TAHUN 2019
Oleh :
ZULKIFAR, Amd.Kep
MURNIATI,Amd.Ak
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan Tahun Ke 2 Team Based Nusantara Sehat
Puskesmas SopoButar, Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara selesai tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan Team Based Nusantara Sehat ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan Setelah penempatan Team Based Nusantara Sehat di Puskesmas
sopobutar tentang keadaan geografis-demografis, keadaan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Sopobutar, keadaan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Siempat
Nempu Hilir. Penyusunan laporan awal ini juga digunakan sebagai Evaluasi atau
Pertimbangan Kinerja selama 2 tahun Team Based VI Nusantara Sehat di Puskesmas
Sopo Butar.
1. Bapak Drs Agustama, Apt, M. Kes Selaku kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara yang telah memberikan arahan kepada kami terkait masalah
kesehatan Di Sumatera Utara pada umumnya dan Kabupaten Dairi pada
khususnya.
2. Ibu dr. Nitawati Sitohang Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi
dimana Tim Nusantara Sehat ditempatkan di wilayah kerja beliau dan telah
memberikan arahan serta masukan kepada kami.
3. Bapak Junipar Silalahi, SKM , selaku Plt.Kepala Puskesmas Sopo Butar yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
4. dr. Jesman yang telah membibing dan mengarrahkan kami selama jadi Kapus
hingga Menjabat sebagai dokter Puskesmas Sopobutar, Staf maupun pegawai
Puskesmas yang telah memberi dukungan untuk melaksanakan program ini.
i
memperbaiki laporan Team Based VI Nusantara Sehat ini. Penyusun berharap semoga
laporan Team Based VI Nusantara Sehat bermanfaat bagi Puskesmas SopoButar dan
pihak – pihak lain yang memerlukan.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
iii
BAB I
ANALISA SITUASI
1
1985. Berada di wilayah ibukota kecamatan, yaitu di Siempat Nempu Hilir,
kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Puskesmas Sopobutar sudah
pernah direnovasi, tahun terakhir direnovasi adalah pada tahun 2015.
Sumber dana renovasi berasal dari dana APBD. Puskesmas Sopobutar
memiliki 3 buah rumah dinas, 1 buah ditempati oleh TIM NS dan 2 rumah
ditempati oleh Pegawai Yang Lain. Keadaan bangunan rumah dinas
puskesmas rusak sedang, tetapi masih bisa ditempati. Puskesmas Sopobutar
merupakan puskesmas non rawat inap.
2
Tabel 1
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sopobutar
Jarak Ke Ibu Kota
Desa / Village Luas/Area ( km ) 2 Kecamatan (km)
1 2 3
Lae Itam 18, 40 17
Pardomuan 13, 20 10
Jambur Indonesia 7, 12 3
Simungun 8, 62 4
Janji 11, 05 8
Lae Markelang 13, 50 17
Lae Luhung 8, 20 14
Sopobutar 6, 58 3
Lae Sering 7,95 10
Lae Haporas 10, 50 20
Jumlah 105,12
1.1.2 DEMOGRAFI
Tabel 2
Jumlah distribusi Penduduk, Kepala keluarga, dan penduduk menurut
jenis kelamin
No Desa Laki –laki Perempuan
Jumlah Jumlah
penduduk kk
1 Sopobutar 421 302 723 204
2 Jambur 602 591 1.193 284
3 Simungun 463 453 916 235
4 Lae Sering 509 508 1.017 248
5 Janji 888 849 1.737 425
6 Pardomuan 640 672 1.312 304
7 Lae Itam 796 787 1.583 363
8 Lae Luhung 579 541 1120 239
9 Lae Markelang 914 678 1592 354
10 Lae haporas 412 384 796 169
Jumlah 6224 5765 11.989 2.825
Sumber data dari Puskesmas Sopobutar tahun 2019 Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah
distribusi penduduk di kecamatan Siempat Nempu hilir yang menjadi sasaran pelayanan
kesehatan puskesmas Sopobutar berjumlah 11.989 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
2.825 yang terdiri dari laki-laki 6.224 orang (51,91%) dan perempuan 5.765 orang
(48,08%). Dengan jumlah penduduk terbanyak pada Desa Janji, berjumlah 1.737.
3
A. Table distribusi penduduk menurut umur
Tabel 3
Persentase penduduk menurut umur USIA 0 BULAN- 9 TH
NO Bayi 0 TH Balita 0-1 th Balita 0-2 Balita 0-4 Anak Anak USIA Anak USIA Anak
Th th Balita 1-4 SD ( 7TH) SD ( 8TH) USIA SD (
Th 9TH)
L P L P L P L P L P L P L P L P
2 120 112 243 228 371 348 629 597 510 486 136 130 138 133 139 133
Dari tabel diatas dapat kita ketahui penduduk masyarakat kecamatan siempat Nempu hilir sebagian besar adalah Wanita Usia Subur (WUS)
dengan total 3735.
4
B. Table distribusi penduduk menurut suku dan agama
Table 4
Persentase penduduk menurut suku dan agama
No Desa Agama
Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya
1. Lae Itam 96 515 910 - - -
2 Pardomuan 33 885 615 - - -
3 Jambur Indonesi - 1172 15 - - -
4 Simungun 22 850 177 - - -
5 Janji 95 950 612 - - -
6 Lae Markelang 45 1139 407 - - -
7 Lae Luhung 95 323 702 - - -
8 Sopo Butar 24 687 125 - - -
9 Lae Sering 20 401 320 - - -
10 Lae Haporas - 111 698 - - -
No Suku/ Etnis
Toba Pak –pak Karo Jawa Simalungun Lainnya
1 1454 50 10 1 5 -
2 1515 10 2 - 5 -
3 1178 7 - - 2 -
4 1024 25 - - - -
5 1577 50 10 - 20 -
6 1518 67 5 - 2 -
7 963 150 5 - 2 -
8 819 10 2 - 5 -
9 706 15 5 - 15 -
10 804 5 - - - -
11.558 389 39 1 56 116
Sumber data Kecamatan Siempat nempu hilir 2018
5
1.1.3 SOSIAL, EKONOMI DAN PENDIDIKAN
4 Simungun 1028 11 - 10 -
5 Janji 1572 65 - 20 -
6 Lae markelang 1555 22 - 15 -
7 Lae luhung 1493 20 1 9 -
8 Sopobutar 795 30 - 11 -
9 Lae sering 723 8 - 10 -
10 Lae haporas 806 - - 3 -
Sumber data kecamatan Siempat Nempu hilir tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas kita mampu mengetahui mayoritas pekerjaan masyarakat
Siempat Nempu hilir ini adalah bertani dengan jumlah 11739 (96,85%) sementara
pegawai Negeri Sipil berjumlah 216 orang (1,78%), dan pedagang berjumlah 110
(0,90%).
Hak untuk mendapatkan pendidikan termaksud dalam pembukaan Undang –
Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan yang
berkualitas bagi warga negara. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam rangka
penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Jumlah sarana pendidikan
yang tersedia terhadap jumlah penduduk usia sekolah menurut tingkatannya menunjukkan
kesenjangan. Berikut adalah tabel distribusi jumlah sarana pendidikan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
6
Tabel 6
Distribusi Sarana Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah Sarana
1 PAUD 12
1 SD 15
2 SMP 3
3 SMA/SMK 2
Sumber data profil puskesmas sopobutar 2019
7
Jumlah Bidan di Puskesmas 4
Jumlah Pusling Roda 4 2
Jumlah Pusling Roda 2 0
Jumlah Pusling Perairan 0
16 Rumah Dinas
Rumah Dinas Dokter 1
Rumah Dinas Paramedis 2
17 Kendaraan Transportasi
Roda 2 2
Roda 4 0
Tersedia angkutan umum untuk akses Tidak Ada
ke Puskesmas
18 Ketersediaan air bersih Air pegunungan
19 Ketersediaan Listrik PLN
Sumber Data Puskesmas 2019
8
C. Denah puskesmas
R. DINAS R. DINAS
AULA PETUGAS
R. DINAS NS
Pojok Dahak
9
D. Jumlah Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling UKBM (Poskesdes,
Polindes, Desa Siaga, Posyandu, Rumah Tunggu Kelahiran)
Tabel 7
Jumlah Puskesmas Pembantu Di Puskesmas Sopobutar
10
Lae markelang 17 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi jam
umum
Lae luhung 14 km Mobil / motor Tidak ada ± 1 Jam
transportasi
motor
Sopobutar 3 km Mobil / motor Tidak ada ± 10
transportasi menit
umum
Lae sering 10 km Mobil / motor Tidak ada ± 30
transportasi menit
umum
Lae haporas 20 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi Jam
umum
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jarak Desa terjauh adalah 20 km, yaitu Desa Lae
haporas, dengan perkiraan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam menggunakan kendaraan
Roda dua. Untuk transportasi umum tidak ada yang menuju Puskesmas jadi jika
masyarakat ingin ke puskesmas menggunakan kendaraan Pribadi Atau kadang
Menumpang Kendaraan Yang akan ke Ibukota Provinsi namun itu hanya sekali jalan, dan
untuk kembali ke rumah kadang menumpang kendaraan Tengkulak Sawit atau Durian.
11
F. Ketersediaan Obat Esensial, Obat Emergency, Dan Peralatan Medis Dan Peralatan Non Medis
Tabel 9
Daftar ketersedian obat esensial dan obat emergency Pusekesmas Sopo Butar Januari Tahun 2017
STOK
NO NAMA OBAT SATUAN
AWAL PENERIMAAN PERSEDIAAN PEMAKAIAN STOK
1 2 3 4 5 6 7 8
6 Alkohol 70 % Botol - - - - -
12
13 Ampisilin 500 mg Kapsul - - - - -
13
-
34 Epineprin Ampul - - - - -
14
-
46 Gentamisin ZK Tube - - - - -
Gentamisin salep mata 0,3
47 % Tube 3 - 3 2 1
54 IodiumPovidon 10 % 30 ml Botol - - - - -
58 Kasa 2 x 80 cm Bungkus 0 - - - -
15
59 Kapas Pembalut 4 x 15 cm Bungkus 4 - 4 3 1
60 Ketokonazole Tablet 0 - - - -
65 Kloramfenikol TT 3 % Tube 0 - - - -
66 Kloramfenikol ZM 1 % Tube 0 - - - -
67 Kloroquin Tablet 0 - - - -
72 Lidocaine Ampul 9 - 9 3 6
16
-
78 Metilprednisolon 4 mg Tablet 50 - 50 50 -
17
90 Pyrantel Pamoat Syrup Ampul 40 - 40 - 40
93 Piroxicam 20 mg Tablet 0 - - - -
94 Plester Set 0 - - - -
96 Propanolol Tablet 0 - - - -
18
MASK EARLOP 13
E-CARE SURGICAL
MASK PLUS 3 ply
106 EARLOP Kotak 2 - 2 1 1
19
Table 10
Peralatan Medis dan Non Medis Puskesmas Sopobutar Tahun 2018
20
- Tensimeter 6
- Wascom 4
- Arteri Klem 1
- Nirbekhen 1
- KorenTang 2
- Tabung Oksigen 3
- Alat Kedokteran Umum Lainnya 16
- Aero Sterilisator 3
- Speculum 1
- Alat Kedokteran KB Lainya 2
- Suction Pump 1
- Operation Lamp 1
- Ecg Monitor 1
- Oxygen Regulator 2
- Examination Table 2
- Alat Kesehatan Kebidanan dan Kandungan Lainya 2
- Syringe -
- Hb Meter -
- Resuscitator 1
- Tread Mill 1
Alat Laboratorium
- Klem 2
- Spuit (Alat penyuntik) -
- Lain lain 4
- Reflex Hamer 1
Pustu Lae Markelang
2 Alat Kantor dan Rumah Tangga
- rak besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 3
- Meja priksa pasien 1
- kursi lipat 1
- meja ½ biro 3
Kursi Rotan -
Alat-alat kedokteran
- Stethoscope 1
- tensimetar 1
- Waskom 2
- infusing stand 1
- korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- aero sterilisator 1
- Speculum 3
- pelvi meter 1
21
- alat kedokteran kb lainnya 1
- gynecological examining table 1
- Neonatal resuscitation 1
- alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Hb meter 1
- klem 1
Spatel Lidah 1
Hamer reflek 1
Gunting 1
Dopler 1
Pustu pardomuan
3 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak kayu 1
- Filling besi /metal 1
- Tempat tidur besi /metal (lengkap) 1
- Kursi putar -
- Meja ½ biro 2
Matras 1
Pustu Sirendu
4 Alat kantor dan rumah tangga
- Tempat tidur kayu (lengkap) 1
Examination Table 1
Filling Kabinet 1
Tensimeter 1
Stetoscop 1
Pustu perdamean
5 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak Kayu 1
Meja Arjuna 1
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja priksa pasien -
- Meja ½ biro -
Box Baby 1
Lemari besi 1
Alat alat kedokteran
- Tabung oksigen 1
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- 0xygen regulator 1
Examination table 1
Pustusimungun
Alat kantor dan rumah tangga
- Filling besi/metal 1
- Kursi putar 2
22
- Kursi lipat 2
- Meja ½ biro 2
6 Alat –alat kedokteran
- Waskom 1
- Gunting Pembalut 2
- Anatomische pinset 3
- Instrument table 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 4
- Aero stalitator 1
- Spatel Lidah 3
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
Alat –alat laboratorium
- Tromol herbarium 1
- Klem 1
Pustulae luhung 3
Alat kantor dan rumah tangga lainnya 3
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja ½ biro 2
Pustulaeitam
Alat alat angkutan
7 - Sepeda motor 1
Alat kantor dan rumah tangga
- Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
- Banggu Tunggu 1
- filing Kabinet 1
- Kursi Putar 1
- Meja Besi/Metal 1
- Lemari Besi Metal 1
- Kursi Plastik 5
8 - Regulator 1
Alat alat kedokteran
- tensimeter 1
- Waskom 1
- Infusing stand 1
- Korem tang 3
- Tabung oksigen 1
- Aero sterilisator 1
- Speculum 1
- Gynecological examining table 1
- Dopler 1
Alat laboratorium
- Tromol herbarium 1
23
- Klem 1
Poskesdes laesokan
Alat kantor dan rumah tangga
- Lemari besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal(lengkap) 4
- Meja priksa pasien 1
- Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
9 Alat alat kedokteran 30
- Stethoscope 2
- Tensimeter 2
- Waskom 5
- Infusing stand 2
- Korem tang 3
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- Aero sterilisator 2
- Speculum 5
- Pelvi meter 1
- Alat Kedokteran KB Lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Neonatal resuscitation 2
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Gunting 3
- Klem 2
- Reflex Hamer 1
- Meteran 1
PoskesdesLae Sering
Alat-alat Angkutan 1
- Sepeda motor 1
Alat Kantor dan Rumah Tangga -
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Matras 1
- Meja bayi 1
10 - Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
Alat-Alat Kedokteran
- Stetoskop 1
- Tensimeter 1
- Waskom 3
- Infusing stand 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- Aero sterilitator 1
24
- Spekulum 3
- Pelvimeter 1
- Alat kedokteran KB lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Resuscitator 1
Spatel 1
- Klem 1
- Spatel Lidah 1
- Hamer Refleks 1
PoskesdesAeknauli 25
Alat-Alat Angkutan 2
- Sepeda motor 2
Alat Kantor dan Rumah Tangga 6
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Kursi lipat
1
- kursi Putar
1
- Bangku tunggu
1
- Meja Besi
1
- Lemari Besi
1
- Meja Ginekologi
5
- Kursi Plastik
25
- Neonatal resuscitation 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
- HB meter 1
Alat Laboratorium 2
- Klem 2
Sumber data Puskesmas Sopobutar 2019 bagian Inventaris barang.
Vaksin yang tersedia di Puskesmas lengkap, kecuali Vaksin Rabies. Jika ada
kasus tergigit anjing, maka puskesmas melakukan permintaan vaksin rabies Ke
Dinas Kesehatan. Sementara untuk Ketersediaan Vaksin di puskesmas
dilakukan permintaan vaksin ke dinas Setiap bulan sesuai kebutuhan, jadi untuk
kekurangan vaksin belum pernah terjadi.
- Penyimpanan vaksin?
Untuk penyimpanan Vaksin sendiri di puskesmas memiliki 2 buah kulkas
terdiri dari 1 freezer dan 1 kulkas refrigator. Suhu penyimpanan vaksin di
puskesmas diatur antara suhu 2°C hingga 8°C. sedangkan ketika
pendistribusian vaksin ke kegiatan imunisasi di posyandu di simpan di dalam
vaksin carier dan ditambahi cold pack agar suhu vaksin terjaga hingga sampai
ke posyandu.
26
1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
Table 13
Tenaga Kesehatan Puskesmas
27
20 Dina Perempua DIII Bidan PTT Poskesdes
sipayung n kebidanan jambur
Indonesia
21 Pittaria Perempua DIII Bidan PTT Pustu lae
manik n kebidanan markelamg
22 Menaria Perempua DIII Bidan THL Polindes
saragih n Kebidanana lae itam
23 Maria Perempua DIII Bidan THL Polindes
Onike n Kebidanan Lae
sitohang Maromas
24 Urim Perempua DIII Bidan THL Pustu
situmorang n kebidanan sirunde
25 Martogi Perempua DIII Bidan THL Poskesdes
sinabang n KEBIDAN lae
AN haporas
26 Parida Perempau DIII Bidan THL Poskesdes
hanum n kebidanan lae luhung
27 Desnawanta Perempua SI kesehatan SKM THL Puskesmas
Padang n masyarakat sopobutar
28 Novi anna Perempua DIII Bidan THL Pustu
tambunan n kebidanan perdamean
29 Arion Perempua DIII Bidan TKS Puskesmas
simanullang n kebidanan sopobutar
30 Rivai indah Perempua DIII Bidan TKS Puskesmas
saragih n kebidanan sopobutar
Sumber data puskesmas sopobutar tahun 2019
28
b. Belanja ATK
c. Belanja Perangko dan Materai
d. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
e. Belanja Bahan praktek/Pelatihan/Peraga/Demo
f. Belanja bahan makanan tambahan
g. Belanja jasa tenaga narasumber
h. Belanja cetak
i. Belanja penggandaan
j. Belanja sewa gedung/kantor/tempat
k. Belanja sewa penginapan
l. Belanja sewa meja/kursi
m. Belanja sewa tenda
n. Belanja sound system
o. Belanja makanan dan minuman rapat
p. Belanja perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah
q. Belanja kursus singkat/pelatihan.
Hambatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik tidak ada, namun pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan dalam RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
Puskesmas terkadang sering tertunda dan tidak sesuai dengan yang direncanakan
jadwal pelaksanaannya dikarenakan penyaluran dana BOK tersebut di salurkan
setelah kegiatan tersebut terlaksana,
MISI :
29
d. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk berperan Aktif dalam
membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat
30
B. STRUKUTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Plt. PUSKESMAS SOPOBUTAR
JUNIPAR SILALAHI, SKM
p
ADMIN UKM UKP SIMPUS KEPEGAWAIAN Umum rumah Tangga Keuangan
Desnawanta
Padang Rivai Indah S. Sepriliani A. S Tiurma D. Sihombing Lasesti Sinaga
Arni Silalahi dr. Jesman
UKM ESENSIAL UKM Pengembangan Rawat Jalan Laboratorium Farmasi JARINGAN JEJARING
Dr.jesman Murniati Chandra J.
Kesehatan
Pelaksana Gizi Lingkungan Pemeriksaan umum
Sepriliani RS. RUJUKAN LIMBAH MEDIS
Rudisti JIWA Dr.jesman RSUD. RSUD.SIDIKALANG
Irnal Marninda PUSTU PUSLING
Aminah Lasesti Sinaga KHAIRUL P. SIDIKALANG
POLI KIA
Kes. Gigi ARNI SILALAHI
Promkes
Desnawanta p. Tiurma dame s CHRISTIN J. L
PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU
KIA Arion s. SIRUNDE PARDAMEAN SIMUNGUN PARDOMUAN LAE ITAM L.MARKELANG
ARNI, Christin Yankes Lansia URIM NOVIANA T MASRIDA TUMPAK ROSMITA K. PITARIA MANIK
P2P (Imunisasi.p2 POLI KB SITUMORANG
Kb Arni Silalahi MANIK SINAGA
Diare, p2 Ispa, P2 LAOSTIAR
laostiar
TB,P2 DBD, P2 SIANTURI
CAMPAK, P2 POSKES POSKES POSKES POSKES POSKES
GIZI POLIND POLIND POLIND
RABIES, P2 DES DES DES DES DES ES ES ES LAE
KECACINGAN,
SEPRILIANI A. S L.LUHUN L
L.SERING JAMBUR AEK SIRAT PAHLA MAROM
SURVEYLANCE LIANA DINA M G NAULI HAPORA RESDI WAN AS
R.TINDAKAN SARAGI SIPAYU FARIDA USIA S M. S MENARI MARIA
SEPRILIANI,
ANI SIAGIAN H NG HANUM SRIULI MARTO A ONIKE
TIURMA DAME, LASESTI SINAGA NA K. GI S. S.
SORTAULI, MURDANI SINAGA
Murdani sinaga, ZULKIFAR 31
Laostiar sianturi RIVAI I. SARAGIH
ARION S
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1.3.1 MORTALITAS
A. Angka Atau Kejadian Kematian Ibu, Bayi Balita Penyebab Kematian
Terbesar.
Angka kematian Ibu dan Bayi pada tahun 2019 sebanyak 2 orang Bayi dengan penyebab kematian adalah Satu Bayi lahir dengan
BBLR serta Prematur,, Sementara Bayi Yang satunya, Asfiksia, dengan penyebab Asap yang dibuat di dalam kamar Ibu dan Bayi.
Kejadian Ini terjadi pada Bulan Maret di Desa Jambur Indonesia dan Pardomuan.
32
1.3.2 MORBIDITAS
Tabel 14
Morbiditas Penyakit di Puskesmas Sopobutar
Bulan Februari 2019
Jumlah Penderita
No Jenis penyakit 0-7 8-28 1bl - <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 ˃70 Total
hr hr th th th th th th th th th th
1 Penyakit infeksi pada
usus
101 Kolera
102 Diare termasuk
tersangka Kolera
103 Disentri 3
104 Infeksi penyakit usus 15 19 11 20 10 75
yang lain
2 Penyakit Tuberkulosa
201 TB Paru
202 TB Selain Paru (extra
pulmoner)
3 Penyakit Bakteri
301 Kusta I/T (MB)
302 Kusta B/L (PB)
303 Difteria
304 Batuk rejan
305 Tetanus
33
306 Pes
4 Penyakit Virus
401 Poliomyelitis akut
402 Campak
403 Radang Hati menular
404 Rabies/lyssa
405 DHF (Demam berdarag
Dengue)
406 Cacar Air
5 Riketsia dan Penyakit
karena Arthropoda
lain
501 Malaria dengan
pemeriksaan
Laboratorium
502 malaria tropika
(Falciparum)
503 Malaria tanpa
pemeriksaan
Laboratorium
504 Anthrax
6 Penyakit Kelamin
601 Infeksi gonokokus
602 Non gonokokus
603 Penyakit kelamin
lainnya
7 Penyakit infeksi
akibat parasit dan
34
akibat kemudian
701 Frambusia
702 Penyakit cacingan
703 Scabies 1 2 1 4
8 Gangguan Mental
801 Gangguan Psikotik
802 Gangguan neurotic
803 Retardasi mental
804 Gangguan kesehatan
jiwa bermula pada bayi
anak dan remaja, dan
perkembangan
805 Penyakit jiwa 1 1
9 Penyakit susunan
saraf
901 Epilepsi
902 Penyakit dengan
kelainan dan susunan
saraf lainnya
10 Penyakit mata dan
adnesia
1001 Glaukoma
1002 Katarak
1003 Kelainan refraksi
1004 Kelainan kornea
1005 Penyakit mata lain-lain 1 1 3 2 7
35
11 Penyakit pada telinga
dan Mastoid
1101 Infeksi telinga tengah 1 2 1 3 7
1102 Infeksi Mastoid
(Mastoiditis)
12 Penyakit Tekanan
Darah Tinggi 19 8 11 15 9 62
13 Penyakit saluran
pernapasan bagian
atas
1301 Hipotensi 3 1 4
1302 Infeksi akut lain pada
pernapasan bagian atas 2 1 9 15 12 17 12 14 16 21 119
1303 Penyakit lain pada
saluran pernapasan
bagian atas/ faringitis 2 6 2 1 2 13
14 Penyakit Lain pada
saluran Bawah
1401 Tonsilitis 1 1
1402 Bronkitis
1403 Asma 3 5 2 2 12
1404 Penyakit lain dari
pernapasan bawah
15 Penyakit Rongga
Mulut
1501 Karies gigi
` 1 11 4 3 7 26
36
1502 Penyakit Vulpa dan
jaringan periapikal
1503 Gingivitis dan penyakit
periodontal
1504 Gangguan gigi dan
jaringan penyangga
lainnya
1505 Penyakit rongga mulut,
kelenjar ludah, rahang
dan lainnya
16 Penyakit pada saluran
Kencing
17 Sebab Kelaianan
Kebidanan Langsung
1701 Keguguran/kb
1702 Perdarahan pada
kehamilan, persalian,
dan masa nifas
1703 Keracuan kehamilan
(eklamsia)
1704 Partus lama 3 3
1705 Perdarahan pada
kehamilan, persalian
dan masa nifas
1706 Hyperemesis/speksi 11 11
18 Keadaan Tertentu
Pada Masa Pranatal
1801 Trauma Lahir
37
1802 Asfiksia
1803 Tetanus neonatorum
19 Kecelakaan dan
Keracunan
1901 Kecelakaan dan ruda
paksa 1 1
1902 Keracunan bahan Kimia
1903 Keracunan bahan
makanan
20 Penyakit kulit dan
jaringan Subkutan
2001 Penyakit kulit infeksi 4 1 2 5 7 6 3 28
2002 Penyakit Kulit Alergi 5 8 5 9 3 1 1 3 35
2003 Penyakit Kulit karena
jamur
21 Penyakit pada system
otot dan jaringan
pengikat 9 15 18 5 47
22 Penyakit Lainnya
2201 jantung
2202 Anemia 3 3 6
2203 Gizi buruk
2204 Gastritis 12 13 10 12 47
2205 Dispepsia 12 3 1 2 2 20
2206 DM 1 1
2207 Hipertensi
2208 Benjolan punggung 1
2209 Keputihan
38
2210 Gigit anjing
2211 Anorexia
2212 Disminorea
2213 Febris 6 4 4 3 17
2214 Ultikaria 2 4 1 3 2 12
2215 Vertigo 4 4
Tabel diatas menggambarkan Morbiditas Penyakit yang berada di Puskesmas Sopo Butar, Data dari Puskesmas Sopo Butar.
39
Tabel 15
10 Nama Dan Jumlah Penyakit Terbesar Bulan Maret 2019
No Nama penyakit Jumlah
1 Ispa / Penyakit Saluran Pernapasan 117 kasus
Bagian Atas
2 Gastritis 62 kasus
3 Reumatoid 46 kasus
4 Hipertensi 40 kasus
5 Alergi 39 kasus
6 Penyakit kulit Infeksi 29 kasus
7 Karies Gigi 24 kasus
8 Febris 19 kasus
9 Asma 18 kasus
10 TB Paru 10 kasus
40
2. Gambaran Perubahan sebelum – sesudah Tim NS bergabung dengan Tim Puskesmas
No Indikator Sebelum Sesudah
I Manajemen
- SMD Belum ada Sdh Dilaksanakan
- MMD Belum ada Sudah Dilaksanakan
- Musrenbang Tk Desa ADA ADA
- Musrenbang Tk ADA ADA
Kecamatan
- Musrenbang Tk - -
Kabupaten
- RUKUNS integrasi Semua RUKUNS yang
dengan RUK diajukan Sesuai dengan
puskesmas Juknis Penggunaan DAK
Non Fisik.
- PKP (penilaian kinerja - Tidak Ada Format Baku.
puskesmas)
- Monev Terpadu LS - -
- Feed back hasil monev
SIP (Sistem Informasi
Puskesmas)
- Tenaga khusus Tidak Tidak
(ada/tidak)
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada
- Pencatatan (manual/ Komputerisasi Komputerisasi
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat Tepat waktu awal Bulan Tepat Waktu awal Bulan
waktu/tidak)
- Feedback dari Dinkes Dilakukan Dilakukan
Kabupaten
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Ada Ada
Kab (ada/tidak)
41
posyandu. posyandu, namun status
posyandu masih Madya
- TOGA Sudah ada tanaman obat Sudah ada tanaman obat
keluarga di beberapa rumah keluarga di beberapa
warga dan dimanfaatkan rumah warga dan
dimanfaatkan dan Pada
TW I Tahun 2019 Kembali
Di Sosialisasikan
Penggunaan Toga.
- Advokasi Desa Sudah ada Sudah ada untuk mencari
dukungan lintas sektor
dalam upaya
meningkatkan derajat
kesehatan di setiap desa
dengan adanya dukungan
anggaran desa untuk
kesehatan Selain Itu
Beberapa Desa melibatkan
TIM Kesehatan dalam
beberapa Kegiatannya
Termasuk meminta Tenaga
Kesehatan Sebagai Nara
sumber.
Di Tahun 2019 TIM Ns
Mengadvokasi Kepala
Desa Simungun Agar
memberikan Intervensi
Kepada Masyarakat dalam
bentuk PERDES Tentang
Persalinan di faskes, ANC,
Dan ASI Ekslusif.
2 Kesling Maret 2017 Maret 2019
- Cakupan air bersih (%) 100% 100%
- Cakupan jamban % 93,07%
keluarga (%)
- Cakupan rumah sehat 32,91% 42,18%
(%)
- Desa ODF Belum Ada Belum Ada
- TTU diperiksa (%) 40% 80%
- TPM diperiksa (%) 30% 70%
- Konseling (Klinik Belum Ada Belum Ada
sanitasi)
42
- K4 (%) 15,7 % 16 %
- Persalinan di faskes 13,6% 13 %
(%)
- KF (%) 16,4% 14 %
- KN lengkap (%) 11,32% 12%
- Cakupan KB aktif (%) 42,55% 40,3 %
- Jumlah kematian ibu 1 Pada Bulan Mei Tidak Ada
- Jumlah kematian bayi 1 Pada Bulan Mei 2
- Lainnya .......... Kasus KJDK, Dehidrasi
berat dan Lama di jalan
lahir
4 Gizi
- D/S 73,68% 94,1 %
- Kasus gizi kurang 13 kasus 18 orang
- Kasus gizi buruk 3 orang 5 orang
- ASI ekslusif (%) 53,63% 84,615% dilihat dari Jumlah
Bayi yang 6 bulan dibagi yg
telah ASI EKSLUSIF.
- Fe3 (%) 100% 100%
- Vit A (%) 100% 100%
- Konseling (Klinik gizi) Belum ada Belum ada
- Lainnya .......... Kebun Gizi, Pemberian
PMT-AS, Pemberian PMT
Bumil KEK
5 P2P Maret 2017 Maret 2019
- Desa UCI - -
- Imunisasi dasar - -
lengkap (%)
- Penemuan kasus TB 15 Orang 10 Orang
BTA+ (jumlah kasus)
- Pneumonia balita - -
ditemukan dan
ditangani (jumlah
kasus)
- Diare ditemukan dan 14 Kasus 1 Kasus
ditangani (%)
- PD3I (uraikan sesuai - -
kasusnya)
- API malaria (per 1000) - -
- Cakupan pengukuran - 1966 Orang yang Telah
tekanan darah (%) diukur TD Dari 7337 U15-59
dan >U 60 th. Sehingga
presentase yg diukur
26,79%.
- Pemeriksaan dan Belum ada Per Bulan Maret 7 orang
penemuan kasus HIV+ yang diperiksa HIV tidak
43
ditemukan kasus HIV
positif
II UKM pengembangan
1. Keswa Ada Pemantauan Setiap Bulan AdaDilakukan pemantauan
Pada ODGJ setiap bulan Pada ODGJ
Jika Pasien yang
mengganggu Masyarakat
Sekitar maka akan di rujuk
Ke RSJ. Di Medan.
2. UKS/Dokter Sudah ada namun belum Sudah ada dari Kelas 4 dan
Kecil dilakukan pelatihan kepada 5 Yang berprestasi.
dokter kecil sekolah
44
Capaian PIS-PK 2018
45
BAB II
1 Penerimaan Tim Ada Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Sudah Puskesmas
Puskesmas Dilaksanakan Dilaksanakan Sopobutar
beserta Dinas
Kesehatan
Kabupaten Dairi
Berharap agar
ada lagi
pengganti Ns
TIM Di
Puskesmas
Sopobutar
2 P1 (perencanaan)
- SMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Setelah Proses
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Penilaia
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Akreditasi
dan Sdh akan Dilaksanakan Puskesmas
Dilaksanakan Kembali Sopobutar
46
Kembali November 2019 sudah
November Berangsur
2019 melaksanakan
Manajemen
Puskesmas
- MMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Meski Belum
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Sempurna
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Puskesmas
dan Sdh akan Dilaksanakan Sudah Mulai
Dilaksanakan Kembali melaksanakan
Kembali November 2019 MMD dari yang
November sebelumnya
2019 belum Pernah.
- RUK Ada Sdh Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan DI TW I Sudah Pada Tw 2 Belum Setiap Kegiatan
dilaksanakan ada RUK Yang yang diusulkan
diusulkan Karena oleh TIM NS
Proses Verifikasi Dan Jika sesuai
per TW dan dengan DAK
Biasanya DI bulan NON FISIK
Ke 2 atau awal Usulan diterima.
tw.
- RUKUNS Beberapa Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah dilaksanan Untuk TW I Pada Tw 2 Setiap Kegiatan
Diterima Semua RUK di Belum ada RUK yang diusulkan
terima dan Yang diusulkan oleh TIM NS
sudah Karena Proses Dan Jika sesuai
dilaksanakan Verifikasi per TW dengan DAK
dan Biasanya DI NON FISIK
bulan Ke 2 atau Usulan diterima.
awal tw.
47
- Musrenbang Tk Ada dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Setiap
Desa Musrembang
tenaga
kesehatan dan
TIM Nusantara
Sehat
dilibatkan.
- Musrenbang Tk Ada Dilaksanakan hanya Dilaksanakan Dilaksanakan namun Dilaksanakan Dilaksanakan TIM Nusantara
Kabupaten mengikuti hanya mengikuti namun hanya namun hanya sehat tidak
musrembang Hanya mengikuti musrembang mengikuti mengikuti mengikuti
kecmatan Musrembang kecamatan musrembang musrembang Musrmbang tk.
kecamatan kecamatan kecamatan Kabupaten
- Musrenbang Tk Ada Hanya mengikuti di Hanya Mengikuti di Hanya mengikuti di Dilaksanakan Dilaksanakan Tidak
Provinsi kecamatan Kecamatan kecamatan namun hanya namun hanya Mengikuti
mengikuti mengikuti
musrembang musrembang
kecamatan kecamatan
- Musrenbang Tk Ada - - - -
Nasional
3 P2 (penggerakan
48
pelaksanaan)
- Penyusunan RPK dilakukan dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Hasil dari
Penyusunan
RPK Akan di
Informasikan
Oleh Bendahara
melalui
Minilokakarya
Puskesmas.
49
yang
bertentangan
dengan prinsip
kesehatan
misalkan Masih
ada Budaya
Menghangatkan
Ibu dan Bayi
yang baru lahir
dengan Arang.
50
Mengikuti dilakukan.
Posyandu bagi
Kesehatan Ibu
dan Bayi.
51
Evaluasi jamban. untuk memiliki
Kepemilika jamban masih
n Jamban kurang,
di setiap sementara itu
Desa. Semua desa
sudah bisa
d. Pendataan mengakses air
Data Dasar bersih.
sanitasi di
setiap
Desa.
d. Gizi dilakukan a. Posyandu balita dan a. Posyandu balita A. Posyandu balita dan a. Posyandu a. Posyandu Untuk Capaian
bumil (melakukan dan bumil bumil (melakukan balita dan balita dan bumil ASI Ekslusif yang
penimbangan BB (melakukan penimbangan BB bumil (melakukan belum
bayi dan balita, penimbangan BB bayi dan balita, (melakukan penimbangan mencapai 100%
melakukan bayi dan balita, melakukan penimbanga BB bayi dan di karenakan
pengukuran panjang melakukan pengukuran panjang n BB bayi balita, masih ada
badan dan tinggi pengukuran badan dan tinggi dan balita, melakukan anggapan
badan pada bayi dan panjang badan dan badan pada bayi dan melakukan pengukuran Masyarakat
balita serta tinggi badan pada balita serta pengukuran panjang badan bahwa jika bayi
melakukan bayi dan balita melakukan panjang dan tinggi sering menangis
pengukuran LILA serta melakukan pengukuran LILA badan dan badan pada maka Bayi
pada bumil) pengukuran LILA pada bumil) tinggi badan bayi dan balita sedang lapar
b. Melakukan pada bumil) B. Melakukan pada bayi serta dan ASI Saja
pengentrian data b.Melakukan pengentrian data dan balita melakukan tidak cukup.
hasil PSG pengentrian data hasil PSG serta pengukuran Sudah dilakukan
c. Membuat laporan hasil PSG C. Membuat laporan melakukan LILA pada penyuluhan di
bulanan gizi c. Membuat laporan bulanan gizi pengukuran bumil) tiap Posyandu
bulanan gizi D. Pemberian kapsul LILA pada b. Melakukan terkait
52
d. Pemberian Vitamin A, Tablet Fe bumil) pengentrian Pentingnya ASI
kapsul Vitamin Pada Bumil E. Melakukan data hasil PSG Ekslusif manfaat
A, Tablet Fe e. Imunisasi ( BCG, TT, pengentria c. Membuat bagi Ibu dan
Pada Bumil Campak di Posyandu) n data hasil laporan Bayi, dan jika
e. Imunisasi ( BCG, dan Pemberian PMT PSG bulanan gizi Ibu sudah
TT, Campak di F. Membuat d. Pemberian paham dan mau
Posyandu) dan f. Skrining Gizi kurang laporan kapsul Vitamin memberikan ASI
Pemberian PMT bulanan A, Tablet Fe EKSLUSIF Yang
gizi Pada Bumil jadi tantangan
G. Pemberian e. Imunisasi ( selanjunty
kapsul BCG, TT, adalah dari Ibu
Vitamin A, Campak di mertua atau
Tablet Fe Posyandu) dan nenek si Bayi
Pada Bumil Pemberian PMT yang
e. Imunisasi ( mengintervensi
BCG, TT, f. Skrining Gizi Si Ibu untuk
Campak di kurang memberikan
Posyandu) makanan ataau
g. Pendistribusian
dan minuman selain
PMT Bumil dan
Pemberian ASI DI Umur 0-6
Gikur.
PMT bulan.
f. Skrining Gizi
kurang
g.
Pendistribusia
n PMT Bumil
dan Gikur.
53
e. P2P dilakukan a. Melakukan senam a. Melakukan senam a. Melakukan senam a. Melakukan a. Melakukan Pada Kasus TB
lansia lansia lansia senam lansia Senam Lansia Paru masih ada
masyarakat
b. Melakukan Pos b. Skrining Kesehatan b. Skrining b. Melakukan yang tidak mau
Bindu di 10 Desa Lansia Kesehatan Imunisasi di memeriksakan
tiap bulan ( Lansia Tiap Posyandu dahak walau
Pemeriksaan b. Melakukan Pos Bindu
batuk lebih dari
Tekanan Darah, di 10 Desa tiap bulan ( b. Melakukan c. Pengambilan
2 Minggu jika
Gula Darah, Asam Pemeriksaan Tekanan Pos Bindu di Sampel Dahak
petugas Ke
Urat dan Darah, Gula Darah, 10 Desa tiap pada Anggota
rumahnya
Kolesterol) Asam Urat dan bulan ( Keluarga Yang
Untuk
Kolesterol). Pemeriksaan memiliki
Pengambilan
C. Melakukan BIAS DI Tekanan Keluarga
e. Melakukan Skrining dahak kadang
sekolah Darah, Gula penderita TB.
HIV Aids Pada Bumil kala mereka
Darah, Asam
d. Melakukan dan Penderita TB d. Pemeriksaan mengatakan
Urat dan
Imunisasi di Paru. HIV Pada Ibu tidak berdahak
Kolesterol).
Posyandu. Hamil dan atau sengaja
d. Melakukan Penderita TB. memeberikan
Pemeriksaan liur bukan
IVA di Desa dahak, Selain itu
Jambur masih ada
Indonesia, masyarakat
dan Lae yang yang
Haporas. sudah
dinyatakan
E. Melakukan Positif TB TAPI
Skrining HIV Tidak mau
Aids Pada menerima dan
Bumil dan tidak
Penderita TB mengkonsumsi
Paru. OAT. Meski
petugas sudah
54
F. Melakukan menjelaskan
Pemberian tentang
Obat Racun Penyakitnya
Cacing. Efek Samping
obat jika dia
minum dan
Kemungkinan
dia sembuh.
55
dengan agenda
Penyampaian
Hasil Kinerja
Puskesmas,
Hambatan dan
Masalah
dilapangan,
serta harapan
agar semua
Berperan dalam
peningkatan
taraf Kesehatan
diwilayah kerja
Puskesmas.
Selain itu
Penyampaian
Tentang
Keharusan
untuk bersalin
di Faskes
termasuk
Permenkes No
97 tahun 2014.
4 P3 (pengawasan
pengendalian dan
evaluasi)
- PKP (penilaian Ada, dan Ada Ada Ada Ada ada Ada PKP Dari
kinerja puskesmas) sudah Dinas Kesehatan
diverifikasi Namun tdk ada
format Baku
56
Dinkes yang diberikan,
Yang dilakukan
adalah
Pemaparan
Capaian
Puskesmas di
Dinkes,
Biasanya
Dilakukan Di
awal Tahun,
Pertengahan
dan Akhir
Tahun.
- Monev Terpadu ada, dan ada Belum dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Setelah Proses
LS dokumen Akreditasi
Monev LS
Dilaksanakan
Per TW.
- Feed back hasil ada, dan ada dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Semua
monev dokumen Masukan saat
Monev LS Jadi
Pertimbangan
dalam
menyusun POA
Puskesmas.
5 SIP (Sistem
Informasi
Puskesmas)
57
- Tenaga khusus Ada Tidak Tidak Tidak tidak Tidak ada
- Pencatatan Manual/ Manual dan Manual dan Manual dan Manual Dan Manual dan Masih ada
komputerisa komputerisasi komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi pemegang
si Program yang
membuat
laporan manual
dan sebagian
telah di
Komputerisasi.
- Pelaporan Dilaporkan Laporan tiap Awal Laporan tiap Awal Laporan Tiap Awal Manual dan Manual dan Semua Laporan
tepat waktu bulan bulan Bulan Komputerisasi Komputerisasi di laporkan awal
pada awal bulan untuk
bulan Laporan Bulan
berikutnya Sebelumnya.
- Feedback (dari Dilakukan uraikan bentuknya : Belum dilakukan Evalusai Kinerja NS - - Dinkes
Dinkes Kabupaten) surat, analisis dll bersama THL di Silalahi. Kabupaten
Melakukan
Feedback Untuk
TIM NS
Bersamaan
dengan Petugas
Promkes yang
THL dan NS
Individu.
58
6 Pencapaian SPM (12 Hingga Maret
indikator) 2019 Jumlah K1
33% DAN K4
MENCAPAI 16%
1) Setiap ibu hamil 100% ibu 41,5% 56,1% 72,7% 4% 16% Kesadaran
mendapatkan hamil Masyarakat
pelayanan antenatal mendapatka untuk
sesuai standar n pelayanan Memeriksakan
antenatal Kehamilan Saat
sesuai Hamil masih
standar Kurang
2) Setiap ibu bersalin 100% ibu 43,8% 53,7% 83,8 % 3% 13% Masih ada Ibu
mendapatkan bersalin yang bersalin di
pelayanan persalinan mendapatka Luar Faaskes
sesuai standar n pelayanan atau Dukun
persalinan Beranak,
sesuai Namun di TW 1
standar Kami telah
melakukan
Penyuluhan
TenTANG
Persalinan di
Faskes sesuai
Permenkes No
97 Tahun 2014.
3) Setiap bayi baru 100% bayi 43,8 % 53,7% 83,8% 3% 13% Dari Target
lahir mendapatkan baru lahir yang Bulin 260
pelayanankesehatan mendapatka Orang per Bulan
sesuai standar n Maret Jumlah
59
pelayananke Ibu yang
sehatan bersalin 34
sesuai Orang, sehingga
standar bayi baru lahir
yang mendapat
pelayanan
kesehatn baru
berjumlah 34
orang.
60
kesehatan melakukan
sesuai Skrining
standar Kesehatan Per
Bulan Agustus.
6) Setiap warga 100% WNI 13,1% 14,2 % 17,02% 17,37 17,37% Kurangnya
negara Indonesia usia 15 s.d. antusias
usia 15 s.d. 59 tahun 59 tahun Masyarakat
mendapatkan mendapatka Mengunjungi
skrining kesehatan n skrining Pos Bindu
sesuai standar kesehatan Menjadi
sesuai Kendala
standar Dilapangan, Jika
harus Home
Visit jarang
Masyarakat ada
di rumah karena
mayoritas
kerjaan bertani.
Sehingga di
setiap Pos Bindu
Kaadang
Orangnya Sama
dengan Bulan
Sebelumnya.
7) Setiap warga 100% WNI 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Di Setiap Desa
negara Indonesia usia 60 Sudah memiliki
usia 60 tahun ke atas tahun ke Pos Lansia,
mendapatkan atas Namun jarak
skrining kesehatan mendapatka dan akses yang
n skrining kurang sehingga
61
sesuai standar kesehatan Para lansia
sesuai belum semua
standar bias mengakses
Pos Lansia.
8) Setiap penderita 100% 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Dari target Yang
hipertensi penderita Harus dicapai
mendapatkan hipertensi 1967 Sampai
pelayanan kesehatan mendapatka Bulan maret
sesuai standar n pelayanan yang terdeteksi
kesehatan dan mendapat
sesuai pelayanan
standar sesuai standar
adalah 339
0rang. Namun
semua yang
terdeteksi HT
semua
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar.
Dengan Rumus
23,6%xJumlah
U15 Tahun
keatas.
Sehingga
23,6%x8338x10
0%= 1967 yang
jadi target.
62
9) Setiap penderita 100% 2,4% 2,4 % 2,4 % 2,73% 2,73% Dari 731
Diabetes Melitus penderita Sasaran yang
mendapatkan Diabetes terdeteksi baru
pelayanan kesehatan Melitus 20 orang per
sesuai standar mendapatka maret 2019.
n pelayanan
kesehatan
sesuai
standar
10) Setiap orang 100% orang 46,15% 46,15 % 46,15 % 46,15% 46,15% Dari 13 orang
dengan gangguan dengan yang didiagnosa
jiwa (ODGJ) gangguan gangguan Jiwa
mendapatkan jiwa (ODGJ) ada 6 orang
pelayanan kesehatan mendapatka yang mendapat
sesuai standar n pelayanan pengobatan dan
kesehatan tidak ada yang
sesuai di terlantarkan.
standar
11) Setiap orang 100% orang 42,59% 64,4% 75,92% 90% 90% per maret 2019
dengan TB dengan TB sudah di
mendapatkan mendapatka temukan 10
pelayanan TB sesuai n pelayanan orang yang
standar TB sesuai positif. Dan
standar semua Pasien
yang positif
maka akan
diberikan OAT
dan Pelayanan
TB Sesuai
Standar. Namun
63
ada 1 ORANG
Yang gagal
Pengobatan.
7 PIS-PK
- Pendataan 10 desa 2 Desa 4 DESA 4 DESA 6 Desa 6 desa Per Maret 2019
Sudah dilakukan
Pendataan di 6
64
Desa namun Di
puskesmas Kami
belum Masuk
Lokus PIS-PK
dan belum ada
pelatihan.
Sehingga
sementara Hasil
Pendataan baru
di input karena
Akun PIS-PK
Puskesmas
BARU bias di
akses.
-Intervensi program
65
c) Bayi mendapat 100% Bayi - - 79,24% per Des 2018 - - -
imunisasi dasar mendapat
lengkap; imunisasi
dasar
lengkap;
d) Bayi mendapat Air 100% Bayi 61,53% 40 % 51,26% 84,6% dari 84,6% Untuk Capaian
Susu Ibu (ASI) mendapat Jumlah Bayi 6 ASI Ekslusif yang
eksklusif; Air Susu Ibu bulan/ Jumlah belum
(ASI) bayi yang ASI mencapai 100%
eksklusif; Ekslusif. di karenakan
masih ada
anggapan
Masyarakat
bahwa jika bayi
sering menangis
maka Bayi
sedang lapar
dan ASI Saja
tidak cukup.
Sudah dilakukan
penyuluhan di
tiap Posyandu
terkait
Pentingnya ASI
Ekslusif manfaat
bagi Ibu dan
Bayi, dan jika
Ibu sudah
paham dan mau
memberikan ASI
EKSLUSIF Yang
66
jadi tantangan
selanjunty
adalah dari Ibu
mertua atau
nenek si Bayi
yang
mengintervensi
Si Ibu untuk
memberikan
makanan ataau
minuman selain
ASI DI Umur 0-6
bulan.
f) Penderita 100% 42,59% 64,4% 75,92% 22,7% 22,7% Per Maret 2019
tuberkulosis paru Penderita Jumlah
mendapatkan tuberkulosis Penderita TB 10
67
pengobatan sesuai paru Oorang dan
standar; mendapatka semuanya
n Mmendapatkan
pengobatan OAT dan
sesuai Pengobatan
standar; sesuai Standar,
Namun jika
berdasarkan
Target 2019
Target
Penderita Harus
44 orang maka
Presentase
penemuan Kasu
TB Adalah
22,7%.
68
Orang.
i) Anggota keluarga 100% - - Dari 12037 jiwa,Yang Dari 12037 Dari 12037 -
tidak ada yang Anggota Terskrining merokok jiwa,Yang jiwa,Yang
merokok; keluarga 180 0rang dari 979 Terskrining Terskrining
tidak ada Yang di jaring. merokok 180 merokok 180
yang 0rang dari 979 0rang dari 979
merokok; Yang di jaring. Yang di jaring.
69
-Evaluasi
8 Dukungan LS
- Kecamatan Ada Mengikutsertakan tim Mengikutsertakan Mengikutsertakan tim Dari kantor Pemerintah
dukungan NS dalam kegiatan tim NS dalam NS dalam kegiatan yang Kecamatan kecamatan selalu
yang ada di kecamatan kegiatan yang ada di ada di kecamatan mengutus mengutus
kecamatan perangkat Saat Pegawainya jika
Lokmin Linsek Camat tidak bias
hadir di setiap
pertemuan yang
diadakan Oleh
Puskesmas
Sopobutar.
- Desa Ada Mengikutsertakan tim Mengikut sertakan Mengikut sertakan tim Dari Kantor Sama dengan
dukungan NS dalam kegiatan tim nusantara sehat nusantara sehat dalam Desa Kecamatan Setiap
yang ada di desa dan dalam kegiatan yang kegiatan yang ada Mengutus desa mengutus
menggerakkan ada didesa dan didesa dan salah satu Perangkatnya
masyarakat desa mengerakkan mengerakkan perangkatnya untuk menghadiri
untuk mengikuti masyarakat desa masyarakat desa untuk Untuk Rapat Linsek jika
kegiatan yang untuk mengikuti mengikuti kegiatan yang mengikuti Kepala Desa tidak
diadakan oleh tim NS kegiatan yang diadakan tim NS Lokmin Linsek Hadir, Selainitu
diadakan tim NS Yang diadakan jika ada kegiatan
Puskesmas. pendataan
Misalkan
pendataan Sarana
Air Minum,
Evaluasi Jamban,
SMD Setiap Kadus
Ikut terlibat atau
mendampingi
70
Petugas
Kesehatan.
- Supervisi terpadu Ada tidak ada Ada Ada ada ada Supervisi
Dilakukan
Bersama
dengan THL
Promkes.
10 Inovasi Tim NS
Kebun Gizi Masyarakat Sementara Sudah ditanami Proses Persiapan Lahan Sudah Sudah Dipanen Awal
Sekitar dilaksanakan sayur Mayur Kembali Dipanen namun tdk Penempatan
Puskesmas namun tdk Ditanami Lagi kebun gizi
Ditanami Lagi karena tanah terdapat di
karena tanah yang digunakan halaman
yang tidak Subur lagi. Puskesmas,
digunakan Namun
tidak Subur sekarang tidak
71
lagi. ditanami lagi
karena
Tanahnya tidak
subur lagi dan
sudah banyak
akar dari Pohon
sekitar sehingga
Untuk ITU
KEBUN DI
Pindahkan Ke
halaman
belakang rumah
Dinas, dan
Setiap rumah
Dinas Menanam
Macam2 Sayur.
Pemeriksaan Bumil, Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dan Total Sudah Semua Bumil Untuk
Golongan Darah SMP,SMA Bumil yang sudah di Dilaksanakan Diperiksa Pemeriksaan
Pada Bumil, SMP, Siempat periksa 90 orang. Golongan Golongan darah
SMA Se Siempat nempu hilir darahnya. Selain Pada Bumil
Nempu Hilir. itu Untuk Murid Wajib dilakukan
SMA Untuk dan disediakan
pengurusan Kartu Alatnya Oleh
keluarga Dinas
diharuskan untuk Kesehataan.
memeriksa
golongan darah.
PAPBI (Papa Peduli PUS Dilaksanakan di Desa Dilaksanakan Desa Dilaksanakan di Desa Sudah Untuk PAPBI Hambatan yang
72
Bayi dan Ibu) Lae Markelang lae Markelang Lae Markelang Dilaksanakan SUDAH kami temukan
Dilaksanakan DI di lapangan
Sepuluh desa, Per adalh semua
September Kami yang kita
Tengah Sampaikan
mengadvokasi kepada
Kepala Desa masyrakat
Simungun agar khususnya Ibu
membuat PERDES dan Bapak
Tentang terkait ANC,
Persalinan Di Persalinan Di
Faskes, ANC Dan faskes dan ASI
ASI EKslusif. Eklusif seakan
akan mereka
sudah Paham
dan Mau
melakukannya
bahkan berjanji
untuk
melakukannya,
namun dalam
Realitanya
Masih ada Bayi
yang tidak ASI
Ekslusif, dan
Persalinan di
dukun beranak,
sehingga Kami
melakukan
Advokasi di
Desa Simungun
dengan Tujuan
73
Nantinya Desa
ini akan Jadi
Contoh Untuk
Desa Lain.
74
2.2 Uraian Kegiatan Setiap Anggota TIM
75
Ruangan Poliklinik umum dijadikan Ruangan KIA, Dan Ruangan KIA Jadi Poliklinik
dan Alhamdulillah di Poliklinik telah memiliki 2 buah tempat tidur.
Yang kedua Membahas tentang Pendelegasian Tugas dengan Dokter, karena jika
dokter Rapat atau berhalangan hadir, maka dalam melakukan pengobatan dasar boleh
dilakukan Oleh perawat atau bidan, karena sebelum kami datang tidak ada
pendelegasian Tugas oleh dokter sehingga secara hukum tidak diperbolehkan perawat
atau bidan memberikan pengobatan dasar tanpa ada pendelagasian dari Dokter, dan
Alhamdulillah sembari berproses untuk Kebutuhan akreditasi, Perawat atau bidan yang
menggantikan dokter Lebih aman dalam bekerja.
Menetapkan Jadwal Pelayanan Untuk Poliklinik Umum dengan Membuat SK
Tentang jadwal Pelayanan Puskesmas, sehingga jika ada pasien yang datang diluar jam
kerja kami tolak dengan tujuan Membiasakan Pasien berobat saat jam kerja atau jam
pelayanan, Kecuali Pasien Persalinan, Kecelakaan atau gawat Darurat.
c. Kendala
Dengan Tidak adanya Dokter yang menetap di rumah dinas atau sekitar Puskesmas
Menjadi kendala, karena Jika ada Pasien tengah malam atau diluar jam kerja dalam
keadaan gawat dan butuh penanganan dari dokter maka dengan terpaksa harus dilakukan
oleh perawat atau bidan yang ada dipuskesmas. Selain itu di awal penempatan Rumah
dokter belum memiliki jaringan telpon dan jarak yang sangat jauh dari Puskesmas sulit
untuk dokter datang jika ada pasien darurat.
d. Saran
1) Alangkah Lebih baiknya Puskesmas melakukan Pelebaran pada beberapa Ruangan
salah satunya Ruanga KIA Yang sudah bergantian dengan Poliklinik umum,
2) Agar perlu pengadaan dokter di Puskesmas dan menetap di rumah dinas, karena
selain dokter tidak tinggal di rumah Dinas tahun depan dokter akan pension.
3) Jika ada Dokter baru maka agar ada pendelegasian wewenang/tugas, kepada perawat
atau Bidan agar kerja kita sesama profesi aman.
76
e. Dokumentasi
Gambar Poliklinik Umum
77
2. Pembuatan Alur Pelayanan UKP
a. Kondisi sebelum NS
Dalam melakukan pelayanan alur pelayanan sangat penting, karena selain untuk
efektifitas pelayanan juga memudahkan pasien memperoleh informasi. Sebelum TIM Ns
datang Tidak ada alur pelayanan yang tertempel di setiap dinding ruangan termasuk
untuk Poliklinik dan pendaftaran. Awal kami datang pendaftaran dilakukan di depan
ruangan Poliklinik Umum menggunakan satu buah meja setelah mendaftar pasien
langsung masuk ke dalam ruang pendaftaran selain itu belum ada petugas Khusus untuk
melakukan pendaftaran sehingga siapa yang bertugas di Poliklinik maka dia yang
mendaftarkan pasiennya, meregistrasikan ke Buku register, mengisi rekam medisnya
dan sekaligus mengobatinya dan semua dilakukan di dalam satu ruangan yaitu di
Poliklinik dan didalam Poliklinik juga ada stok obat untuk Pasien.
b. Hal yang dilakukan NS
Dalam berproses untuk akreditasi maka kami perlahan-lahan membuatkan alur
pelayanan dan SK Kepala Puskesmas Tentang Alur Pelayanan, mulai dari pendafataran
hingga Pasien ke Ruangan dan Pulang, dengan melibatkan semua petugas dalam proses
tersebut. Menunujuk petugas pendaftaran, di ruang pemeriksaan umum. Juga sudah ada
petugas Khusu untuk Ruangan Pendaftaran sehingga kerjaan tidak dilakukan Hanya satu
orang lagi, Loket farmasi di aktifkan kembali sehingga didalam ruang pemeriksaan
umum tidak lagi memberikan obat melainkan hanya resep yang diberikan dan ditebus di
loket Farmasi.
c. Kendala
Awal-awal pelaksanaan sebenarnya tidak ada kendala berarti hanya saja masih butuh
proses dalam pelaksanaannya dan juga Membiasakan diri sesuai dengan Alur,
d. Saran
1) Agar tetap memberikan pelayanan sesuai dengan alur yang telah di buat dan
tertempel di dinding.
2) Jika di kemudian hari ada perubahan strukutur Ruangan atau penambahan layanan
agar Alur pelayanan juga dierbaharui.
3) Tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan sesuai dengan Alur yang telah
dibuat.
78
e. Dokumentasi
Alur Pelayanan, Pendaftaran, Poliklinik Umum dan Jadwal Pelayanan UPTD Puskesmas Sopobutar
79
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ( Tuberculosis)
a. Kasus Yang ditemui
Kesadaran Masyarakat untuk memeriksakan Penyakitnya masih Rendah, salah satunya
adalah tentang penyakit TBC. Masih ada masyrakat yang malu untuk memeriksakan
dahak meski sudah batuk lebih dari 2 Minggu, Mudah lelah, sesak, dan sering
berkeringat dimalam hari. Masih ada masyarakat yang Malu atau takut mengetahui
penyakitnya. Bahkan ada yang dengan sengaja jika dimintai agar menampung Dahak
yang di tampung adalah Liur.
b. Inovasi NS
Melakukan Kunjungan Rumah Penderita TB bersama Analis dari Ns Untuk
memberikan Edukasi terkait Penyakit tb pada keluarga Mulai dari cara penularannya,
Efek samping OAT, Pendampingang minum Obat (PMO) oleh keluarga kepada
penderita, dan Juga melakukan Pengambilan Sputum pada Anggota keluarga yang
batuk, selain itu juga bekerja sama dengan bidan desa melakukan penglacakan pada
masyarakat yang batuk lebih dari 2 Minggu dan kami datangi agar mau diperiksa
Sputumnya tanpa harus datang ke Puskesmas.
c. Kendala
Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari Beberapa desa
Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum membutuhkan waktu yang lama dari
satu rumah ke rumah yang lain yang bisa mengurangi Kualitas Sputum karena kadang
Sputum lama di jalan sebelum sampai di Puskesmas Untuk diperiksa Oleh Analis.
d. Saran
1) Agar petugas TB Paru lebih giat memberikan penyuluhan tentang Penyakit TB
Paru, Kepada masyarakat Sehingga masyarakat lebih peduli terhadapa kesehatannya.
2) Agar pemegang program lebih Intens lagi melakukan pelacakan Kasus dalam rangka
pemutusan Rantai penularan.
80
e. Dokumentasi
Foto Kunjungan Rumah Pengambilan Sampel Dahak Di rumah Sekaligus Edukasi Pada Keluarga.
81
b. Inovasi NS Papa peduli Bayi dan Ibu ( PAPBI)
Kami bersama TIM Melakukan Inovasi PAPBI, Dimana kegiatan ini berbentuk
Penyuluhan yang diberikan tidak hanya kepada Ibu saja tapi juga melibatkan Bapak dan
Keluarga yang dilakukan di Posyandu, mengenai Pentingnya Ke Posyandu untuk
Memeriksakan Kehamilan (ANC), Persalinan yang dilakukan Di fasyankes, dan
Pentingnya ASI Eklusif Diberikan kepada Bayi.
Output yang kami harapkan dari kegiatan ini Bapak ikut berperan dalam Proses
kehamilan sebagai pendamping yang paling dekat dengan Ibu, memantau kesehatan Ibu.
Oleh sebab itu kami juga Mengajarkan Kepada Bapak tentang tanda kehamilan yang
sehat, kehamilan yang berisiko dan Juga hal yang harus dilakukan oleh bapak kepada
Ibu selama kehamilan agar produksi ASI Nya cukup seperti membantu Pijat Laktasi dll.
selain itu kami juga menyuluh kepada bapak agar tidak merokok ketika menggendong
Bayi atau saat disamping Ibu hamil.
Persalinan di faskes daya tarik yang kami tawarkan kepada masyarakat untuk
bersalin di faskes adalah, persalinan gratis, untuk Ibu yang tidak memiliki BPJS Bisa
menggunakan Jampersal, selain itu kami juga Memberitahukan bahwa ada Undang-
undang yang mengatur tentang Persalinan Di fakses seperti PMK NO 97 TAHUN 2014.
Untuk Budaya mengarangi kami mensosialisasikan kepada keluarga tentang bahaya
asap dari arang untuk Si Ibu dan Bayi sehingga tidak boleh lagi mengarangi Ibu dan
bayi, bukan hanya saat Posyandu tapi sesaat Setelah lahir atau pada saat bapaknya
menunggu Proses Kelahiran, disitu kami Memberikan penyuluhan kepaa bapak.
c. Kendala
Masih ada bapak yang merasa tabu ketika kita melakukan penyuluhan tentang
kehamilan, Pijat Laktasi, Sehingga di pertemuan berikutnya bapak-bapaknya Tidak
hadir kembali dengan alasan berladang.
selain itu terkait Meninggalkan Budaya Mengarangi pada saat kita melakukan
penyuluhan masyarakat selalu mengatakan sudah tau bahaya dari mengarangi dan tidak
akan melakukannya lagi Namun realitanya masih ada yang tetap mengarangi dengan
Alasan bahwa Nenek Moyangnya juga diasapi waktu masih kecil namun tetap sehat.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan masih kurang, Pada saat Penyuluhan
tampak bersemangat mengkuti dan tampak paham apa yang kita sampaikan namun
dalam pelaksanaannya masih belum dilakukan.
82
d. Saran
1) Agar ada Intervensi dari Pemerintah Desa atau Kecamatan terkait Regulasi yang
mengharuskan Masyarakat untuk melakukan Persalinan Di faskes, ANC, ASI
Ekslusif dan Budaya Mengarangi Misalkan PERDES atau Peraturan Camat tentang
ini.
2) Tetap Intens Menyuluh Masyarakt terakit kesehatan Ibu dan Bayi baik itu Oleh
Petugas Puskesmas atau Bidan Desa.
3) Pemerintah Kecamatan maupun desa Ikut mensosialisasikan Pentingnya Persalinan
Di faskes, ANC dan ASI Ekslusif. Dan membangun Antusias Masyarakt untuk ikut
dalam setiap kegiatan edukasi Kesehatan.
e. Dokumentasi
83
Foto Penyuluhan PAPBI Pada Bapak dan Ibu.
Foto Prosesi Mengarangi Pada Ibu Nifas yang dilakukan Oleh Masyarakat, dan pada saat itu
Kami Tim Ns Sekaligus Memberikan Penyuluhan agar tidak boleh Mengarangi Ibu Nifas
pada Keluarga.
5. Skrining Penyakit Tidak Menular di Pos Bindu PTM (POS Bindu PTM)
a. Kondisi Sebelum NS
Sebelum kami datang kegiatan Pos Bindu dilakukan namun belum ada pencatatan hasil
Kegiatan juga Skrining PTM PADA U 15-59 Tahun.
Pos Bindu 5 Meja belum dilaksanakan. Jarang memberikan Edukasi kesehatan tentang
penyakit tidak menular. Pada saat Posbindu.
b. Inovasi
Pertama Kami Kordinasikan dengan petugas PTM Agar kami bisa terlibat dalam
kegiatan POS BINDU PTM, Selanjutnya kami Mengumpulkan data Dari Bidan Desa
yang menjadi sasaran POS Bindu dari Usia 15-59 tahun. Setelah itu kami menyusun
jadwal dan Membuat surat pemberitahuan jadwal kegiatan agar Kepala Desa
mengundang Masyarakat U 15 -59 Tahun mengikuti Pos Bindu dan di skrining
Kesehatannya.
Pada saat pelaksanaan kami melibatkan kader agar Pos Bindu 5 meja terlaksana,
84
Pada meja ke 4 di isi analis perawat atau Bidan dan untuk Edukasi di meja ke 5 Kami
Biasanya Bergantian. Sebelum Skrining dimulai kami terlebih dahulu memberikan
Penyuluhan Tentang PTM seperti HT, DM, Cholesterol (Arteriochlerosis), Rematik dll.
termasuk beberapa Obat herbal yang bisa di tanam di Halaman Rumah. Dan setelah
kami lakukan beberpa Bulan Maka Kami sudah bisa mengetahui Berapa persen Jumlah
U15-59 Yang telah Di Skrining. Per Tahun 2018 telah di skrining 793 Orang Perempuan
dan 436 Laki-laki. Dan kami juga telah melakukan Pencatatan Komputerisasi setiap
hasil kegiatan Pos Bindu karena kami selalu membawa Komputer Di setiap Kegiatan.
C. Kendala
Kendala Yang ditemukan dilapangan adalah kurangnya Antusias Masyarakat mengikuti
kegiatan, sehingga dalam sekali kegiatan hanya Bisa DI skrinig 20 – 30 orang dan
kadang orang yang sama yang hadir.
D. Saran
agar Kepala Desa Ikut berpartisipasi dalam menghadirkan masyarakatnya saat Skrining
PTM.
Petugaas PTM Lebih Intens Melakukan Skrining pada PTM
E. Dokumentasi
85
Selain Kegiatan Diatas Saya juga Ikut melakukan Imunisasi ( BIAS Atau Sesekali di Posyandu),
Jika ada yang Memasang dan Membongkar Implan,dll.
86
2) Manajemen arsip dan persuratan di Puskesmas Sopobutar
Pengarsipan dan tata kelola persuratan ketika tim NS hadir sudah ada, hanya saja
masih ada beberapa yang dianggap kurang seperti masih tergabungnya beberapa
arsip dari beberapa tahun belakangan sebelum NS hadir, serta pembukuan yang
masih belum baik. Melakukan pengarsipan dan tata kelola persuratan yang lebih
baik dan mudah untuk dilakukan di Puskesmas Sopobutar, sehingga siapa saja
yang ada di ruang Tata Usaha bisa mudah melakukan pembuatan surat serta
pengarsipannya. Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan permohonan kepada
Kepala Puskesmas untuk menyediakan beberapa alat tulis kantor yang tidak
tersedia untuk diadakan. Ketika itu dibantu oleh Kepala Tata Usaha, diberikan
semua yang dibutuhkan sehingga semua peralatan yang lengkap dapat dilakukan
dengan bantuan teman-teman Puskesmas.
87
proses penyesuaian dengan kondisi dan standar prosedur yang berlaku seperti
SOP pelayanan KB, SOP pelayanan persalinan, SOP pelayanan kefarmasian,
SOP pendaftaran pasien, SOP pelayanan imunisasi.
c. Kendala
a. Kurangnya tenaga yang mumpuni dibidang manajemen Puskesmas, sehingga ini
sangat mengganggu kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sopobutar
ketika tenaga NS turun kelapangan untuk melakukan kegiatan lapangan.
b. Masih sangat kurangnya penataan dokumen di Puskesmas sehingga arsip-arsip
dan berkas menumpuk tidak tertata rapi sehingga mengganggu pemandangan
saat kerja.
c. Kegiatan pengadministrasian berada di ruang Kepala Puskesmas, sedangkan
pengarsipan dokumen berada gabung dengan ruangan Kesling dan Promkes,
sehingga mengganggu kelancaran saat pelayanan kesehatan.
d. Saran
a. Pembenahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan program di
puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian khusus dinas kesehatan
untuk percepatan dalam rangka melengkapi sarana dan prasarana di Puskesmas
Sopobutar. Seperti kelengkapan ruangan-ruangan perprogram yang masih sangat
minim seperti ruangan promkes, ruangan gizi, dapur puskesmas serta ruangan
tata usaha yang bisa dikatakan masih kosong sama sekali. Sehingga kegiatan
ketata usahaan berpusat di ruang pendaftaran.
b. Adanya petugas tersendiri yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan tata
kelola persuratan dan pengadministrasian Puskesmas Sopobutar. Sehingga tidak
merangkap jabatan dalam kegiatan-kegiatan di Puskesmas.
c. Harapan kedepannya, kepala puskesmas Sopobutar dapat memberikan arahan
berupa instruksi dan pembinaan pegawai puskesmas khususnya untuk yang
bertanggung-jawab terhadap program dan layanan agar meelaksanakan kegiatan
sesuai SOP masing-masing. Apalagi ditahun 2018 Puskesmas Sopobutar sudah
melakukan akreditasi Puskesmas.
88
e. Dokumentasi Kegiatan
Before Sesudah
Gambar Setelah ada Pembenahan Ruangan, Sebelumnya Belum ada Struktur Oragnisasi Yang Baru
dan Data Kepegawaian Yang Tertempel di Dinding.
89
2. Kegiatan Promosi Kesehatan
90
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan bagi
pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.
Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberdayaan dan bina suasana,
kegiatan ini bisa diaplikasikan di lapangan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan kelas
kecil dan kelas besar di masyarakat yang bertujuan untuk melakukan kegiatan yang
bersifat pemberdayaan dan bina suasana di masyarakat yang menjadi sasaran promosi
kesehatan.
2. Sosialisasi Obat-obatan
Tradisional.
91
3 PendataaN Pelaku Praktik
Pengobatan Tradisional
6 Pendataan PIS PK
92
2) Advokasi dengan Stakeholder
93
pada tahun 2020. Salah satu strateginya dengan melaksanakan Kampanye
dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR).
94
Kemitraan bertujuan untuk mengkoneksikan pihak ketiga sehingga
terlibat dalam membangun kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan yaitu Pihak Puskesmas Sopobutar, Tim
Nusantara Sehat serta Lintas sektoral di Kecamatan Sopobutar. Sasaran
kegiatan ini yaitu lembaga pemerintah maupun non pemerintah, lembaga
sosial, lembaga seni maupun lembaga kemanusiaan.
Kegiatan kemitraan dengan untuk lintas sektor ini yang pernah dilakukan
di Sopobutar sebagai berikut:
Dukungan Pihak
Kadus Menemani
Dalam proses
1 Desa Se Kecamatan Sopobutar Lembaga SMD, MMD dll.
Pemerintah
c. Saran
1) Agar selanjutnya kegiatan promosi kesehatan di Sopobutar lebih banyak
pemberdayaan kepada masyarakat, seperti pelaksanaan SMD dan MMD
yang sudah mulai digalakkan di Puskesmas Sopobutar. Karena data dasar
yang bisa menjadi rujukan dalam mengambil kebijakan terkait kebutuhan
masyarakat desa ada di tangan masyarakat desa.
95
2) Untuk lebih galak lagi dalam melakukan kegiatan-kegiatan advokasi
sehingga kebijakan dari stakeholder bias sinergi dengan visi dan misi dari
Puskesmas Sopobutar, kemudian untuk kebijakan kawasan tanpa rokok
(KTR) untuk terus diadvokasi karena tim NS batch 6 hanya melakukan
advokasi tapi belum ada kesepakatan antara pihak Puskesmas dengan
sekolah.
3) Harapannya tingkatkan kemitraan baik dengan pemerintah setempat
maupun pihak ketiga. Untuk mitra yang sudah ada dijaga komunikasinya.
Agar kedepannya Puskesmas Sopobutar bisa lebih banyak kegiatan yang
disupport oleh pihak luar.
d. Dokumentasi
Advokasi Kepada Kepala Desa dan Camat Tentang Imunisasi Rubela dan Refresing kader
Advokasi Pada Kasus Kematian BAyi Foto Penyuluhan Bahya Rokok Di sekolah.
Bersama Dinas Kesehatan
96
Promosi Kesehatan Di Masyarakat dan Di sekolah Tentang PHBS.
97
sesuai dengan umur, dan ada balita yang status gizinya bermasalah,
seperti anak gizi kurang dan anak gizi buruk.
Upaya yang dilakukan terhadap anak yang memiliki status gizi kurang
adalah dengan memberikan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan
berupa biscuit balita serta pemberian konseling kepada ibu balita. Dan
juga dilakukan monitoring terhadap berta badan dan tinggi badan balita.
Untuk anak gizi buruk dilakukan kunjungan rumah rumah. Kegiatan
yang dilakukan yaitu pemberian konseling kepada ibu balita tentang gizi
anak dan pola asuh anak yang baik. Selan itu juga dberikan PMT berupa
susu untuk meningkatkan status gizi balita tersebut.
98
3) Penyuluhan dan konseling gizi di posyandu
Penyuluhan gizi yang dilakukan di posyandu dilakukan oleh petugas gizi saat
pelaksaan posyandu. Materi penyuluhan dan konseling gizi dapat beragam,
tergantung pada masalah yang ditemui di lapangan saat itu. Diantaranya gizi
yang baik untuk bayi dan balita serta bumil, pentingnya pemberian ASI
Ekslusif dan IMD, dan pemberian makanan tabahan bagi balita.
99
c. Kendala yang Dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan gizi adalah :
1) Kurangnya jumlah kader di beberapa posyandu
2) Kurangnya keaktifan kader dalam pelaksaan posyandu
3) Masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam menerapkan gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari
4) Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya membawa anak ke
posyandu
d. Saran
1) Rutin melakukan penyegaran kader dan melengkap jumlah kader di beberapa
posyandu
2) Rutin melakukan penyuluhan tentang pentingnya membawa anak ke posyandu
3) Rutin melakukan penyuluhan gizi di posyandu, sekolah dan masyarakat
100
IV. Rudisti Aminah A.Md.KL Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Kesehatan lingkungan Puskesms sopobutar sebelum Kami Datang, Puskesmas
Sopobutar Sudah Memiliki Data Jamban Dan Data air bersih . Sebelum Kami
datang Memang sudah Dilakukkan monitoring jamban ( pemantauan setiap desa
yang belum memiliki jamban. Setiap 6 Bulan Sekali . kenapa hanya dilakukan
Monitoring Jamban Karna disini jamban Sudah 80 % sehingga tidak dilakukan Lagi
pemicuan . Disini Masih ada Warga yang belum Memiliki Jamban , alasan karna
mereka merasa Lebih Nyaman Buang Air besar Di bawah pohon Durian ataupun
kopi, Adapula karna keterbatasan Biaya. Untuk data Air bersih Disini Sebagian
Masyarakat menggunakan mata air. Dan sebagian LaGi air Hujan Karna Daerah
Disin Pegununggan . dan Data Kesehatan Lingkungan Lainnya Seperti Data TTU ,
TPM , Dan tempat yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lingkungan Belum Ada
Dilakukan .
a. Kegiatan Kesehatan Lingkungan
1. Monitoring jamban (pemantauan langsung Rumah Kerumah )
Pemantauan jamban Dilakukkan 6 Bulan sekali disini kami
memantau jamban keluarga langsung Rumah Kerumah , dan Disini Juga
Kami memberikan Peenyuluhan Tentang Jamban sehat Dan jamban
Tidak Sehat , maanfaat Menggunakan Jamban , dampak dari tidak mau
menggunakan jamban.
101
Gambar Saat Monitoring Jamban
2. Pemeriksaan TTU
Melakukan pemeriksaan tempat tempat umum seprti Rumah Ibadah ,
sekolah, Kantor , pasar yang sebelumnya belum pernah dilakukan
sebelumnya oleh Puskesmas sopobutar . disini kita melakukan
pemriksaan baik bagian dalam Maupun bagian Luar tempat tersebut .
Pemantauan Gereja di Desa Lae Luhung dan Kerja Bakti bersama Masyarakat
Membersihkan Saluran Air.
102
Gambar saat Pemeriksaan TTU Di sekolah SMP N 3 Sinehi.
103
Gambar Saat Evaluasi KK Yang belum memiliki Jamban.
b. Kendala
Kendala yang Dialami, kendala yang kami Alamai selama Berada disini
yaitu , kendala Bahasa disini menggunakan bahasa daerah dan ada sebagian
Masyarakat Tidak Mengerti bahasa Indonesia. Kendala Untuk Program
kesehatan lingkungan, Masih adanya Msayrakat yang belumj mau
Menngunakan jamban, belum ada kesadaran masyarakat Untuk
menggunakan Jamban , alasan mereka belum mau menggunakan jamban
karna masalah kenyamanan , Ada juga karna Keterbatasan Biaya . ada Juga
Mayarakat merasa Tidak Penting Dengan Jamban , karna mereka masih
Terlihat sehat sehat saja walaupun tidak menggunakan Jamban .
c. Saran
Saran kami Adanya kerja sama antara aparat Desa dan puskesmas untuk
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat terutama dibidang kesehatan
Lingkungan, Adanya himbauan Langsung dari aparat desa dengan
masyarakat tentang penggunaan Jamban. Saran Untuk petugas puskesmas
agar selanjutnya membuat klinik sanitasi.
104
V. Christin J. Limbong A.Md. Keb Profesi Bidan
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Kondisi sebelum NS Batch 6
Luas kondisi ruangan VK Puskesmas Sopobutar maupun seluruh ruangan
Puskesmas Sopobutar masih kurang memadai. Namun kondisi kebersihan dan
kerapian ruang VK Puskesmas Sopobutar juga kurang.
Selain Itu Kesadaran Ibu Hamil untuk memeriksakan Kehamilannya Masih
Kurang, Hal ini dibuktikan dengan Capaian KI dan K4 Belum Seratus Persen.
Bukan cuman itu, Masih ada persalinan Yang dilakukan di rumah atau di
tolong oleh dukun beranak sehingga potensi Persalinan Berisiko masih ada.
Kebiasaan atau Budaya Masyarakat yang mengarangi Ibu Nifas masih ada
meskipun beberapa kali sudah di lakukan penyuluhan bahwa memberikan
atau mengarangi Ibu Hamil berbahaya bagi pernafasan Ibu dan Bayi.
Selain itu Rumah tunggu kelahiran juga kurang untuk difungsikan, dengan
alasan jarak rumah masyarakat ke RTK cukup jauh.
Kurang nya kerjasama antar bidan Puskesmas Sopobutar ke bidan satelit,
sehingga Puskesmas kurang difungsikan.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar banyak yang belum
mengetahui fungsi JKN yang dimiliki, khususnya ibu hamil yang mau
melahirkan, sehingga bidan satelit menyalah gunakan persalinan untuk
melakukan tarif.
Kegiatan inovasi NS Batch 6
105
2) Pemeriksaan ANC, Penyuluhan Persalinan di Faskes dan ASI Ekslusif
Bukan hanya Pada Ibu hamil tetapi pada Bapak dan Keluarga Atau
Kami berinama Inovasi Papa Peduli Bayi dan Ibu (PAPBI).
Masih kurangnya Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Persalianan
Yang harus dilakukan Di faskes sehingga masih ada Ibu yang melakukan
Persalinan dengan dukun Beranak, Selain itu alasan yang sangat
mendasar adalah masalah biaya saat persalinan, sehingga kami Bukan
Cuman Melakukan Penyuluhan terkait manfaat persalinan yang di
lakukan di faskes dan ditolong Oleh Nakes, tetapi kami juga
memberikana Sosialisasi tentang BPJS Dan juga Jampersal kepada Ibu
hamil dan Keluarga.
ANC Merupakan Salah satu Kegiatan yang dilakukan oleh Ibu
hamil selama kehamilan guna memantau Kesehtannya, ANC bisa
dilakukan di Posyandu atau Saat Home Visit ke Rumah Ibu Hamil,
Namun Kami sepakat melakukan ANC Setiap Kali Ke Posyandu guna
menanamkan Kebiasaan Pada Ibu Hamil ke Posyandu. ANC Idealnya
Dilakukan 4 kali selama Kehamilan 1 kali pada Trimester Pertama, 1
Kali Pada Trimester Ke 2 dan 2 Kali Pada Trimester ke 3 Namun
berdasarkan Laporan KIA Tahun 2018 KI DAN K4 Belum mencapai
100%.
Inovasi PAPBI Dilakukan karena masih kurangnya Kepedulian
Bapak terhadap Kesehatan Ibu selama Hamil, Selain itu Agar Bapak
lebih tau tentang Kesehatan Ibu dan lebih tanggap jika ada masalah
kesehatan pada Ibu, Selain itu Gagalnya ASI Ekslusif karena desakan
Oleh Ibu mertua jika Bayi sering menangis di anggap bayi lapar dan ASI
Yang diberikan tidak Cukup.
3) Kelas Ibu Hamil
Untuk Sementara Kelas Ibu Hamil Masih dilakukan Bersamaan Saat
Posyandu, Namun Rencana yang kami telah Rancang bersama Bikor
agar Kelas Ibu hamil memiliki jadwal yang berbeda dengan Posyandu,
sehingga Materi pada Kelas Ibu hamil lebih Efektif, Materi Kelas Ibu
Hamil Sendiri Diambil dari Buku KMS Yang telah DibagikaN Saat Ibu
dinyatakan Hamil, dengan Tujuan Ibu lebih tau tentang Kesehatannya,
Perilaku selama kehamilan Hingga Gizi yang dibutuhkan saat
106
kehamilan, Karena Pada KMS Semua telah ada namun karena masih
Kurangnya Minat baca Ibu atau SDM yang masih rendah sehingga perlu
ada Pembahasan kembali oleh Bidannya.
d. Kendala
1) Kurangnya Kesadaran atau masih kentalnya Budaya masyarakat
sehinggam Penerimaan Masyarakat masih kurang terhadap Penyuluhan
Yang diberikan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan.
2) Kurangnya kesadaran untuk memelihaa alat-alat partus set pada Staff
Puskesmas.
3) Kurang kondusifnya ruangan VK untuk dilakukan persalinan, ruangan
yang cukup sempit.
4) TIdak adanya jadwal bidan untuk Stand by di Puskesmas Sopobutar
e. Saran
1) Ada Regulasi yang bersifat mewajibkan Kepada Masyarakat Untuk
Bersalin Di Puskesmas oleh Pemerintah Kecamatan maupun Desa.
2) Peraturan yang wajib diterapkan di Puskesmas untuk melakukan
Sterilisasi alat-alat medis sebelum dan sesudah pemakaian.
3) Pembedahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan
program di Puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian
khusus dinas kesehatan untuk percepatan dalam rangka renovasi sarana
dan prasarana di Puskesmas Sopobutar.
f. Dokumentasi
107
Pengisian Register KIA
108
ph,corong, kertas golongan darah, deck glass, rak westergen, dan bunsen
namun beberapa telah rusak seperti kertas ph dan kertas golongan darah
karena terlalu lama tersimpan sehingga tidak bisa terpakai selain itu
reagen tidak ada yang tersedia di puskesmas sopobutar.
Sebelum Ns di tempatkan di puskesmas sopobutar, di
Laboratorium telah di tempatkan 1 orang perawat sebagai pemegang
program TB, hanya saja petugasnya hanya dilatih khusus untuk TB,
sehingga pemeriksaan laboratorium lain nya tidak berjalan.
Khusus untuk pelayanan TB dilakukan meskipun tidak sesuai
standart, karena piksasi dilakukan di luar gedung dan tempat terbuka,
sehingga preparat saat pewarnaan sangat beresiko bercampur dengan
kotoran lain atau debu. Setelah kami penempatan Pelayanan laboratorium
telah dilaksanakan oleh tenaga Analis kesehatan dari Nusantara sehat,
Namun alat sangat minim, serta reagen tidak ada di puskesmas sopobutar.
b. Kegiatan inovasi NS batc 6
Pelayanan laboratorium di puskesmas telah dilakukan secara
perlahan-lahan, selanjutnya kami mulai merancang buku registrasi untuk
pelayanan yang ada di laboratorium beserta dengan Alur pelayanan. Yang
dulunya pasien datang langsung masuk ke laboratorium tapi setelah kami
buat alur pelayanan pasien harus daftar kemudian di periksa oleh dokter
dan kemudian di beri pengantar ke laboratorium.
Alur pelayanan sudah berjalan, Beberapa pemeriksaan sudah bisa
di lakukan di Laboratorium seperti pemeriksaan HEMOGLOBIN, GULA
DARAH, CHOLESTROL, ASAM URAT, URIN PROTEIN, GLUKOSA
PROTEIN, PLANO TEST, HIV TEST, GOLONGAN DARAH dan
Pemeriksaan BTA. DI samping itu saya telah mengajukan pengadaan Alat
Hematologi ke kepala puskesmas sopobutar dan dinas kesehatan
kabupaten dairi.
C. Kendala
1) Beberapa kendala yang saya temui dalam pelaksanaan kegiatan
diantaranya adalah pengajuan alat dan bahan tidak direalisasikan oleh
puskesmas dan dinas kesehatan minimal alat dasar, sehingga saya lebih
memilih menggunakan alat yang dibuat seadanya.
109
2) Setelah Dibuatkan Westafel, Kondisi Ruangan Makin Sempit Sehingga
Berisiko terjadinya Kecelakaan Kerja, atau Meningkatnya Risiko Infeksi
Noskomial.
d. Saran
1) Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja atau kenyamaan Dalam
bekerja agar Kiranya Dilakukan Pelebaran Ruangan Laboratorium.
2) Untuk Piksasi Dahak agar ada ruangan tersendiri dan Tidak dilakukan di
luar Ruangan Lagi.
e. Dokumentasi
110
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Deteksi Dini TBC
b. Inovasi NS
Setelah saya ditempatkan di Puskesmas Sopobutar saya diberi tanggung
jawab juga untuk memeriksaan Sputum dan Membuat Registrasi pasien yang
telah dilakukan Pemeriksaan sehingga saya memiliki data Masyarakat yang
Positif TB, Dari data ini kami Bersama TIM Membuat Inovasi dengan
melakukan Deteksi Dini pada Keluarga pasien yang di diagnosa TB Paru
Dengan cara kami datng langsung Ke rumahnya memberikan Penyuluhan
Kepada Keluarga tentang Penyakit TB, Cara penularannya termasuk Asupan
Untuk Pasien TB, Sekaligus Kami mengambil Dahak Keluarga Yang Batuk
Untuk Kami Periksa.
C. Kendala Yang Kami Temukan.
1) kendala yang kami hadapi terhadap pasien TB Yaitu masyarakat masih
banyak yang menganggap penyakit TB adalah penyakit guna guna,
sehingga beberapa yang sudah di diagnosa menderita TB masih saja pergi
ke dukun berobat.
111
2) Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari
Beberapa desa Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum
membutuhkan waktu yang lama dari satu rumah ke rumah yang lain yang
bisa mengurangi Kualitas Sputum karena kadang Sputum lama di jalan
sebelum sampai di Puskesmas Untuk diperiksa.
d. Saran
1) Kegiatan Seperi Penyuluhan TBC Pada Masyarakat Lebih di giatkan
2) Agar Deteksi Dini TBC Pada keluarga Pasien Tetap dilaksanakan Meskipun
Saya tidak Bertugas Lagi Di Puskesmas Sopobutar.
e. Dokumentasi
Selain itu saya Juga Melakukan Pemeriksaan HB, HIV, Gol. Darah, Protein Urin
Pada Ibu hamil serta Pemeriksaan Glukosa, Cholestrol dan Asam Pada Pos Bindu
Atau Skrining Kesehatan U 15-59 th.
112
Pemeriksaan Glukosa, Cholesterol, Asam Urat, HB, HIV, Dan Golongan darah Pada Ibu
Hamil
113
digunakan oleh Ibu Nifas, sehingga kondisi yang nyaman untuk Ibu pasca
persalinan pun akan terganggu.
Hambatan selanjutnya Pada Ibu hamil, masih ada masyarakat yang tidak
melakukan persalinan di fasyankes karena kondisi geografis dimana jarak rumah
dengan Fasyankes yang cukup jauh menjadi salah satu alasan tidak melakukan
persalinan di fasyankes, selain itu budaya masyarakat yang masih beranggapan
bahwa jika bersalin di rumah maka banyak tetangga yang akan membantunya di
rumah, misalkan membantu mempersiapkan Popoknya, gurita atau keperluan yang
akan digunakan selama persalinan. Padahal Pemerintah daerah telah menyediakan
Rumah Tunggu kelahiran namun masih kurang dimanfaatkan.
114
Pemerintah setempat Seperti Camat, Kepala Desa, hingga kepala dusun untuk
menggalang komitmen bersama agar mau ber-PHBS dan melakukan Persalinan di
fasyankes. seperti yang telah dilakukan Dinas kesehatan Kabupaten Dairi, pada
masyarakat di Desa Lae Haporas. Serta Perlu adanya Kerja Sama Lintas Sektor
agar membuatkan Regulasi terhadap penggunaan Arang pada Ibu dan Bayi
karena jika hanya melakukan Penyuluhan Masyarakat hanya mendengarkan dan
Mengiyakan saat diberi Penyuluhan namun kadang masih ada juga yang tetap
menggunakannya.
115
inovatif dan tidak monoton, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk
mengikuti penyuluhan yang kita berikan serta harapannya mereka mudah paham.
116
BAB III
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai laporan Tahun ke 2 team based
Puskesmas Sopobutar Tahun 2019. Dimana pada laporan ini terdapat data tentang
geografis, demografi, sosio, ekonomi dan pendidikan, gambaran pembangunan kesehatan,
sarana dan prasarana puskesmas, tenaga kesehatan puskesmas , pembiayaan puskesmas,
manajemen dasar puskesmas, situasi derajat kesehatan masyarakat, mortalitas, morbiditas,
serta pelaksanaan kegiatan program nusantara sehat, diharapkan dengan laporan ini
pemerintah mendapat gambaran terkait puskesmas sopobutar dan menjadi pertimbangan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas Sopobutar. Serta
Bisa menjadi bahan Pertimbangan atau acuan Kerja Bagi TIM Nusantara sehat
Selanjutnya Jika ada lagi yang di tempatkan Di Puskesmas Sopobutar.
117
1
INSTRUMEN PEMANTAUAN PUSKESMAS MEMBERIKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PERMENKES 75/2014
KABUPATEN/KOTA : DAIRI
PETUNJUK PENGISIAN :
B.BANGUNAN 6 Permanen 1
7. Terpisah dengan 1
bangunan lainnya
8. Terdapat Rumah Dinas 1
Nakes
9 Terdapat lambang 1
puskesmas di depan
bangunan puskesmas
2
10. Terdapat papan/tulisan 1
nama Puskesmas
11 Terdapat Ruang 0 Ruang Administrasi
Administrasi kantor bergabung dengan
ruangan Kapus
12 Terdapat Ruangan 1
Kepala puskesmas
13 Terdapat ruangan rapat 1
14 Terdapat ruangan 1
pendaftaran dan Rekam
Medic
15 Terdapat Ruangan 1
tunggu
16 Terdapat ruangan 1
pemeriksaan umum
17 Terdapat ruangan 1
tindakan/gawat darurat
18 Terdapat ruangan KIA, 1
KB, dan Imunisasi
19 Terdapat ruangan 0
kesehatan gigi dan mulut
20 Terdapat ruangan ASI 1
21 Terdapat ruangan 1 Ruangan promosi
promosi kesehatan kesehatan bergabung
dengan Ruangan
kesling dan P2P
22 Terdapat ruang farmasi 1
23 Terdapat ruangan 1
persalinan
24 Terdapat ruangan pasca 0
persalinan
25 Terdapat laboratorium 0
26 Terdapat ruangan 0
sterilisasi
27 Terdapat ruangan 0
penyelenggaraan
makanan/dapur
28 Terdapat kamar mandi 1
29 Terdapat
3
pembuangan air limbah
33 Terdapat sumber daya 1
listrik
34 Terdapat sambungan 1
telepon
35 Terdapat system proteksi 0
petir
36 Terdapat alat pemadam 1
kebakaran
37 Terdapat kendaraan 1
puskesmas keliling
38 Terdapat kendaraan 1
Ambulan
D.PERALATAN 39. Terdapat set pemeriksaan 1 Minimal≥ 80%
umum Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
40. Terdapat set tindakan 0 Minimal≥ 80%
medis/gawat darurat Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
41 Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan Ibu Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
42. Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan anak Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
43. Terdapat set pelayanan 1 Minimal≥ 80%
kb Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
44. Tedapat set imunisasi 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
45. Terdapat set obgyn 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
46. Terdapat set insersi dan 0 Minimal≥ 80%
ekstraksi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
47. Terdapat set resusitasi 0 Minimal≥ 80%
bayi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
48. Terdapat set perawatan 0
pasca persalinan
49. Terdapat set kesehatan 0 Minimal≥ 80%
gigi dan mulut Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
50. Terdapat set promosi 1 Minimal≥ 80%
kesehatan Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
4
51. Terdapat set ASI 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
5
E.KETENAGAA 63 Tersedia Dokter atau 1
N DL?
64 Tersedia dokter gigi 0
65 Tersedia perawat 1
66 Tersedia bidan 1
71 Tersedia tenaga ke 1
farmasian
72 Tersedia tenaga 1
kesehatan lainnyas
73 tersedia tenaga 1
administrasi
F.PERIZINAN 74 Memiliki izin 1
DAN penyelenggaraan yang
REGISTRASI masih berlaku
75 Mempunyai nomor 1
registrasi puskesmas
83 Melaksanakan UKM 1
Pengembangan
6
84 Melaksanakan UKP 1
85 Melaksanakan 1
Manajemen
86 Melaksanakan Pelayanan 1
Kefarmasian
87 Melaksanakan Pelayanan 1
Keperawtan kesehatan
Masyarakat
88 Mekanisme Pelayanan 1
Laboratorium
Total Nila 64
7
Gambar Puskesmas Tampak Depan
8
PENYAMBUTAN TIM NUSANTARA SEHAT DI PUSKESMAS
SOPOBUTAR
9
SENAM LANSIA DALAM KEGIATAN POSBINDU LANSIA DI
DESA SOPOBUTAR
10
TIM NS MELAKUKAN SENAM PROLANIS DALAM
KEGIATAN POSBINDU DI DESA JAMBUR INDONESIA
11
PENYULUHAN PHBS DAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU
DI KEGIATAN POSBINDU DESA JAMBUR INDONESIA
12
PEMERIKSAAN FISIK DAN TTV (TANDA TANDA VITAL)
13
PEMBUATAN SPAL DI PUSKESMAS
SOPOBUTAR
14
PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI DINAS
15
KESEHATAN KABUPATEN DAIRI
16
PENYULUHAN TENTANG STOP BAB SEMBARANGAN DALAM KEGIATAN POSBINDU DI
DESA LAE ITAM PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SAAT KEGIATAN
POSBINDU DI DESA LAE ITAM
17
Daerah Yang Sulit Di Jangkau
18
19
20
20171106_114826.mp4 20171213_104944.mp4
21