Metode sudut istirahat ini mempunyai nilai α = arc tag h/r, dimana :
α 25 – 35 ° = sangat mudah mengalir
α 30 – 38 ° = mudah mengalir
α > 38° = kurang mengalir
Cara lain :
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong) kemudian tampung granul di atas
kertas grafik. Hitung α. Jika α
Α Sifat alir
25 – 30 sangat mudah mengalir
30 – 40 mudah mengalir
40 – 45 mengalir
>45 kurang mengalir
Menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian
tertentu. Kemudian granul dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian
bawahnya. Gundukan yang tertampung lalu diukur tinggi (dicatat sebagai h) dan
diameternya (dicatat sebagai d).
6. Praktikum Evaluasi Sediaan Tablet
Kekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses
produksi, pengemasan dan pengangkutan. Prinsip pengukurannya adalah memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak / pecah. Alat yang digunakan pada uji kekerasan
adalah Hardness Tester. Pada percobaan diatas kekerasan tablet rata-rata ke 10 tablet
adalah 4,6 kg/cm2 denngan bobot tablet 500mg, berarti kekerasan tablet yang diuji
mudah pecah tidak sesuai dengan syarat Farmakope Indonesia.
7. Uji Waktu Hancur
Waktu hancur dalam percobaan ini tidak lebih dari 15’ untuk tablet biasa yg diuji. didapat
hasil rata-rata 6,43’ sehingga percobaan waktu hancur tablet biasa sesuai dengan
Farmakope Indonesia.
8. Uji Friabilitas
Pada umumnnya persen Friabilitas dari suatu tablet yang dapat diterima adalah < 0,8 %,
oleh karena itu percobaan diatas memenuhi syarat / dapat diterima karena persen nya <
0,8 % yaitu 0,34 %.
9. Uji Friksibilitas
Dari percobaan diatas didapat persen Friksibilitas tablet adalah 0% , dimana angka
tersebut merupakan Parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami
gesekan antar sesama tablet.
10. Uji Keseragaman Sediaan
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah bobot tablet yang dibuat
sudah memenuhi syarat keseragaman bobot atau belum, tablet dibagi dengan menimbang
satu persatu tablet sebanyak 10 tablet dan dicatat lalu dihitung bobot ratanya.
Pada percobaan ini, bobot rata-rata tablet 0,870 g dan memiliki standar deviasi 0,0059.
Tablet yang diuji telah memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan FI, Tablet
yang ditimbang satu-persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan
tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga
kolom B.
Tabel :
Dari percobaan ini tablet > 300 mg pada kolom A tidak menyimpang ( 0, 655 g ) dan tidak lebih
besar bobot rata-ratannya dari kolom B ( 0,724 g ).
****