Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat mengakibatkan beberapa penyakit antara lain penyakit kardiovaskular, penyakit serebrovaskuler, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, impotensi, berbagai jenis kanker, dan gangguan lainnya (Alfi Satiti, 2009). Hampir 90% kanker paru- paru disebabkan oleh komsumsi tembakau. Tembakau juga dapat merusak sistem reproduksi, berkontribusi kepada keguguran, premature delivery, low birth weight, sudden infant death dan penyakit-penyakit pada anak-anak, seperti attention hyperactivity deficit disorders (Gondodiputro, 2007). Secara sosial, kebiasaan merokok tidak hanya membahayakan kesehatan si perokok aktif saja, melainkan juga mengancam kesehatan para perokok pasif, yaitu orang-orang yang berada di sekitar perokok aktif sehingga turut menghirup berbagai senyawa kimia yang terkandung dalam asap rokok. Berdasarkan hasil penelitian medis, tingkat risiko yang harus di derita oleh perokok pasif, jauh lebih besar dibandingkan risiko yang akan diderita oleh perokok aktif (Alfi Satiti, 2009). Selama 2001, terjadi peningkatan prevalensi merokok pada semua kelompok umur, kecuali pada laki-laki usia lebih dari 65 tahun. Pada tahun 2001 terjadi pada kelompok umur 15-19 tahun 24,2% , kelompok umur 20-24 tahun 60,1% ,dan kelompok umur 25-29 tahun 69,9. Prevalensi merokok pada usia 25- 29 tahun sampai dengan 50-54 tahun bahkan melebihi 70% dengan prevalensi tertinggi terdapat pada laki-laki umur 45-49 tahun sebesar 74,3 % pada tahun 2001 (Departemen Kesehatan RI, Maret 2004). Merokok sudah melanda berbagai kalangan, baik anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, terlebih pada siswa-siswi SMU. Banyak faktor yang dapat menyebabkan siswa-siswi tersebut merokok. Diduga beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok ini diantaranya adalah karena pengaruh orang tua, pengaruh teman, faktor kepribadian dan karena iklan. Hal ini kalau
Universitas Sumatera Utara
dibiarkan akan sangat berpengaruh bagi kondisi fisiknya dan selanjutnya akan menghambat prestasinya di sekolah (Zaki Afif, 2009). Pada tahun 2007, prevalensi merokok remaja umur 15-19 tahun adalah 18,8%. Pada laki-laki 37,3% dan remaja perempuan 1,6%. (Riskesdas 2007). Dalam Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2006, prevalensi merokok pada pelajar yang digunakan sebagai angka nasional adalah sebesar 12,6% (laki- laki 24,5%; perempuan 2,3%). Di antara pelajar yang merokok, sebesar 3,2 % telah kecanduan dengan indikator hal pertama yang diinginkan pada pagi hari adalah rokok. GYTS nasional Indonesia 2006 juga memperlihatkan bahwa lebih dari 14,4% pelajar menyatakan pernah mendapat tawaran rokok “gratis” dari industri rokok, yaitu 21,6% laki-laki dan 7,4% perempuan. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Remaja seringkali mengalami masalah salah satunya adalah merokok. Merokok merupakan suatu pandangan yang sangat tidak asing. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang merokok.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja tentang merokok di SMA Negeri 1 Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat untuk : a. Siswa/Siswi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa/siswi mengenai bahaya dari merokok. b. Pihak Sekolah Mengadakan penyuluhan atau memberikan informasi tentang bahaya dari merokok. c. Mahasiswa Sebagai bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan penulis. d. Peneliti Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, serta sebagai masukan tentang sikap dan pengetahuan remaja terhadap kebiasaan merokok.