Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI


KELOMPOK III

NAMA : SYOFIA YULTI


NIM : 1800180
RPL KEPULAUAN RIAU TAHUN 2018

1. Praktikum Bobot Jenis Serbuk ( Bulk Density )


Langkah Percobaan
a. Menentukan kerapatan bulk
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Menimbang asam borat 10 g pada timbangan analitik dan setelah itu memasukkan
asam borat yang telah ditimbang ke dalam gelas ukur 50 ml
 Selanjutnya mengukur volume asam borat dan menghitung kerapatan bulknya
Kerapatan bulk = bobot zat padat
Volume bulk
b. Menentukan kerapatan mampat
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Setelah itu, mengambil asam borat 10 g yang telah ditimbang dan digunakan pada
kerapatan bulk untuk dimasukkan ke dalam gelas ukur
 Diketuk asam borat yang berada dalam gelas ukur sebanyak 100 kali ketukan
diatas lap kasar
 Menghitung volume yang terbentuk dan menghitung kerapatan mampatnya
 Kerapatan mampat = bobot zat padat
Volume mampat
c. Menentukan kerapatan sejati
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Membersihkan piknometer dengan air sampai bersih dan keringkan. Selanjutnya
timbang piknometer bersama tutupnya ditimbangan analitik
 Isi piknometer dengan zat padat kira – kira 2/3 bagian volumenya. Timbang
piknometer berisi asam borat beserta tutupnya
 Setelah itu Isikan parafin cair perlahan – lahan ke dalam piknometer berisi zat
padat, kocok – kocok, dan isi sampai penuh sehingga tidak ada gelembung udara
didalamnya.
 Timbang piknometer berisi asam borat dan parafin cair beserta tutupnya
 Bersihkan piknometer dengan air sampai bersih dan isi penuh dengan parafin cair
hingga tidak ada gelembung didalamnya
 Timbang piknometer berisi penuh parafin cair dan tutupnya dan hitung kerapatan
zatnya.
d. Menentukan bobot jenis cairan
 Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Gunakan piknometer yang bersih dan kering
 Timbang piknometer kosong, lalu isi dengan air suling, bagian luar piknometer
dilap sampai kering dan ditimbang
 Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan
diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada pengukuran air suling, dan
ditimbang serta hitung bobot jenis cairan.
2. Kompresibilitas
Kemampuan granul untuk dicetak dan sifat alirnya cukup baik dalam percobaan ini,
karena memiliki nilai / persentasi kompresibilitas 13,79 %, dimana syarat kompresibilitas
granul / massa cetak tidak lebih dari 20 %.
3. Pengukuran kecepatan aliran serbuk dan sudut istirahat
Kecepatan aliran serbuk dalam percobaan ini bahan dapat mengalir bebas karena hasil
yang didapat pada sudut istirahat 11,64, dimana α ≤ 30 ( bahan dapat mengalir bebas ).
4. Kandungan kadar air
Kandungan air dari granul paracetamol yang didapat dari percobaan ini adalah 2,33 %
dan 2, 02 %. Berarti memenuhi persyaratan kandungan air yang baik menurut pedoman
Farmakope Indonesia.kurang dari 3-4 %.
5. Praktikum Evaluasi Granul
Caranya :
Timbang seksama 25 gram granul tempatkan pada corong alat
1. Uji waktu alir dalam keadaan tertutup
2. Buka penutupnya lalu biarkan granul mengalir
3. Catat waktu (menggunakan Stopwatch)
4. Lakukan sebanyak 3 kali
5. Kemudian untuk mengukur sudut istirahat dengan menghitung jari – jari dan tinggi
dari tumpukan granul setelah metode corong
6. Kemudian masukkan dalam rumus, dan didapat α yang menentukan kecepatan alir dari
suatu granul tersebut.

Metode sudut istirahat ini mempunyai nilai α = arc tag h/r, dimana :
 α 25 – 35 ° = sangat mudah mengalir
 α 30 – 38 ° = mudah mengalir
 α > 38° = kurang mengalir
Cara lain :
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong) kemudian tampung granul di atas
kertas grafik. Hitung α. Jika α
Α Sifat alir
25 – 30 sangat mudah mengalir
30 – 40 mudah mengalir
40 – 45 mengalir
>45 kurang mengalir
Menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian
tertentu. Kemudian granul dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian
bawahnya. Gundukan yang tertampung lalu diukur tinggi (dicatat sebagai h) dan
diameternya (dicatat sebagai d).
6. Praktikum Evaluasi Sediaan Tablet
Kekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses
produksi, pengemasan dan pengangkutan. Prinsip pengukurannya adalah memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak / pecah. Alat yang digunakan pada uji kekerasan
adalah Hardness Tester. Pada percobaan diatas kekerasan tablet rata-rata ke 10 tablet
adalah 4,6 kg/cm2 denngan bobot tablet 500mg, berarti kekerasan tablet yang diuji
mudah pecah tidak sesuai dengan syarat Farmakope Indonesia.
7. Uji Waktu Hancur
Waktu hancur dalam percobaan ini tidak lebih dari 15’ untuk tablet biasa yg diuji. didapat
hasil rata-rata 6,43’ sehingga percobaan waktu hancur tablet biasa sesuai dengan
Farmakope Indonesia.
8. Uji Friabilitas
Pada umumnnya persen Friabilitas dari suatu tablet yang dapat diterima adalah < 0,8 %,
oleh karena itu percobaan diatas memenuhi syarat / dapat diterima karena persen nya <
0,8 % yaitu 0,34 %.
9. Uji Friksibilitas
Dari percobaan diatas didapat persen Friksibilitas tablet adalah 0% , dimana angka
tersebut merupakan Parameter untuk menguji ketahanan tablet jika tablet mengalami
gesekan antar sesama tablet.
10. Uji Keseragaman Sediaan
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah bobot tablet yang dibuat
sudah memenuhi syarat keseragaman bobot atau belum, tablet dibagi dengan menimbang
satu persatu tablet sebanyak 10 tablet dan dicatat lalu dihitung bobot ratanya.
Pada percobaan ini, bobot rata-rata tablet 0,870 g dan memiliki standar deviasi 0,0059.
Tablet yang diuji telah memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan FI, Tablet
yang ditimbang satu-persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan
tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga
kolom B.

Tabel :

Standar penyimpangan bobot rata-rata tablet :

Bobot Rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata ( % )


A B
25 mg atau Kurang 15% 30%
26 mg sampai dengan 150 mg 10% 20%
151 mg sampai dengan 300 mg 7,5% 15%
Lebih dari 300 mg 5% 10%

Dari percobaan ini tablet > 300 mg pada kolom A tidak menyimpang ( 0, 655 g ) dan tidak lebih
besar bobot rata-ratannya dari kolom B ( 0,724 g ).

****

Anda mungkin juga menyukai