1 SM PDF
1 SM PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj
Alamatkorespondensi: p-ISSN 2528-5998
Kampus Unnes Kelud Utara III, Semarang, 50237, Indonesia
e-ISSN 2540-7945
E-mail: nesyaque@gmail.com
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
PENDAHULUAN
Kanker serviks adalah jenis kanker kedua salah satunya adalah promosi kesehatan dengan
setelah kanker payudara yang paling umum menggunakan media seperti leaflet, poster,
diderita oleh perempuan dan diperkirakan ada audio visual. Melihat dari sifat masyarakat
sekitar 1,4 juta penderita di seluruh dunia. Di Indonesia sangat terpengaruh dengan individu
Indonesia, 80% - 90% penderita kanker seviks lain, maka penting juga adanya motivasi dari
biasanya sulit disembuhkan karena mereka pihak yang kuat dalam suatu komunitas untuk
datang ke pelayanan kesehatan (rumah sakit) mengajak masyarakat sadar akan pentingnya
lebih dari 70% dengan kondisi yang sudah kesehatan (Tjahjowati et al, 1997).
dalam stadium lanjut (WHO,2009). Tahun 2013 Berdasarkan informasi yang diperoleh,
penyakit kanker serviks merupakan penyakit jumlah penduduk wanita rentan usia 20-50
kanker dengan prevalensi tertinggi, yaitu sebesar tahun di wilayah puskesmas Sukoharjo I kurang
0,8 %. Propinsi dengan prevalensi kasus kanker dari 5% saja yang melakukan pemeriksaan tes
teringgi adalah Jawa Timur sebanyak 21.313 IVA, padahal sasaran ketercapaian minimal
jiwa dan Jawa Tengah 19.734 jiwa (Riskesdas menurut dinas kesehatan Kabupaten Wonosobo
2013) adalah 10%. Rendahnya angka kesadaran
Masih tingginya insiden kanker serviks di masyarakat untuk melakukan deteksi dini
Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, kanker serviks salah satunya dikarenakan
diantaranya kesadaran wanita yang sudah kurangnya pengetahuan atau informasi yang di
menikah/ melakukan hubungan seksual dalam peroleh masyarakat, serta motivasi dari luar
melakukan deteksi dini masih rendah (kurang yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan
dari 5 %) (Susilowati dan Dwiana 2014), untuk menganalisis Keefektifan promosi
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan
penyakit kanker, khususnya upaya deteksi dini perilaku tentang deteksi dini kanker serviks
kanker serviks. melalui tes IVA pada wanita usia 20-59 tahun di
Program penanggulangan kanker, WHO Puskesmas Sukoharjo I.
merekomendasikan penggunaan metode down
staging dalam melakukan deteksi dini pra kanker METODE
serviks dinegara berkembang yaitu melalui
peningkatan kewaspadaan dan pengetahuan Penelitian ini merupakan penelitian quasi
masyarakat tentang kanker termasuk experimental dengan rancangan pretest-posttest
didalamnya inspeksi visualisasi dengan randomize design. Populasi dalam penelitian ini
menggunakan asam asetat (tes IVA) (WHO, adalah wanita usia 20-59 tahun di wilayah
2014). Puskesmas Sukoharjo I tahun 2016 yang
Metode tes IVA sudah banyak digunakan berjumlah 1963 orang. Besar sampel dalam
seperti di puskesmas, bidan praktik mandiri, penelitian ini 96 responden. Teknik sampel yang
rumah sakit. Metode IVA lebih mudah, lebih digunakan adalah simple random sampling.
sederhana, lebih murah dan mampu untuk Penelitian dilakukan pada bulan September-
dilaksanakan, sehingga skrining dapat dilakukan Oktober 2016. Pengambilan data dilakukan
dengan cakupan lebih luas dan diharapkan dengan kuisioner dan lembar observasi. Analisis
temuan kanker serviks dini akan bisa lebih data meliputi analisis univariat, analisis bivariat
banyak (Rasjidi (2012). denganwilcoxon dan uji mann whitney.
Penyebarluasan informasi tentang kanker
serviks dan deteksi dini adalah dengan
melakukan promosi kesehatan. Promosi
kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai
metode yang mudah diterima oleh masyarakat
125
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
Tabel. 1 Analisis perbedaan efektifitas promosi kesehatan dengan leaflet dan motivasi oleh tokoh
masyarakat terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku.
Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa dari kategori cukup yaitu 36 responden
48 responden sebelum diberikan promosi (75,0%) dan sesudah promosi kesehatan dengan
kesehatan menggunakan leaflet sebagian besar menggunakan leaflet sebagian besar memiliki
memiliki pengetahuan tentang deteksi dini sikap dalam kategori baik yaitu 25 responden
kanker serviks melalui tes IVA dalam kategori (52,1%).
sedang yaitu 28 responden (58,3%) dan sesudah Seperti yang dikemukakan oleh Azwar
promosi kesehatan dengan menggunakan leaflet (2005) Sikap seseorang tentang suatu hal
sebagian besar memiliki pengetahuan tentang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh
deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA orang lain, pengaruh kebudayaan, media masa,
dalam kategori baik yaitu 28 responden lembaga pendidikan dan agama dan faktor
(58,3%). emosional. Sesuai dengan hasil penelitian yang
Terjadinya peningkatan jumlah responden dilakukan. Penelitian lain yang dilakukan
dengan pengetahuan lebih baik dalam penelitian Bessler et al (2007) bahwa dari hasil penelitianya
ini menegaskan bahwa pengetahuan setelah sekelompok wanita diberikan program
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor skrining deteksi kanker serviks dengan test
internal seperti umur, jenis kelamin, intelegensia papsmear terjadi perubahan sikap dalam
dan faktor eksternal meliputi pendidikan, penerimaan test papsmear menjadi lebih baik,
paparan media massa, ekonomi, hubungan penyedia kesehatan memiliki pengaruh yang
sosial dan pengalaman (Latipun, 2001). Adanya sangat kuat terhadap perubahan sikap dari
paparan media atau sumber informasi yaitu masyarakat. Begitupun dengan Matejic et al
leaflet yang tepat mengenai kanker serviks dan (2011) bahwa pendidikan yang baik
tes IVA sehingga membuat pengetahuan pada mempengaruhi sikap yang baik dalam
wanita akan pencegahan kanker serviks menjadi pencegahan kanker serviks.
lebih baik. Bahwa dari 48 responden sebelum
Dari 48 responden sebelum diberikan diberikan promosi kesehatan dengan
promosi kesehatan menggunakan leaflet menggunakan leaflet yang melakukan deteksi
sebagian besar memiliki sikap terhadap deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA sebanyak 10
dini kanker serviks dengan tes IVA dalam responden (20,8%) dan sesudah diberi promosi
kesehatan menggunakan leaflet, yang
126
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
melakukan pemeiksaan tes IVA menjadi 18 dalam kategori baik yaitu 39 responden
responden (37,5%). (81,2%).
Berdasarkan teori Lawrence Green bahwa Pengetahuan yang meningkat
perilaku kesehatan seseorang ditentukan atau mempengaruhi sikap responden menjadi lebih
dibentuk oleh 3 faktor yaitu faktor predisposisi, baik, Perubahan sikap yang terjadi setelah
faktor pendukung (enabling factors) dan faktor pemberian promosi kesehatan dengan motivasi
pendorong (reinforcing factors) (Priyoto, 2014). oleh tokoh masyarakat menandakan peran
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penting dari tokoh masyarakat dalam
Srisuwan et al (2015), bahwa dengan mendorong masyarakat untuk hidup sehat.
pengetahuan yang baik serta sikap yang positif Sikap juga dipengaruhi oleh pengalaman
setelah mendapatkan informasi mengenai pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh
deteksi dini kanker serviks maka berpengaruh kebudayaan, media masa, lembaga pendidikan
terhadap perilaku wanita dalam deteksi dini dan agama dan faktor emosional. Tokoh
kanker serviks. Begitupun penelitian oleh Interis, masyarakat tentunya merupakan representasi
et al (2015) bahwa 50 (40,7 %) dari 123 wanita dari adanya sifat-sifat kepemimpinan yang
melakukan skrining untuk deteksi dini kanker menjadi acuan bagi masyarakat dalam
serviks setelah adanya intervensi pendidikan mewujudkan harapan serta keinginan
berbasis teori sehingga meningkat secara masyarakat sehingga tokoh masyarakat tidak
signifikan. bisa dilepaskan dari sifat kepemimpinan yang
Pengetahuan dari 48 responden sebelum tercermin didalam diri tokoh masyarakat
diberikan promosi kesehatan dengan motivasi tersebut. Kepemimpinan ini kemudian menjadi
oleh tokoh masyarakat sebagian besar memiliki panutan oleh masyarakat dalam segala tindakan
pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks mengarah kesuatu hal yang berdampak baik
dengan tes IVA dalam kategori sedang yaitu 26 pada masyarakat itu sendiri.
responden (54,2%) dan sesudah promosi Penelitian ini sejalan dengan penelitian
kesehatan dengan motivasi oleh tokoh yang dilakukan oleh Yamanis et al (2010)
masyarakat sebagian besar memiliki tentang pengaruh tokoh masyarakat dalam
pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks mempromosikan risiko HIV terhadap remaja
dengan tes IVA dalam kategori baik yaitu 44 dengan hasil bahwa tokoh masyarakat berperan
responden (91,7%). penting terhadap sikap dan perilaku remaja di
Peningkatan pengetahuan yang signifikan suatu lingkungan akan risiko dari HIV.
tersebut dikarenakan adanya paparan media Perilaku wanita usia 20-59 tahun tentang
atau sumber informasi ditambah dengan adanya deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA
dorongan dari tokoh masyarakat yang menjadi sebelum dan sesudah diberikan promosi
panutan. Pemberian informasi yang tepat kesehatan serta motivasi oleh tokoh masyarakat
mengenai kanker serviks dan tes IVA membuat sebagian besar memiliki perilaku dalam kategori
pengetahuan pada wanita bertambah dalam tidak dalam tentang deteksi dini kanker serviks
pencegahan kanker serviks menjadi lebih baik. dengan tes IVA yaitu 32 responden (66,7%) dan
Sikap wanita usia 20-59 tahun tentang sesudah promosi kesehatan serta motivasi oleh
deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA tokoh masyarakat sebagian besar memiliki
sebelum dan sesudah diberikan promosi perilaku dalam kategori ya dalam tentang
kesehatan serta motivasi oleh tokoh masyarakat deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA yaitu
tentang deteksi dini kanker serviks dengan tes 28 responden (58.3%).
IVA sebagian besar memiliki sikap dalam Perubahan perilaku tersebut
kategori cukup yaitu 33 responden (68,8%) dan membuktikan bahwa promosi kesehatan sebagai
sesudah promosi kesehatan serta motivasi oleh salah satu upaya pencegahan terhadap suatu
tokoh mas yarakat sebagian besar memiliki sikap penyakit pada kelompok orang sehat, dengan
tujuan agar mereka mampu meningkatkan
127
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
kesehatannya. Ditambah dengan adanya diberi promosi kesehatan dengan motivasi oleh
dorongan dari tokoh masyarakat sehingga tokoh masyarakat (0,000<0,05), ada perbedaan
responden lebih percaya dan semangat untuk sikap pada wanita usia 20-59 tahun sebelum dan
melakukan perubahan perilaku seperti halnya sesudah diberi promosi kesehatan dengan
yang sudah dilakukan oleh pemimpinya yaitu motivasi oleh tokoh masyarakat (0,000<0,05),
melakukan deteksi dini kanker serviks dengan dan ada perbedaan perilaku pada wanita usia 20-
tes IVA. Penelitian lain oleh Delgado-gallego & 59 tahun sebelum dan sesudah diberi promosi
Vázquez (2009) yang menyatakan bahwa kesehatan dengan motivasi oleh tokoh
adanya pengaruh kelembagaan dan masyarakat (0,001<0,05).
kepemimpinan terhadap perubahan sikap dan Motivasi oleh tokoh masyarakat atau
perilaku yang pasif terhadap pelayanan orang yang berpengaruh kuat dalam komunitas
kesehatan di wilayah Kolombia. sangat membantu penyampain informasi kepada
Data hasil penelitian sebelum dilakukan masyarakat supaya mudah diterima oleh
analisis data dilakukan uji normalitas dengan masyarakat, sehingga pendekatan kepada tokoh
menggunakan Kolmogorov-Smirnov dimana masyarakat sangat diperlukan dalam berbagai
diperoleh hasil seluruh data berdistribusi tidak bidang keilmuan agar masyarakat dapat
normal karena memiliki p value< 0,05 menerima dengan baik. Adanya tambahan
(0,001<0,05), sehingga analisis data dilakukan motivasi oleh tokoh masyarakat menjadikan
dengan menggunakan uji non parametric yaitu responden lebih antusias untuk mengikuti
Wilcoxon dan Mann whitney. kegiatan promosi kesehatan dari awal hingga
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan akhir, sehingga informasi yang disampaikan
bahwa ada perbedaan pengetahuan tentang dapat diterima dengan lengkap sehingga
deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA pada pengetahuan, sikap dan perilaku menjadi lebih
wanita usia 20-59 tahun sebelum dan sesudah baik. Tingkat pengetahuan responden tentang
diberi promosi kesehatan menggunakan leaflet faktorrisiko akan membentuk sikap positif dan
(0,002<0,05), ada perbedaan sikap pada wanita berpengaruh terhadap perilaku, dimana semakin
usia 20-59 tahun sebelum dan sesudah diberi baik pengetahuan semakin baik sikap dan
promosi kesehatan dengan menggunakan leaflet perilaku dalam melakukan IVA. Hal inisejalan
(0,003<0,05), dan ada perbedaan perilaku pada dengan hasil penelitian sebelumnya yang
wanita usia 20-59 tahun sebelum dan sesudah menyimpulkan adanya hubungan yang
diberi promosi kesehatan dengan menggunakan bermaknaantara tingkat pengetahuan dan
leaflet (0,005<0,05). Hal ini dikarenakan adanya motivasi WU Suntuk melakukan pemeriksaan
pemberian informasi kesehatan dengan leaflet IVA (Artiningsih, 2011).
tentang deteksi dini kanker serviks sehingga Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada
meningkatkan pengetahuan responden tentang perbedaan pengetahuan pada wanita usia 20-59
kanker serviks dan membentuk sikap yang tahun tentang deteksi dini kanker serviks melalui
positif. Pada akhirnya responden yang diberi tes IVA yang dilakukan dengan memberi
promosi kesehatan dengan leaflet dapat promosi kesehatan menggunakan leaflet dan
melakukan apa yang dianjurkan dalam promosi yang diberi promosi kesehatan serta motivasi
kesehatan tersebut. Sikap yang positif oleh tokoh masyarakat (0,000<0,05) dan ada
menyebabkan wanita berperilaku sesuai dengan perbedaan sikap pada wanita usia 20-59 tahun
pengetahuan yang dimilikinya, dalam hal ini tentang deteksi dini kanker serviks melalui tes
adalah partisipasi wanita dalam program deteksi IVA yang dilakukan dengan memberi promosi
dini kanker serviks (Laras , 2009). kesehatan menggunakan leaflet dan yang diberi
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan promosi kesehatan serta motivasi oleh tokoh
bahwa ada perbedaan pengetahuan tentang masyarakat (0,002<0,05), ada perbedaan
deteksi dini kanker serviks dengan tes IVA pada perilaku pada wanita usia 20-59 tahun tentang
wanita usia 20-59 tahun sebelum dan sesudah deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA yang
128
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
129
Warni Fridayanti & Budi Laksono./ Public Health Perspective Journal 2 (2) (2017) 124 - 130
130