MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
yang dibina oleh Bapak Hendri Purwito
oleh : Kelompok 2
Anggota :
1. Aushofusy Syarifah Agustin (15034160
2. Bidari Intan Rucitra (150341602763)
3. Maya Agustin (150341607439)
4. Mochammad Fahrur Rozi (150341601364)
5. Satrio Dwi Sanjaya (150536607318)
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang disadari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut :
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional
berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi
tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
3. Asas kekeluargaan
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
Ketahanan individu adalah salah satu faktor pendukung utama dalam unsur-
unsur pembentu ketahanan nasional. Ketahanan individu sendiri dapat dilihat dari
dua faktor, yaitu ketanahanan ke dalam adalah suatu pola dari setiap individu
dalam menyikapi kondisi negara dan menjaga fisik serta mentalnya agar tetap
sehat dan jernih sehingga jika negara membutuhkannya maka akan ada kesiapan
khusu untuk melakukan usaha-usaha pembelaan negara baik secara fisik,
intelektual, dan diplomatis. Ketahanan keluar adalah ketahanan individu yang
berhubungan dengan relasinya dengan individu lain, kelompok masyarakat,
pimpinan negara, dan unsur-unsur bangsa lainnya. Kedua faktor ini sangat
diperlukan mengingat suatu negara tidak akan tahan dan terbangun dengan baik
jika tidak ada unsur individu yang tahan, ulet dan dapat bersikap dinamin dengan
keadaan sekitarnya baik secara sempit maupun dalam cakupan yang lebih luas.
2. Ketahanan Keluarga
3. Ketahanan Tetangga
4. Ketahanan Desa/Kelurahan
Desa adalah suatu kelompok masyarakat yang berada dalam suatu wilayah
administratif tertentu yang dikepalai oleh kepala desa yang dipilih secara langsung
ataupun dalam proses aklamasi oleh masyarakat, sedangkan kelurahan adalah
salah satu tataran dalam pemerintah eksekutif yang menaungi beberapa Rukun
Warga (RW). Pemimpin dalam kelurahan disebut juga dengan lurah. Lurah
memiliki jabatan jenis struktural dan merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Akan tetapi, ada satu ciri desa dan kelurahan yang hampir sama, yakni memiliki
tingkat heterogenitas dan kemajemukan masyarakat yang cukup tinggi dan pasti
ada kelompok masyarakat dengan etnis atau agama mayoritas yang ada di wilayah
tersebut.
5. Ketahanan Kecamatan
6. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Ketahanan nasional terdiri dari
beberapa aspek yakni aspek trigatra, aspek panca gatra, aspek pertahanan
keamanan.
a. Aspek Trigatra
Posisi dan Lokasi Geografi negara
Bentuk, keadaan, dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi
kehidupan bangsa yang mendiaminya dalam penyelenggaraan dan pengaturan
kesejahteraan dan keamanan. Negara kepulauan dalam membina ketahanan
nasionalnya akan lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya. Posisi atau letak
geografis suatu negara akan sangat menentukan peran negara tersebut dalam
peraturan lalulintas dunia dan akan menghadapi bentuk-bentuk ancaman yang
berbeda. Dapat ditarik kesimpulan bahwa letak geografis suatu negara akan
berpengaruh terhadap ketahanan nasional suatu bangsa.
Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik dan
geostrategi, sehingga dikenal dengan wawasan nasional suatu. Dengan demikian,
setiap negara dapat mengembangkan wawasan nasionalnya sendiri-sendiri sesuai
dengan kondisi geografisnya.
Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang
didapatkan di bumi, laut, dan udara yang berada diwilayah suatu negara. Suatu
negara yang kebutuhan sumber daya alamnya tidak terpenuhi pasti akan
memenuhinya dengan berbagai upaya. Hal itu tentu akan menimbulkan berbagai
masalah, baik ekonomi, politik, sosial, budaya maupun Hankam. Oleh karena itu,
kekayaan alam sebagai kekuatan nasional harus dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan nasional. Agar dapat mengatasi
kerawanan dan ancaman yang mungkin timbul, diperlukan menejemen pengelola
SDA yang berdasarkan asas maksimal, lestari, dan bedaya saing. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kekayaan alam apabila dikelola dengan baik
dapat meningkatkan ketahanan nasional. Sebaliknya, jika tidak dapat dikelola
dengan baik justru akan menganggu ketahanan nasional.
Keadaan dan kemampuan Penduduk
Hal-hal yang terkait dengan keadaan penduduk suatu negara meliputi (i)
jumlah penduduk dan perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya
fertilitas, mortalitas dan migrasi, (ii) komposisi penduduk atau susunan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin, dan (iii) persebaran penduduk. Keadaan
penduduk sangat berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja pengelola
kekayaan alam dan berpengaruh pula terhadap personal yang mampu mengelola
hankam. Pertumbuhan penduduk yang tidak disertai oleh peningkatan kualitas
sumber daya manusia akan mengakibatkan ketimpangan sosial ekonomi dan
akhirnya juga akan melemahkan ketahanan nasional. Pertumbuhan ekonomi yang
seimbang dapat meningkatkan ketahanan nasional.
b. Aspek Pancagatra
Aspek Ideologi
Ideologi suatu negara di artikan sebagai guiding of principles atau prinsip
yang dijadikan dasar atau pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam
melangsungkan dan mengembangkan hidup dan kehidupan nasional suatu bangsa
(negara). Agar bangsa Indonesia memiliki ketahanan di bidang ideologi, pancasila
harus di jadikan pandangan hidup bangsa dan diperlukan pengalaman secara
objektif dan subjektif. Semakin tinggi kesadaran suatu bangsa untuk
melaksanakan ideologi akan semakin tinggi ketahanan dibidang ideologi.
Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asa, haluan, atau kebijaksanaan
yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Sistem politik yang
diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara
yang bersangkutan. Upaya bangsa indonesia untuk meningkatkan ketahanan di
bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara
masukan dan keluaran berdasarkan Pancasila dan merupakan pencerminan dari
demokrasi Pancasila.
Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi, dan
menejemen) dan distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Dalam usaha mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa diperlukan stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis dan mampu menciptakan kemandirian dengan
daya saing tinggi serta muaranya untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa
yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi globalisasi, baik yang datang dari dalam maupun luar, baik yang
langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD1945. Wujud ketahanan sosial budaya
tercermin dalam kondisi sosial budaya manusia yang dijiwai kepribadian nasional
berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, rukun bersatu, berkualitas, maju dan sejahtera,
dalam kehidupan selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal budaya
asing yang tidak sesuai budaya nasional.
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan di bidang keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
dalam kesiapsiagaan serta upaya serta upaya bela negara atau perjuangan rakyat
semesta; di mana seluruh kekuatan IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun,
dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi, untuk menjamin
kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.