Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Rekayasa
Pondasi II
Jenis Pondasi Dalam

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Fakultas Teknik Sipil MK11027 Resi Aseanto, ST, MT
Teknik Perencanaan
dan Desain

Abstract Kompetensi
Matakuliah Rekayasa Pondasi II Mahasiwa mampu menganalisis dan
mengenai konsep Jenis-jenis Pondasi mendesain struktur pondasi dangkal
Dalam dan Fungsinya. yang dikenai beban baik dari segi
kekuatan maupun kenyamanan dan
mengerti pendetailan penulangan dari
elemen-elemen pondasi sesuai standar
yang berlaku.
Jenis Pondasi Dalam
A. PENDAHULUAN

Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur/bangunan (sub


structure) yang berfungsi meneruskan beban secara merata dari bagian atas
struktur/bangunan (upper structure) kelapisan tanah yang berada di bagian bawahnya
tanpa mengakibatkan Keruntuhan tanah, dan Penurunan (settlement) tanah/pondasi
yang berlebihan. Pondasi umumnya dibuat menjadi satu kesatuan dasar struktur
bangunan yang kuat, pada bagian bawah konstruksi. Pondasi bangunan adalah
kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi
sebagai "penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di atasnya dan gaya
– gaya dari luar". Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan
beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Dalam perencanaan pondasi untuk suatu struktur/bangunan dapat digunakan
beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan pondasi dapat ditentukan berdasarkan
fungsi bangunan atau beban yang nantinya akan dipikul oleh pondasi tersebut. Selain
besarnya beban, kondisi/keadaan tanah dimana bangunan tersebut berdiri dan faktor
ekonomi harus juga dipertimbangkan.
Keberadaaan pondasi sangat penting dalam kontruksi yang direncanakan,
mengingat pondasi merupakan bagian terbawah dari bangunan yang berfungsi
mendukung beban bangunan dan meneruskan beban bangunan itu. baik itu beban
mati, beban hidup dan beban gempa (ke tanah atau batuan yang berada dibawahnya).
Bentuk pondasi tergantung dari macam bangunan yang akan dibangun dan keadaan
tanah untuk tempat pondasi yang akan diletakkan, biasanya pondasi berada pada
tanah yang keras.
Agar bangunan dapat berdiri dengan stabil dan tidak timbul penurunan yang
terlalu besar, maka pondasi bangunan harus mencapai lapisan tanah yang cukup
padat. Untuk mengetahui letak/kedalaman lapisan tanah padat dan kapasitas daya
dukung tanah yang sesuai standar bangunan pondasi, maka perlu penyelidikan
mekanika tanah yang meliputi penyelidikan di lapangan (lokasi rencana bangunan
baru) dan penelitian di laboratorium.

Penyelidikan lapangan yang paling umum dilaksanakan adalah :

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
1. Pemboran (Drilling) Pemboran merupakan bagian yang penting dari penyelidikan
tanah, dari pemboran dapat diketahui lapisan-lapisan tanah di bawah lokasi
rencana bangunan, dari ruang bor (boreholes) dapat diperoleh contoh: tanah yang
diperlukan untuk penyelidikan tanah yang selanjutnya dilakukan dilaboratorium
Mekanika Tanah.
2. Pengambilan contoh bahan tanah Pengambilan contoh bahan tanah dilakukan
untuk mengetahui contoh tanah tidak terusik dan contoh tanah terusik.
a. Contoh tanah tidak terusik
Contoh tanah tidak terusik adalah contoh tanah yang masih menunjukkan
sifat asli (alamiah dari tanah di tempat asalnya, jadi belum mengalami
perubahan struktur, kepadatan/ikatan antar butir tanah, kadar air atau
susunan kimianya. Contoh tanah tidak terusik dari tanah kohesif sangat
berguna untuk penelitian kekuatan (kuat geser atau kohesi), kompresibilitas
dan permeabilitas, tiga sifat teknik yang penting untuk perencanaan pondasi.
b. Contoh tanah terusik
Contoh tanah terusik adalah contoh tanah yang diambil tanpa
mempertahankan sifat-sifat asli tanah, biasanya hanya digunakan untuk
penelitian/analisa distribusi ukuran butiran, batas atterberg (batas cair dan
index plastisitas), klasifikasi tanah dan pengujian pemadatan laboratorium.
3. Pengujian penetrasi
Pengujian penetrasi yang dilaksanakan dapat dibagi menjadi pengujian penetrasi
statis dan pengujian penetrasi dinamis.
a. Pengujian penetrasi statis
Pengujian penetrasi statis yang umum dilaksanakan di Indonesia dengan
menggunakan alat sondir (Ducth Static Penetrometer). Cara kerjanya
dengan ujung alat sondir yang berupa konus ditekan masuk ke dalam tanah,
gaya yang digunakan untuk menekan konus sondir ke bawah diukur dengan
suatu alat pengukur tekanan (manometer gauge) yang menunjukkan nilai
ketahanan konus dalam kg/cm2, nilai tahanan konus sondir yang terbaca
pada manometer yang menunjukkan kepadatan relative dari lapisan tanah
yang ada.
b. Pengujian penetrasi dinamis
Pengujian penetrasi dinamis banyak dilakukan di Amerika Serikat dan
terkenal dengan sebutan SPT (Standard Penetration Test, prinsip cara
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
kerjanya adalah tabung slinder, contoh standar (Standard split spoon
sampler) dipukul masuk ke dalam tanah menggunakan alat penumbuk
seberat 140 pound (63,5 kg) yang dijatuhkan dari ketinggian 30 inchi (76
cm), dan dihitung dari banyaknya pukulan yang diperlukan untuk menumbuk
masuk tabung slinder sedalam 1 foot (30,5 cm)yang ditentukan sebagai nilai
N dengan satuan pukulan /kaki (blows per foot)
Pengujian penetrasi statis sesuai digunakan di Indonesia dengan kondisi
lapisan tanah pasir/lanau/lempung lunak (soft to medium stiff), dan hasil
pengujian penetrasi statis (sondir) biasanya lebih tepat dibandingkan hasil
pengujian dinamis SPT.

Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat
sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan
pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton
bertulang adalah material yang paling cocok sebagai pondasi untuk struktur beton
bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari
kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang cukup
luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan
melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang
untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur.

B. PERSYARATAN PERENCANAAN PONDASI

Dengan memperhatikan faktor-faktor dalam pemilihan tipe pondasi terdapat


juga Syarat-syarat umum dari pondasi yaitu :
1. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari
bawah pondasi khususnya untuk pondasi telapak dan pondasi rakit.
2. Kedalaman harus berada dibawah daerah perubahan volume musiman yang
disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan pertumbuhan tanaman.
3. Sistem harus aman terhadap penggulingan, rotasi, penggelinciran atau
pergeseran tanah.

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
4. Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh bahan
berbahaya yang terdapat didalam tanah.
5. Sistem harus mampu beradaptasi terhadap beberapa perubahan geometri
konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu dilakukan.
6. Metode pemasangan harus seekonomis mungkin.
7. Pergerakan tanah keseluruhan dan pergerakan diferensial harus dapat ditolerir
dan elemen pondasi dan elemen bangunan atas.
8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan
lingkungan.

C. PEMILIHAN PONDASI BERDASAR DAYA DUKUNG TANAH

Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan
tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal: pondasi jalur, pondasi
telapak atau pondasi strauss).

Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang minipile, pondasi
sumuran atau pondasi bored pile.

Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah permukaan
tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile.

Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk


Gedung tahun 1983 adalah :

 Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).


 Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
 Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
 Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara
sederhana. Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg tidak
akan mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan tanah
keras.
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
D. JENIS-JENIS PONDASI DALAM

Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan


kedalam tertentu dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban
struktural dan kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang pada
kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat
dijumpai dalam bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang dan caissons atau
pondasi kompensasi . Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke
lapisan yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis
tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak
cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari. Apabila lapisan atas berupa tanah
lunak dan terdapat lapisan tanah yang keras yang dalam maka dibuat pondasi tiang
pancang yang dimasukkan ke dalam sehingga mencapai tanah keras (Df/B >10 m),
tiang-tiang tersebut disatukan oleh poer/pile cap. Pondasi ini juga dipakai pada
bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antar kolom 6m) dan bangunan
bertingkat. Yang termasuk didalam pondasi ini antara lain pondasi tiang pancang,
(beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-lain. Jenis-jenis
pondasi dalam adalah sebagai berikut :

a) Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran merupakan pondasi peralihan antara pondasi dangkal dan
pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada
kedalaman yang relative dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman
(DF) dibagi lebar (B) lebih kecil atau sama dengan 4, sedangkan pondasi
dangkal Df/B≤1.

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam

PONDASI TIANG PANCANG

b) Pondasi Tiang Pancang


Pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan
bahan dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung
ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.
Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang
pancang tidak memerlukan proses pengeboran. Pondasi tiang pancang
dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi
daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah
keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah
: bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam

PONDASI TIANG PANCANG

c) Pondasi Piers (dinding diafragma)


Pondasi piers adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural
yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur
pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu
keuntungan pondasi pier adalah bahwa pondasi jenis ini lebih
murah dibandingkan dengan membangun pondasi dengan jenis pondasi
menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang
sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi
tidak menjadi normal. Pondasi pier standar dapat dibuat dari beton
bertulang pre cast. Karena itu, aturan perencanaan pondasi pier terhadap
balok beton diafragman adalah mengikuti setiap ukuran
ketinggian pondasi yang direncanakan. Pondasi pier dapat divisualisasikan
sebagai bentuk tabel , struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat
dari beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan
dibawah tanah yang sudah digali. Lempengan beton diafragma ini
mentransfer beban bangunan terhadap tanah. Balok dibangun di
atas dinding diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan dinding rumah
atau struktur. Banyak rumah didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi
ini, dimana beton yang dipasang juga berguna sebagai dinding pada ruang
bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
penyimpanan atau taman. Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam
bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering dijumpai
dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan ukuran
kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam bentuk
bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke
dalam tanah yang sudah digali dan disusun
secara bersambungan. Setelah tersusun dengan baik kemudian baru
dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.

PONDASI PIERS

d) Pondasi Caissons (Bor Pile),


Pondasi bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang
dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau
pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang
sudah di bor. Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik
sistim maual maupun sistim hidrolik. Besar diameter dan kedalaman galian
dan juga sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya
dukung tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga
hampir sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk menahan
beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam
melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.

PONDASI BOR PILE

Pondasi dalam seringkali di identikkan sebagai pondasi tiang yaitu suatu struktur
pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal kesumbu tiang dengan menyerap
lenturan. Pondai tiang dibuat menjadi satu kesatuan monolit dengan menyatukan
pangkal tiang yang terdapat dibawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

Dalam penggunaaanya pondasi tiang bisa dipakai sebagai pendukung struktur yang
didirikan di darat maupun di air tetapi mungkin bentuk tiangnya yang yang berbeda.

1. Bangunan di darat
Biasanya tiang bore (bore & cast in situ piles) merupakan tiang ekonomis dan dapat
dilaksanakan dengan diameter tiang yang cukup besar sehingga bisa menahan beban
struktur atas ( upper structure) yang besar. Untuk daerah perkotaan jenis tiang ini baik
digunakan karena bisa mengurangi heave, kebisingan dan getaran yang terjadi.
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam

Sedangkan untuk upper structure yang ringan sampai berat bisa digunakan driven dan
cast situ piles karena bisa lebih ekonomis dibandingkan tiang baja maupun
beton.Untuk beban upper structure yang ringan, tiang kayu cukup digunakan.
2. Untuk bangunan di atas air
Penggunaan baja atau profil H atau pipa lebih baik digunakan dari pada beton.Tetapi
penggunaan tiang baja harus diperhatikan PH air yang tempat tiang diletakkan. Untuk
air yang memiliki PH < 4 atau PH > 9 tiang harus diberi coating.
Sedangkan untuk daerah bergelombang besar harus digunakan pipa yang
berdiameter besar agar sekaligus berfungsi sebagai pemecah gelombang.
Jenis pondasi tiang begitu banyak dan bisa diklasifikasikan berdasarkan beberapa
kelompok baik menurut perpindahannya maupun menurut teknik pemasangannya.

a. Klasifikasi pondasi tiang menurut perpindahan

1. Tiang-tiang perpindahan (tiang-tiang pancang) displacemen/piles/driven types)


- Kayu, berpenampang bundar dan segi empat dengan sambungan atau menerus
(timber pile)
- Tiang beton (precast concrete piles) berpenampang bulat
- Pipa baja (stell tube) dipancang dengan ujung tertutup
- Pipa baja dengan penampang segi empat (stell box) dipancang dengan ujung
tertutup.
- Pipa baja ujungnya membesar atau mengecil (fluted & tapered steel tube)
- Pipa baja dengan ujung tertutup dimasukkan dengan cara ditekan (jacked down stell
tube with close end)
- Pipa beton dimasukkan dengan cara ditekan ( jacked down solid concrete cylinder)

2. Tiang-tiang perpindahan (tipe pancang dan dicor ditempat/ displacemen piles/


driven & cast in situ type)
- Pipa baja dipancang setelah diisi atau dicor beton, pipa ditarik (stell tube driven &
with drawn after palcing concrete)

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
- Tiang pracetak beton yang diisi dengan beton (precast concrete shell filled with
concrete)
- Pipa baja berdinding tipis dpancang kemudian diisi beton

3. Small displacement piles


- Tiang pracetak beton, penampang pipa dipancang dengan penampang tiang terbuka
atau salib
- Tiang pracetak beton, penampang bulat dipancang dengan penampang terbuka atau
disalib
- Tiang profil baja H
- Tiang baja penampang bulat/pipa, dipancang dengan ujung terbuka dan tanah dapat
dibuang kalau diperlukan
- Tiang baja berpenampang kotak, dipancang dengan ujung terbuka dan tanah dapat
dibuang kalau diperlukan
- Tanah ulir
- Selinder ulir

4. Tiang tanpa perpindahan (non displacement piles)


Dilaksanakan dengan mengeluarkan tanah dengan proses pemboroan, kemudian
tiang dibuat dengan meletakkan beton atau massive pada lobang bor.
- Betonan yang dituangkan pada bor yang dibor dengan bor putar
- Pipa-pipa yang diletakkan pada bor seperti butir satu dan diisi dengan betonan
sepanjang diperlukan
- Unit-unit tiang pracetak beton diletakkan pada lubang bor
- Tiang baja diletakkan pada lubang bor
- Tiang pipa diletakkan pada lubang bor

b. Klasifikasi tiang berdasarkan teknik pemasangan


Cara pemasangan tiang

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam

T pracetak

- Penumbukan
- Penggetaran
- Penanaman

T. cor ditempat dengan mesin


- Penetrasi Alas
- Berlawanan penggalian

Daftar Pu

sta
2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Pondasi Dalam
Daftar Pustaka
1. http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/macam-macam-pondasi.html
2. http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/macam-macam-pondasi.html
3. http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html
4. Pengantar Teknik Pondasi, Ir Rudy Gunawan, Kanisius, 1983
5. Pondasi Dangkal, Gogot Setyo budu, Andi, 2011
6. http://www.dataarsitek.com/2016/12/jenis-dan-macam-macam-pondasi-dangkal-
dalam.html

2016 Rekayasa Pondasi II Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Resi Aseanto, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai