Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Dalam rumus ketatanegaraan, sistem politik merujuk kepada tata cara pemerintahan suatu
negara dijalankan. Hal ini mencakup tentang cara pemilihan pemimpin negara, merumuskan
peraturan atau undang-undang, landasan dasar hukum. Serta yang tak kalah penting dari cakupan
sistem politik ini adalah bagaimana cara interaksi antar pejabat pemerintahan yang satu dengan
yang lainnya dan interaksi antara warga sipil atau rakyat dengan pejabat pemerintahan.
Menurut Ramlan Surbakti, sistem politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan
masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu
wilayah tertentu.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti tersebut, maka secara
sederhana sistem politik merupakan interaksi antara masyarakat dengan pemerintah yang
berkaitan dengan proses pengambilan suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan
bersama.
Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan sistem politik yang berbeda antara
satu sama lain. Faktor utama yang menjadi pertimbangan menerapkan suatu sistem politik
tertentu adalah paham atau ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Disamping aspek ideologi, terdapat faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni
sebagai berikut :
Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah suatu bentuk sistem perwakilan
demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu melindungi hak individu dengan
menuangkannya pada aturan.
Salah satu ciri utama dari sistem politik liberal adalah kekuasaan negara yang terletak pada
parlemen. Adapun kelebihan dari sistem politik liberal ini yaitu kecil kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan, hal ini karena kekuasaan tidak berada pada satu pemegang
kekuasaan saja. Sedangkan kekurangan dari sistem politik liberal adalah memicu adanya
monopoli kekuasaan oleh sekelompok pemangku kekuasaan yang bekerja sama.
Sistem politik komunis adalah sistem politik yang memposisikan negara sebagai pengatur dan
penguasa penuh atas segala aspek kehidupan bernegara.
Dalam sistem politik ini negara tidak hanya menguasai dan mengatur aspek ekonomi dan politik
saja, tapi juga kepercayaan/paham warga negaranya serta hal-hal yang dinilai baik buruk dalam
kehidupan sosial masyarakat. Hal yang mencolok dalam sistem politik komunis adalah keadaan
dimana masyarakat merupakan pelayan negara. Bentuk pelayanan ini merujuk kepada rakyat
yang bekerja di lembaga pemerintahan, mereka diberikan berbagai tugas yang melebihi
kapasitasnya.
Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang menjadikan parlemen sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik terdapat seorang presiden sebagai kepala negara, dan
seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Adapun kelebihan sistem politik parlementer yaitu memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap
pendapat publik. Sedangkan kelemahan dari sistem politik ini adalah proses pelaksaaan
pemerintahan yang tidak stabil serta tidak ada perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif
dan kekuasaan legislatif.
Sistem politik presidensial adalah sistem politik yang memisahkan antara kekuasaan legislatif
dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik presidensial memiliki nama lain yaitu sistem
kongresional. Dalam sistem politik presidensial, presiden merupakan kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.
Presiden menduduki kekuasaan terkuat yang tidak dapat dijatuhkan oleh lembaga lainnya yang
berada dalam pemerintahan negara tersebut. Presiden dapat dilengserkan dari kursi
kekuasaannya hanya jika ia terlibat dalam pelanggaran berat seperti : pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap negara dan terlibat masalah kriminal.
Keutamaan dari sistem politik ini adalah presiden memiliki jaminan kewenangan legislatif oleh
konstitusi, dan presiden berwenang untuk mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang akan
membantunya dalam menjalankan pemerintahan.
5. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
Sistem politik otoriter adalah sistem politik dimana segala bentuk peraturan dan kebijakan yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara berasal dari satu sumber, yakni dari
pemangku kekuasaan tertinggi. Sistem politik otoriter dikenal juga dengan sistem politik diktator
karena pada sistem politik ini dipimpin oleh seseorang yang dictator.
Sistem politik otoriter memiliki satu ciri khas yakni kekuasaan politik tak terbatas oleh sang
pemimpin atau partai politik yang berkuasa. Menurut Theodore M. Vestal dalam bukunya
berjudul Ethiopia: A Post-Cold War African State, mengemukakan bahwa sistem politik otoriter
memiliki 6 ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
Menurut Alexander Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan oleh negara. Hal ini berarti
bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang berlaku secara internasional melainkan hanya
sebuah sistem ciptaan suatu negara.
Sistem politik anarki adalah sistem politik yang merujuk pada konsep anarki yakni tidak
memiliki pemimpin dan tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat. Dalam sistem politik
anarki ini tidak ada kekuatan dan kekuasaan koersif secara hierarki yang bertugas menyelesaikan
segala permasalahan yang terjadi, memberlakukan hukum, dan menata sistem pemerintahan
seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain.
Sistem politik demokrasi merupakan sistem politik yang memberikan hak setara kepada seluruh
warga negara atau rakyatnya dalam proses pengambilan suatu kebijakan atau keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Suatu negara yang menerapkan konsep sistem politik demokrasi, rakyat mendapatkan hak untuk
berpartisipasi dalam merumuskan, mengembangkan, membuat, dan menentukan suatu hukum
baik secara langsung ataupun perwakilan. Salah satu ciri utama dari sistem politik demokrasi ini
adalah adanya wakil-wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan. Wakil rakyat ini merupakan
perpanjangan tangan dari rakyat, yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan serta
menyampaikan aspirasi rakyat dalam berbagai kegiatan pemerintahan baik bidang politik,
ekonomi, sosial maupun hukum.
Sistem politik demokrasi transisi adalah sistem politik yang belum stabil, dimana sistem ini
diberlakukan pada masa transisi antara satu orde pemerintahan ke orde pemerintahan
selanjutnya. Tidak jelasnya orde pemerintahan yang akan berlaku di masa yang akan datang
disebut sebagai suatu rangkaian berbagai kemungkinan. Masa politik transisi ini dapat mengarah
kepada terjadinya penciptaan sejenis demokrasi, kembali pada masa rezim otoriter yang pernah
terjadi sebelumnya maupun munculnya suatu sistem politik alternatif yang lebih revolusioner.
Menurut Rustow, masa demokrasi transisi ini melalui tiga tahapan, yakni :
Sumber : https://guruppkn.com/sistem-politik-di-berbagai-negara
PENGERTIAN SISTEM POLITIK INDONESIA
Sumber : https://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/pengertian-sistem-politik-indonesia/
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM POLITIK
YANG DI ANUT INDONESIA
Setelah membuka buku pelajaran kewarganegaanku saya berfikir bahwa mungkin duatu saat nanti ada
juga yang diberi tugas seperti ini, semoga bermanfaat.
Setiap politik yang di anut oleh setiap negara pasti memiliki kelebihan dan kelemahan.Begitu pula
dengan sistem politik yang dianut oleh Indonesia yang memiliki sisi kelebihan dan kekurangan.
Ada beberapa kelebihan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1. a. Warga negara bisa terlibat dalam hal-hal tertentu seperti pembuatan keputusan-keputusan
politik,baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang mereka pilih.
2. b. Warga negara memiliki kebebasan atau kemerdekaan menyangkut hak-hak kebebasan yang
telah mencakup dalam hak asasi manusia (seperti hak politik,ekonomi,kesetaraan di depan hokum
dan pemerintahan,ekspresi kebudayaan,dan hak pribadi).
3. c. Masyarakat yang telah memenuhi syarat tertentu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pemilihan pemerintahan (pemilu).
4. p Penduduk memilih secara rahasia tanpa ada unsure paksaan.
5. e. Pengambilan keputusan di lakukan dengan cara bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
6. f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
Kelemahan-kelemahan dari sistem politik yang di anut Indonesia antara lain:
1. a. Terjadi konflik diantara masyarakat,apabila mereka terlibat dalam hal politik yang sama dan
memiliki pandangan yang berbeda.
2. b. Dengan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat,maka masyarakat sewenang-
wenang mengeluarkan isi hatinya,meskipun bersifat negative yang biasanya di tujukan kepada
pemerintah yang kurang di senangi.
3. c. Belum mampu menjamin keadilan distributive,karena hakikat politik yang memberikan
peluang arena bersaing.
4. d. Proses kemajuan ekonomi yang sudah di capai selama ini akan beratakan,karena pemerintah
kewalahan dalam melaksanakan kepemimpinannya karena adanya perbedaan
suku,bahasa,dll.yang menyebabkan prinsip mereka juga berbeda.
Sumber : http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2010/06/kelebihan-dan-kelemahan-sistem-politik.html
7 Perbandingan Sistem Politik Indonesia Dan Australia Yang
Perlu Diketahui
Adanya sistem politik dirancang guna untuk mewujudkan pemerintahan sebuah Negara agar
masyarakat sebuah bangsa lebih makmur dan sejahtera. Pemerintah bertugas untuk mengatur,
mengkontrol,mengevaluasi dan menjalankan sebuah sistem agar lebih terarah demi kelancaran
kehidupan berbangsa dan bernegara. Melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan cita-cita
bersama yang menjadi sebuah tujuan sebuah kehidupan dalam suatu negara. Menegakkan
peraturan dan hokum untuk kepentingan bersama.
Setiap bangsa dan Negara tentu memiliki sebuah sistem politik yang berbeda beda. Contohnya
saja seperti, sistem politik diaplikasikan oleh Indonesia tentu berbeda dengan sistem politik yang
dijalankan oleh Australia. Perbedaan tersebut terjadi karena karakter setiap Negara tentu
berbeda-beda pula. Sistem politik yang dijalankan sebuah Negara tidak lepas dari sistem
pemerintahan, parlemen, partai yang ada di sebuah Negara, dan pemilu yang terjadi. Sistem
politik di sebuah Negara berjalan dengan baik, maka penyelenggaraan pemerintahan Negara
dapat berjalan dengan lancer, pun begitu sebaliknya. Tentu hal itu tidak terlepas dari peran
masyarakat yang turut membantu dan mendukung jalannya pemerintahan yang berlaku.
Sistem pemerintahan yang dianut Australia adalah tradisi demokrasi liberal. Hal tersebut
berdasarkan dari asas-asas dalam toleransi beragama, kebebasan dalam berpendapat, berbicara,
serta berserikat, hukum yang berjalan, serta model kepemerintahannya menduplikasi pada gaya
pemerintahan Inggris dan Amerika Utara. Australia sendiri terbentuk dari 6 negara bagian yang
menjadi Negara federasi. Sistem parlemen yang terdiri dari perwakilan rakyat dan senat.
Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh menteri yang diangkat oleh parlemen. Sedangkan
menteri sendiri bertanggung jawab penuh pada parlemen. Sebagai informasi, kepala Negara
Australia adalah kepala Negara Inggris. Bukan rahasia umum lagi bahwasanya Australia
merupakan Negara persemakmuran Inggris
Lantas, apa perbandingan sistem politik Indonesia dan Australia ? Berikut rangkuman lebih
jelasnya,
1. Sistem Pemerintahan
2. Bentuk Negara
Negara Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau sehingga
membentuk satu kesatuan. Australia merupakan Negara dengan bentuk Negara federasi yang
sama dengan Inggris.
3. Bentuk pemerintahan
4. Legislatif
Anggota legislatif yang ada di Indonesia terdiri dari DPR dan DPD. Kemudian anggota DPR dan
DPD dapat menjadi anggota MPR. Sedangkan parlemen Australia terdiri dari gubernur jenderal,
senat dan dewan perwakilan rakyat.
5. Eksekutif
Di Indonesia, presiden bertindak sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan serta dipilih
langsung oleh rakyat. Sedangkan dewan eksekutif federal Australia terdiri dari gubernur jenderal
dengan pertimbangan para penasihat eksekutif (perdana menteri dan menteri). Gubernur jenderal
tidak akan menolak nasihat-nasihat yang telah diberikan oleh eksekutif.
6. Pemilu parlemen
Pemilu para anggota parlemen di Indonesia dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Sedangkan di
Australia pemilihan parlemen dilaksanakan di setiap 3 tahun sekali. Pemilu merupakan wujud
sistem politik demokrasi. Pemilu parlemen menjadi salah satu bentuk perbandingan sistem
politik Indonesia dan Australia.
7. Yudikatif
Di Indonesia , para anggota yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung, badan peradilan
dibawahnya, serta mahkamah konstitusi. Australia sendiri para anggota yudikatifnya terdiri dari
mahkamah agung Australia serta pengadilan yang berada di bawah naungan mahkamah agung
Australia.
Nah itulah sedikit penjelasan mengenai perbandingan sistem politik Indonesia dan Australia..
Walaupun bertetangga, namun tentu banyak sekali perbedaannya.
Sumber : https://guruppkn.com/perbandingan-sistem-politik-indonesia-dan-australia