SMD Nizful
SMD Nizful
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Survey Identifikasi
Kebutuhan dan Harapan Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM UPTD Puskesmas Pammana dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Survey Identifikasi Kebutuhan
dan Harapan Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM ini merupakan salah satu Laporan di UPTD Puskesmas Pammana
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai penyelenggaraan
pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Puskesmas Pammana sebagai penyelenggara pelayanan publik juga bertanggung jawab memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
Oleh karena itu, UPTD puskesmas Pammana mengadakan survey kebutuhan masyarakat untuk mengakomodir kebutuhan dan harapan masyarakat tentang
pelayanan di UPTD puskesmas Pammana
Harapan setelah disusunnya Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM ini, pelaksanaan pelayanan bisa berjalan
dengan lancar dan menjadikan pelayanan di UPTD Puskesmas Pammana menjadi lebih baik, lebih efektif, efisien dan mendapat kepercayaan dari masyarakat, serta
mampu bersaing di era yang penuh perubahan sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan standart.
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
I. BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Waktu dan Tempat
II. BAB II. METODE SURVEY......................................................................
2.1 Metode pengambilan sampel
2.2 Sasaran Responden
2.3 Cara Pengumpulan Data
2.4 Analisis Data
III. BAB III. ANALISA DAN PEMBAHASAN.................. .....................................
IV. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan Survei Mawas Diri (SMD) /Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ kelurahan dan
menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
UPTD Puskesmas Pammana memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan
nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan
penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh UPTD Puskesmas Pammana adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD), dimana masyarakat
mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing.
1.2 TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran terhadap kegiatan UKM Puskesmas Pammana
B. Tujuan Khusus
a. Mengidenifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap upaya puskesmas
b. Mendapatkan informasi yang paling dibutuhkanoleh masyarakat
c. Mengetahui upaya yang sudah / belum sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
d. Membuat tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan masyarakat
1.3 Waktu dan Tempat
A. Waktu
Waktu pelaksanaan Survey Mawas Diri dilakukan pada tahun 2015
B. Tempat
Adapun tempat pelaksanaan Survey Mawas Diri adalah 10 desa diwilayah kerja PuskesmasPammana yaitu Desa Kampiri, Pallawarukka, Watampanua, Kelurahan
Cina, Kelurahan Pammana, Desa Lapaukke, Desa Tobatang, Desa Tadangpalie, Desa Lagosi, Desa TR.Tengnga.
BAB II
METODE
INDIKATOR PHBS
JUMLA
H KK DITIMBANG DI CUCI TANGAN SAYUR & AKTIFITAS
NO KELURAHAN/DESA PERSALINAN NAKES ASI EKSKLUSIF AIR BERSIH JAMBAN BEBAS JENTIK BEBAS ROKOK B'PHBS
YANG POSYANDU DGN SABUN BUAH FISIK
DIDATA P'SALINA BAY BAY BELU
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA
N I I M
1 CINA 210 13 13 0 13 9 4 51 40 11 210 0 152 58 200 10 154 56 209 1 209 1 98 112 70 140
100,0 0,0 69,2 100,0 53,3 33,3
(%) 30,77 78,43 21,57 0,00 72,38 27,62 95,24 4,76 73,33 26,67 99,52 0,48 99,52 0,48 46,67 66,67
0 0 3 0 3 3
2 PAMMANA 210 13 13 0 13 10 3 46 40 6 210 0 147 63 194 16 155 55 207 3 205 5 85 125 59 151
100,0 0,0 23,0 86,9 100,0 70,0 30,0 92,3 40,4 59,5
(%) 76,92 13,04 0,00 7,62 73,81 26,19 98,57 1,43 97,62 2,38 28,10 71,90
0 0 8 6 0 0 0 8 8 2
3 KAMPIRI 210 11 11 0 11 7 4 45 37 8 210 0 124 86 208 2 147 63 201 9 210 0 73 137 58 152
100,0 0,0 63,6 36,3 100,0 59,0 99,0 30,0 100,0 0,0
(%) 82,22 17,78 0,00 40,95 0,95 70,00 95,71 4,29 34,76 65,24 27,62 72,38
0 0 4 6 0 5 5 0 0 0
4 PALLAWARUKKA 210 9 9 0 9 4 5 42 36 6 163 47 161 49 208 2 162 48 206 4 201 9 106 104 60 150
Ada sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan Survey Mawas diri di wilayah kerja puskesmas Pammana Identifikasi Masalah Kesehatan Melalui
Kegiatan Survey Mawas Diri. Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada bulan Desember 2015 diwilayah kerja puskesmas Pammana dengan teknis wawancara,
pengamatan dan kuesioner. Didapatkan beberapa kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai berikut
1. PERSALINAN NAKES
Persalinan NAKES
YA TIDAK
13 13 17
11 15
9 9
0 8 11
0 0 0 0 0 4
0 0 0 0
Grafik di atas menunjukkan bahwa Semua Desa di wilayah UPTD Puskesmas Pammana melakukan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
Analisis diatas menunjukkan bahwa semua desa mencapai target dengan standar capaian target sebanyak 100 % untuk ibu hamil yang ditolong oleh Tenaga
Kesehatan.
2. ASI EKSLUSIF
18
16
14
12
10
8 BAYI
6
YA
4
2 TIDAK
0
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih
dan sehat pada tingkat rumah tangga.
Analisis diatas menunjukkan bahwa semua desa tidak mencapai target dengan standar capaian target sebanyak 100 % untuk ASI Eksklusif
3. BAYI DAN BALITA YANG DITIMBANG POSYANDU
60
50
40
30
20 BAYI
10 YA
0
TIDAK
Menimbang bayi dan balita secara berkala adalah Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di
Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
Analisis data diatas menunjukkan yang melakukan penimbangan 80,08 % bahwa semua desa tidak mencapai target dengan standar capaian target
sebanyak 100 % untuk bayi/balita yang melakukan penimbangan
4. AIR BERSIH
250
200
150
100 YA
50
0 TIDAK
Series 3
Analisis diatas menunjukkan bahwa KK yang memiliki sarana Air bersih di wilayah UPTD Puskesmas Pammana sebanyak 1889 KK (90,08%) dan yang
tidak memiliki sarana air bersih sebanyak 208 KK (9,92 %) dari jumlah total KK sebanyak 2097 KK. Analisis diatas menunjukkan bahwa ada desa tidak
mencapai target dengan standar capaian target sebanyak 100 % untuk Indikator Sarana Air Bersih
180
160
140
120
100
80
60 YA
40
20 TIDAK
0
Melakukan cuci tangan pakai sabun merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit
berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
Analisis diatas menunjukkan bahwa KK yang melakukan cuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan aktifitas sehari-hari di wilayah UPTD Puskesmas
Pammana sebanyak 1401 KK (66,81%) dan yang tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebanyak 696 KK (33,19%) dari jumlah total KK sebanyak 2097 KK
6. JAMBAN KELUARGA
250
200
150
100 YA
50 TIDAK
0 Column1
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan. Analisis diatas
menunjukkan KK yang menggunakan JAGA di wilayah UPTD Puskesmas Pammana sebanyak 1934 KK (92,23%) dan yang tidak menggunkan JAGA sebanyak
163 KK (7,77%)
7. BEBAS JENTIK
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai
penyakit. Analisis diatas menunjukkan KK yang Bebas Jentik di wilayah UPTD Puskesmas Pammana sebanyak 1554 KK (74,11%) dan yang tidak Bebas Jentik
sebanyak 543 KK (25,89%)
250 209 207 201 206 208 202 210 205 210 207
200
150
100
50 YA
0
TIDAK
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.Analisis diatas
menunjukkan bahwa ada desa tidak mencapai target dengan standar capaian target nasional sebanyak 100 % untuk Indikator sayur dan buah. Jumlah KK
yang makan sayur dan buah 2065 (98,47 %) dan KK yang tidak makan buah minimal 3 kali seminggu 32 KK (1,53 %).
9. AKTIFITAS FISIK
250 209 205 210 201 200 196 203 208 210 204
200
150
100
50 YA
0
TIDAK
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga. Analisis diatas menunjukkan
bahwa ada desa yang disurvei tidak capai target dalam melakukan aktifitas fisik ,dengan capaian target nasional 100% untuk aktifitas fisik. Jumlah KK yang
melakukan aktifitas fisik 2046 KK (97,57 % ), dan jumlah KK yang tidak melakukan aktifitas fisik 51 KK (2,43 %).
10. BEBAS ROKOK
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di
dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan. Analisis diatas menunjukkan KK yang bebas rokok di wilayah UPTD Puskesmas
Pammana sebanyak 841 KK (40,10%) dan yang tidak bebas rokok sebanyak 1256 KK (59,90%) dari 2097 KK yang di survei, Dari semua indikator PHBS,
indikator Bebas Rokok yang paling rendah capaiannya.
AKAR PENYEBAB
MASALAH
Penyuluhan
persalinan
difasilitaskesehatan
Masih Adanya Telah dilakukan
orang tua yang penyuluhan di 10 desa/
membantu kelurahan pada hari
posyandu setiap bulan
dengan susu Penyuluhan Penyuluhan
3 GIZI ASI EKSLUSIF 100% 63,64 % formula, mengenai ASI mengenai ASI
Adanya orang tua EKSLUSIF EKSLUSIF
yang tidak
mengetahui
manfaat dri ASI
Adanya orang tua
yang malas
membawa Swiping balita Penyuluhan dan Telah dilakukan swiping
anaknya ke yang tidak Swiping balita yang dan pemantauan bayi
TIMBANG BAYI BALITA 100% 89,57 %
posyandu, datang di tidak datang di pada bulan januari s/d
Jauhnya rumah posyandu posyandu desember
warga dengan
posyandu
Masih adanya
Melakukan
yang tidak Melakukan
penyuluhan dan Telah dilakukan
KAMPANYE CTPS menerapkan cucin Kampanye CTPS di
4 KESLING 100 % 100 % Kampanye CTPS kampanye ctps di
DIMASYARAKAT tangan pakai masyarakat dan
di masyarakat posyandu dan di sekolah
sabun dengan 6 sekolah
dan sekolah
langkah
Masih adanya Melakukan Melakukan
Telah dilakukan
masyarakat yang penyuluhan dan penyuluhan dan
INSPEKSI SARANA AIR penyuluhan dan inspeksi
100% 64,52 % memakai Air Melakukan Melakukan
BERSIH DIMASYARAKAT di 10 desa pada bulan
sungai sebagai pengawasan IkL pengawasan IkL januari s/d desember
SAB, pada Rt pada Rt
Masih banyak
Kerja sama
masyarakat yang
JAGA 100% 71, 25 % dengan lintas - _
tidaK memiliki
sektor
jamban
Masih banyak RT
Yang ditemukan
Pemberian Abate
jentik nyamuk di Telah melakukan
SURVEI JENTIK PADA Penyuluhan bahaya
rumah masyarakat penyuluhan bahaya DBD
5 P2 DBD TATANAN RUMAH 100% 84, 50 % Penyuluhan DBD disekolah dan
disekolah dan
TANGGA DAN SEKOLAH bahaya DBD dimasyarakat
Masih adanya dImasyarakat
disekolah
ditemukan jentik
diWC sekolah
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja puskesmas Pammana telah dilaksanakan sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan
penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara
sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan di wilayahnya sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut program pengentasan
wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan
dan kebutuhan rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan kebutuhan pelayanan
kesehatan karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya.
4.2. Saran
Adapun salah satu jalan untuk meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap ada kegiatan penyuluhan
tentang kesehatan, baik yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat TV,
Internet, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan. Dengan motivasi yang kuat ingin meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap berkaian
dengan kesehatan, maka masyarakat di wilayah kerja puskesmas tidak akan ditemukan lagi dimasyarakat.
4.2.2. Bagi Pemerintahan di wilayah kerja Puskesmas
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD bahwa pemerintahan desa di wilayah kerja Puskesmas Pammana , kurang peran aktif dalam memberikan
penyuluhan kesehatan karena masih menganggap bahwa tugas penyuluhan kesehatan harus atau cukup dari tenaga kesehatan dan kader.
Dengan demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa di wilayah kerja puskesmas Pammana, agar lebih bisa meningkatan peran aktif dalam memberikan
penyuluhan kesehatan karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.
Masih tingginya masyarakat yang belum memiliki Jaminan Kesehatan sekitar 814 orang dari 1980 yang disurvey, dengan demikian perlunya perhatian dari pemerintah
desa / lurah untuk berperan aktif dalam memberikan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun diluar gedung. Salah satu
tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah berhasil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan
preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang,
ini terlihat sebagaimana data hasil
kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Pammana, bahwa masih banyak masalah kesehatan. Adapun persoalan diatas
kami menyarankan agar Puskesmas harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus
banyak koordinasi baik melalui lintas sektoral maupun dilingkungan Puskesmas sendiri.