Critical Jurnal Report PPD #Ulang

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REVIEW ( CJR )

Perkembangan Peserta Didik

Disusun oleh

Alfredo

5191121008

DOSEN PEMBIMBING

Nani Barorah Nasution,S.Psi.,MA.

Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal
Review (CJR) mata kuliah Perkembanga Peserta Didik, saya berterima kasih
kepada Ibu Nani Barorah,S.Psi,.MA.Selaku dosen Perkembangan Peserta Didik
saya, yang telah memberikan tugas ini terhadap saya.
Saya juga menyadari bahwa CJR ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan CJR ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Penulis

Alfredo

DAFTAR ISI

2
SAMPUL ......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

1.1Latar Belakang............................................................................................4

1.2Tujuan..........................................................................................................5

1.3Manfaat........................................................................................................5

BAB II Ringkasan........................................................................................................6

2.1 Identitas Jurnal…………..........................................................................6

2.2 Ringkasan Jurnal ………..........................................................................6

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................9

3.1 Keunggulan Jurnal.....................................................................................9

3.2. Kelemahan Jurnal......................................................................................9

3.3Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan .....................................11


3.4Kajian Teori ..............................................................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................11

4.1Kesimpulan.................................................................................................12

4.2 Saran...........................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran dalam periode tertentu yang dapat diukur menggunakan instrumen yang
relevan. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, ada yang dari dalam diri (internal)
dan ada yang dari luar diri (eksternal). Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138), prestasi
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor 2 yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) dan
faktor yang berasal dari luar diri (ekstemal). Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, meliputi faktor jasmaniah, psikologi, dan faktor kematangan fisik maupun psikis.
Faktor jasmaniah antara lain panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. Faktor sosial meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan
fasilitas belajar. Fasilitas belajar meliputi ruang belajar, meja, kursi penerangan, alat tulis, dan
buku-buku pelajaran. Faktor tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan
sosial orang tua dengan prestasi belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di
Surabaya yang tinggal dengan kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata.
Tipe penelitian ini termasuk
Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan studi
akademik dalam kehidupan sehari — har-i yang diterapkan dengan berbagai cara untuk
mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Kerja sama ini meliputi
kerjasama antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan siswa
dengan keluarganya. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama
dalam membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan rumah
adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak
agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif,

4
mengambil keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Hal ini dapat membentuk anak mengalami
perubahan dari keadaan yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi mandiri.
Apabila diberikan suasana yang penuh perlindungan, penghargaan, cukup kasih sayang
dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi, maka hal ini akan mendorong
dan memberikan anak untuk bersifat lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk melatih dirinya
berinisiatif, bertanggung jawab, serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, baik dalam
bidang akademis maupun non akademis (Shochib, 1998). Sears (2004), mengungkapkan bahwa
orangtua hendaknya memberi dukungan yang bersifat positif dan menghargai anak, serta
memelihara dan tidak memberi stimulus-stimulus palsu bagi putra-putri mereka tersebut
memiliki karakter emosional dan sosial yang berbeda. Akibatnya hasil penelitian kurang valid
dan tidak sesuai dengan harapan peneliti.
1.2 Tujuan Penulisan Critical Journal Report (CJR)
Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu
yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan
salah satu tugas individu mata kuliah Paikologi di Universitas Negeri Medan.

1.3 Manfaat Penulisan Critical Journal Report (CJR)


1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jumal atau hasil
karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
Mengetahui kualitas jumal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi,
dan substansi jurnal.

5
BAB II.
RINGKASAN

2.1 Identitas Jurnal


Judul : Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan
Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya

Jenis Jurnal : Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan

Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 03 Junal

Halaman :5

Tahun Terbit : 2012

2.2 Ringkasan Jurnal


Prestasi belajar siswa SMA di Surabaya dapat dikatakan masih belum
memuaskan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data peringkat 10 besar UN SMA
se-Jawa Timur 2010/2011, Surabaya tidak masuk peringkat 10 besar. Suryabrata
(2007:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
terdiri alas dua yakni faktor internal (fisiologis dan psikologis) dan ekstemal (sosial
dan non-sosial). Pada faktor ekstemal, Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa is
membedakan menjadi tiga macam, meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada


hubungan antara persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua
dengan prestasi belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di
Surabaya yang tinggal dengan kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range
rata-rata. Tipe penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research)
dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode korelasional. Pengambilan

6
sampel secara random sampling serta pengambilan data berupa metode kuisioner
dan studi dokumentasi.

kedisiplinan, serta didukung oleh sikap yang terbuka, dalam konteks


menumbuhkan rasa kedisiplinan ini pecan dan dukungan sosial orangtua sangat
diperlukan. Menurut Sarafino (2002), dukungan sosial adalah berbagai macam
dukungan yang diterima oleh seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan
emosional, dukungan penghargaan atau harga diri, dukungan instrumental,
dukungan informasi atau dukungan dari kelompok. Menurut Canavan dan Dolan
(2000), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga, seperti
orang tua. Jadi dukungan sosial orang tua adalah dukungan yang diberikan oleh
orang tua kepada anaknya baik secara emosional, penghargaan, instrumental,
informasi ataupun kelompok. Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan
sosial yang terpenting di masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan
sosial lainnya, dukungan orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis
remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan
mental.

Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah dan emosional


serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-Smith, Ryan, Adam &
Dalicandro, 1998; Greenwood & Miller, 1995 ; Seidman et al., 1999). Menurut Lee
& Detels (2007), dukungan sosial orangtua dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu
dukungan yang bersifat positif dan dukungan yang bersifat negatif. Dukungan
positif adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh orangtua. Sedangkan
dukungan yang bersifat negatif adalah perilaku yang dinilai negatif yang dapat
mengarahkan pada perilaku negatif anak. Dukungan keluarga bersifat optimal
ketika dukungan tersebut sesuai dengan harapan umur anak sehingga anak dapat
mencapai kemandirian dan kedekatan. Lingkungan terkecil dari siswa adalah

7
lingkungan keluarga. Orang tua harus mampu menyediakan fasilitas belajar dengan
lengkap. Namun kenyataannya banyak orang tua yang belum mampu menyediakan
fasilitas belajar dengan lengkap dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya yaitu
keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 88), bahwa keadaan ekonomi keluarga akan
mempengaruhi

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel secara random


sampling sebanyak 251 sampel. Lalu peneliti mengukur intelegensi sampel yang
dilakukan biro psikologi Exensia, guna untuk menjaga kesamaan alat tes yang
digunakan. Pengambilan data dengan metode kuisioner dengan jumlah sebanyak
item 103 dengan pilihan respon sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan
sangat tidak setuju STS dan studi dokumentasi.

Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan


antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar
siswa SMA di Surabaya. Hal ini dapat disebabkan karena :

1, Responden cenderung menunjukkan jawaban yang positif

2. Ada kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur dan tidak terbuka
3. Kondisi responden pada scat melakukan pengisian kuisioner dapat mempengaruhi
jawaban-jawaban yang diberikan
4. Instrumen/alat ukur yang dibuat kurang baik sehingga kurang mencerminkan
atribut yang akan diukur. Kurangnya pendekatan yang dilakukan peneliti kepada
responden mengakibatkan penolakan untuk menjadi responden.

8
BAB III.
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal
Penulisan judul sudah benar, dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold)
tidak melebihi jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama
penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf kapital,
tanpa diawali dengan kata "oleh", urutan penulis adalah penulis pertama diikuti oleh penulis
kedua, ketiga dan seterusnya. Nama perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis
ditulis di bawah nama penulis.

Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Persepsi Siswa
Terhadap Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya serta
menjelaskan latar belakang jumal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan jelas. Dalam
penulisan jumal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan sistem penomoran (numbering)
juga tersusun dengan baik.

Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi peneliti dalam
membuat item pada instrumen penelitiannya mengacu pada teori di sebuah buku. Seluruh
kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.

3.2 Kelemahan Jurnal


Pada metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan kuisioner tapi juga
dengan studi dokumentasi. Namun peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi dokumentasi yang
is lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti. Kuisioner yang dibuat
peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah 103 item, dalam jurnal peneliti tidak
menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau belum. Karena validitas instrumen
sangat mempengaruhi hasil penelitian. Jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen
penelitian terlalu banyak, yaitu 103 item. Responden akan merasa jenuh untuk menjawab 103
item tersebut. Subjek penelitian yang digunakan responden berjumlah 251 siswa SMA, peneliti
tidak membatasi apakah sampel yang digunakan siswa kelas X, XI atau XII.

9
3.3 Implikasi terhadap Perkembangan Pendidikan
Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi Pumamasari, 2011: 20) menyatakan
bahwa ada empat manfaat dukungan sosial, yaitu:
1. Meningkatkan produkti vitas dalam pekerjaan;
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan memberikan rasa
memiliki;
3. Memperjelas identitas diri, menambah harga diri, dan mengurangi stress;
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap stress & tekanan.
Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan mengurangi stress yang
dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan
dapat meningkatkan produktifitas kerja. Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013: 14), ada
beberapa manfaat dari dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu menghadapi masalah
dengan lebih baik; membantu meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri; mengurangi
kecemasan dan stress; dan membuat individu lebih berpikir positif dalam menghadapi
permasalahan.
3.4 Kajian Teori
Pembentukan kemandirian belajar pada siswa (Biemiller, 1998) ditentukan oleh 2 hal.
Pertama adalah cumber social, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti
orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat mengkomunikasikan nilai
kemandirian belajar dengan modelling, memberikan arah dan mengatur perilaku yang akan
dimunculkan. Sumber yang kedua adalah mempunyai kesempatan untuk melatih kemandirian
belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh orangtua dan guru tidak
dapat membangun ketrampilannya untuk dapat belajar secara mandiri karena lemahnya
kesempatan yang mereka punya.

Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan studi
akademik dalam kehidupan sehari — had yang diterapkan dengan berbagai cara untuk mencapai
tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Ketja sama ini meliputi kerjasama
antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan
keluarganya. Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam
membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan rumah adalah

10
bersumber dad orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak agar
dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif, mengambil
keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala
perbuatannya.

BAB IV.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di
Surabaya.Menurut saya, secara keseluruhan jumal tersebut masih kurang baik, karena perlu
diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang digunakan, kuesioner yang dibuat,
jumlah item yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian, dan subjek penelitian yang
digunakan responden.

B. Saran
Sebaiknya peneliti dalam melakukan metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil
data dengan kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi, menjelaskan bagaimana studi
dokumentasi serta hasil studi yang didapat. Sebaiknya peneliti menyebutkan apakah instrumen
kuesioner yang dibuat telah valid atau belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi
hasil penelitian. Dan sebaiknya peneliti tidak membuat terlalu banyak alat instrumen yaitu 103
item. Dan sebaiknya peneliti memberikan batasan sampel yang digunakan.

11

Anda mungkin juga menyukai