Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RSPKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2015
DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................................. 1

Kata Pengantar .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

Isu Strategi ........................................................................................................... 4

Dasar Hukum ......................................................................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ............................................................

Sejarah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta .................................... 10

Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah ........................... 10

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, LANDASAN NILAI, TUJUAN RS PKU

MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ............................................................. 12

Nilai PKU Muhammadiyah Yogyakarta.............................................................. 14

Tujuan .................................................................................................................. 14

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS PKU MUHAMMDIYAH YOGYAKARTA..16

BAB V PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) ......................................... 17

Latar Belakang ..................................................................................................... 17

Pengertian PKRS ................................................................................................. 17

Visi ....................................................................................................................... 17

Visi PKRS RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta .............................................. 17

Misi ...................................................................................................................... 17

Misi PKRS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I ......................................... 18

1
Falsafah ................................................................................................................ 19

Nilai...................................................................................................................... 19

Tujuan .................................................................................................................. 19

Sasaran PKRS ...................................................................................................... 20

BAB VI STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PKRS .................................................... 21

BAB VII URAIAN PANITIA PKRS ................................................................................. 22

Ketua PKRS ......................................................................................................... 22

Sekretaris PKRS................................................................................................... 25

Anggota PKRS ..................................................................................................... 27

BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA PANITIA PKRS................................................ 29

BAB IX RAPAT ................................................................................................................. 32

Rapat Rutin ................................................................................................................ 32

Rapat Insidentil .......................................................................................................... 32

BAB X PELAPORAN,MONITORING DAN EVALUASI ............................................. 33

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Pedoman
Pengorganisasian PKRS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakartaini dapat selesai
disusun.

Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Dalam pedoman ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam memberikan
Pengorganisasian PKRS

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian PKRS
di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta, Febuari 2015

Direktur Utama

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

Di masa yang lampausistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit yaitu
hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi
pengobatan. Dalam keadaaan yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah
sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan
dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari,
bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usahayang
lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu bagina kecil
dari rangkaian usaha tersebut.

Efektivitas suatu pengobatan,selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang


ada serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, sikap, pola hidup pasien dankeluarganya. Selain itu, tergantung juga pada
kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau
pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan
pencegahan penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif,
maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesahatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan rumah sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien,
keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentanf penyakit dan pencegahannya.
Selainitu,PKRSjuga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam berusaha penyembuhan dan
pencegahan penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayana kesehatan rumah sakit.

Isu Strategis

Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselanggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan
pengembangannya, pada tahun 2003, isitlah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan
Rumah sakit (PKMRS). Berbagai kegiatan telah dilakuakan untuk mengembangkan PKRS
seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah

5
sakit pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta pengembangan
model PKRS antara lain di Rumah Sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit
Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15
tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan kesinambungannyadi rumah sakit tidak
terjaga dengan baik tergantungpadakuat tidaknya komitmen Direktur rumah sakit.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa isustrategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di
Rumah sakit, yaitu:

1. Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan kesahatan di Rumah Sakit.

2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk memdapatkan informas
tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.

3. Sebagian besar Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerjayang aman,bersih dan sehat.

4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/MENKES/SK/ VI/2000


tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberian
promosi kesehatan yang menyeluruh kepada pasien mengenai merupakan HAK pasien dan
KEWAJIBAN Rumah Sakit dan seluruh tim medis Rumah sakit. Informasi yang diberikan
dapat mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi kesehatan
harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, serta dilaksanakan
bersama antara unit-unit rumah sakit yang terkait sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis promosi
Kesehatan Rumah Sakit.

Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu pasien untuk
menentukan pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini
juga diharapkan akan membangun hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien,
meningkatkan mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga
komplians pasien juga diharapkan akan lebih baik.Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam

6
rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka dibentuklah panitiaPromosi
Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS).

Dasar hukum

1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:

a. Pasal 7

Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.

b. Pasal 8

Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan

c. Pasal 10

Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upara


memperolehlingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.

d. Pasal 11

Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,


mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

e. Pasal 17

Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan aksed terhadap informasi, edukasi, dan


fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajatkesehatan yang
setinggi-tingginya.

f. Pasal 18

Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat


dalam

segala bentuk upaya kesehatan.

g. Pasal 47
7
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan
berkesinambungan.

h. Pasal 55

1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayana kesehatan

2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) diatur
dengan peraturan Peraturan pemerintah

i. Pasal 62

1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh


pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan
kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain
untuk menunjang tercapainya hidup sehat.

2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya uang dilakukan oleh


pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari atau
mengurangi resiko, maslaah dan dampak buruk akibat penyakit

3. Pemerintah dan pemerintah daerahmenjamin dan menyediakan fasilitas untuk


kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit


diaturdengan peraturan Menteri.

j. Pasal 115

1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan

2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya

k. Pasal 168

1. Untuk menyelenggarakan upayakesehatan yang efektif dan efesien diperlukan


informasi kesehatan

2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1)dilakukan melalui sistem


informasi dan melalui lintas sektor
8
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimanadimaskudkan pada
ayat (2)diatur oleh Peraturan Pemerintah

2. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

a. Pasal 1

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayana rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.

b. Pasal 4

Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara


paripurna

c. Pasal 10, ayat 2

Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang , butir m) ruang penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit

d. Pasal 29

Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a)memberikan informasi yang benar
tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

e. Pasal 32

Setiap pasien mempunyai hak, buti d) memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan stadar profesi danpstandar prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK II/2010 tentang Penetapan


Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat,dimana hal ini tidak terpisahkan dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi
Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class
Hospital).

9
4. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan( Lembaran negara Tahun 1992
nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kehatan (LembaranNegara


Tahun 1996 nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637)

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 159b/MENKES/PER/ II/ 1988


tentang RumahSakit.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/MENKES/SK/ VI/2000


tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004/MENKES/ SK/ I/2003


tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi bidang Kesehatan.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


1547/MENKES/SK/X/2004tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/kota.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor1114/MENKES/SK/VIIX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1193/MENKES/SK/X/2004


tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan

12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
RumahSakit

10
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah


didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif
muridnya, K.H. Sudjak, yang pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15
Februari 1923 dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta.
Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan
pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Pendirian pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang
didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah
menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat).
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke Jalan
Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1936 klinik
dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20
Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang kesehatan,
termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta maka Pimpinan Pusat
perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang Qaidah
Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat Keputusan tersebut diatur
tentang misi utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakatagar dapat mencapai
derajat kesehatan yang lebih baik, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan
yang sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Qaidah inilah yang
menjadi dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Berbagai perubahanyang berkembang di luar lingkungan maupun yang terjadi secara
internal di dalam organisasi RS PKU Muhammadiyah. tentang keselamatan pasien,
keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada sebagian masyarakat tertentu, perkembangan
ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga semakin terbukanya batas-batas informasi
yang berimbas terhadap makin kritisnya pelanggan terhadap pelayanan kesehatan serta
perubahan regulasi pemerintah, diantisipasi dengan berbagai langkah dari perbaikan saran
prasarana dan Sumber Daya Insani, sehingga menjadikan RS PKU Muhammadiyah

11
Yogyakarta selain mampu bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh
terhadap regulasi pemerintah.

12
BAB III

FALSAFAH, VISI, MISI, MOTO DAN TUJUAN


RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai amal usaha Muhammadiyah berfungsi


sebagai pemberi pelayanan kesehatan medik umum, spesialistik dan sub spesialistik dengan
berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat sesuai yang dicita-citakan oleh
Persyarikatan Muhammadiyah. (Qaidah Amal Usaha Kesehatan, 1998). Hal tersebut harus
dapat menjadi jiwa bagi berjalannya organisasi dan perlu untuk dikaitkan dengan keyakinan
dasar pada Al Qur’an dan Hadist Nabi yang menjadi dasar sebagai berikut ini:

A. FALSAFAH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


1. Misi dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar :

 Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS Ali Imran 104)

2. Keyakinan dasar dalam pelayanan kesehatan:

 Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku (QS. Asy-Syuara:80)

3. Peningkatan mutu pelayanan yang berkelanjutan dengan mengutamakan


keselamatan pasien.

 Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,

13
 Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan..

4. Perwujudan Iman dan amal shaleh

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) yang Maha
Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka) (QS Maryam : 96)

5. Sebagai tugas sosial :

 Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya(QS Al Maaidah : 2)

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?


2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
6. Orang-orang yang berbuat riya
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna (QS Al Maa’uun : 1-7)

B. VISI RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Falsafah tersebut tentu saja harus sejalan dengan visi RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta
sebagai berikut

Menjadi rumah sakit Muhammadiyah rujukan terpercaya dengan kualitas pelayanan


yang Islami, bermutu dan terjangkau

14
C. MISI RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka RS PKU Muhammadiyah
menerapkan misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai
dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
2. Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui
pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam
3. Melaksanakan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan
kesehatan, yang peduli pada kaum dhuafa’.

D. MOTO RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Untuk lebih mendaratkan visi dan misi sehingga lebih mudah diimplementasikan maka
dibentuk motto pelayanan sebagai berikut:
“ AMANAH “
(Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal)
Melayani Setulus Hati
Selain Moto diatas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dikelola berdasarkan manajemen
entrepreneural yang bertumpu pada nilai-nilai yang bersumber dari Al Qur’an sebagai
share value yaitu
 Amanah
 Sidiq
 Fathonah
 Tabligh
 Inovatif
 Silaturrahim

E. TUJUAN RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tujuah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah :
a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan organisasi RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
b. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, menyeluruh dan holistik

15
c. Terwujudnya pendidikan kedokteran dan kesehatan yang unggul dan islami dalam
rangka menyiapkan insan kesehatan yang berkarakter.
d. Terwujudnya penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kedokteran dan
kesehatan yang berguna bagi pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan
e. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera

16
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

17
BAB V

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

(PKRS)

1. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkankesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar penignktan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud.Pembanguanan kesehatan diselenggarakandengan
berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, anatar lain ibu,
bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pengertian PKRS

Promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan
kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapatmandiri
dalammempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok
masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,mencegah masalah-msalah
kesehatan, dan mengembangkan upayakesehatan bersumberdaya masyarakat, melalui
pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasana kesehatan.

Visi

Oleh karena itu Kementeriaan Kesehatan menetapkan visi yaitu “ Masyarakat Sehat yang
mandiri dan Berkeadilan”.

Visi PKRS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Memberikan pelayanan edukasi informasi medis yang profesional dan meyeluruh demi
meningkatkan kualitas mutu pelayanan dan kualitas hidup pasien dan masyarakat

Misi

Dalam mencapai visi tersebut Kementerian Kesehatan juga mentetapkan 4 misi yaitu:

18
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani

2) Melindungi kesehatan masayarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang


paripurna, merata,bermutudan berkeadilan

3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan

4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Misi PKRS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

1) Menyelenggarakan pelayanan edukasi informasi medis yang meyeluruh dan berorientasi


pada ilmukedokteran berbasis bukti kepada pasien dan keluarga

2) Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan medis dengan cara memberikan informasi
terpaduyang dibutuhkan pasien dan keluarga mengenai kondisi kesehatannya dan
memfasilitasi pemilihan rencana promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam subsistem Upaya
Kesahatan. Rumah Sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitasyang terpisah dan berdiri
sendiri dalam sektor kesehatan. Peran rumah sakit adalah mendukung pelyanana kesehatan
dasar melalui penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut WHO, “ Rumah
sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah sebagai
pusat sumber daya bagi peningktana kesehatan masyarakat di wilayah yang bersangkutan.”
Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyaknya
rumah sakit yang hanya menekankan pelayanannya kepda aspek kuratif dan rehabilitatif saja.
Padahalkeadaan ini menyebabkan rumah sakti menjadi sarana kesehatanyang “elit: dan
terlepas dari sistem kesehatan dimana ia berada.

Penerapan paradigma diatas akan sangat berpengaruh terhadapan pendekatanyang harsu


dilaksanakan dalam promosi kesehatan. Untuk itu pengembangan promosi esehatan dirumah
sakit pelru dilakukan sesegera mungkin. Untuk memeprcepat upaya PKRS menjadi bagian
dari upaya pelayanan kesehatan Rumah Sakit maka PKRS dirasa penting menjadi salah satu

19
standard PKRS yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunana instrumen akreditasi rumah
sakit di Indonesia.

Falsafah

Memberikan pelayanan edukasi kesehatanselektif, meyeluruh dan terpercaya secara


profesional, efektif dan efisien yang dibutuhkan pasien dan keluarga mengenai kondisi
kesehatan.

Nilai

a. Selektif

Informasi medis yang diberikan adalah unik bagi setiap individu dan berdasarkan
hanya yang terkait dengan kondisi kesehatannya dan apa yang dibutuhkan oleh pasien
tersebut .

b. Menyeluruh

Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya seperti rencana
promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik, rencana terapi, prognosis, rencana
rehabilitatif dan rencana preventif.

c. Terpercaya

Informasi medis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti dan
komprehensif.

d. Profesional

Dalam memberikan pelayanan edukasi informasi medis dilakukan secara profesional.

e. Efektif dan efisien

Memberikan pelayananpasien dan keluarga serta bekerjasama dengan mittra kerja


secara efektif dan efisien .

Tujuan

Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasienRS serta pemeliharaan
lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan
Rumah sakit. Meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan memberikan informasi
20
medis yang selektif, terpercaya dan menyeluruh kepada setiap pasien dan keluarganya
yang datang ke rumah sakit dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan pasien
maupun keluarganya seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik,
rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana preventif.

Sasaran PKRS

Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang
terdiri dari:

 Petugas

 Pasien

 Keluarga pasien

 Pengunjung

 Masyarakat yang tinggal/ berada di sekitar rumah sakit

21
BAB VI

STRUKTUR ORGANISASITIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

DIREKTUR UTAMA

Ketua panitia PKRS

dr. Desita Dyah Mukti A.,M.Sc.

Sekretaris Wakil Ketua panitia PKRS


Anggota Panitia
Nurul Muflikhah PKRS dr. Muhammad Faris N.

Humas dan Pemasaran Gizi Rehabilitasi Farmasi PPI


Medis
Eka Budi Santosa, M.Pd Hastuti Nurul Latifah Arifiana
Pelitawati Nurul Muflikhah
Laili N. Rizki A.
Abdul Haris

Medical Information Keperawatan Ekstramural


dr.Zamroni Sp.S Rina Ariyanti Rekam medis
Irfan Bachtiar
dr. Niarna L., Sp.PD Dewi Apriyanti
Adi S
dr.Aziz Andriyanto Agus Rismanto
dr.Alita Bossa Sobran Jamil
Bina Ruhani Islam

US Prawoto, S.Ag

Panitia PKRS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakartadibawahi langsung oleh


direktur utama rumah sakit dan dipimpin oleh dokter. Panitia PKRS Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakartaterdiri dari integrasi anda kolaborasi 9 unit kerja rumah sakit
yaitu: humas dan pemasaran, medical information, gizi, keperawatan, fisioterapi, rekam
medis, farmasi, ekstramural dan PPI. Anggota panitia PKRS terdiri dari satu atau dua orang
perwakilan dari setiap subunit diatas.

22
BAB VII

URAIAN PANITIA PKRS

Ketua PKRS

1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama jabatan : Ketua

3. Pengertian :

Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program PKRS

4. Persyaratan dan kualifikasi:

a. Pendidikan formal : Dokter/ perawat

b. Pendidikan non formal : Sertifikat Seminar

c. Pengalaman kerja :

Pengalaman kerja sebagai dokter /perawat medical informasi di rawat inap dan
rawat jalan.

d. Ketrampilan :

Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dapat
bersosialisasi dengan baik dan profesional.

5. Tanggung jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab seluruhnya terhadap


pelaksanaanprogram PKRS di RS.

6. Tugas pokok :

Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatanprogram PKRS di RS

7. Uraian tugas :

a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS.

23
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS
secara efektif , efisien dan bermutu.

c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait

d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS

e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait

f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS


untukmembahas dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan
dengan PKRS.

g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan

h. Menjalin Kerjasama antar unit terkait.

i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja


danpedoman kerja yang aman dan efektif

8. Wewenang:

a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.

b. Membuat prosedur PKRS.

9. Hasil Kerja

a. Daftar kerja untuk anggota PKRS

b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS

c. Standar Operating Procedure PKRS

d. Laporan Program PKRS

e. Bahan Materi edukasi

Wakil Ketua PKRS

1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama Jabatan : Wakil Ketua PKRS

24
3. Pengertian :

Seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam menjalankan pelaksanaan
Program PKRS

4. Persyaratan dan Kualifikasi :

a. Pendidikan Formal :Dokter atau perawat

b. Pendidikan Non Formal :Sertifikat seminar

c. Pengalaman Kerja :

Pengalaman bekerja sebagai dokter / perawat medical information di rawat


inap dan rawat jalan

d. Ketrampilan :

Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil

e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PKRS serta
mewakilkan Ketua PKRS apabila ketua PKRS berhalangan

6. Tugas Pokok :

Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PKRS

7. Uraian Tugas :

a. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi


pelaksanaan operasional PKRS secara efektif ,efisien dan bermutu

b. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Berrtanggung jawab terhadap koordinasi


dengan bagian unit kerja terkait

c. Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan terhadap anggota


PKRS

25
d. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke semua unit
terkait Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya .

e. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Meningkatkan pengetahuan anggota,


membuat dan memperbaiki cara kerja danpedoman kerja yang aman dan
efektif

f. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program


dan fasilitasinya

g. Membuat Analisa kinerja PKRS.

8. Uraian Wewenang :

Menjadi mitra ketua PKRS

9. Hasil Kerja

1. Analisa PKRS

2. Pelaporan PKRS

3. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS

4. Standar Operating Procedure PKRS

5. Laporan Program PKRS

6. Bahan Materi edukasi menyeluruh

SekretarisPKRS

1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama Jabatan : SekeretarisPKRS

3. Pengertian :

Seseorang yang ahli dalam bidang Promosi kesehatan dan mampu dalam
menjalankan pelaksanaan Program PKRS

4. Persyaratan dan Kualifikasi :

26
a. Pendidikan Formal :Berijazah D3 dari unit terkait

b. Pendidikan Non Formal :Memiliki pengalaman promosi kesehatan

c. Pengalaman Kerja :Memiliki pengalaman sebagai tenaga PKRS

d. Ketrampilan :Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,


berkepribadian mantap dan emosional yang stabil

e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PKRS

6. Tugas Pokok :

Ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Program PKRS

7. Uraian Tugas :

a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS

b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan, termasuk


konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu makan siang atau
sore.

c. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan


administrasi termasuk pengarsipannya .

d. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat

e. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program


dan fasilitasinya

8. Uraian Wewenang :

Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan

9. Hasil Kerja

Analisa dan Pelaporan PKRS

27
Anggota PKRS

1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama Jabatan : anggota PKRS

3. Pengertian :

Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam mengidentifikasi kebutuhan
promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up pelaksanaan dan penerapaan
program kerja PKRS dalam masing – masing bagian/unit kerja.

4. Persyaratan dan Kualifikasi :

a. Pendidikan Formal :

Berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya masing masing dan


memiliki minat dan bakat dalam promosi kesehatan.

b. Pendidikan Non Formal :

Memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing - masing

c. Pengalaman Kerja :

Pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-masing.

d. Ketrampilan :

Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian mantap


dan emosional yang stabil

e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

5. Tanggung Jawab :

Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua dan


wakil PKRS dalam pelaksanaan program kerja PKRS di setiap unitnya
masing-masing

6. Tugas Pokok :

Membantu pelaksanaan semua kegiatan di Program PKRS di unit masing-


masing

7. Uraian Tugas :
28
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit
kerja masing - masing

b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja


masing – masing

c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing -


masing

8. Uraian Wewenang :

Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan mengenai
promosi kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-masing.

9. Hasil Kerja

a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan perunit kerja


b. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

29
BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA PANITIA PKRS

Direktur Utama

Ketua panitia PKRS Wakil ketua panitia


Sekretaris PKRS

Humas &
Keperawatan Medical BRI Rekam Medis Gizi
Marketing
(perawat & Informatio
bidan)
Ekstramural Rehabilitasi Farmasi
PPI medis

Keterangan :

 PanitiaPKRSlangsung dibawahi oleh Direktur Utama Rumah sakit.

 Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Rumah sakit.

 Wakil ketua PKRS PKRS bertanggung jawab langsung kepada Ketua PKRS dan
berlaku sebagai mitra.

 Ketua dan wakil ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap anggota
PKRS

 Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS dan diharuskan


menyusun rapat, membuat notulen rapat dan sidang PKRS

 Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, melaksanakan dan
menerapkan program kerja PKRS di bagian/unit masing – masing kerja.

 Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi kebutuhan promosi


kesehatan dan menyarankan program kerja yang sesuai serta bertanggungjawab
langsung kepada Ketua PKRS

30
 Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di
panitiaPKRS untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh panitiaPKRS.

31
BAB VIII

PERTEMUAN/RAPAT

1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Rabu ke tiga setiap bulan
Jam : 12.00 s.d selesai
Tempat : Ruang PKRS atau Ruang Akreditasi
Peserta : Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim PKRS.
Materi :
1. Perencanaan dan upaya implementasi program PKRS
2. Evaluasi pelaksanaan program PKRS internal maupun eksternal RS.
3. Evaluasi pelaporan dan pemanfaatan anggaran PKRS
4. Evaluasi terhadap materi edukasi
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan program PKRS.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan

XII.2 Rapat Insidentil


Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta :Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim PKRS, profesi dan unit
terkait
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas, terutama dalam hal
penyusunan materi edukasi kolaboratif
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi
/usulan kepada pimpinan

32
BAB IX

PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap PJ
unit terkait, dokumentasi permintaan PKRS di status pasien, pencatatan pasien yang
teredukasi di LOGBOOK (unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian informasi
dan formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumplah pamflet yang tersedia
dilakukan dengan penyediaan 50 lembar untuk setiap topik materi edukasi disetiap unit
terkait setiap bulannya dan dilakukan refill atau pengisian ulang setiap bulannya. Apabila
pamflet habis sebelum sebulan, maka permintaan pamflet dapat dilakukan ke panitia PKRS
(lihat lembar permintaan pamflet edukasi)

Evaluasi kualitas sumberdaya manusia dan fasilitas dilakukan dengan survey


lapangan setiap bulan dan pelatihan mengnai materi edukasi unit-unit PKRS setiap 6 bulan
sekali. Evaluasi kinerja panitia PKRS dilakukan dengan laporan bulan dari setiap unit PKRS,
laporan bulanan panitia PKRS dan survery kepuasan pelanggan setiap 3 bulan.

33

Anda mungkin juga menyukai