Anda di halaman 1dari 2

#IndustrialRevolution4.

#WilliamF.Baker

#GERIGIITS2019

Hai, saya Edrian Rendra Gutama Mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS 2019.

Tentunya sebagai generasi muda kita tidak asing dengan Istilah Forth Industrial
Revolution (4IR) atau yang biasa kita kenal sebagai revolusi industri 4.0, ialah masa
kemajuan teknologi industri berbasis digital yang ditandai dengan adanya konektivitas
manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual. Maka dalam realitanya sebuah hasil
teknologi yang termasuk dalam revolusi industry 4.0 ini adalah sebuah produk yang
dapat digunakan secara sistematis, mudah, dan tentunya dengan cost atau kalkulasi
harga yang lebih bersaing bila dibandingkan dengan produk produk lama. Apakah di
Indonesia telah siap dengan revolusi industri 4.0 tersebut?. Tentunya Indonesia harus
siap dalam menghadapi tantangan era revolusi industry 4.0 terutama bagi para pemuda
pemudi bangsa yang merupakan tonggak keberlanjutan tongkat estafet kepemimpinan
bangsa. Menurut Sunsenas 2017, jumlah generasi milenial mencapai 88 juta jiwa atau
33,75 persen dari total penduduk di Indonesia. Dengan angka itu bisakah Indonesia
memanfaatkan fenomena ini untuk menjadi Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang
besar. Maka kita sebagai generasi muda sekaligus milenialist harus aktif dalam
menyongsong adanya revolusi industri 4.0 .

Revolusi Industri 4.0 terjadi dalam beberapa bidang kehidupan salah satunya
adalah bidang pembangunan. Sesuai dengan status Indonesia yakni merupakan
sebuah Negara berkembang yang masih perlu meningkatnya kemajuan dalam bidang
pembangunan maka Indonesia menghadirkan sebuah alat penunjang perencanaan
pembangunan infrastruktur dan pemetaan wilayah atau lingkungan yang bernama
Paracosm PX 80, merupakan sebuah perangkat laser scanner 3D handheld yang
praktis untuk menghasilkan data 3D secara akurat dan cepat dengan jangkauan 80
meter di area indoor maupun outdoor.

Tentunya dengan contoh hadirnya produk Paracosm PX 80 pada masa revolusi


industry 4.0 di bidang pembangunan dapat menunjang berlangsungnya sebuah proses
perencanaan pembangunan yang cepat dan akurat serta dengan jangkauan ruang
lingkup yang lebih luas tanpa menguras tenaga yang lebih banyak dalam sebuah
proses perencanaan. Hal tersebut dapat menjadikan sebuah proyek bergerak lebih
efektif dan efisien jika dibandingkan dengan cara manual/lama. Penggunaan perangkat
ini dapat dilakukan hanya oleh satu orang saja dan berpindah pindah dengan mudah.
Tentunya akan mengurangi pembiayaan dari tenaga perencana. Data yang dihasilkan
pun berupa 3D, dapat dibayangkan betapa kerennya ketika anda membuat tatanan
bangunan atau wilayah yang anda impikan tanpa harus berbelit belit dalam proses
pemetaan 3D nya di sebuah data ditigal. Atau ketika hanya ingin mengetahui struktur
atau model dari sebuah wilayah yang perlu mendapat renovasi atau pemeliharaan.

Namun tidak sepenuhnya kehadiran perangkat canggih seperti Paracosm PX 80


semata mata berdampak positif bagi proses berlangsungnya pembangunan. Ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan terutama harga dari perangkat itu sendiri.
Dengan adanya penawaran teknologi yang canggih maka untuk memperolehnya pun
harus merogoh kantong cukup dalam dengan kisaran $30.000 sampai $40.000 dan
pemasarannya pun tidak semudah membeli indomie karena harus di impor dari luar
negeri. Jadi perangkat ini tidak sepenuhnya dapat menjamin Indonesia melakukan
perencanaan pembangunan yang lebih cepat dan efisien. Selain itu perlu diperhatikan
apakah tenaga pengoperasian mampu mengoperasikan perangkat sesuai prosedur
yang ditentukan, apabila tidak maka akan semakin rugi karena biaya perawatan dari
perangkat juga akan meningkat.

Jadi kemajuan industry di sector pembangunan sudah sepatutnya tidak


dipandang sebelah mata. Dan sebagai generasi muda Indonesia perlu aktif dalam
melakukan pencarian perkembangan informasi dan riset untuk mendukung kemajuan
Indonesia di sektor pembangunan nasional.

Sekian, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai