Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Secara umum, jika kita berbicara mengenai perkembangan intelektual, hal tersebut juga dikenal dengan
perkembangan kognitif seseorang. Adapun intelektual itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu
intellect, yang berarti akal budi yang berdasarkan aspek – aspek kognitifnya, khusunya cara atau proses
berpikirnya yang lebih tinggi dari fase ke fase dalam kehidupannya. Atau dengan kata lain, intelektual
atau kecerdasan merupakan seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif , termasuk
kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir, mempertimbangakan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, serta bisa menyelesaikan persoalan – persoalan.

Adapun tahap perkembangan intelektual pada anak pada umumnya teridiri atas empat tahapan adalah
sebagai berikut :

1. Tahap Sensoris – Motoris

Tahap yang pertama adalah tahap sensoris – motoris. Pada umumnya tahap ini terjadi atau dialamai
oleh seorang anak pada usia 0 sampai denagn 2 tahun. Pada masa atau tahap ini seorang anak berada
pada suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan – kecenderungan sensoris – motoris
yang sangat jelas. (Baca juga mengenai cara menyikapi anak yang hiperaktif). Segala perbuatan yang
dilakukannya adalah merupakan perwujudan proses pematangan spek sensoris- motoris tersebut,
sedangkan sensoris – motoris itu sendiri adalah saraf – saraf yang terdapat pada manusia. Adapun ciri –
ciri tahap perkembangan sensoris – motoris ini adalah sebagai berikut :

Berlangsung pada anak usia 0 sampai dengan 2 tahunKemampuna berfikir ditunjukkan melalui
perbuatan dan gerakan. Anak memiliki kemampuan yang sangat besar dalam hal memegang atau
menyentuh sesuatu.

2. Tahap Praoperasional

Tahap yang kedua adalah tahap praoperasional. Adapun tahap ini berlangsung pada usia 2 – 7 tahun.
Tahap ini juga disebut dengan tahap intuisi, sebab pada tahap ini perkembangan kognitifnya
memperlihatkan kecendrungan yang ditandai oleh suasana intuitif. (Baca juga mengenai cara menyikapi
anak yang hiperaktif). Artinya, perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh unsur
perasaan, kecendrungan alamiah, sikap – sikap yang diperoleh dari orang – orang yang dianggapnya
penting, beserta lingkungan sekitarnya. Adapun ciri – ciri perkembangan tahap praoperasional ini adalah
sebagai berikut :

Tahapan perkembangan intelektual pra operasional berlangsung pada usia 2 – 7 tahun. Kemampuan
skema kognitif peserta didik pada tahapan perkembangan praoperasional sangat terbatas. Kesukaan
seorang anak dalam meniru perilaku orang lain.
3. Tahap Operasional Konkret

Tahap yang ketiga adalah tahap operasional konkret. Adapun tahapan ini berlangsung antara 7 – 11
tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai
berkembang rasa ingin taunya. Pada tahap ini, interaksinya dengan lingkungan termasuk dengan orang
tuanya semakin berkembangn dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang. (Baca juga
mengenai cara meningkatkan keberanian pada anak). Pada tahap ini, seorang anak sudah bisa
mengamati , menimbang, mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran – pikiran orang lain dalam cara – cara
yang kurang egosentris dan lebih objektif. Adapun ciri – ciri perkembangan tahap operasional konkret ini
adalah sebagai berikut :

Tahapan yang terjadi pada usia 7 – 11 tahun.

dasarnya peserta didik yang berada pada tahap perkembangan intelektual operasional konkret mulai
mendapat mamhami aspek – aspek kumulatif materi. Peserta didik dengan tahapan intelektual
operasional konkret ini sudah dapat berpikir secara sistematis beragam benda dan peristiwa yang
bersifat konkret.

4. Tahap Operasional Formal

Tahapan yang keempat adalah tahap operasional formal. Tahap ini dialami oleh anak yang berusia 11
tahun ke atas. Pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaanya
yang merupakan hasil dari berpikir logis. (Baca juga mengenai cara meningkatkan percaya diri pada
anak). Selain itu, aspek perasaan dan moralnya juga telah berkembang sehingga dapat mendukung pe
nyelesaian tugas – tugasnya. Sedangkan interaksinya sudah sangat luas, menjangkau banyak teman,
sebayanya dan bahkan berusaha untuk berinteraksi dengan orang dewasa. Adapun kondisi seperti ini
tidak jarang menimbulkan masalah dalam interaks dengan orang tuanya. Adapun ciri – ciri
perkembangan tahap operasional formal ini adalah sebagai berikut :

Anak yang berusia antara 11 tahun sampai 14 tahun

Seorang anak dengan tahapan perkembangan intelektual operasional formal mempunyai kemampuan
dalam mengkoordinasikan kemampuan kognitif dalam 2 bidang atau jenis sekaligus. Adapun contoh dari
mengkoordinasikan 2 jenis kognitif misalnya dalam membuat kapasitas dan membuat rumusan hipotetik
dan menggunakan psinsip – psinsip yang bersifat abstrak. Adapun faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelektual pada anak antara lain adalah sebagai berikut :

A. Faktor Hereditas
Semenjak dalam kandungan seorang anak sudah memiliki sifat – sifat yang menentukan daya kerja
intelektualnya. Secara potensial seorang anak telah membawa kemampaun berfikir secara normal, diatas
normal dan dibawah normal.

B. Faktor Lingkungan Keluarga

Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau atau orang tua adalah memberikan
pengalaman kepada anak dalam berbagai pengalaman.

C. Sekolah

Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak
termasuk perkembangan berfikir anak tersebut. Dalam hla ini, guru atau pengajar memegang kendali
dalam perkembangan intelektual anak.

Anda mungkin juga menyukai