Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

SURVEY IDENTIFIKSI KEBUTUHAN DAN HARAPAN


MASYARAKAT

UPTD PUSKESMAS LIU


PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
DINAS KESEHATAN
2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan
Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM UPTD Puskesmas Liu dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat Terhadap Kegiatan UKM ini
merupakan salah satu Laporan di UPTD Puskesmas Liu
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di satu
wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat
dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Puskesmas Liu sebagai penyelenggara pelayanan publik juga bertanggung jawab
memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Oleh karena itu, UPTD
puskesmas Liu mengadakan survey kebutuhan masyarakat untuk mengakomodir kebutuhan dan
harapan masyarakat tentang pelayanan di UPTD puskesmas Liu
Harapan setelah disusunnya Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
Terhadap Kegiatan UKM ini, pelaksanaan pelayanan bisa berjalan dengan lancar dan menjadikan
pelayanan di UPTD Puskesmas Liu menjadi lebih baik, lebih efektif, efisien dan mendapat
kepercayaan dari masyarakat, serta mampu bersaing di era yang penuh perubahan sehingga
masyarakat dapat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan standart.

UPTD Puskesmas Liu

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................

I. BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus

II. BAB II. METODE SURVEY......................................................................


2.1 Metode pengambilan sampel
2.2 Sasaran Responden
2.3 Lokasi
2.4 Waktu
2.5 Instrumen
2.6 Metode Pelaksanaan
2.7 Tehnik Pengumpulan Data
2.8 Tehnik Analisis Data

III. BAB III. ANALISA DAN PEMBAHASAN.................. .....................................

3.1

IV. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan, kepedulian terhadap
masyarakat adalah faktor utama yang harus diterapkan, jadi masyarakat menjadi fokus
utama dalam penyelenggaraan pelayanan. Pasien eksternal tidak hanya menginginkan
kesembuhan dari sakitnya yang merupakan luaran (outcome) pelayanan, tetapi juga
merasakan dan menilai bagaimana ia diperlakukan dalam proses pelayanan. Untuk dapat
menggali kebutuhan dan harapan masyarakat tersebut. Terpenuhinya kebutuhan, harapan,
dan penilaian masyarakat terhadap kinerja dan manfaat produk atau pelayanan yang
diberikan akan menghasilkan kepuasan. Setiap pasien mempunyai standar pembanding
untuk menilai kinerja pelayanan yang diterimanya. Hasil penilaian tersebut menunjukkan
persepsi apakah kebutuhan dan harapan dipenuhi atau tidak, yang akan menghasilkan
kepuasan atau ketidakpuasan yang akan menentukan apakah konsumen akan membeli
kembali produk kita, memberikan pujian, mengajukan komplain, atau akan menceritakan
apa yang dialaminya kepada orang lain. Semua itu akan berpengaruh terhadap eksistensi
organisasi pemberi pelayanan.
UPTD Puskesmas Liu merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Wajo dengan
wilayah kerja 6 Desa. UPT Puskesmas Liu memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dengan saling kerjasama antara beberapa
komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya
yang bisa dilakukan oleh UPT Puskesmas Liu adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD tahun


2017 ini adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan dan
pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Liu tahun 2019.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Sebagai acuan dalam menyusun rencana usulan kegiatan.
b. Sebagai acuan dalam memperbaiki pelayanan puskesmas Liu
c. Sebagai acuan mengembangkan pelayanan inovasi puskesmas Liu
BAB II
METODE SURVEY

2.1 Metode Pengambilan Sampel


Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota yang
dipilih dari populasi yang dengan metode undian.
Jumlah sampel menggunakan sampel minimal size (untuk enentukan batas minimal
dari besaran sampel) Berdasarkan acuan tersebut, sampel yang akan digunakan untuk
penelitian ini sebesar 330 KK, yang diharapkan dapat mewakili populasi yang diteliti

2.2 Sasaran Responden


Jumlah responden 330 KK, yaitu masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Liu,
Kabupaten Wajo. Dengan rincian
1. Desa Liu : 60 KK
2. Desa Bila : 37 KK
3. Desa Worongnge : 63 KK
4. Desa Pallimae : 55 KK
5. Desa Tadangpalie : 52 KK
6. Desa Salotengnga : 63 KK

2.3 Lokasi
Wilayah kerja Puskesmas Liu, Kabupaten Wajo.

2.4 Waktu
Survey dilakukan pada bulan Maret 2017

2.5 Instrumen
Kuisioner

2.6 Metode Pelaksanaan


Kuisioner dengan wawancara kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Liu Kabupaten Wajo. Cara pengisian kuisioner dilakukan pelaksana
kegiatan/bidan kelurahan
Pengumpulan data dalam survey ini dilakukan dengan pengisian kuisioner.Kuisioner
berisi 10 item pertanyaan.
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data
primer diperoleh dari masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Liu
2.7 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam survey ini dilakukan dengan pengisian
kuisioner.Kuisioner berisi 10 Item Pertanyaan.
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).
Data primer diperoleh dari masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Liu

2.8 Teknik Analisis Data


Analisis data adalah melalui tehnik deskriptif untuk mengetahui karakteristik dari
responden.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1. Identifikasi Masalah


Ada sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan Survey Mawas
diri di wilayah kerja puskesmas Liu Identifikasi Masalah Kesehatan Melalui Kegiatan Survey
Mawas Diri. Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada bulan Maret 2017 diwilayah
kerja puskesmas Liu dengan teknis wawancara, pengamatan dan kuesioner. Didapatkan
beberapa masalah kesehatan sebagai berikut :

N PERILAKU ANGGOTA KELUARGA TEMUAN %


O
a.Ya 159 48,06
1 Ada anggota keluarga yang merokok
b. Tidak 171 51,94
a. Ya 317 96,06
2 Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
b.Tidak 13 3,94
a. Ya 297 90,15
3 Timbang diposyandu
c. Tidak 33 9,85
a. Ya 318 96,11
4 Menggunakan air bersih
d.Tidak 12 3,89

5 Pemberantasan sarang nyamuk minimal a. Ya 319 96,17


1 minggu sekali
b.Tidak 11 3,83
a.Ya 330 100
6 Persalinan nakes
b.Tidak 0 0
a. Ya 328 99,28
7 Buang Air Besar (BAB) di jamban
b.Tidak 2 0,72
a. Ya 185 55,95
8 Asi Esklusif
b. Tidak 145 44,05
a. Ya 330 100
Makan sayur dan buah
9 b. tidak 0 0
a. ya 329 99,56
10 Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit
b. tidak 1 0,44
c.

3.2 Merumuskan Masalah.

Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar
masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah itu terjadi (what, who,when,
where, and how). Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan rumah tangga”. di wilayah kerja
Puskesmas Liu, dan bila masalah ini terjadi secara simultan dan tidak ditangani segera, maka
dampak pada “Tatanan rumah tangga”. Akan samakin terpuruk
3.3 Menetapkan cara pemecahanmasalah

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


masalah masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Anggota Manusia Manusia Manusia
keluarga yang
- Kurangnya - Tersedianya - Tersedianya
merokok tenaga penyuluh tenaga
tenaga
penyuluh - Adanya penyuluh
- Kurangnya kesadaran
kesadaran masyarakat
masyarakat - Penambahan
- Kurangnya kader kesehatan
kader
kesehatan
Dana Dana Dana
- Dana - Tersedianya - Tersedianya
penyuluhan dana dana
terbatas penyuluhan penyuluhan
- Tersedianya
dana BOK
Sarana Sarana Sarana
- Tidak adanya - Tersedianya alat - Tersedianya
alat peraga peraga Sarana
- Tidak adanya - Tersedinya alat
alat transportasi
transportasi - Tersedianya
- Sarana Sarana
terbatas
Metode Metode Metode
- Teknis - Teknis - Teknis
penyuluhan penyuluhan penyuluhan
kurang belum diterima
diterima sempurna
- Kurangnya - Adanya inovatif
inovatif penyuluhan
penyuluhan - Tepat sasaran
- Kurang tepat
sasaran
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
- Banyaknya - Tidak adanya - Adanya
pedagang pedagang rokok himbauan dari
rokok - Tidak adanya pemerintah
- Banyaknya pendatang yg
pendatang yg meroko
meroko - Adanya
- Kurangnya himbauan dr
himbauan dari pemerintah
pemerintah
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:

1) Tersedianya tenaga penyuluh


2) Tersedianya dana penyuluhan
3) Tersedianya Sarana
4) Teknis penyuluhan diterima
5) Adanya himbauan dari pemerintah

Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari
permasalahan tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja puskesmas Liu telah
dilaksanakan sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan
penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan pembelajaran oleh
masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara
sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya sehingga bisa
menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut program pengentasan wilayah
dari masalah kesehatan menjadi gerakan masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi
masukan program apa saja untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan
kebutuhan rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat membedakan
antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan kebutuhan pelayanan kesehatan
karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya. Contoh pelayanan diare akan
dibutuhkan masyarakat jika memang masih sering terjadi KLB diare..

4.2. Saran

4.2.1. Bagi Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Liu


Adapun salah satu jalan untuk meningkatan kemampuan pengetahuan dan
sikap adalah masyarakat harus merespon setiap ada kegiatan penyuluhan tentang
kesehatan, baik yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu
masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat TV, Msdsos, Radio,
majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan. Dengan motivasi yang kuat ingin
meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap berkaian dengan kesehatan, maka
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Liu, tidak akan ditemukan lagi dimasyarakat.

4.2.2. Bagi Pemerintahan di wilayah kerja Puskesmas Liu


Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD bahwa pemerintahan desa di
wilayah kerja Puskesmas Liu, kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan
karena masih menganggap bahwa tugas penyuluhan kesehatan harus atau cukup dari tenaga
kesehatan dan kader.
Dengan demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa di wilayah kerja
puskesmas Liu, agar lebih bisa meningkatan peran aktif dalam memberikan penyuluhan
kesehatan karena masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.
4.2.3. Bagi Puskesmas Liu
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab
Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif
dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif
sudah berjalan dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa
pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil
kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas
liu, bahwa masih banyak masalah kesehatan.
Adapun persoalan diatas kami menyarankan agar Puskesmas harus lebih
meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan preventif dan promotif,
diantaranya Puskesmas harus banyak koordinasi baik melalui lintas sektoral maupun
dilingkungan Puskesmas sendiri.

Anda mungkin juga menyukai