Bandung, 23 – 25 Oktober 2017
Instruktur: Hana Mulyana
PENDAHULUAN
Seperti diketahui bersama bahwa dilihat dari penggunaannya secara umum, batubara dapat
dibagi menjadi dua jenis berdasarkan utilisasinya yaitu Thermal Coal dan Coking Coal. Thermal
Coal biasanya digunakan sebagai sumber energy panas sepertiuntuk pembangkit tenaga listrik
yang menggunakan tenaga uap (PLTU). Sedangkan Coking Coal lebihbanyak digunakan di industry
besi baja atau industry metallurgy sebagai sumber reductor (carbonnya) untuk mereduksi bijih
besi menjadi besi. Perbedaan yang mendasar antara Thermal Coal dengan Coking Coal adalah
terletak pada sifat Rheologynya yang sering disebut juga coking property nya. Yaitu apabila
dipanaskan dengan minim udara pada range temperature tertentu, coking coal akan mengalami
sweeling atau mengembang dan kemudian terjadi resolidifikasi atau memadat kembali dan
membentuk bongkah kokas yang poros. Sedangkan Thermal Coal tidak akan mengalami sweeling
atau mengembang sama sekali pada pemanasan tersebut di atas. Potensi sifat Coking berada pada
range golongan batubara Bituminous yaitu dari High Volatile Bituminous sampai Low Volatile
Bituminous. Dua batubara bisa berada pada golongan bituminous yang sama tetapi bisa memiliki
sifat rheology yang berbeda. Secara komersial, penentuan harga kedua jenis batubara ini juga
berbeda, dimana pada thermal coal, penentuan index harga batubara ditentukan oleh nilai
Calorific Valuenya, sedangkan untuk Coking Coal, penentuan harga jual batubara ini tergantung
pada sifat rheologynyadan sifat fisiknya seperti fluidity, CSN serta coke strengthnya seperti Coke
Reactivity Index (CRI) dan Coke Strenght after reaction (CSR) dan lan lain.
Untuk mengetahui secara detil perbedaan kedua jenis batubara ini, maka perlu mengetahui
parameter kualitas yang biasa ditentukan untuk masing masing batubara tersebut serta
bagaimana perbedaan dalam penggunaannya atau utilisasi dari kedua jenis batubara tersebut.
MATERI KURSUS
1. Pengantar kursus secara umum: Menjelaskan secara umum mengenai pembentukan
batubara serta pengertian dasar mengenai komponen dan klasifikasi batubara.
2. Kualitas Batubara Thermal: Menjelaskan mengenai parameter‐parameter kualitas yang
biasa diujikan terhadap batubara thermal dan basisnya serta cara pengujiannya. Parameter
kualitas batubara yang akan dijelaskan diantaranya adalah Basic Analysis (TM, Proximate,
Sulfur, dancalorific value) dan parameter lainnya seperti ultimatehardgrovegrindability
index, ash analysis, danash fusion temperature.
3. Kualitas batubara Coking : Menjelaskan sifat sifat rheologynya melalui parameter coking
properties sepertiCSN,Fluidity, CRI, CSR, Micum Index, Dilatation, dan lain lain.
4. Coal Handling : Menjelaskan mengenai bagaimana tatacara Handling dari kedua jenis
batubara tersebut
5. Utilisasi Batubara : Menjelaskan mengenai proses penggunaan dari kedua batubara
tersebut seperti di PLTU dan di Industri Metallurgy (Produksi besi baja yang menggunakan
Blast Furnace).
TENTANG INSTRUKTUR
Hana Mulyana saat ini bekerja di PT. Geoservices sebagai Regional Manager untuk wilayah
Kalimantan Timur. Sudah lebih dari 21 tahun berkecimpung dalam bidang batubara sejak lulus dari
Analis Kimia. Selama bekerja di PT. Geoservices berpengalaman dalam berbagai analisa batubara
dan operasional di berbagai cabanglaboratorium PT. Geoservices. Sampling, Preparasi, dan analisa
batubara baikuntukbatubara thermal maupunbatubara coking merupakan pekerjaan yang rutin di
PT. Geoservices. Pernah bekerja di perusahaan tambang batubara selama 9 tahun sebagai Quality
Control /Quality Assurance dan Spesialist Coal Technology. Dalam periode tersebut berbagai
pengalaman mengenai Quality Control, stockpile management dan Coal Technology diperoleh.
Sedangkan pengalaman dalam bidang technology dan utilisasi batubara diantaranya adalah:
Melakukan study/penelitian mengenai pembakaran batubara khususnya low rank coal di
ACIRL, Brisbane‐Australia pada tahun 1998, 2002, dan 2004. Selain di Australia juga di
lakukan di BPPT (PUSPITEK‐Serpong).
Melakukan penelitian dalam utilisasi batubara di PLTU di dalam dan luar negeri. Seperti
PLTU Suralaya di Merak‐Banten, China Light & Power (CLP) dan Hongkong Electric(HKE) di
Hongkong‐China pada tahun 2000 dan 2002.
Melakukan Bench marking ke berbagai lembaga penelitian dalam kaitanya dengan
teknologi batubara yaitu ke CRC, HRL, dan Monash University di Melbourne dan Sydney‐
Australia dalam kaitannya dengan Coal Upgrading dan Coal Beneficiation.
Study / Training mengenai Teknology batubara seperti technology pencairan Batubara
(Coal Liquefaction), Upgrading Brown CoaL (UBC), Hyper Coal, Gasifikasi batubara, dan
lain‐lain di Takasago Coal Liquefaction Center (TCLC) – KOBE STEEL – Jepang, pada tahun
2002.
Kerjasama penelitian dalam bidang improvement combustion characteristics (Ash Re‐
Composistion ) dengan Curtin University of Technologydi PERTH – Australia.
Bertindak sebagai pembicara dalam seminar international yaitu Coal Tech Seminar tahun
2002 atas nama Lion Corporation‐Jepang, mengenai Additive agent for low rank coal,
dalam kaitannya untuk pencegahan terjadinya sponcomb di stockpile.
PENDAFTARAN
Jumlah peserta akan dibatasi untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Pendaftaran sedini
mungkin sangat dianjurkan. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 2 Oktober 2017. Kursus akan
dibatalkan apabila peserta yang terdaftar tidak memenuhi jumlah minimum.
PEMBATALAN & SUBSTITUSI
Jika peserta yang telah terdaftar membatalkan keikutsertaannya dalam kursus ini, maka
diharuskan membayar penuh uang kursus kecuali jika pembatalan dilakukan secara tertulis
minimum 10 hari sebelum kursus dimulai. Peserta dapat digantikan oleh orang lain setiap saat.
SERTIFIKAT
Sertifikat akan diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus ini.
BIAYA PESERTA KURSUS
Biaya kursus sebesar Rp 8.700.000 per orang + 10 % ppn adalah wajib dibayar setelah menerima
konfirmasi pendaftaran.Biaya tersebut tidak termasuk akomodasi.Pembayaran sudah diterima
paling lambat tanggal 2 Oktober 2017. Semua biaya administrasi bank yang berkenaan dengan
pembayaran kursus harus ditanggung oleh perusahaan dari peserta kursus.
Pembayaran ditransfer ke PT. Geoservices :
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KC Jakarta Kebon Sirih
Jl. Tanah Abang Timur No. 1 – 2, Jakarta 10110
Account No. : 121‐000570‐4972 (IDR)