Anda di halaman 1dari 54

Akuntansi Biaya

dan
Pengertian Biaya
AKUNTANSI
INPUT: PROSES:
- Pencatatan OUTPUT:
- Data
- Penggolongan - Laporan
Keuangan
- Pengikhtisaran Keuangan
- Data Operasi
- Penyajian

Proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi


keuangan yang memungkinkan pengambil keputusan
melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam
pengambilan keputusan.
AKUNTANSI

Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

Akuntansi Biaya
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen
Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen

Para Manajer Puncak dan Pihak Para Manajer dari berbaai jenjang
Pemakai Utama
Luar Perusahaan organisasi

Lingkup Informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagian Perusahaan


Berorientasi pada masa yang akan
Fokus Informasi Berorientasi pada masa lalu
datang
Kuran Fleksibel. Mencakup Fleksibel. Dari harian, bulanan, bahkan
Rentang Waktu
kwartalan, semester, tahunan sepuluh tahunan
Dibatasi oleh prinsip akuntansi
Kriteria bagi informasi Tidak ada batasan
yang lazim

Disiplin Sumber Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi da Psikologi Sosial

Laporan berupa rinkasan Laporan bersifat rinci mengenai


Isi Laporan
perusahaan secara keseluruhan bagian perusahaan
Ketepatan Informasi merupakan Unsur Taksiran dalam informasi adalah
Sifat Informasi
hal yang penting benar
Akuntansi Biaya
Proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan,
dan penyajian biaya
pembuatan dan penjualan
produk ata jasa dengan cara 3 Tujuan Pokok:
cara tertentu serta penafsiran
terhadapnya. - Penentuan Kos Produk
- Pengendali Biaya
OBJEK BIAYA - Pengambilan Keputusan
Khusus
Biaya
pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu

Diukur dalam
satuan uang Yang telah terjadi
atau yang secara
potensial terjadi

Biaya merupakan Pengorbanan


pengorbanan tersebut untuk
sumber ekonomi tujuan tertentu
BIAYA
Penggolongan Biaya
- Objek Pengeluaran
Produksi
- Fungsi Pokok dalam Perusahaan Pemasaran
Administrasi dan Umum

- Menurut hubungan dengan sesuatu Biaya Langsung


yang dibiayai Biaya Tidak Langsung
Biaya Variabel

- Menurut Perilakunya dalam Biaya Semivariabel


perubahan volume aktifitas Biaya Tetap
Biaya SemiFixed
- Menurut Jangka waktu pemanfaatan Pengeluaran Modal
Pengeluaran Pendapatan
Metode Pengumpulan Biaya
Full Costing
(BBB + BTKL + BOP Fix + BOP Var) + (Biaya Adm&Umum + Biaya Pemasaran)

Biaya Produksi Biaya non Produksi

Variabel Costing
BBB
BTKL BOP Var
Biaya + Biaya Biaya Adm + Umum Var
BOP Var
Biaya Adm + Umum Var Variabel Tetap Biaya Pemasaran Var
Biaya Pemasaran Var
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku
BAHAN BAKU (Raw Material)
bahan yang digunakan dalam
membuat produk dimana bahan
tersebut secara menyeluruh
tampak pada produk jadinya (atau
merupakan bagian terbesar dari
bentuk barang)
BIAYA BAHAN BAKU (Raw Material Cost)

seluruh biaya untuk memperoleh sampai


dengan bahan siap untuk digunakan
yang meliputi harga bahan, ongkos
angkut, penyimpanan dan lain-lain
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku

Metode Pencatatan Bahan Baku Metode Penilaian Bahan Baku


• Metode Fisik • Metode Pertama masuk pertama keluar
(First in First Out / FIFO)
• Metode Mutasi Persediaan (Perpetual
Inventory Method) • Metode Rata Rata (Weighted Average
Method)
• Metode terakhir masuk pertama keluar
(Last in First Out / LIFO)
• Metode Persediaan Dasar
Analisis Selisih Bahan Baku
(Raw Material Variance)
Selisih Bahan Baku = Biaya Bahan Baku Sesungguhnya - Biaya Bahan Baku Standar

Selisih harga bahan

Selisih harga =

(harga bahan standar – harga bahan sesungguhnya) x jumlah sesungguhnya dibeli/digunakan

Selisih Pemakaian Bahan


Selisih Pemakaian Bahan =

(pemakaian bahan standar – Pemakaian bahan sesungguhnya) x Harga bahan standar persatuan
Masalah Masalah Khusus yang
berhubungan dengan bahan baku

Sisa Bahan

Produk Rusak

Produk Cacat
PT. ALAM RAYA adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta,
data persediaan bahan baku (raw material inventory) yang ada dalam
catatan perusahaan adalah sebagai berikut :
Persediaan Tanggal 1 Januari 1999 = 200 Kg @ Rp 100,00
Pembelian Pemakaian

Tanggal Jumlah Harga / Tanggal Jumlah


(Kg) Kg
16 Jan 1999 500
12 Jan 1999 400 Rp 120
28 Jan 1999 300
26 Jan 1999 500 Rp 90
31 Jan 1999 100 Rp 110

Catatan:
• 29 Jan 1999 Dikembalikan ke suplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian
tanggal 26 jan 1999
• 30 Jan 1999 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta
tanggal 28 januari
• Perhitungan fisik 31 Jan 1999 sebanyak 350 Kg
Biaya Tenaga Kerja
TENAGA KERJA
usaha fisik atau mental
yang dikeluarkan karyawan Penggolongan Kegiatan
untuk mengolah produk. 1. Penggolongan menurut fungsi
Biaya tenaga kerja adalah pokok
harga yang dibebankan
untuk penggunaan tenaga 2. Penggolongan menurut
kerja manusia tersebut departemen
3. Penggolongan menurut jenis
pekerjaan
4. Penggolongan menurut
hubungan dengan produk
Gaji dan Upah
Upah karyawan = Tarif upah x jam kerja karyawan

Kartu hadir adalah suatu catatan yang


digunakan untuk mencatat jam
Kartu Hadir kehadiran karyawan yaitu jangka
waktu antara jam hadir dan jam
meninggalkan perusahaan

jam kerja karyawan kartu jam kerja untuk mencatat


pemakaian waktu hadir karyawan pabrik
dalam mengerjakan berbagai pekerjaan
Kartu atau produk. Kartu jam kerja biasanya
jam kerja hanya digunakan untuk mencatat
pemakaian hadir tenaga kerja langsung
di pabrik
1. Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, bagian akuntansi kemudian membuat
jurnal distribusi gaji dan upah, sbb :

Barang dalam proses -biaya tenaga kerja XXX


Biaya overhead pabrik XXX
Biaya adm dan umum XXX
Biaya pemasaran XXX
Gaji dan upah XXX

2. Atas dasar bukti kas keluar, bagian akuntansi membuat jurnal, sbb :

Gaji dan upah XXX


Utang PPh karyawan XXX
Utang gaji dan upah XXX
3. Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan ( sebagai bukti
telah dibayarkannya upah karyawan), bagian akuntansi membuat jurnal, sbb :

Utang gaji dan upah XXX


Kas XXX

4. Penyetoran PPh karyawan ke kas Negara dijurnal ke bagian akuntansi, sbb :

Utang PPh karyawan XXX


Kas XXX
Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Resa Rimendi dan
Melissa Karim.

Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2009, bagian pembuat daftar gaji dan
upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan.

Menurut kartu hadir, karyawan Resa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan
upah per jam Rp 1.000, sedangkan karyawan Melissa selama periode yang sama bekerja 40
jam dengan tariff per jam Rp 750.

Menurut kartu jam kerja , penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan
sbb:

Penggunaan waktu kerja Resa Melisa


Pesanan #001 15 jam 20 jam
Pesanan #002 20 jam 10 jam
Waktu menunggu persiapan 5 jam 10 jam
pekerjaan
Insentif

Insentif satuan dengan jam minimum

Taylor Differential Piece Rate Plan

Premi lembur
Set Up Time

Sebuah pabrik memerlukan waktu


dan sejumlah biaya untuk memulai
produksi. Biaya - biaya yang
dikeluarkan untuk memulai produksi
disebut biaya pemula produksi (set 3 cara perlakuan terhadap biaya
up costs). pemula produksi
Biaya pemula produksi meliputi 1. Dimasukan ke dalam kelompok
pengeluaran - pengeluaran untuk biaya tenaga kerja langsung
pembuatan rancang bangun,
penyusunan mesin dan peralatan, 2. Dimasukkan sebagai unsur
latihan bagi karyawan, dan biaya overhead pabrik
kerugian- kerugian yang timbul
akibat belum adanya 3. Dibebankan kepada
pengalaman. pemesanan yang bersangkutan
Biaya Overhead
Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung,
buruh tak langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara
mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu
pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir.
Secara sederhana pengertian dari biaya overhead pabrik merupakan
setiap biaya yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk,
yaitu semua biaya-biaya diluar biaya bahan langsung dan biaya
tenaga kerja langsung
Biaya Bahan Penolong

Biaya reparasi & pemeliharaan

Penggolongan BOP BTKL


Biaya yang timbul akibat
penilaian terhadap aktiva tetap
1. Penggolongan menurut sifatnya
Biaya yang timbul akibat
berlalunya waktu
BOP lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran
uang tunai
2. Penggolongan menurut perilaku
dalam hubungannya dengan BOP Tetap
perubahan volume kegiatan
BOP Variabel

BOP Semivariabel

BOP langsung departemen


3. Penggolongan menurut
hubungannya dengan departemen BOP tidak langsung
departemen
Menyusun Anggaran BOP
• kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
Kapasitas Teoritis menghasilkan produk pada kecepatan penuh
tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu

• kemampuan peerusahaan untuk memproduksi


Kapasitas Normal dan menjual produknya dalam jangka panjang

Kapasitas
• kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan
Sesungguhnya dapat dicapai dalam tahun yang akan datang
yang diharpkan
Dasar Pembebanan BOP

Satuan produk

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja

Jam tenaga kerja langsung

Jam mesin
Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
pembebanan tarif BOP:
• Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan
jumlahnya dalam departemen produksi
• Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan
tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar
pembebanan yang akan dipakai
Rumus menghitung tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai
berikut:
Tarif B.O.P = B.O.P yang dianggarkan
Taksiran pembebanan B.O.P
Metode Harga
Pokok Pesanan
Full Costing
Siklus Akuntansi

- Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang


Pembelian Barang Dagangan → Tanpa melalui pengolahan lebih lanjut →
Penjualan kembali barang dagangan

- Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Persiapan penyerahan jasa → Penyerahan jasa kepada para pemakai jasa
Karakteristik Usaha Perusahaan yang
Produksinya Berdasarkan Pesanan Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan

• Proses pengolahan produk terjadi secara • Menentukan harga jual yang


terputus-putus dibebankan kepada pemesan

• Produk yang dihasilkan sesuai dengan • Mempertimbangkan penerimaan atau


penolakan pesanan
spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan
• Memantau realisasi biaya poduksi
• Produksi yang ditujukan untuk memenuhi
pesanan bukan untuk memenuhi • Menghitung laba atau rugi tiap pesanan
persediaan di gudang
• Menentukan harga pokok persediaan
produk jadi atau produk dalam proses
yanng disajikan dalam neraca
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Pembelian dan Penentuan harga pokok


Penyimpanan bahan baku yang dibeli

bahan baku

Siklus Akuntansi Biaya


Siklus Produksi

Penentuan harga
Biaya Tenaga pokok bahan iaya overhead
Pengolahan kerja langsung baku yang pabrik
bahan baku dipakai
menjadi
produk jadi
Pengumpulan
biaya produksi

Penyimpanan
produk jadi di
Gudang Penentuan Harga Pokok Produk
Jadi
Kartu Harga Pokok
(Job Order Cost Sheet)
Metode
Harga Pokok Proses
Karakteristik Metode Harga Manfaat Informasi Harga Pokok
Pokok Proses Proses
• Produk yang dihasilkan merupakan • Menentukan harga jual produk
produk standar
• Memantau realisasi biaya produksi
• Produk yang dihasilkan dari bulan
ke bulan sama • Menghitung laba atau rugi periodik

• Kegiatan produksi dimulai dengan • Menentukan harga pokok


diterbitkannya perintah produksi persediaan produk jadi dan produk
yang berisi rencana produksi dalam proses yang disajikan dalam
produk standar untuk jangka waktu neraca
tertentu
Penentuan harga
pokok produksi
dengan
menggunakan
Activity Based Costing
(ABC)
Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsep-
konsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok
produk yang lebih akurat.

Intinya :
Bagaimana mengalokasikan BOP sebagai komponen harga pokok produksi
kepada produk dengan adil dan tepat berdasarkan aktivitasnya.

Aktivitas (activity) → setiap kejadian atau transaksi yang merupakan


pemicu biaya

Pemicu biaya (cost driver) → faktor penyebab (causal factor) dari biaya
dikeluarkan
Tradisional VS Activity Based Costing (ABC)

Tradisional Activity Based Costing


Produk yang membuat biaya Aktivitas yang membuat biaya
timbul timbul
Dasar aktivitas yang dipakai Memakai pemicu biaya dasar
biasanya berkaitan dengan unit maupun non unit, yang
volume (volume-related activity jumlah pemicu biayanya lebih
base) seperti ekuivalen unit, jam besar ketimbang jumlah pemicu
kerja langsung atau jam mesin pada system tradisional,
langsung sehingga meningkatkan akurasi
penentuan biaya pokok produk.
Perusahan-perusahaan yang layak memakai ABC jika memenuhi syarat-
syarat :

- Perusahaan yang padat modal (banyak gunakan mesin)


- Perusahaan yang memiliki difersifikasi produk
- Difersifikasi produk dan menggunakan fasilitas yang sama
- Setiap produknya memiliki proses produksi yang berbeda.

Tahap-tahap system ABC


1. Menelusuri atau mengalokasikan biaya-biaya ke aktivitas-aktivitas →
kumpulan biaya aktivitas
2. Kumpulan biaya aktivitas diatas, dibebankan ke produk-produk, dengan
memakai pemicu biaya
Syarat Penerapan Sistem Activity-Based Costing

1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi Sistem ABC


mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa
macam produk atau lini produk yang diproses dengan
menggunakan fasilitas yang sama
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi Semakin besar tingkat
persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga
pokok dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. Biaya pengukuran yang rendah biaya yang digunakan system ABC
untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat harus lebih rendah
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
Cost Driver

• suatu kejadian yang menimbulkan biaya. Cost Driver merupakan faktor


yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor ini
menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan
menyebabkan biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya

Rasio Konsumsi

• proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap produk,


dihitung dengan cara membagi jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh
suatu produk dengan jumlah keseluruhan aktivitas tersebut dari semua
jenis produk

Homogeneous Cost Pool

• merupakan kumpulan biaya dari overhead yang variasi biayanya


dapat dikaitkan dengan satu pemicu biaya saja
Penentuan harga
pokok variable
Harga Pokok Variable adalah suatu
konsep penentuan harga pokok yang
hanya memasukkan biaya produksi
variable sebagai elemen harga pokok
produk. Biaya produksi tetap dianggap
sebagai biaya periode (Period Cost)
yang langsung dibebankan kepada
rugi laba periode terjadinya dan tidak
diperlakukan sebagai biaya produksi.

Elemen Harga Pokok Produk :


- Biaya Bahan Baku
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Biaya Overhead Pabrik
Tujuan Penentuan
Harga Pokok Variable

Membantu manajemen mengetahui batas kontribusi


(contribution margin) untuk perencanaan laba
melalui analisa hubungan Biaya-Volume-Laba untuk
pengambilan keputusan jangka pendek.
Memudahkan manajemen dalam mengendalikan
kondisi-kondisi operasional yang sedang berjalan
serta menetapkan penilaian dan
pertanggungjawaban kepada departemen atau
divisi tertentu dalam perusahaan.
Manfaat penentuan Harga Pokok Variabel

Internal Eksternal
Penentuan Harga Pokok
Perencanaan Laba
Persediaan

Penentuan Harga Jual Penentuan Laba

Pengambilan Keputusan

Pengendalian Biaya
Penentuan Harga Pokok Persediaan

Full Costing
→ Sebagian biaya overhead
pabrik tetap MASIH MELEKAT pada
persediaan sampai produk laku terjual. Pengelompokkan Biaya

Variable Costing Full Costing


→ Biaya overhead pabrik tetap Biaya digolongkan dengan
DIBEBANKAN pada Period Cost pendekatan Fungsi → Biaya
sehingga TIDAK MELEKAT pada digolongkan menjadi biaya
persediaan produksi dan biaya non produksi.

Variable Costing
Biaya digolongkan dengan
pendekatan Variabelitas → Biaya
digolongkan menjadi biaya
variabel dan biaya tetap
Kelemahan Full Costing
dan Variable Costing

Kelemahan Full Costing


- Sebagian Biaya menempel pada persediaan → biaya dicatat terlalu
sedikit → laba yang dihasilkan lebih tinggi
- Jika produksi tidak mencapai kapasitas normal → biaya overhead tetap
akan kurang dibebankan dan sebaliknya

Kelemahan Variable Costing


Satu-satunya kelemahan Varible Costing :
- Variable Costing tidak diterima oleh Prinsip Akuntansi yang diterima
secara Umum → Penyusunan Laporan dengan Variable Costing harus di
“ADJUST” kembali ke dalam Full Costing
Departementalisasi
Biaya Overhead
Pabrik
Departementalisai
Biaya Overhead Pabrik
Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah pembagian
pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau
pusat biaya yang dibebani dengan biaya overhead pabrik.

Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat untuk


pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok
produk. Pengendalian biaya overhead pabrik dapat lebih mudah
dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan pusat
terjadinya.
Departemen Produksi dan Departemen Jasa

Departemen Produksi

departemen yang mengubah bentuk atau sifat dari bahan


baku atau dengan merakit komponen

Departemen Jasa
departemen yang memberikan pelayanan yang berkontribusi
secara tidak langsung terhadap produksi produk tetapi tidak
mengubah bentuk, rakitan, maupun jenis dari bahan baku
Metode Yang Digunakan Untuk Mendistribusikan
BOP Departemen Jasa Ke Departemen Yang
Memperoleh Manfaat

• Metode Langsung: Biaya depertemen jasa didistribusikan hanya


ke departemen produksi saja.
• Metode bertingkat (sekuensial): Sekali biaya telah didistribusikan
dari suatu departemen jasa, tidak ada biaya departemen jasa
lain yang dibebankan kembali ke departemen tersebut
kedfalam urutan tadi.
• Metode simultan (aljabar): Biaya dari departemen jasa
didistribusikan secara simultan, dengan menggunakan aljabar
guna menyelesaikan dua persamaan linier dengan dua variable
yang tidak diketahui.
Harga pokok
produk bersama
dan
produk sampingan
perusahaan dapat menghasilkan beberapa macam produk, produk
yang dihasilkan perusahaan dapat berupa :
1. Produk Gabungan (Common Product)
2. Produk Bersama (Joint Product)
3. Produk Ko (Co Product)
Produk Gabungan Produk Bersama (Joint
Produk Ko (Co Product)
(Common Produk) Product)
• Beberapa macam • Beberapa macam • Beberapa macam
produk dihasilkan produk dihasilkan produk dihasilkan
bersama-sama bersama-sama dg pada waktu yang
dengan fasilitas sama, BBB, BTKL dan fasilitas sama tetapi tidak dari
Biaya bahan baku sama. Dimana ketiga proses pengolahan
dan biaya tenaga biaya tersebut tidak dan Bahan Baku yang
kerja dapat ditelusuri bisa ditelusuri langsung sama
langsung ke produk ke produk
sedangkan BOP tidak
dapat ditelusuri
langsung ke produk.
Penentuan Harga Pokok Produk Bersama

Metode Harga Pasar Metode Biaya Metode Rata-rata


Metode Harga Metode Satuan Fisik
(Market value) Rata-rata Satuan Tertimbang
Pasar Kuantitas
Hipotetis
(Net Reliazable
Value Methode)

Anda mungkin juga menyukai