Anda di halaman 1dari 11

Sistem Politik di Berbagai Negara di Dunia

Dalam rumus ketatanegaraan, sistem politik merujuk kepada tata cara pemerintahan suatu
negara dijalankan. Hal ini mencakup tentang cara pemilihan pemimpin negara, merumuskan
peraturan atau undang-undang, landasan dasar hukum. Serta yang tak kalah penting dari cakupan
sistem politik ini adalah bagaimana cara interaksi antar pejabat pemerintahan yang satu dengan
yang lainnya dan interaksi antara warga sipil atau rakyat dengan pejabat pemerintahan.

Pengertian Sistem Politik

Menurut Ramlan Surbakti, sistem politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan
masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu
wilayah tertentu.

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti tersebut, maka secara
sederhana sistem politik merupakan interaksi antara masyarakat dengan pemerintah yang
berkaitan dengan proses pengambilan suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan
bersama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara

Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan sistem politik yang berbeda antara
satu sama lain. Faktor utama yang menjadi pertimbangan menerapkan suatu sistem politik
tertentu adalah paham atau ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.

Disamping aspek ideologi, terdapat faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni
sebagai berikut :

1. paham atau ideologi yang dianut


2. latar belakang sejarah
3. kondisi sosiologis
4. kondisi kultural atau budaya
5. kondisi kejiwaan masyarakat (psycho-social)
6. pedoman filsafat
7. pedoman konstitusi dan hukum

Berikut adalah beberapa sistem politik di berbagai negara :

1. Sistem Politik Liberal

Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah suatu bentuk sistem perwakilan
demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak individu dengan
menuangkannya pada aturan.

Salah satu ciri utama dari sistem politik liberal adalah kekuasaan negara yang terletak pada
parlemen. Adapun kelebihan dari sistem politik liberal ini yaitu kecil kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan, hal ini karena kekuasaan tidak berada pada satu pemegang
kekuasaan saja. Sedangkan kekurangan dari sistem politik liberal adalah memicu adanya
monopoli kekuasaan oleh sekelompok pemangku kekuasaan yang bekerja sama.

2. Sistem Politik Komunis

Sistem politik komunis adalah sistem politik yang memposisikan negara sebagai pengatur dan
penguasa penuh atas segala aspek kehidupan bernegara.

Dalam sistem politik ini negara tidak hanya menguasai dan mengatur aspek ekonomi dan politik
saja, tapi juga kepercayaan/paham warga negaranya serta hal-hal yang dinilai baik buruk dalam
kehidupan sosial masyarakat. Hal yang mencolok dalam sistem politik komunis adalah keadaan
dimana masyarakat merupakan pelayan negara. Bentuk pelayanan ini merujuk kepada rakyat
yang bekerja di lembaga pemerintahan, mereka diberikan berbagai tugas yang melebihi
kapasitasnya.

3. Sistem Politik Parlementer

Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang menjadikan parlemen sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik terdapat seorang presiden sebagai kepala negara, dan
seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Adapun kelebihan sistem politik parlementer yaitu memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap
pendapat publik. Sedangkan kelemahan dari sistem politik ini adalah proses pelaksaaan
pemerintahan yang tidak stabil serta tidak ada perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif
dan kekuasaan legislatif.

4. Sistem Politik Presidensial

Sistem politik presidensial adalah sistem politik yang memisahkan antara kekuasaan legislatif
dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik presidensial memiliki nama lain yaitu sistem
kongresional. Dalam sistem politik presidensial, presiden merupakan kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.

Presiden menduduki kekuasaan terkuat yang tidak dapat dijatuhkan oleh lembaga lainnya yang
berada dalam pemerintahan negara tersebut. Presiden dapat dilengserkan dari kursi
kekuasaannya hanya jika ia terlibat dalam pelanggaran berat seperti : pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap negara dan terlibat masalah kriminal.

Keutamaan dari sistem politik ini adalah presiden memiliki jaminan kewenangan legislatif oleh
konstitusi, dan presiden berwenang untuk mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang akan
membantunya dalam menjalankan pemerintahan.
5. Sistem Politik Otoriter/Totaliter

Sistem politik otoriter adalah sistem politik dimana segala bentuk peraturan dan kebijakan yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara berasal dari satu sumber, yakni dari
pemangku kekuasaan tertinggi. Sistem politik otoriter dikenal juga dengan sistem politik diktator
karena pada sistem politik ini dipimpin oleh seseorang yang dictator.

Sistem politik otoriter memiliki satu ciri khas yakni kekuasaan politik tak terbatas oleh sang
pemimpin atau partai politik yang berkuasa. Menurut Theodore M. Vestal dalam bukunya
berjudul Ethiopia: A Post-Cold War African State, mengemukakan bahwa sistem politik otoriter
memiliki 6 ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :

1. infrastruktur dan fasilitas pemerintahan dikendalikan secara terpusat


2. mengikuti 4 prinsip :
o aturan datang dari seseorang, bukan dari hukum
o pemilihan umum bersifat kaku
o semua keputusan politis ditentukan oleh satu pihak dan berlangsung tertutup
o penggunaan kekuatan politik yang seolah-olah tidak terbatas
3. pemimpin dipilih sendiri atau menyatakan diri
4. tidak ada jaminan kebebasan sipil maupun toleransi untuk oposisi
5. tidak ada kebebasan membentuk suatu kelompok, organisasi atau partai politik selain dari
partai politik yang incumbent
6. kestabilan politik dipertahankan melalui :
o kontrol penuh terhadap dukungan pihak militer untuk mempertahankan keamanan
sistem dan kontrol terhadap masyarakat
o birokrasi dikuasai oleh orang-orang yang mendukung rezim
o kendali terhadap oposisi dari internal negara
o pemaksaan kepatuhan kepada publik melalui berbagai cara sosialisasi

6. Sistem Politik Anarki

Menurut Alexander Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan oleh negara. Hal ini berarti
bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang berlaku secara internasional melainkan hanya
sebuah sistem ciptaan suatu negara.

Sistem politik anarki adalah sistem politik yang merujuk pada konsep anarki yakni tidak
memiliki pemimpin dan tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat. Dalam sistem politik
anarki ini tidak ada kekuatan dan kekuasaan koersif secara hierarki yang bertugas menyelesaikan
segala permasalahan yang terjadi, memberlakukan hukum, dan menata sistem pemerintahan
seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain.

7. Sistem Politik Demokrasi

Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang memberikan hak setara kepada seluruh
warga negara atau rakyatnya dalam proses pengambilan suatu kebijakan atau keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Suatu negara yang menerapkan konsep sistem politik demokrasi, rakyat mendapatkan hak untuk
berpartisipasi dalam merumuskan, mengembangkan, membuat, dan menentukan suatu hukum
baik secara langsung ataupun perwakilan. Salah satu ciri utama dari sistem politik demokrasi ini
adalah adanya wakil-wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan. Wakil rakyat ini merupakan
perpanjangan tangan dari rakyat, yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan serta
menyampaikan aspirasi rakyat dalam berbagai kegiatan pemerintahan baik bidang politik,
ekonomi, sosial maupun hukum.

8. Sistem Politik Demokrasi Transisi

Sistem politik demokrasi transisi adalah sistem politik yang belum stabil, dimana sistem ini
diberlakukan pada masa transisi antara satu orde pemerintahan ke orde pemerintahan
selanjutnya. Tidak jelasnya orde pemerintahan yang akan berlaku di masa yang akan datang
disebut sebagai suatu rangkaian berbagai kemungkinan. Masa politik transisi ini dapat mengarah
kepada terjadinya penciptaan sejenis demokrasi, kembali pada masa rezim otoriter yang pernah
terjadi sebelumnya maupun munculnya suatu sistem politik alternatif yang lebih revolusioner.

Menurut Rustow, masa demokrasi transisi ini melalui tiga tahapan, yakni :

1. terjadinya polarisasi antar pemain-pemain politik baru


2. terjadinya kompromi dan negosiasi
3. habituasi (pembiasaan) terhadap aturan-aturan main demokratis

Sumber : https://guruppkn.com/sistem-politik-di-berbagai-negara
PENGERTIAN SISTEM POLITIK INDONESIA

A. Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik


a. Sistem
Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau
terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan
atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok
yang saling berkaitan secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan merasakan
kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan yang sinergis yang kuat.
Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah,
kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan kelurahan.
b. Politik
Politik dalam bahasa arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau
dalam bahasa inggrisnya “politics” . asal mula kata politik itu sendiri berasal dari kata “polis” yang
berarti negara kota, dengan politik berarti ada hubungan khusus antara manusia yang hidup bersama,
dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan pada akhirnya kekuasaan. Tetapi politik juga dapat
dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, dan kekuasaan pemerintah.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan,
ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan
tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi
kemasyarakatan.
Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan dapat dikatakan sebagai seni,
disebut sebagai seni karena banyak beberapa para politikus yang tanpa pendidikan ilmu politik tetapi
mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya, sehingga dengan
kharismatik menjalankan roda politik pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
dalam suatu wilayah tertentu.
c. Sistem Politik
Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam
suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai sistem politik,
diantaranya :
ž Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang
menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
ž Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan – hubungan antara
manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun
wewenang.
ž Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu
kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau
dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
ž Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang
langggeng.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam
struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).

B. Pengertian Sistem Politik Indonesia


Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara
Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Sistem politik Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional maka
harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam menyelenggarkan politik negara, yaitu keseluruhan
penyelenggaraan politik dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara
serta segenap daya dan dana demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya tugas negara
sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945.
Sebagai suatu sistem, sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara lain sistem kepartaian, sistem
pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem peradaban politik lainnya. Dalam eksistensinya sistem
politik akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan tugas dan fungsi pemerintahan serta
perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan.
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan
adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.
Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga
tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest
Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political
Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah
masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses
pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan keputusan yang dibuat
pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi pancasila yakni sistem politik
yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang demokratis. Adapun
prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
1. pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. pemerintahan mayoritas
6. pemilu yang bebas
7. parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
Sebagai suatu sistem, prinsip-prinsip ini saling berhubungan satu sama lain. Sistem politik demokrasi
akan rusak jika salah satu komponen tidak berjalan atau ditiadakan. Contohnya, suatu negara sulit disebut
demokrasi apabila hanya ada satu partai politik. Dengan satu partai, rakyat tidak ada pilihan lain sehingga
tidak ada pengakuan akan kebebasan rakyat dalam berserikat, berkumpul dan mengemukakan pilihannya
secara bebas. Dengan demikian berjalannya satu prinsip demokrasi akan berpengaruh pada prinsip
lainnya.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Tetapi fakta bahwa banyak masyarakat yang justru merasa tertindas oleh pemerintahannya sendiri.
Masalah ketidakadilan pemerintah menjadi persoalan yang memicu disintegrasi bangsa karenanya sistem
politik Indonesia diharapkan merupakan penjabaran nilai-nilai luhur pancasila dalam keseluruhan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.

C. Sistem Politik di Indonesia


Sistem politik Indonesia berdasar pada ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945. sistem politik Indonesia
mengalami banyak perubahan setelah ada amandemen terhadap UUD 1945. amandemen terakhir atas
UUD 1945 dilakukan pada tahun 2002. Perbandingan sistem politik Indonesia sebelum amandemen dan
sesudah amandemenUUD 1945 adalah sebagai berikut :

1. Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945


Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu berarti bahwa kedaulatan berada di
tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan oleh MPR, Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensiil artinya presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab
penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara. UUD 1945
juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara dan DPR. Lembaga
eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan tugasnya yang dibantu oleh seorang wakil presiden serta
kabinet. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh MA sebagai lembaga
kehakiman tertinggibersama badan-badan kehakiman lain yang berada dibawahnya.
2. Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. NKRI terbagi
dalam 33 daerah provinsi dengan menggunakan prinsip desentralisasi yang luas, nyata, dan
bertanggung jawab. Dengan demikian, terdapat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden beserta wakilnya dipilih dalam satu paket secara langsung oleh rakyat.
Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat membubarkan parlemen. Masa
jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu
kali masa jabatan.
3. tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada lembaga-lembaga negara seperti
MPR, DPR, DPD, BPK, presiden, MK, KY dan MA.
4. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan yang berada langsung
dibawah presiden.
5. kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR menetapkan anggaran belanja
negara dan mengawasi jalannya pemerintahan.DPR tidak dapat dibubarkan oleh presiden beserta
kabinetnya, tetapi dapat mengajukan usulan pemberhentian presiden kepada MPR.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Politik, diakses tanggal 24 september 2010
2. http://sistempolitikindonesia.blogspot.com/2006/03/sejarah-sistem-politik-indonesia.html, diakses
tanggal 24 september 2010
3. http://www.scribd.com/doc/21210858/Sistem-Politik-Di-Indonesia, diakses tanggal 24 september
2010
4. Syafiie Inu Kencana, Sistem Politik Indonesia, refika aditama, Bandung, 2006.

Sumber : https://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/pengertian-sistem-politik-indonesia/
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM POLITIK
YANG DI ANUT INDONESIA
Setelah membuka buku pelajaran kewarganegaanku saya berfikir bahwa mungkin duatu saat nanti ada
juga yang diberi tugas seperti ini, semoga bermanfaat.
Setiap politik yang di anut oleh setiap negara pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.Begitu pula
dengan sistem politik yang dianut oleh Indonesia yang memiliki sisi kelebihan dan kekurangan.
Ada beberapa kelebihan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1. a. Warga negara bisa terlibat dalam hal-hal tertentu seperti pembuatan keputusan-keputusan
politik,baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang mereka pilih.
2. b. Warga negara memiliki kebebasan atau kemerdekaan menyangkut hak-hak kebebasan yang
telah mencakup dalam hak asasi manusia (seperti hak politik,ekonomi,kesetaraan di depan hokum
dan pemerintahan,ekspresi kebudayaan,dan hak pribadi).
3. c. Masyarakat yang telah memenuhi syarat tertentu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pemilihan pemerintahan (pemilu).
4. p Penduduk memilih secara rahasia tanpa ada unsure paksaan.
5. e. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
6. f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
Kelemahan-kelemahan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1. a. Terjadi konflik diantara masyarakat,apabila mereka terlibat dalam hal politik yang sama dan
memiliki pandangan yang berbeda.
2. b. Dengan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat,maka masyarakat sewenang-
wenang mengeluarkan isi hatinya,meskipun bersifat negative yang biasanya di tujukan kepada
pemerintah yang kurang di senangi.
3. c. Belum mampu menjamin keadilan distributive,karena hakikat politik yang memberikan
peluang arena bersaing.
4. d. Proses kemajuan ekonomi yang sudah di capai selama ini akan beratakan,karena pemerintah
kewalahan dalam melaksanakan kepemimpinannya karena adanya perbedaan
suku,bahasa,dll.yang menyebabkan prinsip mereka juga berbeda.

Sumber : http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2010/06/kelebihan-dan-kelemahan-sistem-politik.html
7 Perbandingan Sistem Politik Indonesia Dan Australia Yang
Perlu Diketahui
Adanya sistem politik dirancang guna untuk mewujudkan pemerintahan sebuah Negara agar
masyarakat sebuah bangsa lebih makmur dan sejahtera. Pemerintah bertugas untuk mengatur,
mengkontrol,mengevaluasi dan menjalankan sebuah sistem agar lebih terarah demi kelancaran
kehidupan berbangsa dan bernegara. Melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan cita-cita
bersama yang menjadi sebuah tujuan sebuah kehidupan dalam suatu negara. Menegakkan
peraturan dan hokum untuk kepentingan bersama.

Setiap bangsa dan Negara tentu memiliki sebuah sistem politik yang berbeda beda. Contohnya
saja seperti, sistem politik diaplikasikan oleh Indonesia tentu berbeda dengan sistem politik yang
dijalankan oleh Australia. Perbedaan tersebut terjadi karena karakter setiap Negara tentu
berbeda-beda pula. Sistem politik yang dijalankan sebuah Negara tidak lepas dari sistem
pemerintahan, parlemen, partai yang ada di sebuah Negara, dan pemilu yang terjadi. Sistem
politik di sebuah Negara berjalan dengan baik, maka penyelenggaraan pemerintahan Negara
dapat berjalan dengan lancer, pun begitu sebaliknya. Tentu hal itu tidak terlepas dari peran
masyarakat yang turut membantu dan mendukung jalannya pemerintahan yang berlaku.

Sistem pemerintahan yang dianut Australia adalah tradisi demokrasi liberal. Hal tersebut
berdasarkan dari asas-asas dalam toleransi beragama, kebebasan dalam berpendapat, berbicara,
serta berserikat, hukum yang berjalan, serta model kepemerintahannya menduplikasi pada gaya
pemerintahan Inggris dan Amerika Utara. Australia sendiri terbentuk dari 6 negara bagian yang
menjadi Negara federasi. Sistem parlemen yang terdiri dari perwakilan rakyat dan senat.
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh menteri yang diangkat oleh parlemen. Sedangkan
menteri sendiri bertanggung jawab penuh pada parlemen. Sebagai informasi, kepala Negara
Australia adalah kepala Negara Inggris. Bukan rahasia umum lagi bahwasanya Australia
merupakan Negara persemakmuran Inggris

Lantas, apa perbandingan sistem politik Indonesia dan Australia ? Berikut rangkuman lebih
jelasnya,

1. Sistem Pemerintahan

Indonesia menggunakan sistem pemerintahan sistem presidensial, sedangkan Australia


menggunakan sistem pemerintahan parlementer

2. Bentuk Negara

Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau sehingga
membentuk satu kesatuan. Australia merupakan Negara dengan bentuk Negara federasi yang
sama dengan Inggris.
3. Bentuk pemerintahan

Bentuk pemerintahan Negara di Indonesia adalah Republik sedangkan bentuk pemerintahan


negara Australia menggunakan bentuk pemerintahan monarki konstitusional.

4. Legislatif

Anggota legislatif yang ada di Indonesia terdiri dari DPR dan DPD. Kemudian anggota DPR dan
DPD dapat menjadi anggota MPR. Sedangkan parlemen Australia terdiri dari gubernur jenderal,
senat dan dewan perwakilan rakyat.

5. Eksekutif

Di Indonesia, presiden bertindak sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan serta dipilih
langsung oleh rakyat. Sedangkan dewan eksekutif federal Australia terdiri dari gubernur jenderal
dengan pertimbangan para penasihat eksekutif (perdana menteri dan menteri). Gubernur jenderal
tidak akan menolak nasihat-nasihat yang telah diberikan oleh eksekutif.

6. Pemilu parlemen

Pemilu para anggota parlemen di Indonesia dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Sedangkan di
Australia pemilihan parlemen dilaksanakan di setiap 3 tahun sekali. Pemilu merupakan wujud
sistem politik demokrasi. Pemilu parlemen menjadi salah satu bentuk perbandingan sistem
politik Indonesia dan Australia.

7. Yudikatif

Di Indonesia , para anggota yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung, badan peradilan
dibawahnya, serta mahkamah konstitusi. Australia sendiri para anggota yudikatifnya terdiri dari
mahkamah agung Australia serta pengadilan yang berada di bawah naungan mahkamah agung
Australia.

Nah itulah sedikit penjelasan mengenai perbandingan sistem politik Indonesia dan Australia..
Walaupun bertetangga, namun tentu banyak sekali perbedaannya.

Sumber : https://guruppkn.com/perbandingan-sistem-politik-indonesia-dan-australia

Anda mungkin juga menyukai