DSJBDFJKJLDF
DSJBDFJKJLDF
Filsafat Pendidikan
Disusun oleh
Abdul Hafiz
5173121001
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. Julaga Situmorang, M. Pd
Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Report (CBR) mata kuliah Filsafat Pendidikan, saya berterima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M. Pd , selaku dosen Filsafat Pendidikan saya,
yang telah memberikan tugas ini terhadap saya.
Saya juga menyadari bahwa CBR ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan
CBR ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
Abdul Hafiz
2
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………….4
1.1LatarBelakang………………………………………………………………....4
1.2Tujuan…………………………………………………………………………5
1.3Manfaat………………………………………………………………………..5
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………5
2.1 Identitas Buku……………………......……………………………………….5
2.2 Ringkasan isi buku…………………………………………...……………….6
2.3 Penilaian Terhadap Buku…..……………………………………………….17
BAB III
PENUTUP………………………………………………….……………………19
3.1Kesimpulan……………………………………………………………………19
3.2Saran…………………………………………………….…………………….19
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna penciptaannya dari
makhluk lain. Dengan menggunakan panca indera, manusia berusaha memahami
benda-benda konkrit. Eksistensi alam semesta tempat manusia hidup yang selalu
berubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa penting bahkan dahsyat untuk
dipikirkan dan direnungkan. Kadang-kadang manusia tidak kuasa untuk menentang
dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun, termenung memikirkan
segala hal yang terjadi di sekitar dirinya.
Manusia mengupayakan eksistensinya untuk hadir di alam dalam berpikir
agar apa yang dilihatnya dapat dipahami makna kehadiran sesuatu di luar dirinya.
Berpikir adalah hasil kerja pikiran. Pikiran manusia dalam proses-proses pikirannya
selalu nampak misterius dan menakjubkannya seperti alam semesta sendiri, sehingga
manusia terdorong memikirkannya secara mendalam.
Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara
pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya, di samping
menggunakan metode-metode ilmiah lainnya. Denga kata lain, teori-teori dan
pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh seorang filosof
tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan aliran filsafat yag
dianutnya.
4
1.2Tujuan
1.Mengkritik 2 buku untuk menambah ilmu dalam Filsafat Pendidikan
2.Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan khususnya Filsafat
Pendidikan Pancasila
3.Untuk mempelajari Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
1.3 Manfaat
1.Memperbaiki diri menggunakan teori-teori Filsafat Pendidikan Pancasila
2.Mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari Filsafat Pendidikan Pancasila
dapat menjadi acuan untuk membangun bangsa Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU
Buku Pertama (Buku Utama)
1.Judul buku :Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr.Edward Purba,MA
3.Pengarang :Prof.Dr.Yusnadi,MS
4. Penerbit : UNIMED PRESS
5. Tahun terbit : 2013
6. Kota Terbit :MEDAN
7.Tebal buku :164 lembar
5
2.2RINGKASAN ISI BUKU
7
B.PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG
MANUSIA,MASYARAKAT,PENDIDIKAN DAN NILAI.
Pancasila merupakan dasar dari pembentukan Negara Indonesia
sebagaimana yang dikemukakan oleh bung Karno di dalam lahirnya
Pancasila.Setiap Negara mempunyai dasar atau ideologinya.Fungsi dari suatu dari
ideology atau dogama yaitu serangkaian nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh
setiap warga Negara untuk mengikat seluruh anggotanya dalam suatu organisasi
Negara Republik Indonesia.Sebagai ideology,Pancasila sebagai dasar Negara.Oleh
sebab itu , setiap warga Negara wajib mengikuti dan menghormati nilai-nilai
tersebut dan secara kolekti ingin mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupannya.
1.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia
Pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat,
bangsa dan Negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah makhluk
tertinggi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia yang dianugerahi
kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang , baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat atau social.
Selanjutnya Paulus Wahana (dalam Tilaar.2002:191) mengemukakan
gambaran manusia Pancasila sebagai berikut;
a. Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu
dapat melaksanakan sila-sila yang tercantum dalam Pancasila.
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan
memiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.
c. Dengan kebebasannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat
menentukan sikapnya dalam hubungannya dengan Penciptanya.
d. Sila pertama menunjukkan bahwa manusia perlu menyadari akan
kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan oleh sebab itu harus
mampu menentukan sikapnya terhadap hubungannya dengan Penciptanya.
e. manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur.
f. Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab menuntut akan
kesadaran keluhuran harkat dan martabatnya yaitu dengan menghargai akan
martabat sesama manusia.
g. Sila persatuan Indonesia berarti manusia Indonesia adalah makhluk social
yang berada didalam dunia Indonesia bersama-sama dengan manusa Indonesia
yang lainnya.
h. Selanjutnya manusia Indonesia haruslah dapat hidup bersama,menghargai
satu dengan yang lain dan tetap membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang
kokoh.
I. Manusia adalah makhluk yang dinamis yang melakukan kegiatannya
bersama-sama dengan manusia Indonesia yang lain.
8
j. Sila keempat atau sila demokrasi dituntut manusia Indonesia yang saling
menghargai,memeliki kebutuhan bersama di dalam menjalankan dan
mengembangkan kehidupannya.
k. Dalam sila kelima manusia Indonesia dituntu saling memiliki kewajiban
menghargai orang lain dalam memanfaatkan sarana yang diperlukan bagi
peningkatan tarag kehidupan yang lebih baik.
Dari penjelasan di atas dan disimak dari nilai-nilai luhur yang dikandung
Pancasila,dapat disimpulkan bahwa manusia Pancasila adalah manusia yang bebas
dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu dan
perkembangan masyarakat (social) Indonesia.Manusia ciptaan Tuhan Yang Maha
Kuasa dianugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang
sepanjang hayat.Berikut ini digambarkan Profil manusia Indonesia era millennium
Ketiga (Tilaar.2002:199), jelasnya digambarkan seperti matriks berikut ini;
10
Tatacara bernegara di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yang selama ini
belum pernah mengalami amandemen,kecuali setelah bergulir reformasi tahun
1998.Kendatipun amandemen keempat telah rampung bulan agustus 2002 , namun
Pembukaan Uud 1945 masih tetap , tidak diamandemen ,dan alinea keempat
menyebutkan antara lain:”... untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan
bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial,...”
Dengan tidak adanya perubahan terhadap pembukaan Uud 1945,
menunjukan bangwa bangsa Indonesia tetap memiliki komitmen yang kuat untuk
melakukan upaya sebagai langkah mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka
mengankat harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia
internasional.Lebih lanjut sebagai acuan penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional,UUD 1945 pasal 31 yang baru sebagai hasil amandemen Agustus 2002
menjadi :
1. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya;
2. Pemerintah mengusahakan menyelanggarakan suatu sistem pendidikan
nasional;yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,yanf diatur dengan undang-undang;
3. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan Nasional;
15
Manusia diciptakan Allah SWT sebagai pemimpin di muka bumi ini untuk
memakmurkan umat manusia. Seorang pemimpin mempunyai syarat untuk
memimpin dengan bijaksana. Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan
memang mempunyai peranan yang besar, tetapi itu tidak menutup kemungkinan
peran keluarga dan masyarakat dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Jadi, dalam hal ini diperlukan suatu ilmu keguruan untuk mencapai guru yang
ideal, guru yang kompeten. Setiap manusia bebas mengeluarkan pendapat dengan
melalui lembaga penidikan. Setiap ada permasalahan diselesaikan dengan jalan
musyawarah, agar mendapat kata mufakat.
5) Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu pengetahuan sebagai perbendaharaan dan prestasi individu serta sebagai
karya budaya umat manusia merupakan martabat kepribadian manusia (IKIP
Malang, 1983: 63). Dalam arti luas, adil di atas dimaksudkan seimbang antara ilmu
umum dan ilmu agama. Hal ini didapatkan melalui pendidikan, baik itu informal,
formal dan non formal. Dalam sistem pendidikan nasional yang intinya
mempunyai tujuan yang mengejar Iptek dan Imtaq. Di bidang sosial, dapat dilihat
pada suatu badan yang mengkoordidir dalam hal mengentaskan kemiskinan, di
mana hal ini sesuai dengan butir-butir Pancasila. Kita harus menghormati dan
menghargai hasil karya orang lain, hemat yang berarti pengeluaran sesuai dengan
kebutuhan.
c. Aksiologi
Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki aspek nilai (value). Nilai tidak
akan timbul karena manusia mempunyai bahasa yang digunakan dalam pergaulan
sehari-hari. Jadi, masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai. Dikatakan
mempunyai nilai, apabila berguna, benar (logis), bermoral dan etis. Dengan
demikian, dapat pula dibedakan nilai materiil dan spiritual. Pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara memiliki nilai-nilai: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Nilai ideal, materiil, spiritual dan nilai positif
dan juga nilai logis, estetika, etis, sosial dan religius. Dengan demikian Pancasila
syarat akan nilai.
1) Sila Ketuhanan yang Maha Esa
Percaya kepada Allah merupakan hal yang paling utama dalam ajaran Islam. Di
setiap kita mengucapkan kalimah Allah, baik itu dalam shalat, menikahkan orang,
dikumandangkan adzan, para dai mula-mula menyiarkan Islam dengan
menanamkan keimanan. Pendidikan, sejak tingkat kanak-kanak sampai perguruan
tinggi, diberikan pelajaran agama dan hal ini merupakan sub-sistem pendidikan
nasional.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam kehidupan umat Islam, setiap Muslim yang datang ke masjid untuk shalat
berjamaah berhak berdiri di depan dengan tidak membedakan keturunan, ras dan
16
kedudukan. Di mata Allah sama, kecuali ketakwaan seseorang. Inilah sebagian
kecil contoh dari nilai-nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan umat Islam.
3) Sila Persatuan Indonesia
Islam mengajarkan supaya bersatu dalam mencapai tujuan yang dicita-
citakan,mengajarkan untuk taat kepada pemimpin. Memang Indonesia adalah
negara Pancasila, bukan negara yang berdasarkan satu agama. Meskipun demikian
demikian, warga negara kita tidak lepas dari pembinaan dan bimbingan kehidupan
beragama untuk terwujudnya kehidupan beragama yang rukun dan damai.
4) Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Jauh sebelum Islam datang, di Indonesia sudah ada sikap gotong-royong di
musyawarah. Dengan datangnya Islam, sikap ini lebih diperkuat lagi dengan
datangnya al-Qur’an.
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Adil berarti seimbang antara hak dan kewajiban. Dalam segi pendidikan, adil itu
seimbang antara ilmu umum dan ilmu agama di mana ilmu agama adalah sub-
sistem dari sistem pendidikan nasional.
1.Kelemahan Buku.
Buku Filsafat Pendidikan dari Edward Purba memiliki cover buku yang
berwarna cerah tetapi sederhana,yang membuat rasa ingin tahu pembaca buku
tertarik untuk melihat dan membacanya,Sedangkan Buku dari Prof.Dr.H.Jalaluddin
memiliki cover buku yang berwarna kusam yang membuat daya tarik
pembaca yang baru pertama melihatnya Buku dari Prof.Dr.H.Jalaluddin
mengurangi minat orang yang pertama melihat bukunya.
Buku dari Edward Purba sedikit member latihan di akhir pembahasan
sehingga sedikit sulit untuk memahami isi nya jika tidak ada Dosen
Pembimbing,Buku dari Jalaluddin memberi banyak latihan sehingga membuat
pembacanya lebih mengerti dari tiap-tiap materi yang diberikan.
2.Kelebihan Buku.
Buku Edward Purba sangat detail dan banyak memberikan contoh-contoh
dari materi yang di bahas ,misalnya di awal materi Buku Edward Purba member
Standar Kompetensi,Kompetensi dasar ,dan indikator,agar mahasiswa tau inti dari
materi yang di jelaskan.
17
Buku Edward Purba tidak terlalu menonjolkan ilmu Filsafat dalam materi
yang terlalu keagamaan,Sedangkan buku dari Jalaluddin terlalu menonjolkan
keagamaan dari agama tertentu dari sebagian besar materi yang ia berikan,hal ini
akan menimbulkan rasa dari pembaca yang berbeda agama malas untuk lanjut
membacanya,Karena Terkadang sebagian orang tidak suka untuk mempelajari apa
yang diajarkan agama lain.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Bahwa filsafat pendidikan adalah aktivittas pemikiran teratur yang
menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan,
menyelaraskan, mengharmoniskan, dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang
ingin dicapai. Filsafat pendidikan mempunyai tiga cabang utama yaitu ontologi,
espistomologi, dan aksiologi. Filsafat penddikan memiliki ruang lingkup maupun
tujuannya. Praktek pelaksanaan pendidikan harus berlandaskan nilai dan budaya
jangan mengarah pada terbentuknya pengelompokkan praktek hidup dan
kehidupan masyarakat. Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu
pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-fondasi pendidikan dan filsafat
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu sistem
pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha
– usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya
sistem pendidikan.
3.2Saran.
Menurut saya, cover buku sangatlah penting untuk menarik minat calon
pembaca,ketika calon pembaca kurang suka membaca buku , hal utama yang
dilihat pembaca yang malas adalah tampilan buku.Karna akan percuma jika isi
buku itu sangat lengkap tapi daya tarik untuk menimbulkan minat pembaca untuk
membaca buku tersebut kurang ,pembaca yang malas tidak akan membaca buku
yang tampilannya kurang bagus , dan lebih memilih membaca buku dengan
tampilan bagus walaupun isi dari buku tersebut kurang lengkap.
19