Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 6, MG2213

Tabling
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Raden Bagus Arif (12515023) /5/ Kamis, 9 Maret 2017
Prodi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Asisten : Galih Dwiyan Wijaya (12514062)

Abstrak – Praktikum Modul 6 – Tujuan dari praktikum pada kali ini yaitu untuk menentukan recovery, kadar tailing, kadar
middling, dan kadar konsentrat dari kuarsa dan kasiterit pada proses konsentrasi menggunakan shaking table. Pada praktikum
kali ini, kelompok kami dijelaskan mengenai prinsip kerja dari log washer, hms, sluice box, dan shaking table. Praktikum kali
ini hanya menggunakan shaking table. Umpan yang digunakan yaitu campuran antara SnO 2 dan SiO2. Umpan dimasukkan
melalui feed box, lalu partikel akan dipisahkan menurut berat jenis partikel. Konsentrat yang berat jenisnya lebih kecil akan
menuju penampungan tailing, sementara partikel dengan berat jenis yang lebih besar akan menuju penampungan konsentrat.
Beberapa tailin dan konsentrat yang tidak terpisah secara sempurna akan masuk ke dalam penampungan middling. Setelah itu,
air dalam penampungan dikeringkan untuk mendapatkan hasil konsentrat, middling, dan tailing. Shaking table dipengaruhi oleh
3 gaya yaitu gaya dari air yang mengalir, gaya horizontal dari shaking table, dan gaya berat dari partikel. Kinerja dari shaking
table sendiri dipengaruhi oleh kecepatan wash water, frekuensi getar shaking table, tinggi riffle, laju feed, kemiringan deck, dan
luas deck

A. Tinjauan Pustaka massa jenis diantara kedua partikel yang ingin dipisahkan.
Keuntungan dari metode ini yaitu pemisahan hanya
Proses konsentrasi merupakan proses untuk
bergantung pada massa jenis partikel, sementara ukuran
meningkatkan kadar suatu partikel. Konsentrasi gravitasi
partikel tidak mempengaruhi metode ini.
merupakan proses konsentrasi yang memanfaatkan
perbedaan berat jenis partikel untuk memisahkan konsentrat
dan tailing. Salah satu metode konsentrasi gravitasi yang
digunakan pada percobaan kali ini yaitu tabling. Tabling
merupakan proses konsentrasi gravitasi horizontal. Prinsip
tabling yaitu dengan menggunakan media berupa aliran air
yang tipis. Pada laboratorium Pengolahan Bahan Galian
ITB, terdapat 4 alat tabling yaitu Log Washer, HMS (Heavy
Media Separator), Sluice Box, dan Shaking Table.

Log washer merupakan alat yang memiliki fungsi untuk


memisahkan mineral-mineral berdasarkan ukuran, bukan
berat jenis. Secara fungsional, log washer sendiri masuk ke
dalam klasifikasi. Log washer biasa digunakan untuk Prinsip dari HMS
mencuci mineral dengan tujuan enrichment pada kerikil.
Prinsip kerja dari log washer yaitu partikel yang berukuran
lebih besar akan mengendap di bawah permukaan untuk Sluice Box adalah alat pemisahan mineral yang
kemudian dikeruk menggunakan spiral pada log washer memanfaatkan perbedaan specific gravity. Mineral dengan
agar partikel tersebut dapat terangkat ke atas. Sementara itu, specific gravity yang lebih besar akan mengendap sebagai
partikel dengan ukuran yang lebih kecil akan melayang konsentrat sementara mieneral dengan specific gravity yang
dalam fluida. lebih kecil akan terbawa aliran air sebagai tailing. Bagian-
HMS (Heavy Media Separator) atau lebih dikenal bagian dari sluice box antara lain :
dengan sink and float separation menggunakan fluida - Lounder : berbentuk seperti talang yang terbuat dari
dengan massa jenis yang berada di antara massa jenis kedua susunan kayu. Dibuat miring agar air dapat
partikel yang ingin dipisahkan. Ketika menggunakan media mengalir.
berupa fluida dengan massa jenis yang berada di antara - Feed Hopper : diletakkan pada hulu lounder yang
massa jenis partikel yang ingin dipisahkan, maka partikel berguna sebagai tempat masuk feed.
dengan massa jenis yang lebih besar akan mengendap ke - Gate : merupakan pintu untuk mengatur pulp yang
dasar fluida sementara partikel dengan massa jenis yang keluar dari feed hopper. Mengatur agar aliran air
lebih kecil akan mengapung di permukaan fluida sehingga tetap laminar.
pemisahan dapat terjadi. Biasanya, HMS digunakan untuk - Riffle : berguna untuk menahan mineral berat agar
memisahkan batubara dari pengotornya. Ada beberapa hal mengendap sebagai konsentrat sehingga mineral
yang harus diperhatikan ketika menggunakan HMS yaitu ringan terangkat dan terbawa air sebagai tailing.
fluida yang digunakan harus minim biaya, mudah untuk di
recovery, tidak bereaksi dengan partikel, dan memiliki
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada partikel
sluice box yaitu : yang ringan, namun fungsi riffle sendiri yaitu untuk
menciptakan turbulensi dalam aliran sehingga partikel yang
- Kecepatan aliran air
ringan akan selalu berada di atas dan partikel yang berat
Kecepatan aliran air membuat partikel yang ringan
akan selalu berada di bawah. Ada beberapa faktor yang
akan terbawa oleh air. Kecepatan aliran ini
dapat mempengaruhi kinerja pemisahan dari shaking table
maksimum di bawah permukaan aliran air karena
yaitu :
pada permukaan aliran sendiri dipengaruhi oleh
gaya gesek antara fluida dengan udara - Kemiringan deck
- Kemiringan dari lounder Deck dengan kemiringan yang besar akan membuat
Semakin besar kemiringan dari lounder, maka aliran air semakin cepat dan membuat kadar
konsentrat yang dihasilkan akan semakin tinggi konsentrat menjadi tinggi namun kapasitasnya
kadarnya. rendah. Deck dengan kemiringan yang kecil akan
- Lebar dan panjang lounder membuat aliran alir melambat dan membuat kadar
Semakin sempit lounder, maka konsentrat yang konsentrat rendah namun kapasitasnya tinggi.
dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya. Semakin - Laju umpan
panjang lounder, maka recovery konsentrat akan Apabila laju umpan terlalu cepat, maka proses
semakin tinggi namun kadar konsentrat menjadi pemisahan yang terjadi kurang baik karena umpan
rendah. akan tertumpuk dan akan masuk ke penampungan
- Tinggi riffle konsentrat.
Riffle dengan ketinggian yang rendah akan - Persen solid
menghasilkan konsentrat dengan kadar yang tinggi. Semakin encer larutan, maka pemisahan yang
terjadi akan semakin baik. Sebaliknya, apabila
Sluice Box sendiri sudah banyak ditinggalkan oleh
larutan terlalu kental maka pemisahan yang terjadi
perusahaan-perusahaan pertambangan karena dirasa tidak
kurang baik.
efektif dan tidak efisien dalam pemisahan mineral. Namun,
alat ini masih digunakan oleh pertambangan-pertambangan
kecil karena biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan
alat ini sangat rendah.

Prinsip dari Shaking Table

Kriteria konsentrasi merupakan kemudahan suatu


partikel untuk dapat mengalami proses pemisahan mineral
berat dan mineral ringan. Persamaan untuk mendapatkan
Prinsip dari Sluice Box kriteria konsentrasi tersebut yaitu :

𝐷𝑠 − 𝐷𝑓
𝐶𝐶 =
𝐷𝑔 − 𝐷𝑓
Shaking Table menggunakan prinsip pemisahan yang
kurang lebih sama dengan sluice box, namun pada shaking Keterangan :
table ada gaya horizontal berupa getaran. Pemisahan
- CC : Concentration Criteria
partikel dilakukan dengan memasukkan umpan ke dalam
- Ds = specific gravity partikel berharga
feed box, kemudian umpan akan keluar dan mengalir dalam
- Dg = specific gravity partikel gangue
bentuk slurry. Slurry akan mengalir melalui riffle pada deck
- Df = specific gravity fluida
dengan kemiringan yang diatur sedemikian rupa sehingga
aliran air dari wash water dapat mengalir. Gaya-gaya yang
bekerja pada shaking table yaitu aliran air dari wash water,
gaya berat dari partikel, dan gaya horizontal dari meja yang Dalam proses tabling ini, ada hal yang harus diperhatikan
bergoyang. Karena gerakan horizontal dari motor, maka untuk pemisahan partikel, yaitu settling ratio. Settling ratio
adalah perbandingan ukuran partikel supaya dicapai laju
terminal yang sama besarnya. Settling ratio memiliki - Tabel Tailing
persamaan sebagai berikut :
I II III IV V
𝑑𝑔 𝐷𝑠 − 𝐷𝑓 𝑛 H P H P H P H P H P
=( ) 3 14 3 20 2 15 1 20 2 27
𝑑𝑠 𝐷𝑔 − 𝐷𝑓
0 16 0 19 2 55 2 22 3 41
Keterangan : 0 17 1 29 2 56 2 20 8 25
dg = ukuran partikel gangue
4 16 5 30 3 33 2 26 7 60
ds = ukuran partikel berharga
Ds = specific gravity mineral berharga 2 19 1 26 1 23 0 27 8 25
Df = specific gravity zat cair Jumlah H 64 Jumlah P 681
Dg = specific gravity mineral gangue

Dalam proses pemisahan partikel, sebisa mungkin nilai - SG SnO2 = 7


settling ratio tidak boleh mencapai 1. Hal ini dikarenakan - SG SiO2 = 2,65
apabila settling ratio mencapai nilai 1 berarti bahwa laju
terminal dari kedua partikel yang ingin dipisahkan sama C. Pengolahan Data Percobaan
dikarenakan perbandingan ukuran partikel dan massa jenis - Flowsheet
nya sama. Ketika ingin memisahkan partikel berdasarkan
specific gravity, maka ukuran serta bentuk partikel juga 1. Siapkan 4 wadah untuk menampung konsentrat,
middling, dan tailing di bawah lounder shaking table
mempengaruhi laju pengendapan partikel. Untuk mencapai
hal tersebut, maka ukuran partikel yang mengalami proses
pemisahan harusnya memenuhi suatu kondisi agar
pemisahan tersebut dapat terjadi, bagaimanapun bentuk dari 2. Nyalakan shaking table dan buka keran agar air
partikel yang ingin dipisahkan. Kondisi ukuran partikel dapat mengalir dengan kecepatan air yang diinginkan
yang harus dicapai agar pemisahan dapat terjadi dinamakan
equal settling ratio.
3. Masukkan feed berupa campuran partikel SnO2 dan
B. Data Percobaan SiO2 sebanyak 200 gramke dalam feedbox shaking
- Massa feed = 200 gram (55% SnO2) table
- Massa konsentrat = 75 gram
- Massa middling = 65 gram
- Massa tailing = 60 gram 4. Amati pergerakan feed pada deck shaking table dan
amati juga hasil pada tiap wadah
- Tabel Konsentrat

I II III IV V
H P H P H P H P H P - Rumus Dasar yang Digunakan
51 12 23 14 47 23 39 15 50 15 1. Assay Mineral =
38 14 54 12 42 22 39 16 54 15 𝑛𝑎 𝑥 𝜌𝑎
66 15 40 10 62 24 61 17 70 20 ∑𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎
𝑖=𝑎
𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
𝑛𝑖 𝑥 𝜌𝑖
59 10 23 15 61 22 53 17 50 17 Keterangan :
n = jumlah butir mineral
72 19 55 15 66 21 58 10 100 10 𝜌 = massa jenis mineral
Jumlah H 1333 Jumlah P 400 2. Recovery =
𝐶𝑥𝑐 𝑐 𝑓−𝑡
= 𝑥
𝐹𝑥𝑓 𝑓 𝑐−𝑡
- Tabel Middling
Keterangan :
C = massa konsentrat
I II III IV V
c = assay konsentrat
H P H P H P H P H P F = massa feed
9 35 12 34 17 45 9 33 10 73 f = assay feed
t = assay tailing
10 45 17 35 15 39 19 34 12 68
11 40 19 36 19 40 18 31 14 75 - Perhitungan Kadar
11 35 17 33 18 41 10 29 19 81 1. Konsentrat
9 34 17 38 17 32 20 29 20 78 a. SnO2
Jumlah H 369 Jumlah P 1093 1333 𝑥 7
1333𝑥7+400𝑥2,65
𝑥 100% = 89,799%
b. SiO2 karena dapat memakan banyak energi untuk
400𝑥2,65 menggerakan shaking table.
𝑥 100% = 10,201%
1333𝑥7+400𝑥2,65

2. Gaya Gesek
2. Middling Gaya gesek ini terjadi karena adanya riffle yang
a. SnO2 terpasang di deck shaking table. Gaya gesek yang
369𝑥7
369𝑥7+1093𝑥2,65
𝑥 100% = 47,140% terjadi dikarenakan adanya sentuhan antara partikel
dengan riffle. Gaya gesek ini membuat partikel
b. SiO2
1093𝑥2,65 dengan berat jenis yang lebih besar akan tertahan di
𝑥 100% = 52,860% dasar deck, sementara partikel yang ringan akan
369𝑥7+1093𝑥2,65
cenderung terbawa oleh aliran air.
3. Tailing
a. SnO2 3. Gaya Berat Partikel
64𝑥7 Gaya berat ini merupakan gaya berat yang
64𝑥7+681𝑥2,65
𝑥 100% = 19,888%
dihasilkan oleh partikel. Gaya berat ini dipengaruhi
b. SiO2 oleh massa jenis dari partikel. Perbedaan gaya berat
681𝑥2,65
𝑥 100% = 80,112% antara dua partikel ini yang membuat pemisahan
64𝑥7+681𝑥2,65
partikel bisa terjadi dimana partikel dengan berat
lebih besar akan tertahan riffle, sementara partikel
4. Recovery
75 𝑥 89,799 dengan berat lebih kecil akan terbawa aliran air tipis
R= x 100% = 61,227% menuju wadah tailing.
200 𝑥 55

Selain gaya-gaya yang mempengaruhi kinerja dari


shaking table itu sendiri, ada faktor alat yang juga dapat
D. Analisa Hasil Percobaan mempengaruhi kinerja dari shaking table. Faktor komponen
Pada pemisahan mineral dengan menggunakan shaking alat yang dapat mempengaruhi kinerja shaking table antara
table didapatkan hasil berupa kadar SnO2 pada konsentrat lain :
sebesar 89,799%, pada middling sebesar 47,140%, dan pada 1. Tinggi riffle
tailing sebesar 19,888%. Sedangkan kadar SiO2 pada Apabila tinggi riffle yang digunakan terlalu tinggi,
konsentrat sebesar 10,201%, pada middling sebesar maka ada kemungkinan partikel dengan berat jenis
52,860%, dan pada tailing sebesar 80,112%. Kadar SnO2 yang lebih kecil akan tertahan juga oleh riffle
pada konsentrat sudah mencapai angka yang cukup baik sehingga kadar yang dihasilkan pun tidak tinggi.
karena sudah mencapai hampir 90% dan kadar pada tailing Apabila tinggi riffle yang digunakan terlalu
pun sudah mencapai angka yang baik yaitu mencapai rendah, maka jumlah partikel berat yang bisa
hampir 20%. Namun, kadar SnO2 pada middling masih tertahan dalam satu layer riffle menjadi sedikit dan
cukup besar karna hampir setengah campuran masih beberapa partikel berat bisa tidak tertahan oleh
mengandung SnO2. Hal ini dikarenakan beberapa faktor riffle.
yang mempengaruhi kinerja dari shaking table dalam
memisahkan partikel, yaitu faktor gaya yang mempengaruhi 2. Kemiringan deck
proses pemisahan dan faktor komponen pada shaking table. Apabila deck yang digunakan terlalu miring, maka
Pada proses pemisahan partikel menggunakan shaking proses pemisahan yang terjadi tidak optimal
table, ada 3 gaya yang berpengaruh terhadap proses karena semakin miring meja, maka gaya gravitasi
pemisahan ini dan ketiga gaya tersebut harus ada agar yang bekerja semakin besar dan membuat partikel
proses pemisahan menggunakan shaking table ini dapat tidak sempat terpisah. Selain itu, deck yang terlalu
berlangsung. Berikut ini adalah gaya-gaya yang terdapat miring membuat partikel cepat jatuh ke dalam
pada shaking table : lounder.

1. Gaya Dorong Air 3. Frekuensi getaran meja


Gaya dorong air berasal dari aliran air yang keluar Semakin besar frekuensi getaran meja, maka gaya
melalui wash water. Aliran air ini membuat partikel sentak nya akan semakin sering dan menyebabkan
dapat bergerak mengikuti air menuju ke tempat partikel yang belum mendendap secara sempurna
penampungan partikel. Ketika aliran air terlalu akan tersentak dan kembali mengikuti aliran air.
cepat, maka pemisahan yang terjadi kurang Frekuensi getaran yang tinggi membuat pemisahan
sempurna karena waktu yang dibutuhkan bagi menjadi tidak efektif.
partikel dengan berat jenis yang besar menjadi
sedikit. Sebaliknya, apabila aliran air terlalu lambat,
maka proses pemisahan pun menjadi tidak efisien
4. Ukuran deck pada tailing yaitu sebesar 80,112%. Recovery yang
Semakin besar ukuran deck, maka proses didapatkan dari percobaan ini yaitu sebesar 61,227%
pemisahan yang terjadi akan semakin sempurna
namun memakan proses yang lebih lama juga. Hal F. Daftar Pustaka
ini dapat terjadi karena jarak yang ditempuh
Fuerstenau, Maurice.2003. Principle of Mineral
partikel untuk sampai ke lounder pun semakin jauh
Processing. USA. Halaman 209-219
dan membuat waktu pemisahan partikel menjadi
semakin lama. Swain, Anup. Patra, Hemlata.2011. Mechanical
Operations. 177-180
5. Laju pengumpanan
https://www.911metallurgist.com/blog/operate-wilfley-
Laju pengumpanan yang cenderung cepat dan
table (diakses pada Senin, 13 Maret 2017 pukul 18.18)
tidak konstan akan menyebabkan penumpukan
partikel pada riffle yang dekat dengan feedbox. http://www.guranmakina.com/products/?pg=10 (diakses
Ketika sudah terjadi penumpukan, maka partikel pada Senin, 13 Maret 2017 pukul 18.41)
yang berat tidak akan bisa mengendap lagi dan
http://malvern.co.za/portfolio/heavy-media-drum/ (diakses
menyebabkan tidak terjadinya pemisahan partikel
pada Senin, 13 Maret 2017 pukul 18.44)
dengan berat jenis yang besar dan partikel dengan
berat jenis yang kecil. http://www.ebay.com/bhp/sluice-box (diakses pada Senin,
13 Maret 2017 pukul 18.45)
Diantara beberapa faktor yang disebutkan, faktor yang
masih bisa untuk dioptimalkan agar kadar yang didapat http://www.ballmillyh.com/products/26.html (diakses pada
semakin tinggi yaitu dari laju pengumpanan. Pada Senin, 13 Maret 2017 pukul 18.46)
percobaan kali ini, laju pengumpanan tidak diatur
sedemikian rupa sehingga konstan dan dengan laju yang pas
karena ada campur tangan manusia pada proses G. Lampiran
pengumpanan. Dengan perhitungan yang lebih akurat dan
laju pengumpanan yang lebih konstan maka kadar dapat
ditingkatkan. Faktor lain yang mempengaruhi hasil
percobaan ini yaitu adanya sisa partikel percobaan
sebelumnya yang kurang lebih dapat mempengaruhi data
yang didapatkan. Selain itu, adanya ukuran partikel yang
tidak sesuai dari proses pengolahan sebelumnya, klasifikasi,
juga membuat percobaan ini tidak optimal. Penampungan
yang disediakan pun sebanyak 4 wadah dikarenakan adanya
partikel yang bukan termasuk dalam tailing, middling, dan
konsentrat dimana partikel tersebut merupakan partikel
yang memiliki ukuran berbeda disbanding lainnya yang
lolos dari proses klasifikasi.
Log Washer di Laboratorium PBG ITB
Selain data kadar, kami juga dapat menghitung recovery
SnO2 dari percobaan ini. Recovery yang didapatkan yaitu
sebesar 61,227%. Angka recovery ini belum cukup baik dan
masih bisa ditingkatkan lagi dengan meningkatkan kadar
SnO2 dalam konsentrat. Kadar tersebut dapat ditingkatkan
dengan optimalisasi seperti menentukan kemiringan deck
yang tepat, laju aliran air yang tepat, laju pengumpanan
yang tepat, frekuensi getar deck yang tepat, serta
membersihkan deck sebelum memulai percobaan guna
mengurangi persen error dalam percobaan.

E. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini, kadar SnO2 yang diperoleh pada
konsentrat yaitu sebesar 89,799%, pada middling yaitu
sebesar 47,140%, dan pada tailing sebesar 19,888%. Sluice Box di Laboratorium PBG ITB
Kadar SiO2 yang diperoleh pada konsentrat yaitu sebesar
10,201%, pada middling yaitu sebesar 52,860%, dan
HMS di Laboratorium PBG ITB
Wadah yang digunakan sebagai tempat penampung

Shaking Table di Laboratorium PBG ITB


Proses pemisahan partikel menggunakan shaking table

Umpan berupa campuran SnO2 dan SiO2 Log Washer di Industri


 Jawaban Pertanyaan dan Tugas

Shaking Table
1. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan untuk
table
13# sampai 6#

2. Gambarkan “Head Motion” shakng table dan jelaskan


cara kerjanya

HMS di Industri

Head Motion shaking table

Pemisahan mineral terjadi karena adanya sentakan


meja yang ditimbulkan oleh headmotion dan aliran
tipis di permukaan meja dari air ‘pencuci’. Mineral
berat karena mempunyai gaya gesek yang lebih besar,
maka akan terlempar kesamping (searah sentakan
meja). Mineral yang berukuran halus akan terlempar
kesamping lebih jauh dibanding dengan mineral yang
berukuran kasar. Mineral ringan berukuran kasar akan
terdorong oleh aliran air lebih jauh daripada mineral
berat berukuran halus.

3. Jelaskan fungsi riffle yang ada di atas meja


Sluice Box di Industri
Membuat aliran air menjadi turbulen dan
membentuk lapisan atau susunan mineral berat dan
ringan. Menahan partikel berat agar terpisah dari
partikel ringan.

Sluice Box

4. Sluice box baiknya dipergunakan untuk Feed yang


bagaimana?
Untuk feed yang kasar atau berdiameter besar,
maka akan digunakan air yang cukup banya dam
kemiringan deck juga harus cukup besar. Sebaliknya,
apabila feednya halus, untuk mengatur tebal aliran
harus diperhatikan ukuran besar butirnya dan harus
seragam.

5. Apa yang dimaksud dengan Cleaning Up? Berikan


penjelasan.
Shaking Table di Industri Cleaning up disebut juga proses pendulangan.
Karpet yang terdapat pada dasar sluice box diangkat
kemudian direndam atau dibersihkan pada suatu kolam
khusus yang dipergunakan untuk mendulang emas atau
intan.
Log Washer
6. Untuk apa log washer dipergunakan
Alat yang berfungsi untuk memisahkan mineral-
mineral berdasarkan ukuran, bukan berat jenis. Biasa
digunakan untuk pencucian mineral untuk enrichment
pada kerikil

7. Dapatkah log washer digolongkan ke dalam jenis


“concentration”? Berikan penjelasan.
Tidak, karena log washer bukan merupakan alat
untuk memisahkan dan mendaparkan konsentrat. Log
washer hanya berguna untuk mengklasifikasikan
mineral berdasarkan ukuran

HMS
8. Alat apa saja yang diperlukan bila kita melaksanakan
process HMS, jelaskan kegunaan masing-masing
- Feed: tempat umpan
- Dilute medium sump : tempat berkumpulnya dilute.
- Densifier: pengontrol densitas
- Main medium sump: tempat berkumpulnya produk
yang telah dicuci
- Separating vessel: mengubah feed menjadi floats
dan sink
- Drain screen: pemanas produk yang berasal
separating vessel
- Wash screen : mencuci produk supaya bersih

9. Sebutkan kebaikan HMS bila dipakai untuk Coal


Cleaning
- Dapat digunakan pada batubara yang menghasilkan
banyak middling
- Dapat digunakan untuk mencuci batu bara yang
memliki banyak abu
- Operasi lebih murah

10. Apa pengaruh pH dalam HMS?


pH mempengaruhi laju korosi pada media
pemisah/separator. pH juga berperan dalam
pensuasanaan terhadap proses yang sedang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai