Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN TRIMESTER II

A. KONSEP TEORITIS
I. DEFINISI

a. Definisi kehamilan
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozon) ( Sastrawinata,
1983 : 100). Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek
penting terpenuhi yaitu ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi
(Depkes RI, 1992:30).
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai
dari ovulasi, konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin
hidup diluar (Saifudin, Abdul Bari, 2008).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari)
dihitung dari pertama haid berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa.2008).
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan
dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, Prof. Dr.
Ida BagusGde, 2010).
b. Definisi Kehamilan Trimester II
1. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 – 28
minggu (Manjoer, Arief. 2003)
2. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 – 27
minggu (Kusmiati, Yuni. 2009).
3. Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28
minggu (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
II. PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI

1. Sistem Reproduksi
a) Uterus
Terjadi perubahan bentuk dan ukuran uterus akibat pengaruh
dari estrogen dan progesteron. Pada kehamilan 4 bulan uterus
berbentuk bukit. Hubungan antara besarnya dengan tuanya
kehamilan sangat penting diketahui, diantaranya untuk
mengetahui diagnosa apakah wanita tersebut hamil fisiologis atau
hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan
sebaganinya (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
1) Usia kehamilan 16 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira
terletak diantara ½ jarak pusat ke simpisis.
2) Usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira
terletak dipinggir bawah pusat.
3) Usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri berada tepat
dipinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran uterus berotasi ke kanan. Hal
ini kemungkinan disebabkan adanya colon rektosigmoid di
sebelah kiri. Hipertrofi ekstensif (pembesaran) dan mendesak
usus halus ke kedua sisi abdomen. Segera setelah bulan keempat
kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan selalui dinding
abdomen. Kontraksi ini disebut tanda brakton hicks. Selain
bertambah besar uterus yang mengalami perkembangan desidua
dan perubahan berat. Bentuk serta posisi dinding otot menjadi
kuat dan elastis. Fundus pada serviks mudah fleksibel yang
disebut tanda Mc. Donald.
b) Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar
serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak (keputihan) (Kusmiati, Yuni. 2009).
c) Vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat
dan perjadi hipervascularisasi mengakibatkan pembuluh-
pembuluh darah dan alat genetalia interna akan membesar. Hal
ini terjadi karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia
tersebut meningkat. Peningkatan sensitifitas dan meningkatkan
keinginan dan bangkitnya nafsu seksual. Khususnya selama
Trimester II kehamilan. Peningkatan Kongesti kehamilan
relaksasi dingin pembuluh darah dan uterus akan dapat
menyebabkan timbulnya odema dan varices vulva (Kusmiati,
Yuni. 2009).
d) Ovarium
Dalam Endokrinologi, ovarium memiliki 2 fungsi yaitu :
1) Fungsi proliferasi (generatif) yaitu sumber ovum selama
masa reproduksi.
2) Fungsi Sekretorik (vegetatif) yaitu tempat pembentukan
dan pengeluaran hormon steroid (estrogen, progesteron,
androgen).
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang
mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16 minggu seterlah plasenta
terbentuk, korpus luteum mengecil (Saifudin, Abdul
Bari. 2008)
e) Payudara
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu
dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
colostrum. Colostrum berasal dari asinus yang bersekresi.
Selama trimester kedua pertumbuhan kelenjar mammae
meningkat secara progesif. Kadar hormon luteal dan plasenta
pada masa hamil meningkatkan proliferasi ductus laktiferus
dan jaringan lubulus alveolar sehingga pada palpasi teraba
penyerapan nodul kasar. Peningkatan jaringan glandular
menggantikan jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih
lunak dan lebih panjang. Peregangan ligamentum cooper
sucpensosium fibrosa berlebihan yang menompang
payudara dapat dicegah dengan menggunakan bra maternitas
sesuai ukuran.
Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara
fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi
laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni
setelah janin dan plasenta lahir (Pantikawati, Ika. 2010).
2. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan estrogen dan progesteron serta
bertambahnya pembentukan FSH dan LH (Pantikawati, Ika. 2010).
3. Sistem Sirkulasi
Peredarahan darah pada ibu hamildipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain :
a) Peningkatan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin.
b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retro placenta.
c) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron mungkin
meningkat, akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa
pengaruh peredaran darah, yaitu :
1) Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah
serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,
sehingga terjadi hemodilusi dengan puncak pada umur
hamil 32 minggu curah jantung akan bertambah sekitar
30% bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak
sekitar UK 16 minggu.
2) Sel darah
Sel darah merah mungkin meningkat jumlahnya
untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam
rahim tetapi pertambahan sel darah merah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi
hemodilusi (salah satu penyebab gusi berdarah) dan
disertai anemia fisilogis (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
4. Sistem Perkemihan
Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang. Pada trimester II kandung kemih tertarik keatas dan
keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang
sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas.
Kongesti panggul pada masa hamil di tunjukkan oleh hyperemia
kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat
mukosa kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan
distensi kadung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama
pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa
ingin berkemih, walaupun kemih haya berisi sedikit urine.
(Pantikawati, Ika. 2010)
5. Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini
terjadi karena kebutuhan O2 semakin meningkat. Disamping itu
terjadi pula desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil
bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat
merasa lelah karena kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.

6. Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot
dinding perut meregang dan akhirnya sedikit kehilangan tonus
otot.Selama trimester II mobilitas persendian akan berkurang
terutama di daerah siku dan pergelangan tangan dengan
meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/ jaringan yang
berhubungan di sekitarnya (Pantikawati, Ika. 2010).
7. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi Konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat selain itu perut kembung juga terjadi
karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak orga-organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral, wasir (hemoroid).
Cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi
dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroid, perut panas (heartburn) terjadi karena aliran balik asam
gastrik ke dalam esofagus bagian bawah (Kusmiati, Yuni. 2009).
8. Sistem Integumen
a) Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone (MHS),
pengaruh lobus hipofisis anterior, dan pengaruh kelenjar
suprsrenalis.
b) Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan
semula, yang biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering,
maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula sebaliknya.
c) Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya
perubahan hormon.

9. Metabolisme
Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Perubahan
metabolisme pada kehamilan antara lain:
a) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155
mEq/liter menjadi 145 mEq/liter karena hemodilusi darah dan
kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
b) Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, serta
persiapan laktasi.
c) Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan
protein.
d) Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi, dan air).
e) Berat badan ibu hamil bertambah.Kenaikan berat badan 0,4 –
0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan (Pantikawati, Ika.
2010).

III. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang di luar
dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan,
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido (Pusdiknakes, 2003: 27).
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,
kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan
perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti
dan mengerti tentang kehamilannya (Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi,
1999: 154).

Perubahan emosi :

1. Bulan ke 4:

a) Tampak egosentris dan sering melamun

1) Mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan


segala sesuatu untuk bayi yang akan lahir dan untuk dirinya dalam
mengantisipasi kelahiran.

2) Kelabilan alam perasaan dan emosi , keasikan dan kelabilan alam


perasaan menyusahkan orang-orang disekitarnya; memerlukan
kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra

3) Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi, termasuk


mudah tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, tidak
rasional dan cengeng

4) Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa,


menjatuhkan barang-barang, mengalami kesulitan untuk
memudahkan perhatian
b) Bulan ke 5:

1) Menerima realita kehamilan.

2) Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang


perasaan cepat, marah dan tersinggung masih muncul.

c) Bulan ke 6:

1) Perubahan suasana hati mulai berkurang.

2) Perasaan cemas tentang masa depan.

IV. ETIOLOGI

a. Pada kehamilan harus ada:

1. Spermatozoa

2. Ovum

3. Konsepsi

4. Nidasi (implantasi)

5. Perkembangan

b. Proses Kehamilan

1. Terjadi pelepasan ovum

2. Konsepsi migrasi spermatozoa dan ovum

3. Konsepsi dan pertumbuhan zigot

4. Nidasi

5. Perkembangan plasenta

6. Tumbuh kembag konsepsi sampai anterm


V. Manifestasi Klinis

a. Tanda-tanda Persumtif

1. Amenore (tidak dapat haid)

2. Mual dan muntah (nusea dan vomiting)

3. Hiperemesis

4. Mengidan (ingin makan khusus)

5. Tidak tahan bau-bauan

6. Pingsan

7. Tidak ada selera makan

8. Lelah (Fatique)

9. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

10. Miksi (sering kencing)

11. Konstipasi / Obstipasi

12. Pigmentasi kulit

13. Epulsi (hipertropi dari papil gusi)

14. Pemekaran vena-vena (varises)

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1. Perut membesar

2. Uterus membesar

3. Tanda hegar

4. Tanda chadwick

5. Tanda piscaseck
6. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang

7. Teraba ballotement

8. Reaksi kehamilan positif.

c. Tanda pasti

1. Gerakan janin yang terlihat atau dirasakan atau diraba, juga bagian-
bagian janin

2. Denyut jantung janin

a) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec.

b) Dicatat dan didengar dengan alat dopler.

c) Dicatat dengan foto elektrokardiogram.

d) Dilihat pada ultrasonografi.

3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )


b. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompabilitas
c. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
d. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen),
penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit
vagina, lesi, abnormal
e. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
f. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
g. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal )
h. Positif Tes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
i. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
j. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan
antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
VII. WOC

Resiko ketidakefektifan proses kehamilan - melahirkan


Perubahan pada ibu hamil

Ketidakmampuan mengakses
pelkes.

Kurang pengetahuan Ansietas

Fisiologis Psikologi Krisis situasi

Sist. Reproduksi Sist. Urinaria Sist. Kardiovaskuler Sist. Respirasi Payudara Sist.
Muskuloskeletal

Janin berkembang Penekanan vesika urinaria Pe produksi Pe estrogen Desakan uterus Estrogen Pe masa
abdomen
hormon steroid menstimulasi ke diafragma
oleh plasenta dan adrenal Perubahan jaringan Penekanan
syaraf lumbal
korteks adrenal Rongga dada sempit mamae
Uterus membesar Pe frekuensi BAK Merangsang reseptor
nyeri perifer

Pe vaskularisasi Sekresi Aldosteron Komplien paru terbatas Suplai darah


Servik dan vagina Gangguan Impuls nyeri ke
otak eliminasi urin
Retensi air & Na Ventilasi Payudara >

Pe sensitifitas Vol. Darah Pernapasan Nyeri


Gangguan
Pe rangsangan seksualitas Hemodelusi Pe tekanan drh Napas pendek & dangkal rasa nyaman

Anemia relatif Perubahan preload &afterload


Perubahan
Hb & O2 Hipertensi ventrikel Pola Nafas

Pusing Risiko decompensasi cordis

Risiko Jatuh
Penurunan curah
jantung
Daftar Pustaka

Johny Benny. 2017. Laporan Pendahuluan Kehamilan Trimester II. Di Akses pada
tanggal 18 september 2019 dari
https://www.scribd.com/document/352079170/Laporan-Pendahuluan-Kehamilan-
Trimester-II

Anda mungkin juga menyukai