Dsds
Dsds
Oleh:
1. Manajemen Diri:
1. Melakukan suatu rencana kerja yang tersusun rapi dan dapat di terima semua
rekan kerja agar hotel yang saya kelola bisa cepat berkembang kearah
kemajuan.
2. Selalu melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
a. Apabila Berhasil, saya akan berbagi kepada karyawan dan semua staf
yang bekerja di hotel saya contohnya dilihat dari hal :
Material, Saya akan memberikan bonus gaji sebagai penyemangat
kerja karyawan dan tentunya akan meningkatkan kreatifitasnya.
Non material, tentu saya akan mengajak seluruh staf maupun karyawan
hotel untuk bersyukur dan mengadakan persembahyangan bersama
menurut kepercayaannya masing-masing, untuk meningkatkan rasa
bhakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Apabila gagal, saya tentu akan mengkoreksi diri sendiri dan berusaha untuk
mengadakan evaluasi terhadap penyebab kegagalan tersebut.
3. Menindaklanjuti hal tersebut saya akan terus memotivasi diri saya kearah
kemajuan demi berkembangnya hotel saya ini, tentunya tidak sendiri, saya akan
menyuruh seluruh karyawan dan staf hotel supaya semua bisa bekerja dengan
baik menurut bidang dan kemampuannya masing-masing.
2. Manajemen SDM :
A. Karakteristik Individu
1. Variabel kecerdasan, saya akan mulai mencari staf hotel yang pastinya
berpengalaman dan ahli terhadap bidang yang dia miliki, karena dengan orang-
orang seperti inilah nantinya bisa di handalkan untuk mengembangkan dan
memajukan hotel yang saya kelola.
2. Variabel social ekonomi
a. Apabila kaadaan orang itu kaya, tentu akan ada tunjangan yang akan di
sepakati misalnya 20%.
b. Apabila kaadaan ekonomi orang itu menengah, akan ada tunjangan yang
akan di sepakati misalnya 30%
c. Apabila kaadaan ekonominya kurang atau miskin, akan ada tunjangan
yang akan di sepakati misalnya 50% untuk menyeimbangkan pendapatan
karyawan.
3. Kepribadian
a. Terbuka (ekstropet), saya juga akan melihat dari kepribadiannya
seumpama terbuka, saya bisa menilai dari sana bagaimana nantinya
mengatur orang dan menugaskan orang tersebut.
b. Tertutup, saya juga akan melihat dari kepribadiannya seumpama tetertutup, sama
seperti diatas yaitu, saya bisa menilai dari sana bagaimana nantinya
mengatur orang dan menugaskan orang tersebut.
4. Gaya belajar/komounikasi
a. Audio, saya akan memberikan wejangan-wejangan dengan cara
memberikan pelajaran atau hal-hal positif secara langsung demi kemajuan
hotel yang saya kelola.
b. Visual, gaya ini misalnya bisa saya jelaskan yaitu pemberian perintah
dengan media pendukung yang dapat menarik perhatian seseorang,
dengan media apa yang kita berikan kepada audien akan bisa di perhatikan
dan diproses lebih cepat.
c. Kinestetik, memberikan perintah kepada karyawan tanpa di tunda tunda
lagi, atau bisa di bilang perintah tersebut harus langsung
dilaksanakan/dikerjakan.
5. Gaya hidup
a. Algoritmik, melakukan perintah secara langsung dengan memberikan rincian-
rincian kerja
b. Heuristik, tidak hanya mengandalkan staf dalam melakukan suatu pekerjaan
yang akan digunakan dalam jangka waktu lama
6. Gaya merespon
a. Inpulsif, memberikan tugas di bagian promosi, dengan sedikit bicara atau
langsung menuju ke pokok pembahasan masalah
b. Refleksif, menunjuk secara langsung salah satu staf tanpa menunggu mereka
mengajukan argument
7. Bakat
a. Bakat kepemimpinan yang dimiliki seorang staf akan di berikan kesempatan
sebagai pimpinan yang kusus memegang segala aspek pekerjaan staf-staf
lainnya
b. Bakat dalam mengelola uang yang dimiliki oleh seorang staf akan diberikan
peluang kerja lebih besar di bagian administrasi .
c. Bakat sastra yang dimiliki oleh seorang staf bisa di tugaskan di bagian
promosi perhotelan
8. Gaya berfikir
a. Konvergen, orang yang gaya berfikir seperti ini akan lebih tepat bila
dipekerjakan di bagian administrasi.
b. Divergen, orang yang gaya berfikir seperti ini akan lebih tepat bila
dipekerjakan di bagian kebersihan.
9. Gaya kognitif
a. Field dependent, akan dibentuk kelompok kerja dan ada salah satu diantara
mereka yang akan mengarahkan/membimbing.
b. Field independent, memberikan tugas kepada karyawan secara individu dalam
menganalisis masalah yang sedang terjadi.
3. Pengembangan
a. Pelatihan atau workshop bagi seluruh pegawai hotel.
b. Pembinaan kerohanian, mengadakan persembahyangan bersama pada semua
karyawan yang ber-agama hindu setiap hari raya besar dan melakukan
sembahyang pribadi sebelum melaksanakan pekerjaan di pelinggih yang ada
pada tempat kerja dan menyesuaikan bagi agama lain.
c. Study lanjut, memberikan kesempatan bagi karyawan yang ingin melanjutkan
studinya dengan memberikan cuti kerja kepada mereka.
d. Kesejahtraan dan perlindungan SDM
KONVENSASI, memberikan imbalan, tunjangan gaji bagi kariawan
yang memang benar-benar melaksanakan tugas dengan baik.
PROTEKSI, memberikan asuransi bagi kariawan yang kena musibah
dan bantuan hukum apabila terkena masalah yang berkaitan dengan
hotel.
4. Mutasi
a. Kualitas, pemindahan staf yang memiliki kualitas di bagian yang lebih
penting atau sensitive.
b. Kuantitas, mem-PHK karyawan yang sudah tidak sanggup lagi bekeja atau
mereka melakukan hal yang bisa merugikan hotel.
3. Manajemen Sarana Prasarana :
1. Sentralisasi, ada sarana yang di gunakan secara memusat
2. Desentralisasi atau otonomi, ada pula memiliki di setiap unit kerja
Peran :
1. Perencanaan sarana prasarana yang diperlukan masing-masing staf hotel agar
menghasilkan agar menghasilkan hasil kerja yang sempurna.
2. Pengadaan sarana prasarana(prioritas), mana yang lebih didahulukan dalam
pembaruan sarana prasarana.
3. Perawatan atau pemeliharaan yang berkalar yang di laksanakan secara
insentif dan menjadi tanggung jawab pemakai yang menggunakan
4. Mutasi, memindahkan sarana prasarana yang memang sudah tidak bisa
digunakan lagi secara efektif dan efesien.
4. Manajemen rapat
1. Perencangan
Why, mengapa rapat dilakukan
What, apa materi yang akan dibahas dalam rapat ini
Who, siapa peserta rapat yang akan diundang, sesuai dengan apa yang akan
dibahas dalam rapat
1. Berbicara spontan,
2. Mengemukakan gagasan cemerlang
2. Pelaksanaan
Memimpin Rapat
1. Merencanakan dan melakukan persiapan
2. Membuka Rapat
3. Penyampaian agenda
4. Penyampaian butir rapat
5. Penyampaian tujuan
Menutup rapat
1. Simpulan
2. Permintaan persetujuan
3. Penutup
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas
atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini
merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu
organisasi.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan
bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit
tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah
dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi
menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok
dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena
menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa
mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki
presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit,
sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
5. Kekaburan yurisdiksional.
Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung
jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”.
Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan
meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai
sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
7. Hambatan komunikasi.
Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan
kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik
tersebut.
Akibat negatif
o Menghambat komunikasi.
o Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
o Mengganggu kerjasama atau “team work”.
o Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
o Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
o Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi,
menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.