Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan Ke 2

Sistem Bilangan
(Number Systems)

Sistem Digital Teknik Informatika


FT-UNRAM
1
Materi:
 Bilangan Desimal
 Bilangan Biner (Binary)
 Aritmetika Biner
 Bilangan Octal dan Hex
 Konversi antara sistem bilangan

2
Bilangan Desimal
 Disebut juga dengan basis 10.
 Bilangan Desimal disusun menggunakan 10 angka digits:
(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9).
 Setiap angka dalam setiap sistem bilangan memiliki bobot
yang besarnya bn-1, b: basis, n : indeks(posisinya).
 Untuk bilangan desimal maka bobotnya:
… 102 101 100 . 10-1 10-2 10-3 …
n: … 2 1 0 -1 -2 …
 Maka 3011 mengangdung arti:
 3011 = 3x103 + 0x102 + 1x101 + 1x100
 Bagaimana dengan bilangan berikut?
 1225.25 =1x103 + 2x102 + 2x101 +5x100 + 2x10-1 + 5x10-2
 Secara formal ditulis  (1225.25)10
 Apakah komputer mengerti sistem bilangan ini?
3
Bilangan Biner
 Disusun dari 2 angka 0 dan 1 yang disebut
dengan binary digits (bits).
 Berapakah nilai yang dikandung oleh
bilangan biner berikut:
 (10)2 = 1x21 + 0x20 = (2)10
 (1011)2 = 1x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20 = (11)10

 Bagaimana dengan bilangan berikut?


 (101.11)2 = 1x22 + 0x21 + 1x20 + 1x2-1 + 1x2-2

4
…Lanjutan…
 Sekumpulan bilangan biner yang tersusun
dalam 8 bits disebut dengan byte
 (11001001) 2
 Sedangkan untuk 4 bits disebut dengan
nibble.
 (1101) 2
 Maka satuan memory komputer dihitung
dengan byte karena data ditulis dalam byte.
 10 MB
 1GB
5
Mengapa sistem biner digunakan?
 Sistem Komputer hanya mengerti 1 dan 0 atau
ON/YES/H dan OFF/NO/L.
 Angka 0 dan 1 mudah diwujudkan dengan
tegangan listrik.
 Tahan terhadap derau.
 Mudah diwujudkan dengan dengan rangkaian
logika.
 Mudah ditransmisikan

Sistem Komputer terdiri atas berjuta2


gerbang logika yang saling berhubungan
sehingga berbentuk RAM, CPU, Decoder, dll.
6
Representasi 0 dan 1 dengan
tegangan listrik

AND Gate

1 0
0

7
Bilangan Biner Bertanda
• Tanda Plus dan minus digunakan dalam desimal
untuk bilangan positif dan negatif, misalnya 25
(atau +25), -16, dsb.
• Bagaimana dengan sistem komputer? Digunakan
sebuah bit sebagai penanda.
• Ada tiga jenis bilangan bertanda biner:
signed magnitude, 1’s complement, 2’s complement.
• Untuk signed magnitude, bit penanda diletakan pada
: MSB dengan positive (0) or negative (1).
Contoh bilangan biner signed magnitude:

000011012 = 1310 100011012 = -1310

Bit Penanda Magnitude Bit Penanda Magnitude


8
One’s Complement
• One’s complement didapat dengan membalikan
(invert) semua bit-nya.
• 1’s comp dari 00110011 is 11001100
• 1’s comp dari 10101010 is 01010101
• Untuk bilangan N yang direpresentasikan dengan n
bit maka 1’s complement bernilai :
(2n-1) – N.
• Contoh: 000000102 =210
1’s comp-nya 11111101 = 253 = (28-1)-2
• Bilangan negative dinyatakan dengan 1’s
complement-nya adalah sbb: 11110011 = -12
000011002 = 1210 2 10

Sign bit Magnitude Sign bit Magnitude 9


Two’s Complement
• Bilangan two’s complement didapat dengan
membalikan semua bit-nya kemudian ditambahkan
dengan 1 (added by 1).
• 2’s comp dari 00110111 is 11001001
• 2’s comp dari 10101110 is 01010011
• Untuk bilangan N yang direpresentasikan dengan n
bit maka 2’s complement bernilai : (2n-1)–N+1.
Contoh: 000000102 = 210
2’s comp 11111110 = 25410
• Contoh bilangan negative dengan 2’s complement:

000010102 = 1010 111101102 = -1010

Sign bit Magnitude Sign bit Magnitude


10
Short Cut mendapat 2’s Comp
 Algorithm 1 :
Hitung 1’s complement-nya kemudian tambahkan dengan 1.
 Tentukan 2’s complement dari (01101101)2 dan complement
kebalikannya…
N = 01101101 [N] = 10010011
10010010 01101100
+ 1 + 1
--------------- ---------------
10010011 01101101
 Algorithm 2 – Copy semua bit mulai dari LSB sampai ketemu bit 1
pertama, kemudian balik bit sisanya.
 N =10010011
[N] =01101101

Bisa dipahami?

11
Finite Number Representation
 Suatu mesin digital dengan 2’s complement
arithmatik, maka dapat merepresentasikan
integer dengan rentang
-2n-1 <= N <= 2n-1-1
dengan n bits yg digunakan untuk
merepresentasikan N. Misal untuk n=8 bit,
2n-1-1 = (01111111)2 dan –2n-1 = (1000 0000)2
o Nilai negative lebih banyak dari nilai positive
pada 2’s complement.
o Pada 1’s complement ada 2 representasi
untuk bilangan nol.
12
Aritmetika Biner
Penjumlahan Biner
 Sama dengan cara penjumlahan desimal.
 Contoh penjumlahan 2 buah bilangan biner:

1 1 1 1 1 1 carries
1 1 1 1 0 1
+ 1 0 1 1 1
---------------------
1 0 1 0 1 0 0

13
Penjumlahan 1’s Complement
 Relatif mudah dilakukan.
 Misalnya, untuk menjumlahkan +(1100)2 dengan
+(0001)2 pada 1’s Complement sistem 4 bits:
 (12)10 = +(1100)2 = 011002 dalam 1’s comp.
 (1)10 = +(0001)2 = 000012 dalam 1’s comp.

0 1 1 0 0
Add + 0 0 0 0 1
Step 1: Tambahkan binernya --------------
Step 2: Simpanannya ditambahakn 0 0 1 1 0 1
pada LSB-nya hasil step 1 Add carry 0
--------------
Hasil- 0 1 1 0 1
nya

14
…Penjumlahan 1’s Complement…
 Misalnya, untuk menjumlahkan 710 dengan -5 pada
1’s Complement sistem 4 bits:
 (7)10 = +(0111)2 = 001112 dalam 1’s comp.
 (-5)10 = - (0101)2 = 110102 dalam 1’s comp.

0 0 1 1 1
+ 1 1 0 1 0
Add --------------
1 0 0 0 0 1
Add carry 1
--------------
Hasil- 0 0 0 1 0 = 210
nya

15
Penjumlahan 2’s Complement
 Juga relatif Mudah.
 Misalkan, untuk menjumlahkan +(1100)2 dengan
+(0001)2:
 (12)10 = +(1100)2 = 011002 dlm 2’s comp.
 (1)10 = +(0001)2 = 000012 dlm 2’s comp.
0 1 1 0 0
Add + 0 0 0 0 1
Step 1: Jumlahkan binernya --------------
Step 2: Abaikan hasil simpanan terakhir Final 0 0 1 1 0 1
Result

Ignore

16
Pengurangan Biner
° Caranya juga sama dengan pengurangan desimal. Juga ada
pinjaman dari bobot dikirinya
° Contoh pengurangan anatara (10111)2 dan (1001101)2

1 10 borrows
0 10 10 0 0 10

1 0
0 1 1 0 1
- 1 0 1 1 1
------------------------
1 1 0 1 1 0

** Pada komputer yang dipakai adalah komplemens-nya


17
Pengurangan 1’s Complement
 Relatif mudah, karena dia adalah penjumlahan
 Misalkan, untuk mengurangkan +(0001)2 dengan
+(1100)2 , tidak lain adalah 12 - 1 = 12 + (-1).
 (12)10 = +(1100)2 = 011002 dlm 1’s comp. 0 1 1 0 0
 (-1)10 = -(0001)2 = 111102 dlm 1’s comp. - 0 0 0 0 1
--------------
1’s comp
0 1 1 0 0
Add + 1 1 1 1 0
--------------
1 0 1 0 1 0
Add carry 1
--------------
Final
Result 0 1 0 1 1
18
Bagaimana dengan Pengurangan pada 2’s
Complement?
 Hitung (13)10 – (5)10.
 (13)10 = +(1101)2 = (01101)2
 (-5)10 = -(0101)2 = (11011)2
 Jumlahkan ke 5-bit codes…
 Abaikan bit simpanan terakhir, maka:
(01000)2 = +(1000)2 = +(8)10.

0 1 1 0 1
Abaikan + 1 1 0 1 1
--------------
1 0 1 0 0 0
19
Perkalian Biner
 Serupa dengan perkalian desimal,
cuman disini lebih simple, Kenapa?

1 0 1 1 1
X 1 0 1 0
-----------------------
0 0 0 0 0
1 0 1 1 1
0 0 0 0 0
1 0 1 1 1
-----------------------
1 1 1 0 0 1 1 0

20
Bilangan Octal
 Disusun menggunakan 8 octal digits:
(0,1,2,3,4,5,6,7)
 Dengan cara yang sama dengan basis 10,
berapa nilai yang dikandung dlm:
 (10)8 = 1x81 + 0x80 = (8)10
 (625)8= 6x82 + 2x81 + 5x80 = (405)10

 Bagaimana dengan bilangan berikut?


 (475.75)8 = 4x82 + 7x81 + 5x80 + 7x8-1 + 5x8-2
 Bilangan octal tidak menggunakan angka 8
dan 9
21
Bilangan Hex
 Disusun menggunakan 16 angka dan huruf
digits: (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)
 Untuk (10)16, berapa nilainya dalam
desimal:
 (10)16 = 1x161 + 0x160 = (16)10
 (FA)16= 15x161 + 10x160 = (250)10

 Bagaimana dengan bilangan berikut?


 (1D. 5)16 = 1x161 + 13x160 + 5x16-1=29.3125

Apakah dalam komputer sistem Hex dipakai?


22
Konversi antar Basis Bilangan
Octal
(base 8)

Decimal Binary Hex


(base 10) (base 2) (base16)

Setiap basis bilangan dapat dikonversi

23
Cara konversi bilangan bulat
(Integer) ke basis tertentu
1. Bagi bilangan dengan basis konversinya.
2. Bagi hasil bagi pada step 1 dengan basisnya.
3. Sisa < basisnya? Tidak ke step 2, Ya selesai.
Contoh: Konversilah (14)10 ke biner!
Hasi
Sisa Coefficient
Bagi
14/2 7 0 a0 = 0 LSB
7/2 3 1 a1 = 1
3/2 1 1 a2 = 1
1/2 0 1 a3 = 1 MSB

Maka (14)10 = (a3 a2 a1 a0)2 = (1110)2

24
Contoh lagi
Konversilah (405)10 ke Octal dan Hexadecimal!
Hasil
Sisa Coefficient
Bagi
405/8 50 5 a0 = 5 LSB
50/8 6 2 a1 = 2
6/8 0 6 a2 = 6 MSB

Maka (405)10 = (a2 a1 a0)8 = (625)8

Hasil
Sisa Coefficient
Bagi
405/16 25 5 a0 = 5 LSB
25/16 1 9 a1 = 9
1/16 0 1 a2 = 1 MSB

Maka (405)10 = (a2 a1 a0)8 = (195)16

25
Bagaimana dengan konversi
bilangan pecahannya
Caranya:
1. Kalikan desimalnya dengan basisnya (misalkan: 2)
2. Pisahkan bagian bulat dan pecahannya
3. Ulangi kedua langkah diatas sampai pecahannya
sama dengan nol
Untuk bilangan (0.625)10 maka binernya:
Bulat Pecahan Coefficient
0.625 x 2 = 1 0.25 a-1 = 1
0.250 x 2 = 0 0.50 a-2 = 0
0.500 x 2 = 1 0 a-3 = 1

Maka (0.625)10 = (0.a-1 a-2 a-3 )2 = (0.101)2

26
Contoh:
Untuk bilangan (0.3125)10 maka octalnya:
Bulat Pecahan Coefficient

0.3125 x 8 = 2 0.5 a-1 = 2


0.5000 x 8 = 4 0 a-2 = 4

Maka (0.3125)10 = (0.24)8

Bagaimana dengan hex-nya?


Jawabannya (0.3125)10 = (0.5)16

Konversilah (15.9375)10 maka Hex:


Jawabannya (15.9375)10 = (F.F)16

27
Bobot dari nilai biner
n 2n n 2n
0 20=1 8 28=256
1 21=2 9 29=512
2 22=4 10 210=1024
3 23=8 11 211=2048
4 24=16 12 212=4096
Mega
5 25=32 20 220=1M
6 26=64 Giga
30 230=1G
7 27=128
40 240=1T Tera

28
Perbandingan:
Decimal Biner Octal Hex ° Binary, octal, and Hex
0 0 0 0 mirip
1 1 1 1
° Sangat mungkin
2 10 2 2
melakukan konversi
3 11 3 3 dari dan ke semua
4 100 4 4 sistem bilangan
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
29
Bagaimana mengkonversi Hex
ke Biner & Biner ke Hex?
6BF116 = 0110 1011 1111 00012
6 B F 1

Cara mengkonversi hex ke biner:


° Konversi setiap digit hex ke biner
 9F maka 9 =10012 dan F =11112
 Digabung 9F= 1001 11112
Maka sistem hex mudah dibaca dan ditulis

30
Cara merubah biner ke hex:
° Mulai dari kanan ke kiri, kelompokan bits dengan
setiap kelompok/group berisi 4 bits
° Setiap group dikonversi menggunakan Table di
halaman 16.
 1110 00112 ke hex ?
1110 0011
konversi ke hex
E 3

 Maka 1110 00112= E316


Latihan:
Konversikanlah 1101001110100012 ke hex

0 110 1001 1101 0001


6 9 D 1
31
Bagaimana menkonversi Hex ke Octal
& Octal ke biner dan sebaliknya?
6BF116 = 0110 1011 1111 00012
Bentuk Group 3-an
6 B F 1
110 101 111 110 001
Konversi ke Octal
6 5 7 6 1

Maka 6BF116 = 657618

Mudah bukan?
Bagaimana dengan octal ke hex?

32
Konversi Octal ke Hex caranya hampir sama dengan Hex ke
Octal:
Contoh: 17618, hex?

17618 = 001 111 110 0012


Bentuk Group 4-an
1 7 6 1
0011 1111 0001
Konversi ke hex
3 F 1

Maka 176116 = 3F116


Latihan : Konversilah bilangan berikut:
1. FF16 ke biner, octal, dan desimal.

33
Kesimpulan
 Bilangan biner dibentuk menggunakan
binary digits (bits)
 Bilangan biner dapat dikonversi dari dan ke
sistem bilangan lain
 Operasi aritmatik pada bilangan desimal
hampir sama dengan operasi aritmatik pada
bilangan biner.
 Sistem digital hanya mengenal aritmatika
penjumlahan.

34
Latihan
 Konversilah Bilangan berikut ke Biner, Octal, Hex:
 16, 64, 256
 10.5, 20.25
 Konversilah bilangan berikut ke Desimal, Octal, Hex:
 11112, 10111112
 Kerjakan Operasi Aritmetika desimal berikut dalam
Biner
 16+10
 15-7
 10-15
 10 x 2

35
 Akses : elearning.if.unram.ac.id /
berajah.if.unram.ac.id
 Course : Sistem Digital
 Enrollment key :

36

Anda mungkin juga menyukai