Askep Keluarga
Askep Keluarga
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan gangguan
hipertensi.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
b. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
c. Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
d. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada hipertensi.
e. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan hipertensi.
f. Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
g. Menjelaskan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (Friedman, 1998 ) adalah sebagai berikut:
1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki
masalah – masalah dalam kelompoknya.
3) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota
keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
yang lain.
4) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap
berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya
yang menderita hipertensi.
5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi
anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu
:
1) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan
cara menghindari adanya stres
- Kebiasaan merokok
Status sosial budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus
hipertensi adalah :
3) Pelayanan kesehatan
4) Faktor keturunan
1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala
hipertensi
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga yang
menderita penyakit hpertensi
5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat mengatasi
penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran
perawat diperlukan sebagai berikut :
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita
penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan
keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi.
4) Fasilitator
5) Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari
perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolik
serta merupakan suatu faktor terjadinya kompilikasi penyakit kardiovaskuler
(Soekarsohardi :1999).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik diatas standar
dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin :1993).
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui.
Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti
bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90%
penderita hipertensi tergolong hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi
sekunder.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain
kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar
adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain- lain. Karena golongan terbesar dari penderita
hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak
ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara:jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan
lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding
arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri
tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Bertambahnya cairan
dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika
terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air
dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat. Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami
pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun atau
menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti
umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus hipertensi primer didapatkan
riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua
orang tua, maka dugaan hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai
pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita hipertensi.
Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya
hipertensi.
Berdasarkan penyelidikan kegemukan merupakan ciri khas dari populasi hipertensi dan
dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya hipertensi
dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan
hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan
sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan
dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
2.2.3 Patofisiologi
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh,
tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada keadaan
normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan
peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada
tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan
pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa (
untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari ). Sebagian besar
natrium berasal dari garam dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah
serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit
untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
powder, MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat
biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam
memperhatikan hal sebagai berikut :
b) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarin, mentega, keju, terasi, petis,
biscuit, ikan asin, sarden, sosis dan lain-lain.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan
fospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diabsorbsi oleh
tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung
kolesterol tinggi yaitu daging, jeroan, keju, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan
kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolesterol serta
menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur
nutrisi pada hipertensi adalah :
d) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
f) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.
Hipertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang
kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hipertensi. Salah satu cara untuk
menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun
hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
penurunan 0,5 kg berat badan per minggu.
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk
mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan
asuhan keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang
telah direncanakan /dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan .
I. PENGKAJIAN
a. Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh
keluarga.
1) Pengumpulan data
- Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan yang nyata ataupun
tidak nyata.
Pekerjaan, penghasilan, kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer, jam kerja ayah
dan ibu, siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya .
c) Faktor lingkungan
- Perumahan: luas rumah, pengaturan dalam rumah, persediaan sumber air, adanya bahan
kecelakaan, dan pembuangan sampah.
d) Riwayat kesehatan
Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga, komunikasi dari tiap anggota keluarga, peran
dari tiap anggota keluarga, keadaan rumah dan lingkungan.
(2) Wawancara (Aspek fisik, aspek mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan.
(3) Studi dokumentasi antara lain : perkembangan kesehatan anak, kartu keluarga, catatan
kesehatan lainnya.
(4) Dilakukan terhadap angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan
keperawatan antara lain : tanda-tanda penyakit dan kelainan organ tubuh.
2) Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan typologi masalah dalam family health
care. Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
Contoh:
c. Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga
dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka. Contoh :
K riteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Tidak/kurang sehat(aktual) 3
Krisis 1
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skoring :
Skor X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria , skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot.
3) Ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi .
2. PERENCANAAN
1) Berpusat pada tindakan- tindakaan yang dapat memecahkan atau meringankan masalah
yang sedang dihadapi.
2) Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah dipelajari dengan pikiran yang
logis.
3) Rencana perawatan keluarga berhubungan dengan masa yang akan datang.
4) Berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang diidentifikasi.
5) Rencana perawatan merupakan cara untuk mencapai tujuan.
6) Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.
Perumusan Tujuan:
Kriteria Evaluasi:
- Kriteria
- Standar
Tipologi Intervensi: