Anda di halaman 1dari 25

KERJA PRAKTIK BADAN KEBIJKAN FISKAL:

DAMPAK PERANG DAGANG TERHADAP PERGERAKAN


MODAL ASING DI INDONESIA
(UNIT KERJA: PUSAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO)

LAPORAN AKHIR KERJA PRAKTIK

Diajukan sebagai salah satu pemenuhan syarat mata kuliah Kerja Praktik

Oleh:
SRI KURNIATI
(103216008)

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERTAMINA

JAKARTA, 2019
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Judul : Kerja Praktik Badan Kebijakan Fiskal: Dampak


Perang Dagang Terhadap Pergerakan Modal Asing
di Indonesia (Unit Kerja: Pusat Kebijakan Ekonomi
Makro)

Nama : Sri Kurniati

NIM : 103216008

Program Studi : Ekonomi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina

Tanggal Seminar : 11 September 2019

Jakarta, ………………… 2019

MENYETUJUI,

Pembimbing Instansi Pembimbing Program Studi

Raditiyo Harya Pamungkas Rico Ricardo, S.E., M Ec


NIP 198703302010121004 NIP 116072

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Kerja Praktik dengan judul “Kerja Praktik Badan Kebijakan Fiskal:
Dampak Perang Dagang Terhadap Pergerakan Modal Asing di Indonesia (Unit Kerja: Pusat
Kebijakan Ekonomi Makro)”. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman penulis selama
melaksanakan kerja praktik di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan. Selama periode
kerja praktik, penulis menyaksikan penerapan dari ilmu yang telah didapatkan dalam proses belajar
di Universitas Pertamina, memperoleh saran, bimbingan, serta bantuan dalam mengerjakan Laporan.
Laporan ini menjadi salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliah Kerja Praktik pada Pendidikan
Sarjana Strata Satu Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina.

Penulisan Laporan Akhir Magang ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu baik saat magang maupun saat penulisan laporan hingga selesainya Laporan Akhir
Magang ini, diantaranya:

1. Dr. Nanda R. Nurdianto, S.E., M.S.E., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Universitas
Pertamina;

2. Rico Ricardo, S.E., M.Ec, selaku Pembimbing Program Studi selama penulis melaksanakan
kerja praktik;

3. Raditiyo Harya Pamungkas, selaku Pembimbing Instansi selama penulis melaksanakan kerja
praktik;

4. Purwaningtyas Dewantoro, Abdul Aziz, Ralex Arnolda, Galuh Chandra Wibowo, Bramantyo,
Restu Rinayanti, Dwi Anggi Novianti, Wignyo Parasian, Ika Kartika Sari, selaku pegawai
instansi yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam melaksanakan kerja praktik.

5. Orangtua dan keluarga penulis, atas doa dan materi yang diberikan untuk mendukung
penyelesaian laporan akhir magang ini;

6. Teman-teman kelompok kerja praktik, Yolanda Dwi Putri dan Nadira Alysha Lazuardani.

Semoga mendapat balasan dari tuhan YME. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan
dan kesalahan, baik dalam hal penyajian maupun pembahasan Laporan Akhir Magang ini. Kritik
dan saran yang membangun, penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan berarti bagi seluruh pihak.

Jakarta,……………….. 2019

Penulis,

Sri Kurniati
NIM: 103216008

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK ..................................................... ii


KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 2
1.2 Tujuan ...................................................................................................................................... 2
1.3 Tempat ..................................................................................................................................... 2
1.4 Waktu Pelaksanaan .................................................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM INSTANSI ............................................................................................... 4
2.1 Sejarah Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan....................................................... 4
2.2 Struktur Organisasi Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan ..................................... 5
2.3 Visi dan Misi Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan............................................... 5
2.4 Tugas Badan Kebijakan Fiskal................................................................................................. 6
2.5 Penempatan Kerja Praktik ........................................................................................................ 6
TINJAUAN TEORITIS ................................................................................................................. 7
3.1 Perang Dagang ......................................................................................................................... 7
3.2 Investasi ................................................................................................................................... 7
3.3 Modal Asing............................................................................................................................. 8
BAB IV ...............................................................................................................................................9
KEGIATAN KERJA PRAKTIK ................................................................................................... 9
BAB V...............................................................................................................................................11
HASIL KERJA PRAKTIK .......................................................................................................... 11
5.1 Menambah Pengetahuan dan Pengalaman Mengenai Kondisi Lingkungan Kerja ................ 11
5.2 Mengetahui Informasi Mengenai Perang Dagang .................................................................. 11
5.3 Mengetahui Dampak Perang Dagang Terhadap Pergerakan Modal Asing di Indonesia ....... 13
SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................................................... 16
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 16
6.2 Saran ...................................................................................................................................... 16
LAMPIRAN .....................................................................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktik adalah kegiatan lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa di dalam suatu
perusahaan atau instansi. Kerja praktik bagi mahasiswa semester 6 Prodi Ekonomi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina merupakan bagian dari Satuan Kredit Semester (SKS)
yang wajib diikuti. Selain menjadi persyaratan kelulusan, kerja praktik dapat memberi pengetahuan
kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya dan penerapan ilmu yang didapat selama
mengikuti perkuliahan di Prodi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina.
Pihak perusahaan atau instansi berhak untuk mendayagunakan mahasiswa peserta kerja praktik
dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkup tugas kerja praktiknya.

Penulis melaksanakan kerja praktik di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan yang
bertugas menganalisis dan merumuskan kebijakan fiskal. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan dalam
ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah
yang lebih baik. Fenomena “perang dagang” antara Amerika Serikat dan China memberikan dampak
bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut dimulai ketika Amerika Serikat menetapkan bea masuk
tinggi untuk produk China. Akibatnya, investor mengalihkan investasinya kepada aset yang lebih
aman. Terkait hal tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan kerja praktik di Badan Kebijakan
Fiskal, Kementerian Keuangan guna menambah wawasan mengenai “Dampak Perang Dagang
Terhadap Pergerakan Modal Asing di Indonesia”.

1.2 Tujuan

Tujuan kerja praktik di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan antara lain sebagai
berikut:
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai kondisi lingkungan kerja;
2. Mengetahui informasi mengenai perang dagang antara Amerika Serikat dan China;
3. Mengetahui dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China terhadap pergerakan
modal asing di Indonesia.

1.3 Tempat

Kerja praktik dilaksanakan di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan yang


berlokasi di Komplek Kementerian Keuangan, Gd. R.M. Notohamiprodjo JL. Dr. Wahidin
Sudirohusodo, No. 01, 10710, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10710.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) merupakan unit di bawah Kementerian Keuangan Republik
Indonesia yang berperan merumuskan kebijakan fiskal dan sektor keuangan. Lingkup Badan
Kebijakan Fiskal meliputi ekonomi makro, pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan, sektor
keuangan dan kerja sama internasional. Pemilihan Badan Kebijkan Fiskal, Kementerian Keuangan
sebagai tempat kerja praktik adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai dampak perang dagang
terhadap pergerakan modal asing di Indonesia”.

2
1.4 Waktu Pelaksanaan

Kerja praktik dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, terhitung mulai tanggal 10 Juni
2019 s.d 9 Agustus 2019. Penulis telah melaksanakan kerja praktik dengan total waktu kurang lebih
300 jam. Kerja praktik dimulai pukul 08:00 WIB s.d 16:00 WIB selama 5 hari dalam seminggu
(Senin – Jumat), berbeda dengan jam kerja kantor Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
yang dimulai pada pukul 07:30 WIB dan berakhir pukul 17:00 WIB. Perbedaan waktu tersebut
dikarenakan oleh kebijakan Biro Sumber Daya Manusia, yang disesuaikan dengan kebutuhan
mahasiswa kerja praktik. Jam kerja mahasiswa dapat berubah sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

Berdirinya BKF berawal dari penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN di awal orde baru
oleh Staf Pribadi Menteri Keuangan. Tahun 1987 dibentuk Badan Analisa Keuangan Negara,
Perkreditan dan Neraca Pembayaran (BAKNP&NP) yang tugasnya berupa gabungan tugas dan
fungsi PPA-APBN dengan sebagian tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Moneter Luar Negeri dan
Direktorat Pembinaan Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri. Tahun 1993,
BAKNP&NP memiliki tugas tambahan berupa penelitian dan pengembangan, dan namanya berubah
menjadi Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM), yang terdiri dari lima unit eselon II, yaitu
Biro Analisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Biro Analisa Moneter, Biro Analisa
Keuangan Daerah, dan Biro Pengkajian Ekonomi dan Keuangan, serta Sekretariat Badan.

Pada tahun 2001, BAKM berubah nama menjadi Badan Analisa Fiskal (BAF). Untuk
meningkatkan kinerja dan efisiensi, maka pada tahun 2004 dilakukan penataan organisasi di
lingkungan Departemen Keuangan. Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan, dan Kerjasama
Internasional (BAPEKKI) dibentuk dengan menggabungkan beberapa unit eselon II yang berasal
dari Badan Analisa Fiskal (BAF) dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan Pendapatan
Daerah (Dirjen PKPD) serta Biro Kerjasama Luar Negeri dari Sekretariat Jenderal Departemen
Keuangan. BAPEKKI.

Pada tahun 2006 kembali dilakukan penyempurnaan, BAPEKKI berubah menjadi Badan
Kebijakan Fiskal (BKF) dengan tugas utama menjadi unit perumus rekomendasi kebijakan dengan
berbasis analisis dan kajian. BKF memiliki enam unit eselon 2. Selanjutnya di tahun 2009 dilakukan
kembali penyesuaian tugas dan fungsi BKF yaitu pemecahan Pusat Kerja Sama Internasional
menjadi dua unit eselon II dengan pertimbangan beban kerja yang semakin tinggi dan penambahan
fungsi terkait kebijakan pembiayaan perubahan iklim. Pusat Kerja Sama Internasional dipecah
menjadi Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral dan Pusat Kebijakan
Regional dan Bilateral. Sejalan dengan berdirinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dihapuskannya
Bapepam LK, sejak 2015 fungsi perumusan kebijakan sektor keuangan yang sebelumnya dilakukan
oleh Bapepam LK diamanatkan untuk dilaksanakan oleh BKF, di bawah Pusat Kebijakan Sektor
Keuangan. Dengan demikian, secara utuh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) pada saat ini terdiri atas
tujuh unit eselon 2, yaitu:
1. Sekretariat Badan (Setban)
2. Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN)
3. Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN)
4. Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM)
5. Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK)
6. Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM)
7. Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral (PKRB)

4
2.2 Struktur Organisasi Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

Struktur Organisasi Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan


Sumber: fiskal.kemenkeu.go.id

2.3 Visi dan Misi Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan

Visi
Menjadi Unit Terpercaya dalam Perumusan Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan
yang Antisipatif dan Responsif untuk Mewujudkan Masyarakat Indonesia Sejahtera

Misi
1. Merumuskan analisis ekonomi makro serta harmonisasi kebijakan fiskal dan moneter
dalam rangka mendukung stabilitas ekonomi dan pemerataan pembangunan.

2. Mengembangkan kebijakan penerimaan negara yang kredibel dalam rangka penciptaan


iklim ekonomi yang kondusif dan optimalisasi penerimaan negara.

5
3. Mengembangkan kebijakan anggaran negara yang sehat dan berkelanjutan dengan
memperhatikan risiko fiskal yang terukur.

4. Mengembangkan kebijakan pembiayaan yang mendukung percepatan pertumbuhan


ekonomi dan fiskal yang berkelanjutan.

5. Mengembangkan kebijakan kerja sama keuangan internasional yang bermanfaat bagi


perekonomian nasional.

6. Mengembangkan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pendalaman pasar,


keuangan inklusif, serta stabilitas sistem keuangan.

7. Mewujudkan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi dengan didukung
teknologi informasi dan komunikasi yang andal, serta kinerja perencanaan dan
penganggaran yang suportif.

2.4 Tugas Badan Kebijakan Fiskal

Badan Kebijakan Fiskal mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan,


penetapan, dan pemberian rekomendasi kebijakan fiskal dan sektor keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.5 Penempatan Kerja Praktik

Penulis ditempatkan di Bidang Analisis Moneter dan Neraca Pembayaran yang merupakan
bagian dari Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM). PKEM memiliki beberapa bidang yang
terbagi ke dalam lima unit eselon 3, dimana Penulis ditempatkan di Bidang Analisis Moneter dan
Neraca Pembayaran, yang salah satu tugas dan fungsinya melakukan analisis terkait dengan neraca
perdagangan dan arus modal, sehingga Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
Dampak Perang Dagang Terhadap Pergerakan Modal Asing di Indonesia.

6
BAB III
TINJAUAN TEORITIS

3.1 Perang Dagang

Perang dagang dapat dipahami sebagai ketegangan antara dua negara atau lebih yang
memiliki hubungan dagang (Munawaroh 2019). Perang dagang dapat disebut juga sebagai konflik
ekonomi yang diwujudkan dengan pemberlakuan kebijakan antar negara (Investing 2016).
Kebijakan tersebut dapat berupa peningkatan tarif, pelarangan import, peningkatan standart import
barang dan peningkatan bea masuk barang (Yulianto 2018).

Perang dagang dimulai jika satu negara menganggap bahwa praktik dagang negara lain yang
menjadi mitra dagangnya mengancam tujuan negara tersebut. Sebagai pertahanan diri, negara
tersebut memberlakukan peningkatan tarif terhadap negara mitra dagang yang bersangkutan
(Pujayanti 2018). Dalam tulisan ini, perang dagang yang disebabkan oleh dua negara adidaya yaitu
Amerika Serikat dan China dapat mempengaruhi aliran modal asing di Indonesia.

3.2 Investasi

Todaro (2000) dalam (Adam 2004) mengatakan bahwa investasi adalah sumber daya yang
akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan konsumsi di masa yang akan datang. John
Maynard Keynes menyatakan bahwa pengeluaran untuk investasi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup untuk masa yang akan datang. Sedangkan Tandelilin (2010) dalam tulisannya
menyatakan bahwa tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di
masa datang , mengurangi dampak inflasi dan dorongan untuk menghemat pajak. Faktor yang dapat
mempengaruhi investasi adalah Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, stabilitas politik dan
perekonomian, kebijakan pemerintah, dan kemudahan dalam peizinan (Pasaribu 2010).

Rizky, Agustin, dan Mukhlis (2017) dalam penelitiannya, menyatakan bahwa investasi
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, yang berarti peningkatan investasi akan diikuti
oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses
peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat (Desnim 2013). Dengan
adanya kegiatan produksi, maka terciptalah kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, yang
selanjutnya menciptakan permintaan di pasar. Pasar berkembang, sehingga volume kegiatan
produksi, kesempatan kerja dan pendapatan di dalam negeri meningkat, dan seterusnya, maka
terciptalah pertumbuhan ekonomi (Tambunan, 2001 dalam (Sodik dan Nuryadin 2005).

Jenis-jenis investasi di Indonesia berdasarkan sumber pembiayaanya yaitu, penanaman


modal dalam negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) (Herlianto 2013). Berdasarkan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri. Dalam Pasal 1 Ayat 9 Tentang Penanaman Modal, penanaman
modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

7
3.3 Modal Asing

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan investasi dengan jalan membangun, membeli
atau mengakuisisi perusahaan (Pasaribu 2010). Konsep modal asing adalah modal yang terdiri dari
pinjaman dan bantuan pemerintah dengan cara mengalihkan modal tersebut ke negara lain dengan
tujuan pembangunan (Todaro,1987) dalam (Saidah 2006). Keadaan aliran modal di suatu negara
dapat diketahui dengan melihat catatan neraca pembayaran khususnya dalam transaksi neraca modal
suatu negara. Jika neraca transaksi modal mengalami surplus, berarti bahwa terjadi aliran modal
bersih yang masuk (net capital inflow) ke negara tersebut, dan sebaliknya.

Penanaman modal asing di Indonesia diatur oleh pemerintah pusat dalam Undang-Undang
No.1 tahun 1967. Menurut Anogara (1995) dalam Jufrida dan Nasir (2016) penanaman modal asing
di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk investasi, yaitu, investasi portofolio yang dilakukan
melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga dan investasi langsung atau foreign direct
investment (FDI) yang bersifat permanen/jangka Panjang. Modal asing dapat memoderenisasi
masyarakat dan memperkuat perekonomian negara dan swasta. Penggunaan modal asing dengan
demikian penting untuk mempercepat pembangunan eonomi negara berkembang.

Melnyk, Kubatko, & Pysarenko (2014) dalam Amiruddin (2018) telah meneliti dampak dari
FDI terhadap perkembangan perekonomian negara. Hasilnya, bahwa penanaman modal asing dalam
hal ini FDI, berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Mayang, Rakesh
dan Nigel (2007) dalam Safitriani (2014) menyimpulkan bahwa FDI yang masuk ke Indonesia
berdampak positif terhadap ekspor Indonesia.

8
BAB IV
KEGIATAN KERJA PRAKTIK

Penulis ditempatkan di Bidang Analisis Moneter dan Neraca Pembayaran, yang salah satu
tugas dan fungsinya melakukan analisis terkait dengan neraca perdagangan dan arus modal.
Sehingga, kegiatan yang sering penulis lakukan adalah brainstorming atau diskusi bersama dengan
pegawai mengenai perekonomian Indonesia. Sesuai dengan arahan pembimbing, setiap hari penulis
membaca berita dari media massa maupun media cetak. Media massa yang biasa penulis gunakan
adalah detik.com dan media cetaknya adalah koran Kompas. Setelah membaca berita, penulis
mengutarakan analisisnya kepada pegawai. Selanjutnya pegawai akan memberikan pendapatnya dan
hasil diskusi akan dicatat dan nantinya akan dicetak di akhir periode.

Pada minggu kedua, penulis membuat power point yang akan dipresentasikan oleh pegawai.
Sebagian besar bahan atau materi presentasi berasal dari pegawai yang bersangkutan. Untuk
melengkapi dan update materi presentasi, penulis menarik data menggunakan Bloomberg, CEIC dan
beberapa website yang disarankan pegawai. Sebelumnya, penulis telah mendapat bimbingan tentang
cara penggunaan Bloomberg dan CEIC, sehingga memudahkan pekerjaan penulis. Sesuai dengan
arahan pegawai, penulis menggunakan Canva untuk membuat slide presentasi. Canva dipilih karena
memiliki banyak pilihan template yang menarik. Selain itu, penggunaan Canva juga bertujuan
mengurangi risiko kehilangan data, karena sistem kerja Canva yang dapat secara otomatis
menyimpan hasil pekerjaan saat penulis melakukan logout.

Penulis juga dilibatkan dalam kegiatan rapat, FGD (Focus Group Discussion), seminar, dan
pameran. Didalam rapat yang bertema “Diagnosa Permasalahan Pengembangan dan Pendalaman
Pasar Keuangan”, penulis bertugas menjadi notulen untuk mencatat hal-hal penting dalam rapat.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan pegawai Kementerian Keuangan dari beberapa divisi yang
berhubungan dengan tema, dan dihadiri pula oleh pegawai Bank Indonesia sebagai pembicara
utama. Rapat lainnya yang dihadiri penulis adalah rapat dengan topik
1. Recent Economic Development,
2. China and The US Economic Development in The Middle of Trade War,
3. Knowledge Sharing Program
4. Macroeconomic Theory and Policy (MTAP) Seminar Series
Selain itu penulis juga menghadiri seminar “Oceans of Opportunity” yang dilaksanakan di Soehanna
Hall, The Energy Building Lt.2, SCBD Lot 11A, Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53, RT.5/RW.3,
Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan. Seminar tersebut membahas tentang kondisi laut
Indonesia dilihat dari sisi ekonomi. Selain itu, penulis turut meramaikan pameran “SDM
Kementerian Keuangan sebagai Perekat Bangsa”. Pameran yang dihadiri oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia, Sri Mulyani tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan yang
dilaksanakan oleh masing-masing unit eselon.

Kegiatan lain yang penulis kerjakan adalah melakukan translation atau mengubah dokumen
berbahasa Indonesia menjadi bahasa Inggris. Dokumen yang digarap adalah Tinjauan Ekonomi
Keuangan Fiskal (TEKF) edisi II tahun 2019 yang memiliki 89 halaman. Kegiatan tersebut
dilakukan bersama dengan mahasiswa kerja praktik lainnya selama kurang lebih satu minggu, sesuai
dengan banyaknya dokumen yang harus digarap. Dokumen tersebut akan dipublikasikan di dalam
forum World Bank, sehingga untuk mengurangi kesalahan, hasil pekerjaan dikoreksi oleh pegawai.

9
Sebagai penghargaan, nama penulis tertera dalam bagian tim editor Tinjauan Ekonomi Keuangan
Fiskal (TEKF). Selanjutnya, penulis turut serta dalam kepanitiaan “Dialog Perekonomian Indonesia”
sekaligus melakukan Launching Tinjauan Ekonomi Keuangan Fiskal (TEKF) dalam Bahasa Inggris.
Didalam kepanitiaan, penulis bertugas pada bagian registrasi dan mengarahkan tamu undangan.
Walaupun demikian, setelah semua tamu hadir, penulis diperbolehkan mengikuti acara dan
mendapatkan hak untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.

Penulis turut membantu pegawai dalam hal mengolah data. Data tersebut merupakan data
ekspor dan impor yang berasal dari CEIC dan Bloomberg. Tugas penulis adalah mengubah data
tersebut kedalam bentuk grafik dan diagram. Pekerjaan tersebut dilakukan bersama dengan
mahasiswa kerja praktik lainnya, dikarenakan banyaknya data dan mengingat terbatasnya waktu.
Selanjutnya, penulis membuat presentation slide untuk menjelaskan isi grafik dan diagram. Selain
itu, penulis turut membantu pegawai mencari informasi mengenai harga minyak bumi dunia, yang
dipengaruhi oleh kebijakan OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). OPEC
merupakan organisasi negara pengekspor minyak bumi yang memiliki tujuan menegosiasikan
masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak. Dalam hal ini, penulis bertugas mencari tempat dan tanggal/waktu
dilaksanakannya rapat OPEC, kebijakan yang dikeluarkan oleh OPEC, tujuan dari kebijakan
tersebut, dan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut.

Penulis mengikuti pelatihan STATA yang dipandu oleh salah seorang pegawai dari Bidang
Analisis Ekonomi Internasional dan Hubungan Investor. Didalam pelatihan tersebut, penulis
mendapat informasi mengenai perolehan data sensus dan survei oleh BPS, dan bagaimana
Kementerian Keuangan mengolah data tersebut menggunakan STATA. Pada kesempatan yang
sama, pegawai juga memberikan arahan dan kepada mahasiswa kerja praktik dalam membuat
laporan akhir menggunakan STATA.

10
BAB V
HASIL KERJA PRAKTIK

5.1 Menambah Pengetahuan dan Pengalaman Mengenai Kondisi Lingkungan Kerja

Di dalam Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM), Badan Kebijkan Fiskal,


Kementerian Keuangan, tugas atau pekerjaan dilakukan dalam team. Pembagian tugas
dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan
diskusi bersama dan evaluasi mengenai hasil pekerjaan. Selanjutnya dilakukan koreksi hasil
pekerjaan oleh mahasiswa kerja praktik. Dalam waktu kurang lebih dua bulan, penulis ikut
serta dalam atmosfir organisasi tersebut. Hal itu menambah pengalaman dan pengetahuan
penulis, bahwa pekerjaan yang dilakukan di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian
Keuangan dilakukan secara flexible dan santai, namun tetap serius sehingga menghasilkan
output yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam melaksanakan kerja praktik, tidak jarang penulis melakukan pekerjaan berupa
analisis ekonomi dan brainstorming. Hal tersebut dilakukan bersama dengan pegawai dan
menggunakan data perekonomian Indonesia. Secara langsung, penulis memperoleh
pengalaman dalam hal menyampaikan pendapat dan memperoleh wawasan mengenai
kondisi ekonomi Indonesia terkini. Diskusi tersebut juga menambah kemampuan
komunikasi penulis. Selain diskusi, penulis juga dilibatkan dalam berbagai macam rapat.
Rapat memberikan pengalaman kepada penulis yaitu bertemu dengan individu yang
memiliki peran atau jabatan penting dalam organisasi perekonomian Indonesia. Didalam
rapat, penulis terbiasa mencatat hasil rapat. Hal tersebut penulis lakukan agar ilmu yang
penulis dapatkan dapat diingat dan dibagikan kepada individu yang membutuhkan. Secara
tidak langsung, rapat dapat meningkatkan kemampuan menulis, dan menambah wawasan
bagi penulis.

Penulis memperoleh berbagai macam pelatihan selama melaksanakan kegiatan kerja


praktik. Pelatihan tersebut diantaranya, cara mencari informasi menggunakan Bloomberg
dan CEIC, pelatihan STATA, pelatihan Canva untuk membuat presentasi dan translation.
Selain untuk menunjang hasil pekerjaan, pelatihan-pelatihan tersebut sangat bermanfaat
bagi penulis dimasa depan. Penulis dapat memanfaatkan, Bloomberg dan CEIC yang
merupakan sumber data untuk mendukung pengerjaan tugas akhir dan mencari informasi
lainnya. Selain itu, pelatihan STATA meningkatkan pengetahuan penulis mengenai aplikasi
olah data, dan dapat bermanfaat pula untuk keperluan tugas akhir.
5.2 Mengetahui Informasi Mengenai Perang Dagang

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berawal dari kebijakan
pemerintah AS untuk memperbaiki performa neraca perdagangan yang selalu mencatatkan
defisit selama bertahun – tahun. Sebagian besar defisit perdagangan disumbang oleh China,
sehingga pemerintah AS mulai mengambil langkah dengan menerapkan proteksionism
untuk mengeluarkan Amerika Serikat dari jebakan defisit dagang. Isu perang tarif dimulai
pada tanggal 22 Januari 2018. Pada tanggal tersebut, Amerika Serikat mengenakan tarif
impor kepada produk solar cell (panel surya) dan mesin cuci. Meskipun tidak semua impor
berasal dari China, kebijakan AS ini memperjelas bahwa dominasi China dalam rantai

11
pasokan global menjadi perhatian. China membalas kebijakan tersebut dengan memulai
penyelidikan anti subsidi terhadap sorgum yang diimpor dari AS pada tanggal 4 Februari
2018. Selanjutnya pada tanggal 8 Maret 2018, Donald Trump menandatangani tarif impor
baja dan aluminium dari semua negara, termasuk China. Amerika Serikat menerapkan tarif
25% untuk impor baja dan tarif 10% untuk impor alumunium. Alasan Amerika Serikat
menerapkan tarif atas produk China adalah adanya unfair subsidi dan dumping oleh China
serta pelanggaran hak cipta produk hi-tech dari China. Eksportir terbesar produk tersebut
adalah negara China, diikuti oleh Uni Eropa, Meksiko, Turki dan Kanada. Oleh karena itu,
saat kebijakan diterapkan negara eksportir merasakan dampaknya berupa peningkatan biaya
produksi yang selanjutnya berpengaruh kepada neraca perdagangan negara tersebut.

Pemberlakuan tarif yang dilakukan AS mendorong pembalasan China yaitu penerapan tarif
senilai $3 miliar dari impor AS yang mempengaruhi 128 produk termasuk jeruk, anggur, babi, dan
alumunium. Pada tanggal 6 Juli 2018, AS mulai menerapkan tarif 25% untuk impor China senilai
$34 miliar termasuk mesin, peralatan konstruksi dan elektronik, selanjutnya pada tanggal 23 Agustus
2018, AS kembali menerapkan tarif sebesar 25% terhadap impor gerbong kereta api, minyak, bahan
kimia, motor, dan beberapa komponen elektronik dari China senilai $16 miliar. Pada tanggal yang
sama, China membalas dengan menerapkan tarif impor senilai $50 miliar. Perang tarif tersebut terus
berlanjut dan pada tanggal 18 September 2018, AS mengumumkan untuk mengenakan tarif impor
China senilai $200 miliar. Besarnya tarif tersebut hampir setara dengan setengah total ekspor China
kepada AS. Pada saat yang sama, China mengumumkan pembalasan dengan menerapkan tarif
barang-barang AS senilai $60 miliar.

Perekonomian Amerika Serikat dan China memiliki peran yang cukup besar terhadap
ekonomi dunia. Dalam tiga tahun terakhir, presentase PDB kedua negara tersebut mencapai 39,4%
dari total PDB dunia. Amerika Serikat memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap share PDB
dunia dibandingkan dengan China. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih elastis
terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Besarnya kontribusi tersebut mengindikasikan
bahwa apabila Amerika Serikat dan China melakukan suatu kebijakan yang ditujukan kepada
perekonomianya, maka hal tersebut akan mempengaruhi perekonomian secara global. Nilai rata-rata
ekspor kedua negara pada tahun 2015-2017 mencapai 22,3% dari nilai ekspor dunia. Ekspor China
memiliki peran yang lebih besar terhadap PDB dibandingkan dengan Amerika Serikat. Sehingga saat
kedua negara tersebut mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan PDB dan perdagangan
internasionalnya, maka kebijakan tersebut akan memberikan dampak kepada seluruh negara di dunia
yang memiliki hubungan internasional dalam perekonomian.

USD Miliar
DUNIA TIONGKOK USA LAINNYA
2015 PDB 74429.0 11226.2 18120.7 45082.1
Ekspor 16505.7 2273.5 1501.8 12730.3
Ekspor/GDP 22.2% 20.3% 8.3% 28.2%
2016 PDB 75485.0 11221.8 18624.5 45638.7
Ekspor 16012.8 2097.6 1451.0 12464.2
Ekspor/GDP 21.2% 18.7% 7.8% 27.3%
2017 PDB 79865.5 12014.6 19390.6 48460.3
Ekspor 17420.7 2271.8 1546.7 13602.1
Ekspor/GDP 21.8% 18.9% 8.0% 28.1%

Share PDB Dunia 2017 Nilai PDB dan Ekspor Dunia


Sumber: WEO April 2018, diolah Sumber: WEO April 2018, trademap.org

12
5.3 Mengetahui Dampak Perang Dagang Terhadap Pergerakan Modal Asing di
Indonesia

Era globalisasi dan kemajuan teknologi menyebabkan terbukanya hubungan antar pasar
keuangan dan memunculkan adanya integrasi antara pasar keuangan suatu negara maupun regional
dengan pasar keuangan global. Integrasi pasar keuangan tersebut menyebabkan aliran modal dari
pasar keuangan suatu negara dengan pasar keuangan lain menjadi sangat dinamis. Semakin
meningkatnya likuiditas pasar global, membuat pelaku pasar global tidak hanya menginvestasikan
modalnya di negara-negara dengan ekonomi kuat, tetapi mereka juga menjadikan negara-negara
ekonomi berkembang (emerging market) sebagai tujuan investasi. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya perpindahan aliran investasi asing dari negara ekonomi maju, ke negara-negara ekonomi
berkembang.

Jika negara terlibat perang, secara garis lurus stabilitas keuangannya pasti akan terpengaruh.
Stabilitas keuangan erat kaitannya dengan kesehatan suatu perekonomian. Semakin sehat sektor
keuangan di suatu negara, semakin sehat pula perekonomian, demikian pula sebaliknya. Dengan
demikian perkembangan sektor keuangan, termasuk di dalamnya pasar modal, merupakan salah satu
indikator yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan atau kestabilan perekonomian.
Pergerakan harga saham, obligasi, dan sebagainya di pasar modal suatu negara disebabkan oleh
persepsi investor terhadap kondisi pasar modal tersebut. Persepsi ini pada akhirnya akan
mempengaruhi dana investasi yang masuk ke negara tersebut, sehingga mempengaruhi keadaan
perekonomian negara yang bersangkutan.

Indeks Proksi Aliran Modal Emerging Pergerakan Indeks obligasi (MOVE) dan
Market saham (VIX)
Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

Ketidakpastian global mendorong investor untuk beralih investasi dari emerging market
menuju safe haven dan instrument investasi lainnya seperti Yen, emas, maupun Dollar AS. Mengutip
riset harian Asia Trade Point Futures, mata uang Yen kembali diminati publik seiring dengan
meningkatnya tensi perang dagang AS dan China. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan
Selasa (7/5/2019) pukul 14.53 WIB, Yen di pasar spot terapresiasi 0,108% atau 0,12 poin menjadi
110,64 Yen per Dollar AS. Selama sepekan, Yen telah menguat 0,705% melawan Dollar AS.

Harga emas masih terus mengalami peningkatan, walaupun tidak terlalu signifikan, karena
emas merupakan aset berwujud yang nilainya tidak akan bisa dipengaruhi oleh keputusan Bank
13
Sentral. Pada 24 Juni 2019, harga emas mencapai 1.400 Dollar AS per ons. Angka tersebut
merupakan level tertinggi sejak September 2013. Diantara tiga investasi aman tersebut, Dollar AS
memiliki kecenderungan dihindari oleh mayoritas investor. Hal itu dikarenakan oleh ekonomi
Amerika Serikat yang melambat, imbas dari perang dagang AS dan China.

Indeks Dollar VS Indeks Nilai Tukar Negara Berkembang


Sumber: Bloomberg

Pasar keuangan dunia mengalami shifting dari negara AS menuju ke safe haven, sehingga
pasar keuangan emerging market termasuk Indonesia mengalami capital ouflow yang cukup besar
pada periode perang dagang. Secara keseluruhan, terjadi capital outflow di bulan Mei 2019 sebesar
16,6 trilliun yang terdiri atas pasar saham sebesar Rp 8,4 trilliun (s.d 22 Mei) dan pasar SUN sebesar
Rp 8,1 trilliun (s.d 20 Mei). Capital outflow tersebut mendorong peningkatan pada yield SUN. Selain
itu, hingga pertengahan Juli 2019 (YTD) tercatat aliran modal masuk mencapai Rp189,2T yang
terdiri dari, Saham Rp71,1T (per 26 Jul’19), SUN Rp117,3T (per 26 Jul’19, SBI Rp0,8T (per Mei’19)
dan pasar SUN sebesar Rp 8,1 trilliun (s.d 20 Mei). Capital outflow tersebut mendorong peningkatan
pada yield SUN.

Perkembangan NFB SUN, Saham dan SBI Yield SUN 5 dan 10 tahun
Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

Perang dagang antar dua negara besar menimbulkan pelemahan pada kinerja ekspor global
sehingga pertumbuhan ekonomi dunia juga mengalami pelemahan. Sentimen tersebut menyebabkan
penekanan pada laju IHSG. Selain karena isu perang dagang, penurunan tersebut disebabkan pula
oleh kondisi dalam negeri Indonesia yang masih belum kondusif pasca Pemilihan Presiden pada
tanggal 17 April 2019. Hal ini berpengaruh juga terhadap performa nilai tukar domestik seiring
dengan berkurangnya pasokan valuta asing di dalam negeri dan penurunan IHSG.

14
Pelemahan pertumbuhan ekonomi global sangat dihawatirkan oleh investor. Ketidakpastian
ekonomi global juga akan menimbulkan ketidakpastian imbal hasil investasi di masa depan. Ketika
prospek ekonomi suatu negara sedang tidak baik, pelaku pasar dalam hal ini investor, akan
memindahkan dananya ke negara lain dengan ekonomi yang lebih baik. Permintaan mata uang asing
meningkat, sehingga nilai tukar mata uang negara berkembang melemah. Indonesia sebagai negara
berkembang turut terpapar dampak negatif oleh kondisi ini. Nilai tukar rupiah (JISDOR) PER 22
Mei 2019 mencapai 14.469/US$, terdepresiasi sebesar 1,92% dari bulan sebelumnya.

Pergerakan IHSG Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar


Sumber: Bloomberg Sumber: BI, diolah

15
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan kerja praktik di Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian


Keuangan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan operasional di Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementrian
Keuangan diantaranya, membuat analisis perekonomian, pencarian data, olah data, notulensi,
diskusi bersama, rapat, membuat bahan pesentasi, editing dan melakukan translation.
2. Dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China terhadap pergerakan modal asing di
Indonesia, diantaranya:
- Isu perang dagang menyebabkan gejolak dipasar uang global dan bergeraknya arus modal
dari emerging market menuju save haven.
- Terjadi peningkatan nilai mata uang asing dan depresiasi mata uang negara berkembang
termasuk Rupiah.
- IHSG menunjukan tren penurunan dan yield SUN meningkat di bulan Mei 2019.
- Gejolak tersebut menyebabkan terjadinya capital outflow. Secara keseluruhan, terjadi
capital outflow di bulan Mei 2019 sebesar 16,6 trilliun yang terdiri atas pasar saham sebesar
Rp 8,4T (s.d 22 Mei) dan pasar SUN sebesar Rp 8,1T (s.d 20 Mei). Sejalan dengan perbaikan
perekonomian, capital inflow terjadi di bulan Juni mencapai 179,4T yang terdiri dari: Saham
Rp 71,6T (per 9 Jul’19), SUN Rp 107,0T (per 10Jul’19), dan SBI Rp 0,8T.
3. Selain hard skill, penulis menyimpulkan bahwa di dunia kerja, soft skill juga sangat dibutuhkan.
Profesionalisme dalam bekerja harus diterapkan untuk menunjang hasil pekerjaan dan hubungan
sosial didalam dunia kerja.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak terkait agar
dapat bermanfaat dimasa mendatang.

1. Setelah penulis melaksanakan kerja praktik, diharapkan terjalin hubungan kerja sama yang baik
antara Universitas Pertamina dengan Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.
2. Biro Sumber Daya Manusia perlu meningkatkan sosialisasi dan komunikasi mengenai kegiatan
kerja praktik agar semakin banyak mahasiswa yang dapat melaksanakan kerja praktik di Badan
Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.
3. Prodi
4. Mahasiswa Universitas Pertamina harus menjaga sikap, aktif, dan peka terhadap hal yang terjadi
di lingkungan kerja. Mahasiswa kerja praktik juga harus mampu mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat dari universitas dan dapat mengembangkannya didalam lingkungan kerja praktik.
5. Sebaiknya mahasiswa membuat proposal kerja praktik terlebih dahulu jika ingin melakukan
kerja praktik di Badan Kebijakan Fiskal, agar penempatan dilakukan dengan cepat dan tepat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adam, August. 2004. “ANALISIS PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA.” (2004).

Desnim, Engla. 2013. “Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02 ANALISIS
PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI, DAN INFLASI DI INDONESIA Oleh : Engla
Desnim Silvia ∗ , Yunia Wardi ∗∗ , Hasdi Aimon ∗∗∗.” I(02):224–43.

Herlianto, Didit. 2013. “Manajemen Investasi plus Jurus Mendeteksi Investasi Bodong.”

Investing, Growth. 2016. “Spring smart.” 1–3.

Jufrida, Firdaus dan Muhammad Nasir. 2016. “DAN INVESTASI DALAM NEGERI
TERHADAP.” 2:54–68.

Munawaroh, Siti. 2019. “Dampak Perang Dagang Amerika Serikat- Tiongkok terhadap Indonesia.”

Pasaribu, Rowland B. F. 2010. “Investasi dan penanaman modal.” (36):235–78.

Pujayanti, Adirini. 2018. “Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis Bidang Hubungan
Internasional Puslit Bkd Perang Dagang Amerika Serikat-China Dan Implikasinya Bagi
Indonesia.”

Rizky, Reza Lainatul, Grisvia Agustin, dan Imam Mukhlis. 2017. “Pengaruh Penanaman Modal
Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Di Indonesia.” Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Studi Pembangunan 8(1):9–16.

Safitriani, Suci dan Suci Safitriani. 2014. “PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN
DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA PENDAHULUAN Ketergantungan Indonesia pada
perdagangan internasional sebagai mesin penggerak perekonomian nasional cukup besar .
Menurut Salvatore ( 2007 ), salah satu aktivitas perekonom.” 8(1):93–116.

Saidah, Nani. 2006. “Capital inflow faktor-faktor yang mempengaruhi dan pengaruhnya terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”

Sodik, Jamzani dan Didi Nuryadin. 2005. “Investasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional (Studi
Kasus Pada 26 Propinsi Di Indonesia , Pra Dan Pasca Otonomi).” Ekonomi Pembangunan
10(2):157–70.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Dasar-dasar Manajemen Investasi. 1 ed.

Yulianto, D. W. I. 2018. “Dampak perang dagang trump terhadap perekonomian amerika serikat,
cina, uni eropa, kanada dan asean dwi yulianto.”

17
LAMPIRAN

Dokumentasi Briefing

Dokumentasi Seminar

18
Dokumentasi Rapat

19
Dokumentasi Pameran

20
Dokumentasi Mahasiswa Kerja Praktik

21
Dokumentasi Acara Dialog Perekonomian Indonesia

22

Anda mungkin juga menyukai