Anda di halaman 1dari 12

1.

2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang sudah dipaparkan pada latar

belakang dimana masih banyak puskesmas yang belum melaksanakan prosedur

perencanaan obat dengan baik sehingga timbul masalah pada saat pengadaan obat

dimana obat kurang atau stok terlalu banyak yang berdampak terhadap pelayanan

pengobatan, oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana gambaran

perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas rawat jalan yang ada di Kabupaten

Rokan Hulu sehingga dapat menjamin ketersediaan obat di puskesmas.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran perencanaan dan

pengadaan obat di puskesmas rawat jalan di Kabupaten Rokan Hulu pada tahun

2018.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi

peneliti, selain itu dapat memberikan informasi untuk penelitian

selanjutnya.

b. Bagi Puskesmas

Dapat menjadi pedoman dalam perencanaan dan pengadaan obat pada

tahun selanjutnya. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan masukan

yang positif baik pengetahuan dan informasi mengenai kegiatan

perencanaan dan pengadaan obat bagi Puskesmas Puskesmas Rawat Jalan

di daerah Kabupaten Rokan Hulu guna untuk melakukan perbaikan dalam

perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas yang lebih baik lagi.

1
1.5Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya melihat gambaran perencanaan dan pengadaan obat di

puskesmas rawat jalan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu maka data yang

diambil adalah dari Lembar Permintaan dan Lembar Pemakaian Obat (LPLPO)

tahun 2018, dari data Rencana Ketersediaan Obat (RKO) tahun 2018, Berita

Acara Penyerahan (BAP) obat tahun 2018dan parameter

perencanaanpengadaanobatberdasarkan PERMENKES Nomor 74 Tahun 2016.

2
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2019

di Puskesmas ................

3.2Rancangan Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif

kuantitatif dengan pengumpulan data secara retrospektif dari bulan Januari sampai

Desember 2018.

3.2.2 Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data yang berhubungan dengan

perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas ...... pada tahun 2018.

3.2.3 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data yang berhubungan dengan

perencanaan dan pengadaan obat yang ada di Rencana Ketersediaan Obat (RKO)

dan Lembaran Permintaan dan Laporan Penggunaan Obat (LPLPO). Penentuan

sampel obat menggunakan metode teknik nonprobability yaitu sampel jenuh atau

sering disebut total sampling. Menurut Sugiyono (2013) sampel jenuh yaitu

teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi

sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

data perencanaan dan pengadaan obat yang berjumlah ............ .

3
3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengurusan Surat Izin Penelitian

Pengurusan izin penelitian yang dilakukan penulis antara lain:

1. Pengurusan administrasi di bagian akademik Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi

Riau Pekanbaru

2. Pengurusan administrasi keDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Pekanbaru Provinsi Riau.

3. Pengurusan administrasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Rokan Hulu.

4. Pengurusan administrasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu.

5. Pengurusan administrasi ke Instalasi Farmasi Kabupaten Rokan Hulu.

6. Melakukan pengambilan dan pengumpulan data di Instalasi Farmasi

KabupatenRokan Hulu.

7. Data yang diambil adalah LPLPO tahun 2017, RKO tahun 2018, LPLPO tahun

2018 dan BAP obat tahun 2018.

8. Memisahkan antara data obat dengan BMHP.

9. Lakukan Analisis data secara kuantitatif.

3.3.2 Penyusunan Lembar Check List

Lembar check list disusun berdasarkan standar Anonim (2016), dimana

kegiatan perencanaan obat berdasarkan 3 elemen yaitu :

1. Perencanaan kebutuhan obat dilaksanakan oleh Ruang Farmasi

Puskesmas secara rutin.

4
2. Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan diantaranya yaitu

Pola Konsumsi periode sebelumnya, Pola penyakit, data mutasi sediaan

farmasi, dan rencana pengembangan.

3. Proses seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai mengacu

pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional.

Sedangkan untuk pelaksanaan pengadaan obat berdasarkan Anonim 2016 yaitu :

Permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai diajukan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota.

3.3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan telaah dokumen, dimana:

1. Observasi dilakukan untuk mengetahui sistem perencanaan dan

pengadaan obat di puskesmas rawat jalan di Kabupaten Rokan Hulu

2. Telaah dokumen dilakukan terhadap LPLPO, RKO dan BAP Obat tahun

2018

Data yang diperoleh meliputi data dalam lembar check list yang berisi elemen

persyaratan perencanaan dan pengadaan obat serta data pelaksanaan pengadaan

obat di puskesmas rawat jalan .

3.3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk persentase (%) yang

terdiri dari :

1. Sistem Perencanaan dan Pengadaan obat puskesmas

Berdasarkan lembar check list dapat dihitung :

a. Jumlah dan Persentase (%) puskesmas yang menggunakan sistem

perencanaan obat berdasarkan (Anonim, 2016).

5
b. JumlahdanPersentase (%) puskesmas yang menggunakan sistem

pengadaan obat berdasarkan (Anonim, 2016).

Data yang dapat diukur dengan skala Guttman yang didapat dari jawaban

“ya atau tidak”, skor yang tertinggi yaitu jawaban ya dengan nilai 1 dan skor

terendah yaitu jawaban tidak dengan nilai 0.


𝑛
DP = 𝑁 x 100%

Keterangan :

DP= Deskriptif Persentase

N= Skor ideal untuk setiap pertanyaan

n= Skor empirik yang diperoleh

Tabel 1. Kriteria Analisis Deskriptif

No Persentase Kriteria
1 0% - 20 % Sangat kurang baik
2 21% - 40 % Kurang baik
3 41% - 60 % Cukup baik
4 61% - 80 % Baik
5 81% - 100% Sangat baik

2. Kesesuaian pelaksanaan perencanaan dan pengadaan obat di puskesmas

Persentase kecocokan permintaan dan pengadaan = (𝐵𝐴 ) x 100%

A= Jumlah permintaan obat puskesmas Jumlah

B= Jumlah obat yang diterima

3.4 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan surat izin permohonan

penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dan Instalasi Farmasi Dinas

kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dengan memperhatikan etika penelitian, yaitu

Kerahasiaan (confidentiality) dimana peneliti memberikan jaminan kerahasiaan,

6
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya yang berhubungan dengan

apotek dan tenaga kefarmasian. Hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Notoatmodjo, 2012)

3.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan bahan berupa :

1. Lembar check list

2. Data Rencana Ketersediaan Obat (RKO) tahun 2018

3. Data Berita Acara Penyerahan (BAP) obat tahun 2018

4. Data Lembaran Permintaan dan Laporan Penggunaan Obat (LPLPO) bulan

Januari sampai bulan Desember 2018dari Puskesmas Rawat Jalan yang ada di

Kabupaten Rokan Hulu.

3.6Defenisi Operasional

Defenisi Operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh puskesmas rawat jalan di

Kabupaten Rokan Hulu dan data perencanaan obat yang meliputi data

Lembar Permintaan dan Laporan Pemakaian Obat (LPLPO) bulan Januari

sampai Desember serta Laporan Rencana Ketersediaan Obat (RKO) tahun

2018.

2. Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan jenis kebutuhan

obat berdasarkan periode Januari sampai Desember 2018.

3. Obat adalah obat yang terdiri dari obat generik maupun obat paten yang ada

dalam LPLPO.

4. Lembar cheklist dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74

Tahun 2016 yang meliputi:

7
a. Elemen Persyaratan perencanaan obat:

1. Perencanaan kebutuhan obat dilaksanakan oleh ruang farmasi puskesmas

secara rutin, adapun lembar checklist untuk pengamatan terlampir

(Lampiran 3). Persentase penilaian berdasarkan skala guttman.

2. Proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan diantaranya yaitu

pola konsumsi periode sebelumnya, pola penyakit, data mutasi sediaan

farmasi, dan rencana pengembangan. Adapun lembar checklist untuk

pengamatan terlampir (Lampiran 3). Persentase penilaian berdasarkan

skala guttman.

3. Proses seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai mengacu

pada Daftar Obat Esensial (DOEN) dan Formularium Nasional. adapun

lembar checklist untuk pengamatan terlampir (Lampiran 3). Persentase

penilaian berdasarkan skala guttman.

b. Elemen persyaratan pengadaan obat dengan melihat data permintaan

sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai diajukan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. adapun lembar checklist untuk pengamatan

terlampir (Lampiran 4). Persentase penilaian berdasarkan skala guttman.

5. Jumlah dan persentasepuskesmas yang menggunakan sistem perencanaan dan

pengadaan obat dihitung berdasarkan parameter yang memenuhi persyaratan

pada lembar checklist yang terbagi menjadi 5 kriteria, sangat baik (81% -

100%), baik (61% - 80%), cukup baik (41% - 60%), kurang baik (21% -

40%), sangat kurang baik (0% - 20%).

8
Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian

Pengurusan administrasi di bagian akademik Sekolah


Tinggi Ilmu Farmasi Riau Pekanbaru

Pengurusan administrasi ke Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu pintu Pekanbaru Provinsi Riau

Pengurusan administrasi ke Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu pintu Kabupaten Rokan Hulu

Pengurusan administrasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten


Rokan Hulu

Pengurusan administrasi ke Instalasi Farmasi Kabupaten


Rokan Hulu

Melakukan pengambilan dan pengumpulan data di


Instalasi Farmasi Kabupaten Rokan Hulu

Data diambil dari LPLPO tahun 2018, RKO tahun 2018


dan BAP Obat tahun 2018

Memisahkan antara data obat dengan data alat


kesehatan dan Reagen

Lakukan Analisis data secara Kuantitatif

Gambar 5. Skema Kerja Penelitian

9
Lampiran 2. Skema Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Data yang diambil dari Instalasi Farmasi


Kabupaten Rokan Hulu

Data berasal dari Lembar Check List

Proses seleksi Permintaan


denganmempertimbang sediaan farmasi
kan Pola konsumsi, Pola dan BMHP
Penyakit dan mutasi diajukan kepada
sediaan farmasi serta Dinas Kesehatan
perencanaanpengemban Kabupaten/Kota
gan

P
Perencanaan Proses selesksi
kebutuhan obat sediaan farmasi dan
dilaksanakan BMHP mengacu pada
oleh ruang DOEN
farmasi

Gambar 6. Skema Pengumpulan Data

10
Lampiran 3. Lembar Check List Perencanaan Obat
Tabel 2. Lembar Check List Perencanaan Obat

No Elemen Parameter Elemen Parameter Elemen Parameter

Persyaratan A Ya Tidak Persyaratan B Ya Tidak Persyaratan C Ya Tidak

1 Perencanaan √ Proses seleksi √ Proses seleksi √


dilakukan dengan sediaan farmasi
kebutuhan obat mempertimbangka
dan bahan medis
n diantaranya yaitu
dilaksanakan
pola konsumsi habis pakai
oleh ruang periode mengacu pada
sebelumnya, pola
Daftar Obat
farmasi penyakit, data
mutasi sediaan Esensial (DOEN)
Puskesmas farmasi, dan dan Formularium
rencana
secara rutin Nasional
pengembangan
Total 0 1 Total 1 0 Total 1 0

33
Lampiran 4. Lembar Check List Pelaksanaan Pengadaan Obat
Tabel 3. Lembar Check List pelaksanaan Pengadaan Obat

No Elemen Persyaratan Parameter

Ya Tidak

1 Permintaan sediaan √
farmasi dan bahan

medis habis pakai

diajukan kepada

Dinas kesehatan

Kabupaten Rokan

Hulu

Total 1 0

34

Anda mungkin juga menyukai