Firman Faradisi
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Prodi DIII Keperawatan,
Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Indonesia
Telepon +6285742320556 Email: firman_pkj@yahoo.co.id
Tindakan operasi terdiri dari reposisi tentang hasil-hasil suatu studi terapi
terbuka, fiksasi interna dan reposisi musik di Austin, Texas yang
tertutup dengan kontrol radiologis menemukan bahwa setengah dari
diikuti fiksasi interna, dimana ibu-ibu hamil yang mendengarkan
didalamnya terdapat banyak prosedur musik selama kelahiran anaknya
yang harus dilaksanakan (Mansjoer, tidak membutuhkan anestesi.
2007). Tindakan pembedahan Rangsangan musik meningkatkan
merupakan pengalaman yang sulit pelepasan endofrin dan ini
bagi hampir semua pasien. Berbagai menurunkan kebutuhan akan obat-
kemungkinan buruk bisa saja terjadi obatan. Pelepasan tersebut
yang akan bisa membahayakan bagi memberikan pula suatu pengalihan
pasien. Maka tidak heran jika perhatian dari rasa sakit dan dapat
seringkali pasien dan keluarganya mengurangi kecemasan (Campbell,
menunjukan sikap yang agak 2001).
berlebihan dengan kecemasan yang Terapi religi dapat
mereka alami. mempercepat penyembuhan, hal ini
Beberapa orang kadang tidak telah dibukikan oleh berbagai ahli
mampu mengontrol kecemasan yang seperti yang telah dilakukan Ahmad
dihadapi, sehingga terjadi al Khadi, direktur utama Islamic
disharmoni dalam tubuh. Hal ini Medicine Institute for Education and
akan berakibat buruk, karena apabila Research di Florida, Amerika
tidak segera diatasi akan Serikat. Dalam konferensi tahunan
meningkatkan tekanan darah dan ke XVII Ikatan Dokter Amerika,
pernafasan yang dapat menyebabkan wilayah missuori AS, Ahmad Al-
pendarahan baik pada saat Qadhi melakukan presentasi tentang
pembedahan ataupun pasca operasi. hasil penelitianya dengan tema
Intervensi keperawatan yang tepat pengaruh Al-Quran pada manusia
diperlukan untuk mempersiapkan dalam perspektif fisiologi dan
klien baik secara fisik maupun psikis psikologi. Hasil penelitian tersebut
sebelum dilakukan operasi (Efendy, menunjukan hasil positif bahwa
2005). mendengarkan ayat suci Al-Quran
Kini telah banyak memiliki pengaruh yang signifikan
dikembangkan terapi-terapi dalam menurunkan ketegangan urat
keperawatan untuk menangani saraf reflektif dan hasil ini tercatat
kecemasan ataupun nyeri, salah dan terukur secara kuantitatif dan
satunya adalah terapi musik yang kualitatif oleh sebuah alat berbasis
dapat mengurangi tingkat kecemasan komputer ( Remolda, 2009).
pada pasien. Terapi musik ini Terapi murotal dan terapi
terbukti berguna dalam proses musik dapat menurunkan kecemasan,
penyembuhan karena dapat tetapi apakah terapi murotal itu lebih
menurunkan rasa nyeri dan dapat cepat menurunkan kecemasan
membuat perasaan klien rileks (Kate dibandingkan terapi musik belum
and Mucci, 2002). Hal ini telah diketahui, sehingga peneliti tertarik
dibuktikan dalam penelitian di tahun untuk meneliti tentang keefektivan
1996, Journal of the American antara pemberian terapi pembacaan
Medical Association melaporkan Al-Qur’an dengan terapi musik
12
12
10
10
80% 73,30 %
8
66,70 %
70%
Frekuensi
60% 6
50%
Sebelum
Frekuensi
4 3
Sesudah
40% 33,30 % 2 2
30%
26,70 %
Musik 2 1
Murotal
0 0
20%
0
Tidak Cemas Ringan Sedang Berat
10%
0%
Tingkat Kecemasan dengan Terapi Musik
Laki-laki Perempuan
Jenis Kelamin
9 8
8 7
7
6
Frekuensi
5 4
4
Sebelum
3
Sesudah
2 1
1 0 0 0
0
Tidak Cemas Ringan Sedang Berat
Tingkat Kecemasan
untuk pasien yang diterapi dengan 15,00
15,00
musik klasik yang indah akan masuk
10,00
telinga dalam bentuk suara(audio),
5,00
6,73 menggetarkan genderang telinga,
0,00
mengguncangkan cairan diteling
Pre test Post test
dalam serta menggetarkan sel-sel
Perlakuan
rambut di dalam koklea untuk
Gambar 5. Grafik Perbandingan selanjutnya melalui saraf koklearis
Tingkat Kecemasan Sebelum menuju otak dan menciptakan
dan Sesudah Terapi Murotal imajinasi keindahan di otak kanan
dan otak kiri. Yang akan
Selanjutnya berikut ini akan memberikan dampak berupa
dibahas tentang perbedaan tingkat kenyamanan dan perubahan
kecemasan pasien sesudah perasaan. Perubahan perasaan ini
mendapatkan terapi musik dan diakibatkan karena musik klasik
murotal. dapat menjangkau wilayah kiri
kortek cerebri (Mindlin, 2009). Dari
Tabel 3.Hasil Uji Beda Tingkat korteks limbik, jaras pendengaran
Kecemasan dengan Terapi dilanjutkan ke hipokampus, dan
Musik dan Murotal meneruskan sinyal musik ke
Amigdala yang merupakan area
Kelompok N Mean perilakthuitungkesad aran P yang bekerja
Musik 15 10,33 pada tingkat bawah sadar, sinyal
Murotal 15 6,73 kemud2i,a9n46diteru skan0k,0e1h1ipotal amus.
Sumber: data primer diolah, Hipotalamus merupakan area
2011 pengaturan sebagian fungsi vegetatif
dan fungsi endokrin tubuh seperti
Tabel 3 di atas merupakan halnya banyak aspek perilaku
hasil uji beda tingkat kecemasan emosional, jaras pendengaran
responden untuk kelompok yang diteruskan ke formatio retikularis
dilakukan terapi dengan musik dan sebagai penyalur impuls menuju
serat otonom. Serat saraf tersebut murotal maka kecemasan baik yang
mempunyai dua sistem saraf, yaitu berupa gejala fisiologis ataupun
saraf simpatis dan para simpatis. psikologis mengalami penurunan
Kedua saraf ini dapat mempengaruhi yang signifikan. Bahkan terdapat 3
kontraksi dan relaksasi organ-organ. orang pasien setelah diberikan terapi
Relaksasi dapat merangsang pusat murotal mengatakan bahwa mereka
rasa ganjaran sehingga timbul merasa lebih tenang dan siap untuk
ketenangan (Ganong, 2005). melakukan operasi.
Namun dari data yang Terapi murotal memberikan
didapat ternyata lebih efektif dampak psikologis kearah positif, hal
menggunakan murotal dibandingkan ini dikarenakan ketika murotal
terapi musik klasik, karena Terapi diperdengarkan dan sampai ke otak,
murotal memiliki aspek yang sangat maka murotal ini akan diterjemahkan
diperlukan dalam mengatasi oleh otak. Persepsi kita ditentukan
kecemasan, yakni kemampuanya oleh semua yang telah terakumulasi,
dalam membentuk koping baru untuk keinginan, hasrat, kebutuhan dan pra
mengatasi kecemasan sebelum anggapan (Oriordan, 2002).
operasi. Sehingga secara garis besar Keinginan dan harapan terbesar
dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien yang akan menjalani operasi
terapi murotal mempunyai dua poin adalah agar operasi dapat berjalan
penting, memiliki irama yang indah lancar dan pasien dapat pulih seperti
dan juga secara psikologis dapat semula. Maka kebutuhan terbesar
memotivasi dan memberikan adalah kekuatan penyokong, yaitu
dorongan semangat dalam realitas kesadaran terhadap adanya
menghadapi problem yang sedang Tuhan Yang Maha Esa (Krishna,
dihadapi. Sedangkan dalam terapi 2001). Dengan terapi murotal maka
musik, hanya memiliki satu poin kualitas kesadaran seseorang
saja, yaitu memiliki nada yang indah. terhadap Tuhan akan meningkat,
Terapi musik memang dapat baik orang tersebut tahu arti Al-
menurunkan tingkat kecemasan yang Quran atau tidak. Kesadaran ini akan
dapat terlihat dari menurunya menyebabkan totalitas kepasrahan
ketegangan, pernafasan, tekanan kepada Allah SWT, dalam keadaan
darah, nadi (respon fisiologis). Akan ini otak berada pada gelombang
tetapi setelah terapi musik selesai alpha, merupakan gelombang otak
dilaksanakan, pasien kembali pada frekuensi 7-14HZ. Ini
dihadapkan pada kenyataan akan merupakan keadaan energi otak yang
operasi yang akan dihadapinya, optimal dan dapat menyingkirkan
sehingga rasa cemas kembali stres dan menurunkan
meningkat. Terbukti ketika malam kecemasan(MacGregor, 2001).
hari pasien kembali merasakan Dalam keadaan tenang otak dapat
kecemasan, hal ini dapat diketahui berpikir dengan jernih dan dapat
ketika peneliti mengkaji post test melakukan perenungan tentang
pada sebagian item yang harus dikaji adanya Tuhan, akan terbentuk
di pagi hari maka pasien mengeluh koping, atau harapan positif pada
tidur tidak pulas, sering kencing dan pasien (Khrisna, 2001).
lain sebagainya. Adapun pada terapi SIMPULAN