagai Khalifah Allah
Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada
hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau
pemimpin di muka bumi.
Sebagaimana dijelaskan dalam QS Shad/38:26 yang artinya :
“(Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami
jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan
(perkara) di antara menusia dengan adil dan janganlah engkau
mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan
Allah. ...”
4. Sebagai Bani Adam
Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar
tidak terjadi kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi
kera sebagaimana yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam
memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-
nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-A’raf/7: 26 yang artinya :
“Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan
sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari
surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk
memperlihatkan aurat keduanya. ...”
5. Sebagai al- Insan
Tidak hanya disebut sebagai al-nas, dalam Alqur’an manusia
juga disebut sebagai al-insan yang merujuk pada kemampuannya
dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk
berbicara dan melakukan hal lainnya.
6. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)
Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al-basyar
karena manusia memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan
aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan makanan, berkembang biak dan
lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya.

D. FUNGSI MANUSIA MENURUT ISLAM


Dikutip dari laman Dinul Islami, dalam Al-Qur’an fungsi manusia
di antaranya. yaitu sebagai berikut.
1. Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi
Manusia terdiri dari kesatuan unsur jasmani dan rohani.
Sehingga, fungsi manusia terhadap dirinya sendiri. yaitu memenuhi
kebutuhan unsur-unsur tersebut secara menyeluruh. Seperti, unsur
jasmani memerlukan makan-minum, pakaian, tempat tinggal,
kesehatan dan sebagainya. Sedangkan unsur rohani membutuhkan
iman, ilmu, dan makanan rohani lainnya.
2. Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat
Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas dasar sifat
sosial yang dimiliki manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu
melakukan interaksi dengan sesamanya. Ditegaskan dalam al-Qur'an
bahwa manusia selalu mengadakan hubungan dengan Tuhannya dan
juga mengadakan hubungan dengan sesama manusia. Kesedian untuk
memperhatikan kepentingan orang lain, dalam hal ini adalah tolong
menolong. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur'an surat al-Maidah ayat 2
yang artinya: “Dan tolong menolong-menolong kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran".
3. Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan
Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia
memanfaatkan potensi alam untuk mencukupkan kebutuhan hidup
manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang menegaskan bahwa segala
sesuatu di langit dan di bumi ditundukan Allah kepada manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia sendiri.
Allah berfirman dalam QS.al-Jatsiyah:13, yang artinya : “Laut, sungai,
matahari, bulan, siang dan malam dijadikan sebagai sarana
kemakmuran hidup manusia”
4. Fungsi Manusia Terhadap Allah
Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-Qur'an surat
adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya : “Dan tidaklah Aku ciptakan jin
dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Dengan demikian, beribadah kepada Allah menjadi fungsi
manusia terhadap Allah, baik dalam bentuk umum maupun dalam
bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum ialah melaksanakan hidup
sesuai ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-Qur'an
dan sunnah Rasul. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdhah),
yaitu berbagai macam pengabdian kepada Allah yang cara
melakukannya sesuai dengan ketentuan syara'.

E. TUJUAN HIDUP MANUSIA MENURUT ISLAM


Berdasarkan kutipan laman dalamislam.com, dijelaskan bahwa
tujuan hidup manusia menurut islam, yaitu sebagai berikut.
1. Menyembah Allah
Sebagai hamba Allah, manusia wajib menjalankan segala perintah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Manusia juga harus menjadikan rukun
iman dan rukun islam sebagai pedoman hidupnya. Allah berfirman :

ِ ‫س إِ ََّّل ِليَ ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya


mereka mengabdi kepada-Ku” (Qs Adz zariyat : 56).

2. Menjalankan Perannya sebagai Khalifah

Manusia adalah khalifah di muka bumi dan setiap manusia adalah


pemimpin bagi dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam QS
Al-Baqarah ayat 30

ُ‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْ عَ ُل فِي َها َم ْن يُ ْف ِسدُ فِي َها َويَ ْس ِفك‬ِ ‫َوإِذْ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم ََلئِ َك ِة إِنِي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر‬
َ‫ِس لَكَ ۖ قَا َل ِإ ِني أ َ ْعلَ ُم َما ََّل ت َ ْعلَ ُمون‬ُ ‫س ِب ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَد‬
َ ُ‫الد َما َء َونَحْ نُ ن‬
ِ
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS
Al Baqarah :30)

3. Meneruskan Ajaran islam

Tidak hanya beribadah dan menjalankan tugasnya sebagai khalifah,


manusia juga wajib menuntut ilmu dan meneruskannya pada generasi
selanjutnya agar ajaran islam tetap terjaga. Sebagaimana yang
disebutkan dalam firman Allah surat Al imran ayat 104, yang artinya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.“(QS Al Imran
: 104)

F. MARTABAT MANUSIA MENURUT ISLAM


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, martabat adalah harga
diri atau tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.
Martabat saling berkaitan dengan maqam, yaitu tingkatan martabat
seseorang hamba terhadap Sang Pencipta, yang juga merupakan suatu
tingkatan seseorang sufi di hadapan Tuhannya saat dalam perjalanan
spritual dalam beribadah kepada Allah SWT.
Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah SWT harus
melalui beberapa proses sebagai berikut :
1. Taubat;
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat, dan haram;
3. Merasa miskin diri dari segalanya;
4. Meninggalkan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdir-Nya;
6. Meningkatkan ketakwaan dan tawakal kepada-Nya;
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri);
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT;
9. Meningkatkan kedekatan diri terhadap Allah dengan cara
menetapkan ingatan kepada-Nya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT
saja.

G. TANGGUNG JAWAB MENUSIA MENURUT ISLAM


Manusia harus bertanggung jawab terhadap banyak hal, baik
dirinya sendiri, makhluk lain, ataupun perbuatannya. Karena semua hal itu
akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir nanti.
1. Tanggung Jawab Manusia Terhadap Dirinya Sendiri
Atas pendengaran, penglihatan, hati, dan seluruh anggota tubuh
yang diberikan Allah, manusia bertanggung jawab untuk
memanfaatkan semuanya dalam jalan kebaikan sebagaimana firman
Allah dalam QS Al-Isra’ ayat 36 yang artinya : “Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan
dimintai pertanggungjawabannya.”
2. Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarganya
Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
anggota keluarga lainnya. Baik itu tanggung jawab orang tua terhadap
anaknya, tanggung jawab suami terhadap istrinya, ataupun tanggung
jawab lainnya.
Allah berfirman dalam Q.S At-Tahrim ayat 6, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
3. Tanggung Jawab Manusia Terhadap Masyarakat Sekitarnya
Manusia juga harus bertanggung jawab terhadap masyarakat
sekitarnya, seperti tanggung jawab terhadap tetangga. Tetangga yang
miskin merupakan tanggung jawab tetangga lain yang hidup
berkecukupan. Merupakan tanggung jawab kita untuk menolong
mereka yang tidak mampu. Jangan sampai kita kekenyangan di dalam
rumah, sedangkan tetangga kita kelaparan di luar.
Allah berfirman dalam QS Az-Zariyat ayat 19, yang artinya :
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang tidak
mendapat bahagian”
4. Tanggung Jawab Manusia Terhadap Tuhannya
Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada
Tuhannya. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-
hukum yang telah dituangkan dalam Al-Qur’an. Pelanggaran dari
hukum-hukum tersebut akan diganjar di hari akhir nanti.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari penjelasan di atas, yaitu sebagai
berikut.
1. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang memiliki jasmani dan
rohani, serta diberi akal dan nafsu untuk bertaat kepada Allah.
2. Proses penciptaan manusia dijelaskan dengan sangat baik dalam Al-Qur’an,
yaitu dalam QS Al-Mu’minun ayat 12-14.
3. Sebagai makhluk Allah, manusia memiliki hakikat, fungsi, tujuan, martabat,
dan tanggung jawab dalam menjalani hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://nurrizkiky.blogspot.com/2014/10/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang.html?m=1

http://remaja-andikrenz.blogspot.com/2011/05/tanggungjawab-manusia-dalam-
islam.html?m=1

https://dalamislam-com.cdn.ampproject.org/v/s/dalamislam.com/landasan-
agama/al-quran/ayat-al-quran-tentang-tanggung-
jawab/amp?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#r
eferrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&amp
share=https%3A%2F%2Fdalamislam.com%2Flandasan-agama%2Fal-
quran%2Fayat-al-quran-tentang-tanggung-jawab

https://dalamislam-com.cdn.ampproject.org/v/s/dalamislam.com/info-
islami/hakikat-manusia-menurut-
islam/amp?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#re
ferrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&amps
hare=https%3A%2F%2Fdalamislam.com%2Finfo-islami%2Fhakikat-manusia-
menurut-islam

https://dalamislam.com/info-islami/tujuan-hidup-menurut-islam

Anda mungkin juga menyukai