Anda di halaman 1dari 4

Konsep Batasan Sastra, Studi Sastra, Sejarah Sastra, Teori Sastra, dan Kritik Sastra

1. Konsep batasan sastra

Toda (2005:5) menyatakan bahwa pemahaman sastra yang distudi ternyata melulu „objek‟

yang bukan dengan mudah disistemkan secara umum ke dalam suatu sintaksis,melainkan

“makhluk” otonomi budaya hidup yang bergerak cipta tak mati-mati. Kenyataan itu

menyarankan suatu jawaban singkat dan jitu kepada setiap pertanyaan “Apakah Sastra.”

Yakni “Sastra” ialah “apa yang ditulis para sastrawan”

Junus dalam Wahyudi (2008:70) menyatakan bahwa karya sastra merupakan dokumen sosial

begitu juga halnya Pikiran Marx dan Engels dalam Wahyudi (2008:70) yang

menyatakan bahwa sastra merupakan Cermin masyarakat dengan berbagai cara. Lebih jauh

Wahyudi menyatakan bahwa karya sastra dapat bersifat umum dan juga bersifat khusus.

Dikatakan bersifat umum karena semua karya sastra harus dapat dibedakan dengan bentuk

hasil-hasil seni atau kebudayaan lainnya, seperti seni patung, seni tari, seni lukis, seni rupa,

dan pidato. Karya sastra bersifat khusus karena karya sastra bisa dibedakan atas puisi, prosa,

dan drama.

Vladimir Jdanov dalam Escarpit (2005:8) sastra harus dipandang dalam hubungan yang tak

terpisahkan dengan kehidupan masyarakat, latar belakang, unsur sejarah dan sosial yang

mempengaruhi pengarang

2. Studi sastra

Menurut Rene Wellek dan Austin (1993:37-46) dalam wilayah sastra perlu terlebih dahulu

ditarik perbedaan antara sastra di satu pihak dengan teori sastra, kritik sastra, dan sejarah

sastra di pihak lain. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif. Sedangkan teori sastra, kritik sastra,

dan sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra. Teori sastra adalah studi prinsip, kategori,

kriteria yang dapat diacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah di bidang sastra. Sedangkan

studi terhadap karya konkret disebut kritik sastra dan sejarah sastra. Ketiganya berkaitan erat

sekali. Tidak mungkin kita menyusun teori sastra tanpa kritik sastra dan teori sastra, kritik

sastra tanpa teori sastra dan sejarah sastra

Jan Van Luxemburg dalam Yusuf (2009:2) menggunakan istilah ilmu sastra. Ilmu sastra

adalah ilmu yang mempelajari teks-teks sastra secara sistematis sesuai dengan fungsinya di

dalam masyarakat. Tugas ilmu sastra adalah meneliti dan merumuskan sastra secara umum

dan sistematis. Teori sastra merumuskan kaidah-kaidah dan konvensi-konvensi kesusastraan


umum.

Darma dalam Purba (2010:5) sastra sebagai salah satu bidang ilmu berbeda dengan ilmu

lainya. Perbedaannya pada perhatian, pada penghayatan, bukan pada kognisi, “obyek ilmu

sastra adalah kehidupan manusia yang sudah ter abstraksikan dalam karya sastra”

Yusuf(2009:3-4) cabang studi sastra dalam studi sastra ada tiga cabang, yaitu teori sastra,

kritik sastra, dan sejarah sastra. Teori sastra adalah kaidah-kaidah untuk diterapkan dalam

analisis karya sastra. Kritik sastra adalah penerapan kaidah-kaidah tertentu dalam analisis karya
sastra. Sejarah sastra adalah sejarah perkembangan sastra. Tiga cabang tersebut saling

terkait dan semuanya bersumber pada sastra, khususnya karya sastra sendiri. Sedangkan

cabang sastra itu mencakup lima cabang sastra, yaitu: 1. Sastra umum 2. Sastra nasional 3.

Sastra regional 4. Sastra dunia 5. Sastra bandingan

3. Sejarah Sastra

Siswanto (2008:204): mengemukakan bahwa Sejarah sastra adalah bidang kajian sastra yang

membahas prinsip, kategori, dan perkembangan sastra dengan memperhatikan kriteria

tertentu dan bertumpu pada dimensi waktu

Yudiono (2007:26) secara sederhana dapat dikatakan bahwa sejarah sastra merupakan cabang

ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu

bangsa...tampaklah bahwa objek sejarah sastra adalah segala peristiwa yang terjadi pada

rentang masa pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu bangsa

Modul UT: Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra

dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para

sastrawan yang mengisi arena sastra, puncak-puncak karya sastra yang menghiasi dunia

sastra, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar masalah sastra. Sebagai suatu kegiatan

keilmuan sastra, seorang sejarawan sastra harus mendokumentasikan karya sastra

berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yang

melatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik.

4. Teori Sastra

Idan dan Haniah (2004:204) mendefinisikan bahwa teori sastra adalah teori tentang sastra

yang mencakupi wujud, ragam, dan perkembangannya

Wellek & Warren, (1993:39) Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, kriteria yang dapat

diacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah di bidang sastra....tidak mungkin kita menyusun
teori sastra tanpa kritik sastra dan teori sastra, kritik sastra tanpa teori sastra dan sejarah

sastra.

Modul UT: Teori sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip,

hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra.

Secara umum yang dimaksud dengan teori adalah suatu sistem ilmiah atau pengetahuan

sistematik yang menerapkan pola pengaturan hubungan antara gejala- gejala yang diamati.

Teori berisi konsep/ uraian tentang hukum-hukum umum suatu objek ilmu pengetahuan dari

suatu titik pandang tertentu.

5. Kritik sastra

Idan dan Haniah (2004:109) memberi definisi kritik sastra dengan sebutan Kritik baru, yaitu

aliran kritik kesusastraan yang menekankan pentingnya analisis cermat dan terperinci

terhadap bahasa, citraan, dan makna sastra yang didasarkan pada karya itu sendiri lepas dari

konteks kebudayaan dan masyarakat.

Menurut M.H Abrahams berpendapat bahwa kritik sastra adalah studi yang berhubungan

dengan Pendefinisian , penggolongan, penguraian (analisis) dan penilain (evaluasi) karya

sastra..

HB. Yassin mengemukakan kritik sastra adalah pertimbangan baik dan buruk suatu hasil

karya sastra
REFERENSI

Abrams, M.H.1976. The Mirror and the Lamp: Theory of the Critical Tradition. London-

Oxford-New York: Oxford University Press

__________. 2010. Modul Universitas Terbuka. http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?

option=com_content&view=article&id=58:pbin4104teorisastra&Itemid=75&catid=30

:FKIP 20-9-2010; pukul 22.25

Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra; Jakarta: Yayasan Obor

Jassin, H.B. 1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esie, Jakarta; Gunung

Agung.

K. S, Yudiono. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Semarang: Grasindo

Razak Zaidan, Abdul dan Haniah Anita k. Rustapa. 2004. Kamus Istilah Sastra. Jakarta:

Balai Pustaka

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Malang: Grasindo,Kamal Yusuf,

Toda N, Dami. 2005. Apakah Sastra?. Magelang: Perpustakaan Nasional RI

_________. 2009. Modul Mata Kuliah. Surabaya:

Wellek, Rene., dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan (Penerjemah: Melani

Budianta).Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai