Biofilm merupakan kumpulan dari sel- sel mikrobial yang melekat secara
transkripsi gen dari sel planktonik atau sel bebasnya. (Lamont, Burne, Lantz, &
LeBlanc, 2006)
mikroorganisme yang tumbuh diatas subtrat padat. Plak merupakan istilah yang
bakteri) pada permukaan gigi yang berada dalam suatu polimer matriks bakteri dan
saliva. Plak merupakan biofilm yang terbentuk di dalam rongga mulut. Plak gigi
sebagai suatu biofilm, melekat pada suatu matrik polimer host dan bakteri utama.
(monolayer) biofilm. Pada saat ini, pembelahan akan berhenti selama beberapa jam
dan pada masa ini terjadi banyak sekali perubahan pada sel planktonik, yang akan
menghasilkan transisi sel planktonik menjadi sel dengan fenotip biofilm. Sel biofilm
akan melekatkan mereka pada suatu permukaan dan melekatkan satu sama lain untuk
membentuk suatu koloni. Monolayer ini dikenal juga sebagai linking film yaitu suatu
substrat yang menjadi tempat sel bakteri melekat dan membentuk mikrokoloni. Jika
menebal, maka mikroba yang melekat pada lapisan terdalam permukaan akan
kekurangan zat-zat nutrisi dan terjadi akumulasi produk buangan yang bersifat toksik.
Untuk mengatasi masalah ini, mikrokoloni akan berkembang menjadi bentuk jamur
yang mempunyai saluran atau pori-pori yang dapat dilewati oleh nutrisi dan produk
EPS dapat mencakup 50% sampai 90% dari total karbon organik biofilm dan
dapat dianggap bahan matriks primer biofilm. EPS dapat berbeda sifat kimia dan
fisik, tetapi terutama terdiri dari polisakarida. Beberapa polisakarida bersifat netral
atau polianionik, seperti EPS bakteri Gram negatif. Adanya asam uronik, seperti D-
menjadi bahan anionik yang menyebabkan asosiasi kation divalen seperti kalsium dan
magnesium, yang telah terbukti bereaksi silang dengan benang polimer dan
memberikan kekuatan mengikat yang lebih besar dalam pembentukan biofilm. Pada
beberapa bakteri Gram positif, seperti Staphylococci, komposisi kimia dari EPS
mungkin sangat berbeda dan terutama bersifat kation.(Cvitkovitch, Li, & Ellen, 2003)
Dalam rongga mulut, Biofilm tumbuh melalui 3 tahap proses yaitu tahap awal
yang terdiri dari perlekatan bakteri pada subtrat. Bakteri tumbuh dan membelah
Bakteri ini tidak bekerja secara individual untuk membentuk biofilm, tetapi
berkumpul menjadi rantai yang panjang untuk membantu mengawali tahap awal
pada keadaan dormant dan koloni bakteri tumbuh aktif dengan enzim, produk yang
diekskresikan, dan bagian kecil saluran pembentukan dari seluruh struktur. Pada
bagian lebih dalam yang bersifat anaerobik. Bakteri membelah diri diatas tepi biofilm
dan dapat terlepas dari biofilm. Ini menunjukkan bahwa aktivitas metabolisme bakteri
lebih tinggi di luar karena lebih banyak nutrisi (dekat atau kontak dengan kelenjar
ludah), tetapi jumlahnya cukup sedikit. Sebaliknya mayoritas bakteri pada biofilm
ditemukan pada bagian dalam dan biasanya dalam tahap dormant (pasif).
sinyal kimia dan bergerak secara kemotaktik. Molekul sinyal ini berperan dalam
aktivitas biofilm. Aksi dari sinyal ini merupakan suatu proses dari quorum sensing
yaitu komunikasi antar sel dan kemampuan molekul untuk mencetuskan suatu aksi
Biofilm yang matang telah terbentuk dan sekarang terdiri dari banyak spesies
ini merupakan suatu struktur yang dinamik dengan sel-sel yang terus silih berganti
masuk dan meninggalkan komunitasnya. Dalam proses ini sel-sel signaling juga
Pembentukan Biofilm
a. Glukan
1) Sumber energi sebagai kerangka organik plak serta adhesin bakteri dan
glukosilpiranose.
Cvitkovitch, D. G., Li, Y.-H., & Ellen, R. P. (2003). Quorum sensing and biofilm
112(11), 1626–1632.
Lamont, R. J., Burne, R. A., Lantz, M. S., & LeBlanc, D. J. (2006). Oral