Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN BLOK ANESTESI

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1/3

dr.Yanti M.Napitupulu, M.Kes


UPTD PUSKESMAS RAMI
NIP. 19671007 199903 2002

1. Pengertian Pemberian obat anastesi secara parenteral di dalam rongga mulut dengan
cara menganastesi saraf terminal melalui foramen mandibula dengan
menganastesi saraf alveolaris interior posterior dan saraf lingualis sebelum
melakukan tindakan Pencabutan
sebagai acuan dalam melaksanakan Blok Anastesi
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Rami Nomor :
3. Kebijakan
Tentang Tata Laksana Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Petunjuk Anastesi Lokal alih bahasa Drg. Purwanto
5. Alat dan Bahan ALAT :
1. Bak instrument / bengkok/tempat spuit steril
2. Safety Box untuk tempt spuit yang telah dipakai
BAHAN :
1. Jarum dan sepuit disposable (1 cc, 2,5 cc , 3 cc, atau 10 cc )
2. Obat-obat yag dibutuhkan lidocain ampule, Pehacain ampul
1. Petugas melakukan cuci tangan sesuai sop cuci tangan dan
6. Langkah-langkah
menggunakan alat perlindungan diri
2. Petugas menyerahkan form persetujuan tindakan dan menjelaskan
tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas menyiapkan jarum suntik / spuit disposible dan obat anastesi
4. Petugas mengisi spuit disposible dengan obat anastesi
5. Petugas mengulasi bahan antiseptik / Betadine
6. Petugas mulai melakukan Blok anastesi dengan cara
 Direct :
Memasukan spuit yang sudah berisi obat anastesi kearah canalis
mandibula sampai menyentuh tulang, kemudian aspirasi dilanjutkan
memasukan obat anastesi 1 cc
 Indirect
Raba linia oblik eksternal sampai trigonium retromolar dengan telunjuk.
Masukan jarum ke arah kontra lateral kemudian di luruskan sejajar
dengan oclusal plane kurang lebih beberapa milimeter ujung jarum.
Arahkan jarum ke posisi kontra lateral di posisi gigi P1 & P2 kemudian
laukan aspirasi. Masukan obat anastesi ± 1,5 cc, kemudia jarum
ditarik beberapa milimeter. Selanjutnya masukan obat 0,5 cc
7. Petugas sebelum memasukan obat anastesi melakukan aspirasi
8. Jika tidak ada darah lanjut memasukan obat anastesi perlahan – lahan
9. Jika ada darah tarik kembali jarum dan lakukan penyuntikan ulang pada
temapt yang lain sesuai dengan teknik diatas
10. Petugas menginstruksikan pasien menunggu 2-3 menit
11. Petugas melakukan pengecekan pada jaringan, anastesi sudah bereaksi
/ belum
12. Petugas mencatat reaksi anastesi ke dalam RM
13. Petugas melakukan observasi efek samping anastesi
14. Bila ada reaksi efeksamping anastesi petugas melakakukan
penangulangan
15. Bila penangulangan tidak berhasil lanjut rujuk ke rumah sakit
16. Bila tidak ada reaksi efeksamping anastesi dan anastesi sudah bereaksi
lanjut lakukan tindakan
17. Bila belum ada reaksi anastesi kembali ke point 4 atau 5. Dan 6
Max 2 ampul ( 2x Penyuntikan)
18. Bila sudah bereaksi jarum bekas dibuang ketempat bak pembuangan
alat berbahaya
7. Bagan Alir Cuci tangan Persiapan Tindakan
Penyerahan dan
jarum / Asepsi
persetujuan menggunakan
alat spuit dan
tindakan
perlindungan obat
diri anastesi

Menarik
YA Tindakan blok
jarum Ada Anastesi Direct /
suntik dara Indirect
h Dan sebelumnya
aspirasi
TIDAK Masukan obat
anastesi

Cek reaksi anastesi

Observasi Cek dengan sonde


pasien cek Catat dlm buku RM
anastesi
ada/tidak efek
samping
anastesi
Buang jarum
suntik bekas
Reaks
i
2
TIDAK
Ada reaksi efek
samping anastesi
lakukan penangulangan
YA

Rujuk ke
rumah sakit Lakukan tindakan

Sterilisasi alat dan bahan ( termasuk experied obat )


8. Hal-hal yang harus
Riwayat alergi obat
diperhatikan
Proteksi diri petugas
Sop penatalaksanana syok anafilaktik dan obat – obat anafilaktik
UGD
9. Unit Terkait
Rekam medik
10. Dokumen Terkait
Informed koncent
Buku petunjuk praktis anastesi

11. Rekaman Historis Perubahan


No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai