Tujuan .................................................................................................................. 14
Visi ....................................................................................................................... 17
Misi ...................................................................................................................... 17
1
Falsafah ................................................................................................................ 19
Nilai...................................................................................................................... 19
Tujuan .................................................................................................................. 19
Sekretaris PKRS................................................................................................... 25
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Pedoman
Pengorganisasian PKRS Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakartaini dapat selesai
disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Dalam pedoman ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam memberikan
Pengorganisasian PKRS
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian PKRS
di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Direktur Utama
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
Di masa yang lampausistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit yaitu
hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi
pengobatan. Dalam keadaaan yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah
sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan
dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari,
bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usahayang
lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu bagina kecil
dari rangkaian usaha tersebut.
Isu Strategis
Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselanggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan
pengembangannya, pada tahun 2003, isitlah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan
Rumah sakit (PKMRS). Berbagai kegiatan telah dilakuakan untuk mengembangkan PKRS
seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah
5
sakit pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta pengembangan
model PKRS antara lain di Rumah Sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit
Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15
tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan kesinambungannyadi rumah sakit tidak
terjaga dengan baik tergantungpadakuat tidaknya komitmen Direktur rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isustrategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di
Rumah sakit, yaitu:
1. Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan kesahatan di Rumah Sakit.
2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk memdapatkan informas
tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian besar Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerjayang aman,bersih dan sehat.
4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu pasien untuk
menentukan pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini
juga diharapkan akan membangun hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien,
meningkatkan mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga
komplians pasien juga diharapkan akan lebih baik.Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam
6
rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka dibentuklah panitiaPromosi
Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS).
Dasar hukum
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan
c. Pasal 10
d. Pasal 11
e. Pasal 17
f. Pasal 18
g. Pasal 47
7
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan
berkesinambungan.
h. Pasal 55
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) diatur
dengan peraturan Peraturan pemerintah
i. Pasal 62
j. Pasal 115
k. Pasal 168
a. Pasal 1
b. Pasal 4
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang , butir m) ruang penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a)memberikan informasi yang benar
tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, buti d) memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan stadar profesi danpstandar prosedur operasional.
9
4. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan( Lembaran negara Tahun 1992
nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)
10
BAB II
11
Yogyakarta selain mampu bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh
terhadap regulasi pemerintah.
12
BAB III
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS Ali Imran 104)
Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku (QS. Asy-Syuara:80)
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,
13
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan..
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) yang Maha
Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka) (QS Maryam : 96)
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya(QS Al Maaidah : 2)
Falsafah tersebut tentu saja harus sejalan dengan visi RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta
sebagai berikut
14
C. MISI RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka RS PKU Muhammadiyah
menerapkan misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai
dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
2. Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui
pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam
3. Melaksanakan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan
kesehatan, yang peduli pada kaum dhuafa’.
15
c. Terwujudnya pendidikan kedokteran dan kesehatan yang unggul dan islami dalam
rangka menyiapkan insan kesehatan yang berkarakter.
d. Terwujudnya penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kedokteran dan
kesehatan yang berguna bagi pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan
e. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera
16
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
17
BAB V
(PKRS)
1. Latar Belakang
Pengertian PKRS
Promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan
kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapatmandiri
dalammempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok
masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,mencegah masalah-msalah
kesehatan, dan mengembangkan upayakesehatan bersumberdaya masyarakat, melalui
pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasana kesehatan.
Visi
Oleh karena itu Kementeriaan Kesehatan menetapkan visi yaitu “ Masyarakat Sehat yang
mandiri dan Berkeadilan”.
Memberikan pelayanan edukasi informasi medis yang profesional dan meyeluruh demi
meningkatkan kualitas mutu pelayanan dan kualitas hidup pasien dan masyarakat
Misi
Dalam mencapai visi tersebut Kementerian Kesehatan juga mentetapkan 4 misi yaitu:
18
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani
2) Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan medis dengan cara memberikan informasi
terpaduyang dibutuhkan pasien dan keluarga mengenai kondisi kesehatannya dan
memfasilitasi pemilihan rencana promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam subsistem Upaya
Kesahatan. Rumah Sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitasyang terpisah dan berdiri
sendiri dalam sektor kesehatan. Peran rumah sakit adalah mendukung pelyanana kesehatan
dasar melalui penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut WHO, “ Rumah
sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah sebagai
pusat sumber daya bagi peningktana kesehatan masyarakat di wilayah yang bersangkutan.”
Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyaknya
rumah sakit yang hanya menekankan pelayanannya kepda aspek kuratif dan rehabilitatif saja.
Padahalkeadaan ini menyebabkan rumah sakti menjadi sarana kesehatanyang “elit: dan
terlepas dari sistem kesehatan dimana ia berada.
19
standard PKRS yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunana instrumen akreditasi rumah
sakit di Indonesia.
Falsafah
Nilai
a. Selektif
Informasi medis yang diberikan adalah unik bagi setiap individu dan berdasarkan
hanya yang terkait dengan kondisi kesehatannya dan apa yang dibutuhkan oleh pasien
tersebut .
b. Menyeluruh
Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya seperti rencana
promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik, rencana terapi, prognosis, rencana
rehabilitatif dan rencana preventif.
c. Terpercaya
Informasi medis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti dan
komprehensif.
d. Profesional
Tujuan
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasienRS serta pemeliharaan
lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan
Rumah sakit. Meningkatkan kualitas pelayanan medis dengan memberikan informasi
20
medis yang selektif, terpercaya dan menyeluruh kepada setiap pasien dan keluarganya
yang datang ke rumah sakit dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan pasien
maupun keluarganya seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostik,
rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana preventif.
Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang
terdiri dari:
Petugas
Pasien
Keluarga pasien
Pengunjung
21
BAB VI
DIREKTUR UTAMA
US Prawoto, S.Ag
22
BAB VII
Ketua PKRS
3. Pengertian :
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program PKRS
c. Pengalaman kerja :
Pengalaman kerja sebagai dokter /perawat medical informasi di rawat inap dan
rawat jalan.
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang menarik, dapat
bersosialisasi dengan baik dan profesional.
5. Tanggung jawab :
6. Tugas pokok :
7. Uraian tugas :
23
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS
secara efektif , efisien dan bermutu.
8. Wewenang:
9. Hasil Kerja
24
3. Pengertian :
Seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam menjalankan pelaksanaan
Program PKRS
c. Pengalaman Kerja :
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil
5. Tanggung Jawab :
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PKRS serta
mewakilkan Ketua PKRS apabila ketua PKRS berhalangan
6. Tugas Pokok :
7. Uraian Tugas :
25
d. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke semua unit
terkait Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya .
8. Uraian Wewenang :
9. Hasil Kerja
1. Analisa PKRS
2. Pelaporan PKRS
SekretarisPKRS
3. Pengertian :
Seseorang yang ahli dalam bidang Promosi kesehatan dan mampu dalam
menjalankan pelaksanaan Program PKRS
26
a. Pendidikan Formal :Berijazah D3 dari unit terkait
5. Tanggung Jawab :
6. Tugas Pokok :
7. Uraian Tugas :
8. Uraian Wewenang :
9. Hasil Kerja
27
Anggota PKRS
3. Pengertian :
Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam mengidentifikasi kebutuhan
promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up pelaksanaan dan penerapaan
program kerja PKRS dalam masing – masing bagian/unit kerja.
a. Pendidikan Formal :
c. Pengalaman Kerja :
d. Ketrampilan :
5. Tanggung Jawab :
6. Tugas Pokok :
7. Uraian Tugas :
28
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit
kerja masing - masing
8. Uraian Wewenang :
Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan mengenai
promosi kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-masing.
9. Hasil Kerja
29
BAB VIII
Direktur Utama
Humas &
Keperawatan Medical BRI Rekam Medis Gizi
Marketing
(perawat & Informatio
bidan)
Ekstramural Rehabilitasi Farmasi
PPI medis
Keterangan :
Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Rumah sakit.
Wakil ketua PKRS PKRS bertanggung jawab langsung kepada Ketua PKRS dan
berlaku sebagai mitra.
Ketua dan wakil ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap anggota
PKRS
Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, melaksanakan dan
menerapkan program kerja PKRS di bagian/unit masing – masing kerja.
30
Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di
panitiaPKRS untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh panitiaPKRS.
31
BAB VIII
PERTEMUAN/RAPAT
1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Rabu ke tiga setiap bulan
Jam : 12.00 s.d selesai
Tempat : Ruang PKRS atau Ruang Akreditasi
Peserta : Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim PKRS.
Materi :
1. Perencanaan dan upaya implementasi program PKRS
2. Evaluasi pelaksanaan program PKRS internal maupun eksternal RS.
3. Evaluasi pelaporan dan pemanfaatan anggaran PKRS
4. Evaluasi terhadap materi edukasi
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan program PKRS.
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan
32
BAB IX
Monitoring kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap PJ
unit terkait, dokumentasi permintaan PKRS di status pasien, pencatatan pasien yang
teredukasi di LOGBOOK (unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian informasi
dan formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumplah pamflet yang tersedia
dilakukan dengan penyediaan 50 lembar untuk setiap topik materi edukasi disetiap unit
terkait setiap bulannya dan dilakukan refill atau pengisian ulang setiap bulannya. Apabila
pamflet habis sebelum sebulan, maka permintaan pamflet dapat dilakukan ke panitia PKRS
(lihat lembar permintaan pamflet edukasi)
33