Anda di halaman 1dari 4

Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang

mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.[1]

Daftar Isi [sembunyikan]

 1 Jenis dan Hierarki


o 1.1 Peraturan Perundang-undangan Utama

o 1.2 Peraturan Perundang-undangan Lainnya

o 1.3 Pertentangan Antarperaturan Perundang-undangan

 2 Pembentukan
 3 Materi Muatan
o 3.1 Materi Muatan Ketentuan Pidana

 4 Pranala Luar
 5 Referensi

Jenis dan Hierarki


Peraturan Perundang-undangan Utama

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:[1]

1. Undang-Undang Dasar 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki tersebut di atas.

Peraturan Perundang-undangan Lainnya

Jenis Peraturan Perundang-undangan selain dari yang tersebut di atas mencakup peraturan
yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,
Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang
dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.[1]

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang dimaksud di atas diakui keberadaannya dan


mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

Pertentangan Antarperaturan Perundang-undangan

Bila terjadi pertentangan antarperaturan perundang-undangan, maka dilakukan pengujian


dengan ketentuan sebagai berikut:[1]

 Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar


1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.
 Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga
bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah
Agung.

Pembentukan
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-
undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan,pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan.[1]

Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas


baik, yang meliputi:

1. kejelasan tujuan;
2. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
3. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
4. dapat dilaksanakan;
5. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. kejelasan rumusan; dan
7. keterbukaan.

Materi Muatan
Materi muatan Peraturan Perundang-undangan, sesuai dengan jenis, fungsi, dan hierarki,
harus mencerminkan asas:[1]

1. pengayoman;
2. kemanusiaan;
3. kebangsaan;
4. kekeluargaan;
5. kenusantaraan;
6. bhinneka tunggal ika;
7. keadilan;
8. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
9. ketertiban dan kepastian hukum; atau
10. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Selain mencerminkan asas tersebut Peraturan Perundang-undangan tertentu dapat berisi asas
lain sesuai dengan bidang hukum Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan.

Materi Muatan Ketentuan Pidana

Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam Undang-Undang dan
Perda.[1]

Ketentuan pidana yang dapat dimuat dalam perda hanya berupa ancaman pidana kurungan
paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak Rp 50.000.000. Namun, perda
dapat juga memuat ancaman pidana yang lebih berat sesuai dengan yang diatur dalam
Peraturan Perundang-undangan lainnya.

Pranala Luar
 Direktori Peraturan Perundang-undangan:
o Database Peraturan Ditjen Peraturan Perundang-undangan Kementerian
Hukum dan HAM
o Produk Perundang-undangan di situs Sekretariat Negara

o Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan Sekretariat Kabinet

o Undang-Undang dari situs DPR

o Perundang-undangan dari situs Presiden

o Produk Hukum dari situs indonesia.go.id

Fungsi Peraturan Pemerintah adalah menyelenggarakan :


1. Pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam UU yang tegas-tegas menyebutnya.
2. Pengaturan lebih lanjut ketentuan lain dalam UU yang mengatur meskipun tidak
tegas-tegas menyebutnya.

Materi muatan Peraturan Pemerintah dijelaskan dalam Pasal 10 UU No.10 Th. 2004 yang
berbunyi “materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-
Undang sebagai mana mestinya”. Yang dimaksut “sebagai mana mestinya” adalah materi
muatan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah tidak boleh menyimpang dari materi yang
diatur dalam Undang-Undang yang bersangkutan.
Peraturan Pemerintah tidak boleh memuat sanksi Pidana, hal ini diatur dalam Pasal 14 UU
No.10 Th.2004 yang berbunyi “Materi muatan ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam
Undang-Undang dan Peraturan Daerah”.

Anda mungkin juga menyukai