Anda di halaman 1dari 74

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan


Konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan Anak Perusahaan paada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk Tahun-
tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Laporan Auditor Independen 1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010


dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8

Lampiran

INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN – Laporan Keuangan Tersendiri Induk


Perusahaan - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/
31 Desember 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010
dan 2009

Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan l.1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan l.3

Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan l.4

Laporan Arus Kas Induk Perusahaan l.5


PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

31 Desember 1 Januari 2009/


Catatan 2011 2010 2009 31 Desember 2008
Rp Rp Rp Rp

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,2g,2i,4,20,32,33 325.316.689.037 472.105.631.514 321.582.619.407 316.330.699.463
Investasi jangka pendek 2d,2h,2i,5,20,33,34 - 4.793.569.466 12.665.205.968 27.767.941.221
Piutang usaha 2d,2i,6,20,33
Pihak berelasi 2e,32 1.295.019.229.371 1.061.627.264.340 705.138.566.280 680.524.238.562
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 387.936.394 tahun 2011
dan Rp 177.936.951 tahun 2010 378.208.614.975 233.056.910.606 152.427.688.166 56.888.230.930
Piutang lain-lain - pihak ketiga 2i,20,33 34.127.009.081 33.849.742.838 23.339.254.385 14.213.137.843
Persediaan 2j,7 1.336.250.118.104 498.464.228.419 458.602.867.325 534.328.833.233
Uang muka pembelian 8 453.122.120.051 334.509.251.398 53.746.602.402 35.666.846.967
Pajak dibayar dimuka 9 266.831.452.503 44.036.862.747 20.739.140.487 15.435.739.063
Biaya dibayar dimuka 2k 6.423.471.969 2.410.300.491 2.182.073.916 3.696.987.693

Total Aset Lancar 4.095.298.705.091 2.684.853.761.819 1.750.424.018.336 1.684.852.654.975

ASET TIDAK LANCAR


Aset pajak tangguhan 2q,31 2.338.589.666 2.260.998.331 5.105.600.305 4.994.978.714
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 1.265.722.316.998 tahun 2011,
Rp 1.078.897.620.011 tahun 2010,
Rp 915.811.489.697 tahun 2009 dan
Rp 804.249.179.153 tahun 2008 2l,2n,10 2.038.406.656.429 1.489.560.955.852 1.282.771.283.456 1.030.724.975.463
Uang muka pembelian aset tetap 11 463.110.680.465 221.935.244.350 207.902.958.672 202.080.623.101
Uang jaminan 2i,20,33 690.901.677 580.175.183 294.655.183 345.182.783

Total Aset Tidak Lancar 2.504.546.828.237 1.714.337.373.716 1.496.074.497.616 1.238.145.760.061

TOTAL ASET 6.599.845.533.328 4.399.191.135.535 3.246.498.515.952 2.922.998.415.036

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-3-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

31 Desember 1 Januari 2009/


Catatan 2011 2010 2009 31 Desember 2008
Rp Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Pinjaman bank jangka pendek 2i,12,20,33 525.000.000.000 75.000.000.000 200.000.000.000 180.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga 2d,2i,13,20,33 1.021.695.584.273 646.936.603.293 356.908.352.479 448.021.057.107
Utang lain-lain - pihak ketiga 2i,16,20,33 64.286.671.182 27.766.921.538 16.339.726.228 5.808.759.210
Utang pajak 2q,14,31 6.327.158.707 43.854.114.187 91.610.615.843 47.122.496.653
Biaya masih harus dibayar 2i,15,20,33 69.247.244.079 137.071.664.750 49.371.752.674 28.847.960.000
Bagian pinjaman bank jangka panjang
yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun 2i,17,20,33 159.235.058.259 109.704.343.601 50.000.000.000 60.000.000.000

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.845.791.716.500 1.040.333.647.369 764.230.447.224 769.800.272.970

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan 2q,31 15.982.656.205 12.656.810.939 14.337.306.201 22.143.613.961
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2p,30 189.451.212.572 167.336.142.079 146.362.609.378 106.913.174.071
Goodwill negatif 2c,19 - 335.347.478 473.642.867 611.938.256
Pinjaman bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun 2i,17,20,33 1.824.763.631.217 839.752.393.132 400.000.000.000 450.000.000.000
Utang obligasi 2i,18,20,33 299.187.024.400 298.613.159.270 298.039.294.140 297.465.429.010

Total Liabilitas Jangka Panjang 2.329.384.524.394 1.318.693.852.898 859.212.852.586 877.134.155.298

TOTAL LIABILITAS 4.175.176.240.894 2.359.027.500.267 1.623.443.299.810 1.646.934.428.268

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor -
766.584.000 saham 22 383.292.000.000 383.292.000.000 383.292.000.000 383.292.000.000
Agio saham 23 64.212.000.000 64.212.000.000 64.212.000.000 64.212.000.000
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 24 29.000.000.000 27.000.000.000 25.000.000.000 23.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 1.886.217.083.962 1.516.509.784.918 1.111.081.982.403 779.253.270.069
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali - - 213.849.547 (12.960.298)
Komponen ekuitas lainnya 2c,2d 621.200.649 281.123.638 (2.044.373.523) (4.634.984.306)

2.363.342.284.611 1.991.294.908.556 1.581.755.458.427 1.245.109.325.465

Kepentingan nonpengendali 2c,21 61.327.007.823 48.868.726.712 41.299.757.715 30.954.661.303

TOTAL EKUITAS 2.424.669.292.434 2.040.163.635.268 1.623.055.216.142 1.276.063.986.768

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 6.599.845.533.328 4.399.191.135.535 3.246.498.515.952 2.922.998.415.036

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-4-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

31 Desember
Catatan 2011 2010 2009
Rp Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 2e,2o,25,32 9.453.865.992.878 7.224.164.991.859 4.777.175.386.540

BEBAN POKOK PENJUALAN 2o,26 7.795.454.967.722 5.517.778.681.917 3.643.389.861.189

LABA BRUTO 1.658.411.025.156 1.706.386.309.942 1.133.785.525.351

BEBAN USAHA
Penjualan 2e,2o,27,32 (711.945.016.015) (792.468.029.483) (369.591.236.646)
Umum dan administrasi 2p,27 (188.589.032.491) (140.583.149.431) (151.007.044.946)

Total Beban Usaha (900.534.048.506) (933.051.178.914) (520.598.281.592)

LABA USAHA 757.876.976.650 773.335.131.028 613.187.243.759

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga 2e,28,32 8.012.035.475 9.988.243.226 20.264.302.484
Keuntungan penjualan aset tetap 2l,10 4.133.311.201 2.599.408.401 2.137.918.613
Penghasilan sewa 2e,2m,32 2.512.800.000 2.160.891.300 2.263.456.500
Amortisasi goodwill negatif 2c,19 - 138.295.389 138.295.389
Beban bunga 29 (123.856.315.729) (87.782.627.557) (98.183.758.504)
Pendapatan bagi hasil sukuk
Mudharabah 18 (27.500.000.000) (27.500.000.000) (27.500.000.000)
Kerugian kurs mata uang asing - bersih 2d (11.299.798.638) (19.953.408.414) (7.215.098.988)
Lain-lain - bersih 16.561.808.750 5.372.914.080 (1.158.783.448)

Beban Lain-lain - Bersih (131.436.158.941) (114.976.283.575) (109.253.667.954)

LABA SEBELUM PAJAK 626.440.817.709 658.358.847.453 503.933.575.805

BEBAN PAJAK 2q,31


Pajak kini 139.706.411.100 157.539.569.230 129.347.496.410
Pajak tangguhan 3.248.253.932 1.164.106.711 (7.916.929.351)

142.954.665.032 158.703.675.941 121.430.567.059

LABA TAHUN BERJALAN 483.486.152.677 499.655.171.512 382.503.008.746

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN


Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 340.077.011 2.325.497.161 2.590.610.783

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH


PAJAK PENGHASILAN 340.077.011 2.325.497.161 2.590.610.783

LABA KOMPREHENSIF 483.826.229.688 501.980.668.673 385.093.619.529

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik ekuitas induk 471.027.871.566 484.086.202.515 372.157.912.334
Kepentingan non-pengendali 12.458.281.111 15.568.968.997 10.345.096.412

483.486.152.677 499.655.171.512 382.503.008.746

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik ekuitas induk 471.367.948.577 486.411.699.676 374.748.523.117
Kepentingan non-pengendali 12.458.281.111 15.568.968.997 10.345.096.412

483.826.229.688 501.980.668.673 385.093.619.529

LABA PER SAHAM 2b,2r 614 631 485

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-5-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk


Modal Selisih Kurs Selisih Transaksi Saldo Laba
Ditempatkan Karena Penjabaran Perubahan Ekuitas Yang telah ditentukan Yang belum ditentukan Kepentingan
Catatan dan Disetor Agio Saham Laporan Keuangan Anak Perusahaan penggunaannya penggunaannya Total Ekuitas Nonpengendali Total Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2009/31 Desember 2008 383.292.000.000 64.212.000.000 (4.634.984.306) (12.960.298) 23.000.000.000 779.253.270.069 1.245.109.325.465 30.954.661.303 1.276.063.986.768

Dividen tunai 24 - - - - - (38.329.200.000) (38.329.200.000) - (38.329.200.000)

Cadangan 24 - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) - - -

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2c - - - 226.809.845 - - 226.809.845 - 226.809.845

Total laba komprehensif - - 2.590.610.783 - - 372.157.912.334 374.748.523.117 10.345.096.412 385.093.619.529

Saldo per 31 Desember 2009 383.292.000.000 64.212.000.000 (2.044.373.523) 213.849.547 25.000.000.000 1.111.081.982.403 1.581.755.458.427 41.299.757.715 1.623.055.216.142

Dividen tunai 24 - - - - - (76.658.400.000) (76.658.400.000) (8.000.000.000) (84.658.400.000)

Cadangan 24 - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) - - -

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2c - - - (213.849.547) - - (213.849.547) - (213.849.547)

Total laba komprehensif - - 2.325.497.161 - - 484.086.202.515 486.411.699.676 15.568.968.997 501.980.668.673

Saldo per 31 Desember 2010 383.292.000.000 64.212.000.000 281.123.638 - 27.000.000.000 1.516.509.784.918 1.991.294.908.556 48.868.726.712 2.040.163.635.268

Saldo per 1 Januari 2011 sebelum penyesuaian 383.292.000.000 64.212.000.000 281.123.638 - 27.000.000.000 1.516.509.784.918 1.991.294.908.556 48.868.726.712 2.040.163.635.268

Perubahan ekuitas pada tahun 2011


Penghentian pengakuan Goodwill negatif
sebagai dampak ketentuan transisi
PSAK No. 22 (Revisi 2010) 19 - - - - - 335.347.478 335.347.478 - 335.347.478

Saldo per 1 Januari 2011 setelah penyesuaian 383.292.000.000 64.212.000.000 281.123.638 - 27.000.000.000 1.516.845.132.396 1.991.630.256.034 48.868.726.712 2.040.498.982.746

Dividen tunai 24 - - - - - (99.655.920.000) (99.655.920.000) - (99.655.920.000)

Cadangan 24 - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) - - -

Total laba komprehensif - - 340.077.011 - - 471.027.871.566 471.367.948.577 12.458.281.111 483.826.229.688

Saldo per 31 Desember 2011 383.292.000.000 64.212.000.000 621.200.649 - 29.000.000.000 1.886.217.083.962 2.363.342.284.611 61.327.007.823 2.424.669.292.434

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-6-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

31 Desember
2011 2010 2009
Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 9.105.051.705.205 6.765.188.110.204 4.657.145.031.457


Pembayaran kepada pemasok, kontraktor,
karyawan dan lainnya (9.320.065.216.932) (6.235.964.730.958) (3.999.359.763.050)
Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi (215.013.511.727) 529.223.379.246 657.785.268.407
Penerimaan restitusi pajak 837.062.044 - -
Pembayaran bunga (149.098.333.644) (87.927.167.958) (99.093.715.449)
Pembayaran pendapatan bagi hasil
Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) (27.500.000.000) (27.500.000.000)
Pembayaran pajak penghasilan (217.164.762.610) (175.542.264.859) (84.761.707.248)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (607.939.545.937) 238.253.946.429 446.429.845.710

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan investasi jangka pendek 4.793.569.466 7.871.636.502 15.102.735.253
Penerimaan bunga 8.012.035.475 9.988.243.226 20.264.302.484
Hasil penjualan aset tetap 23.096.541.115 6.003.044.255 11.591.557.067
Penurunan (peningkatan) jaminan (110.726.494) (285.520.000) 50.527.600
Perolehan aset tetap (502.063.492.043) (150.365.495.625) (229.431.090.153)
Peningkatan uang muka pembelian aset tetap (463.110.680.465) (245.370.883.524) (170.123.789.822)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (929.382.752.946) (372.158.975.166) (352.545.757.571)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan:
Pinjaman bank jangka pendek 450.000.000.000 75.000.000.000 50.000.000.000
Pinjaman bank jangka panjang 1.150.000.000.000 582.870.070.066 -
Pembayaran:
Pinjaman bank jangka pendek - (200.000.000.000) (30.000.000.000)
Pinjaman bank jangka panjang (110.293.333.332) (83.413.333.333) (60.000.000.000)
Dividen (99.655.920.000) (84.658.400.000) (38.329.200.000)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Pendanaan 1.390.050.746.668 289.798.336.733 (78.329.200.000)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS (147.271.552.215) 155.893.307.996 15.554.888.139

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 472.105.631.514 321.582.619.407 316.330.699.463


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 482.609.739 (5.370.295.889) (10.302.968.195)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 325.316.689.037 472.105.631.514 321.582.619.407

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi
kas dan setara kas:
Reklasifikasi dari uang muka pembelian
aset tetap ke aset tetap 221.935.244.350 231.338.597.846 164.301.454.251
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama
periode konstruksi (Catatan 17) 41.733.942.980 - -

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

-7-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

1. Umum

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari
1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di
Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta
No. 15 tanggal 27 Oktober 2008 dari Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang,
mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-29391.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 30 Juni 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15
tanggal 19 Pebruari 2010, Tambahan No. 1690 tahun 2010.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan.
Saat ini Perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan
biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat
Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan
pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi.

b. Penawaran Umum Efek dan Obligasi Perusahaan

Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 25 Mei 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-109/SHM/MK.10/1990 untuk
melakukan penawaran umum atas 3.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 1.000 per
saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal
4 Juli 1990.

Pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-1710/PM/1992 untuk
melakukan penawaran umum terbatas atas 63.000.000 saham Perusahaan kepada
pemegang saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan surat No. S-219/PM/1994 untuk melakukan
penawaran umum terbatas atas 24.570.000 saham Perusahaan kepada pemegang saham
dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret 1994.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 766.584.000
saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

-8-
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam dan LK dengan surat No. S-3287/BL/2008 atas Penawaran Umum Obligasi
Mayora Indah III Tahun 2008 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap sebesar 13,75% per tahun
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 100.000.000.000 dan Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008 dengan pendapatan bagi hasil sebesar Rp 27.500.000.000 per tahun
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 200.000.000.000.

Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh obligasi dan Sukuk Mudharabah Perusahaan
sebesar Rp 300.000.000.000 telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, anak perusahaan yang dikonsolidasikan
termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun
Operasi Persentase Pemilikan Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)
Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Komersial 2011, 2010 dan 2009 2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Kepemilikan langsung:

PT Sinar Pangan Barat (SPB) Medan Industri makanan olahan 1991 100% 21.689.358.218 19.276.838.854 18.647.983.094

PT Sinar Pangan Timur (SPT) Surabaya Industri makanan olahan 1992 100% 97.844.584.778 97.059.588.197 95.343.008.791

Mayora Nederland B.V. Belanda Jasa keuangan 1996 100% 334.478.900 340.799.794 1.105.795.704.792

PT Torabika Eka Semesta (TES) Tangerang Industri pengolahan kopi bubuk


dan instan 1990 96,23% 2.621.597.803.141 1.587.603.215.940 1.105.795.704.792

Kepemilikan tidak langsung:

Kepemililkan melalui
PT Torabika Eka Semesta (TES)
PT Kakao Mas Gemilang (KMG) Tangerang Industri pengolahan biji kakao 1985 92,38% 630.967.686.493 711.673.905.860 514.106.167.231

d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat


Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 17 Juni 2011 yang
didokumentasikan dalam Akta No. 16 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang,
adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja
Komisaris : Hermawan Lesmana
Gunawan Atmadja
Komisaris Independen : Ramli Setiawan
Suryanto Gunawan

Direksi
Direktur Utama : Andre Sukendra Atmadja
Direktur : Hendarta Atmadja
Wardhana Atmadja
Hendrik Polisar
Mulyono Nurlimo

- 9 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat


Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 18 Juni 2010 yang
didokumentasikan dalam Akta No. 05 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang,
adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja
Komisaris : Hermawan Lesmana
Komisaris Independen : Ramli Setiawan

Direksi
Direktur Utama : Gunawan Atmadja
Direktur : Andre Sukendra Atmadja
Hendarta Atmadja
Ongkie Tedjasurja
Hendrik Polisar

Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
yang diadakan tanggal 20 Juni 2008 yang didokumentasikan dalam Akta No. 11 dari
Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang, susunan manajemen adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja
Komisaris : Hendrawan Atmadja
Komisaris Independen : Ramli Setiawan

Direksi
Direktur Utama : Gunawan Atmadja
Direktur : Hermawan Lesmana
Andre Sukendra Atmadja
Ongkie Tedjasurya

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite
Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Jogi Hendra Atmadja dan Charlie dan Delta
adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga orang
anggota, dimana Ramli Setiawan yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga
menjadi Ketua Komite Audit.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak diaudit) adalah sebanyak 9.010, 7.090 dan
6.223 karyawan tahun 2011, 2010 dan 2009.

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar kepada komisaris dan direksi Perusahaan
masing-masing sebesar Rp 9.259.868.351 tahun 2011, Rp 7.080.057.823 tahun 2010 dan
Rp 7.114.464.872 tahun 2009.

Laporan keuangan konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan anak perusahaan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi
pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut.

- 10 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2. Iktisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi


Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Peraturan
No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)
No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat
Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Manufaktur yang telah dipertegas
dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam
Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
“Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Manajemen telah
mematuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam PSAK yang berlaku terhadap
Perusahaan dan anak perusahaan.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap
penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian


adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali
penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti
yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain,
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk Mayora Nederland B.V, anak perusahaan,
yang menggunakan Euro untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak
1 Januari 1996. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Euro sebagai mata
uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksi-transaksi dan akun-akun
utama Mayora Netherland B.V adalah dalam mata uang Euro. Untuk tujuan konsolidasi,
akun-akun dalam laporan keuangan Mayora Netherland B.V dijabarkan kedalam Rupiah
menggunakan dasar berikut:

Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian:


Nilai tukar yang berlaku pada tanggal terakhir transaksi (Rp 11.739, Rp 11.956 dan
RpA13.510 per 1 Euro masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009).

- 11 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Akun-akun laba-rugi komprehensif konsolidasian:


Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai
tukar rata-rata selama tahun berjalan (Rp 12.256, Rp 11.973 dan Rp 14.404 per 1 Euro
masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009).

Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan
sebagai “Komponen ekuitas lainnya” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian.

b. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
berikut :

(1) PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan
keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar,
materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi
dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan
untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, pendapatan komprehensif lain.
Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan
semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-
sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk
menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba
rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk
menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan
konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan
dengan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011.

(2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan
akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas,
dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai
informasi tambahan.

Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 4, Perusahaan mencatat investasi pada anak
perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan.

Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui sebelum
1 Januari 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 956.259.235.263,
Rp 723.066.206.521, dan Rp 574.035.829.005 telah disesuaikan ke saldo laba tanggal
1 Januari 2011, 2010 dan 2009 dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan.

(3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi
dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan
secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan
manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama
seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan
informasi segmen periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan
perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011.

- 12 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

(4) PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan


pengungkapan dalam laporan keuangan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo,
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

(5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa
lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi,
keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam
laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Perusahaan dan anak
perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi
Bisnis”, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau
setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak


1 Januari 2011, maka Perusahaan dan anak perusahaan:
• menghentikan amortisasi goodwill;
• mengeliminasi nilai tercatat akumulasi amortisasi goodwill; dan
• melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48
(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

Selanjutnya, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar
Rp 335.347.478 disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun buku 1 Januari 2011
(Catatan 19).

(6) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang
digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai
yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan
apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan
penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya
dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai
aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian
penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.

Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang wajib
diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak
berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak
perusahaan:

PSAK

PSAK yang relevan namun tidak memiliki dampak material

1. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas


2. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan
3. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan
4. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan

PSAK yang tidak relevan

1. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim


2. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
3. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
4. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
5. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
6. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan.

- 13 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

ISAK

ISAK yang tidak relevan

1. ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus


2. ISAK No. 9 (Revisi 2009), Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi,
Restorasi, dan Liabilitas Serupa
3. ISAK No. 10 (Revisi 2009), Program Loyalitas Pelanggan
4. ISAK No. 11 (Revisi 2009), Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
5. ISAK No. 12 (Revisi 2009), Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter
oleh Venturer
6. ISAK No. 14 (Revisi 2009), Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
7. ISAK No. 17 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

c. Prinsip Konsolidasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan secara retrospektif menerapkan PSAK


No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”,
kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain:
(i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non-pengendali
bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam
bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi atas
anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.

Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak


perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan mempunyai
kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kekuasaan suara di
anak perusahaan.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau
rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan
pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung
atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan
Non Pengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Perusahaan:


• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak
perusahaan;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila


ada;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- 14 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi; dan

• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai


pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke
saldo laba

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan
yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan,
yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan
dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas perusahaan.

Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak
perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam
modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham
pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian
tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu
akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian
KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.

d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun yang bersangkutan.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih
antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan
dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan
diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs
yang berlaku pada akhir tahun.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yakni kurs tengah Bank
Indonesia, yang digunakan adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

1 GBP 13.969,27 13.893,80 15.114,50


1 Euro (EUR) 11.738,99 11.955,79 13.509,69
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 9.068,00 8.991,00 9.400,00
1 Franc Swiss (CHF) 9.636,07 9.600,14 9.087,41
1 Dolar Australia (AUD) 9.202,68 9.142,51 8.431,81
1 Dolar Singapura (SGD) 6.974,33 6.980,61 6.698,52
1 Ringgit Malaysia (MYR) 2.852,84 2.915,85 2.747,14
1 Yuan China (CNY) 1.439,16 1.357,61 1.376,65
1 Yen Jepang (JPY) 116,80 110,29 101,70

- 15 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011

Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan dan anak
perusahaan :

1) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan;
b) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan
atas Perusahaan dan anak perusahaan, atau
c) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan anak perusahaan;
2) perusahaan asosiasi;
3) perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan dan anak perusahaan sebagai
venturer;
4) pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan anak
perusahaan atau Induk Perusahaan;
5) anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
6) entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau
dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung,
dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7) suatu program imbalan pasca – kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan, atau
entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan.

Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011

Pihak-pihak berelasi adalah:

1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan
oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk
holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries;

2) Perusahaan asosiasi;

3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga
dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi
perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang
meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota
keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau
(4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris,
direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

- 16 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan
keuangan Perusahaan.

f. Penggunaan Estimasi

Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan


konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas,
pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi
estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi
atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

g. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

h. Deposito Berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan
namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi. Deposito
berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

i. Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50
(Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi
2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2010 yang
disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat
penyesuaian transisi atas jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2009.

Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010

Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada
laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak
perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
penyelesaian.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal
liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat
ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis
dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan
termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi,
kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

- 17 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut
adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan
instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen
menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode
yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi
pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen


tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan
instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi
kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan
dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak
tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai
wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak
terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu
pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga,
maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik
nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga
pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model
penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan
teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga
dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

- 18 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan
data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak
perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni
Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut
memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang
dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan
berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila
data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan
menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Aset Keuangan

(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset
keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila
aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu
dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan


ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari
pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan
dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan,
atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar,
sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan;
atau

c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif


melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas
dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat
dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada
laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar
langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat
sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian
dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat
hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

- 19 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan
penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau
diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan
bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki
oleh Perusahaan dan anak perusahaan.

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau
anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka
seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting
rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya
perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul
pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai
dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain.
Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan
dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena
perubahan kondisi ekonomi.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar,
dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif
lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah
mengalami penurunan nilai, di mana pada saat itu akumulasi laba atau rugi
direklasifikasi ke laba rugi.

- 20 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

Liabilitas Keuangan

(1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilias tersebut


merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak
dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan
memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.

Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki
liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.

(2) Liabilitas Keuangan Lain-lain


Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan
tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan,
atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset
keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan
dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi,
diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi pinjaman bank jangka
pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka
panjang dan utang obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak
perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas nya secara simultan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan dan anak
perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai.

- 21 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi


Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di
masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan
nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
(2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai
wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian
penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
(3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan
penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya
yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah
diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen
laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi.
Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai
ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal
yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika,
pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai
wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui
komponen laba rugi.

- 22 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

(1) Aset Keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas
dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk
membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh
tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima


arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan,
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset
keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Perusahaan dan/atau anak perusahaan.

(2) Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut


berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal.
Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Kebijakan Akuntansi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010

Piutang Usaha

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap


masing-masing akun piutang akhir tahun.

- 23 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Investasi

Investasi Tersedia untuk dijual

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok “diperdagangkan” dan yang
“dimiliki hingga jatuh tempo” diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum
direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan
sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai
direalisasi.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual
harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.

Biaya Emisi Obligasi

Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil
emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan
metode garis lurus.

j. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana
yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

k. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.

l. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk
biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi
rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-
beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari
penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan
amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:

- 24 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Tahun

Bangunan dan prasarana 20


Mesin dan peralatan 5 – 10
Peralatan kantor 5
Kendaraan 5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi
signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat
inspeksi signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan
atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset
tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang
terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan
aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada,
dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir
tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi
sebelumnya.

Aset Dalam Konstruksi

Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada
biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset
tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara
substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

m. Transaksi Sewa

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah
satu kondisi berikut terpenuhi:

a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan


tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait
dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada


suatu aset tertentu; atau

- 25 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

d. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c
atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi
konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessors

Sewa dimana Perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial


seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan
dan diakui ke laba rugi konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan
dasar pengakuan pendapatan sewa.

n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset
takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum
digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis), maka Perusahaan
dan anak perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual
dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang
secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih
besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan
nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi
pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan
model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan
ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai
wajar lain yang tersedia.

- 26 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan
fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai
tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan
aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Perusahaan dan anak perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria
spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.

Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada
pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan (f.o.b.
shipping point).

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara
langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan
bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga
untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1
Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual
berdasarkan suku bunga kontraktual.

p. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar
dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

- 27 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Imbalan pasca-kerja
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan
didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode
penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti,
beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan
dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasian tahun
berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang
masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

q. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002
pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan.

Sesuai dengan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak


penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban
sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh
dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam
perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan
temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai
aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun
berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan,
sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada
masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali
pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai
dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

- 28 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding
diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.
r. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek retroaktif
perubahan nilai nominal per saham.

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham
dasar sejumlah 766.584.000 saham.
s. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi
berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang
secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan anak perusahaan.
Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk
mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko
dan pengembalian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen
lain dari entitas yang sama);
b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan
alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-
masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-
periode terdahulu.

t. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum
maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan
dan anak perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi
adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait
kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak
ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian
pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

- 29 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan


Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah
tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah
periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila
jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen


Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan, seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus
membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi
Perusahaan dan anak perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap
jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan
liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan anak perusahaan seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2.
b. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman dan Piutang
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya
pinjaman dan piutang. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu
dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain
kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh
debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun
segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan
untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala
sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan
nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

- 30 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2011, 2010
dan 2009 sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Kas dan setara kas 325.316.689.037 472.105.631.514 321.582.619.407


Investasi jangka pendek - 4.793.569.466 12.665.205.968
Piutang usaha
Pihak berelasi 1.295.019.229.371 1.061.627.264.340 705.138.566.280
Pihak ketiga 378.208.614.975 233.056.910.606 152.427.688.166
Piutang lain-lain - Pihak ketiga 34.127.009.081 33.849.742.838 23.339.254.385

Total Pinjaman Diberikan dan Piutang 2.032.671.542.464 1.805.433.118.764 1.215.153.334.206

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi
tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun buku selanjutnya
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan anak perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi
pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi
mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang
berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam
asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan


dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang
signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,
suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Masa manfaat masing-masing aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan diestimasi
sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut
berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau
secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena
batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya
atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruhi
oleh perubahan dalam jumlah dan waktu pencatatan beban yang disebabkan oleh
perubahan faktor-faktor tersebut. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan
meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap.

Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama
periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.038.406.429,
Rp 1.489.560.955.852 dan Rp 1.282.771.283.456 (Catatan 10).

- 31 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

c. Imbalan Pasti Pasca-Kerja

Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu
yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut.
Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 30 dan mencakup, antara lain, tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan
anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya
mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang.
Walaupun Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan
wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan
pasti pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009, cadangan imbalan pasti pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 30.

d. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan
bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan
temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran
laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan pada
Catatan 31.

e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai.
Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari
penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Nilai tercatat aset non-keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
adalah masing-masing sebesar Rp 2.038.406.656.429, Rp 1.489.560.955.852 dan
Rp 1.282.771.283.456. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap yang
tercatat pada laporan keuangan konsolidasian.

4. Kas dan Setara Kas


2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Kas 4.403.109.457 3.210.499.593 5.237.175.895


Bank
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah 93.502.933.017 83.595.353.814 50.374.039.802
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 60.030.613.141 61.080.625.578 70.561.206.258
PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.276.819.757 6.981.312.524 5.089.005.960
PT Bank Central Asia Tbk 1.972.126.403 3.460.503.670 620.359.375
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.559.919.515 790.424.000 259.320.870
PT Bank OCBC Indonesia 2.895.073.405 360.844.742 63.353.670
PT Bank Mizuho Indonesia 1.229.728.494 267.749.592 5.967.502.495
PT Bank ANZ Indonesia 827.592.924 47.152.375 -
PT Bank Pan Indonesia Tbk 412.266.127 27.479.965 77.208.104
PT Bank DBS Indonesia 10.159.766 10.129.467 10.100.039
78.214.299.532 73.026.221.913 82.648.056.771

- 32 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Bank
Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)
PT Bank OCBC Indonesia 53.991.491.266 113.126.093.117 60.663.639.592
PT Bank Pan Indonesia Tbk 1.611.583.640 3.347.105.015 41.791.742
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 5.164.589 174.612.323 377.994.492
PT Bank DBS Indonesia 103.248.248 102.445.162 107.179.928
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 743.505.723 50.515.754 795.589.398
PT Bank ANZ Indonesia 1.156.136.630 45.801.772 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 122.140.972 6.409.324 105.410.002
57.733.271.068 116.852.982.467 62.091.605.154
Euro (Catatan 33)
PT Bank OCBC Indonesia 1.097.586.408 388.703.417 416.583.912
PT Bank CIMB Niaga Tbk 31.010.655 31.870.310 36.309.724
1.128.597.063 420.573.727 452.893.636
Total - Kas di bank 230.579.100.680 273.895.131.921 195.566.595.364

Deposito berjangka
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah 90.334.478.900 32.400.000.000 20.500.000.000

Pihak ketiga - Rupiah


PT Bank CIMB Niaga Tbk - 83.600.000.000 41.049.555.840
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 62.000.000.000 42.229.292.308
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 10.000.000.000 10.000.000.000
PT Bank Victoria International Tbk - 7.000.000.000 7.000.000.000
- 162.600.000.000 100.278.848.148

Total - Deposito berjangka 90.334.478.900 195.000.000.000 120.778.848.148

Total 325.316.689.037 472.105.631.514 321.582.619.407

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun


Rupiah 7,25% 7,00% - 13,5% 5,75% - 9,25%

Rekening Koran dan deposito berjangka pada PT Bank Mayora, pihak berelasi, dilakukan pada
tingkat suku bunga dan syarat-syarat seperti halnya penempatan pada bank pihak ketiga
(Catatan 32).

5. Investasi Jangka Pendek


2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Deposito berjangka (Catatan 33 dan 34)


Dolar Amerika Serikat
PT Bank OCBC Indonesia - 2.211.624.162 3.215.978.649
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 757.491.750 739.996.200
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 365.417.873
Euro
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 969.614.569 567.406.980
PT Bank OCBC Indonesia - 854.838.985 373.002.406
PT Bank Mizuho Indonesia - - 6.189.554.313
Total - 4.793.569.466 11.451.356.421

- 33 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Tersedia untuk dijual - reksa dana


Fortis Prima II - - 1.000.000.000
Ditambah keuntungan
yang belum direalisasi
atas kenaikan nilai investasi - - 213.849.547
Nilai bersih - - 1.213.849.547

Total - 4.793.569.466 12.665.205.968

Tingkat suku bunga deposito berjangka


per tahun
Dolar Amerika Serikat - 0,25% - 3,50% 0,25% - 3,00%
Euro - 0,25% 0,15% - 1,00%
Yen Jepang - - 0,20%

Seluruh investasi jangka pendek ditempatkan pada pihak ketiga. Investasi pada reksa dana pada
tahun 2009 merupakan investasi oleh PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan.

Deposito berjangka dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas Letter of Credit (LC)
dan FX Dealing yang diperoleh dari PT Bank OCBC Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 34).

6. Piutang Usaha

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

a. Berdasarkan Pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Inbisco Niagatama Semesta 1.295.019.229.371 1.061.627.264.340 705.138.566.280

Pihak ketiga:
Pelanggan dalam negeri 3.650.550.579 170.037.481 26.030.818.050
Pelanggan luar negeri 374.946.000.790 233.064.810.076 126.396.870.116
Total piutang pihak ketiga 378.596.551.369 233.234.847.557 152.427.688.166
Total 1.673.615.780.740 1.294.862.111.897 857.566.254.446

Penyisihan piutang ragu-ragu (387.936.394) (177.936.951) -

Total - Bersih 1.673.227.844.346 1.294.684.174.946 857.566.254.446

b. Berdasarkan Umur
Belum jatuh tempo 1.361.320.389.855 1.071.130.869.036 734.054.933.400
Lewat jatuh tempo
1 s/d 30 hari 310.070.606.268 140.991.542.750 80.653.611.427
31 s/d 60 hari 1.836.848.223 62.471.896.828 16.100.481.718
61 s/d 90 hari - 5.563.736.540 18.310.756.598
91 s/d 120 hari - 4.902.871.463 3.578.174.738
> 120 hari - 9.623.258.329 4.868.296.565

Total 1.673.227.844.346 1.294.684.174.946 857.566.254.446

- 34 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

c. Berdasarkan Mata Uang


Rupiah 1.298.665.147.338 1.060.938.400.397 733.391.265.570
Dolar Amerika Serikat (Catatan 33) 374.562.697.008 233.745.774.549 123.769.654.164
Euro (Catatan 33) - - 405.334.712

Total 1.673.227.844.346 1.294.684.174.946 857.566.254.446

Perubahan dalam penyisihan piutang


ragu-ragu adalah sebagai berikut:

Saldo awal tahun (177.936.951) - -


Penambahan (209.999.443) (177.936.951) -

Saldo akhir tahun (387.936.394) (177.936.951) -

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang


pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut dan tidak diperlukan
penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 karena seluruh piutang tersebut
dapat tertagih tagih.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang kepada pihak ketiga.

Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.

7. Persediaan

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Barang jadi (Catatan 26) 130.942.111.041 97.173.991.329 73.403.370.963


Barang dalam proses (Catatan 26) 63.847.804.415 19.988.774.003 26.479.799.094
Bahan baku 976.859.543.842 278.312.425.804 264.877.354.633
Bahan pembantu 13.853.891.375 11.922.867.540 8.978.550.450
Bahan pembungkus 122.412.662.013 66.820.753.781 63.048.255.038
Barang teknik 28.334.105.418 24.245.415.962 21.815.537.147

Total 1.336.250.118.104 498.464.228.419 458.602.867.325

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti
(replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount).

Tidak terdapat persedian yang dijadikan jaminan.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada
PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar
US$ 122.584.961, US$ 82.477.000 dan US$ 77.700.000 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
asuransi adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin dialami Perusahaan dan
anak perusahaan.

- 35 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

8. Uang Muka Pembelian

Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku dan bahan pembungkus.

9. Pajak Dibayar Dimuka

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Pajak penghasilan pasal 28a 55.297.806.860 844.720.044 844.720.044


Pajak Pertambahan Nilai 211.533.645.643 43.192.142.703 19.894.420.443

Total 266.831.452.503 44.036.862.747 20.739.140.487

Pada tanggal 14 Januari 2011, PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan, menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00009/406/09/641/11 untuk tahun
fiskal tahun 2009 sebesar Rp 837.062.044. Perusahaan telah menerima pengembalian pajak
tersebut pada bulan Pebruari 2011.

10. Aset Tetap

Perubahan selama tahun 2011


1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:
Tanah 183.664.598.158 5.168.160.000 - - 188.832.758.158
Bangunan dan prasarana 356.153.267.447 37.850.483.750 (219.334.640) 11.515.773.198 405.300.189.755
Mesin dan peralatan 1.820.176.718.122 286.534.962.359 (22.818.715.641) 85.787.901.994 2.169.680.866.834
Peralatan kantor 42.728.574.644 6.758.548.939 (161.654.549) - 49.325.469.034
Kendaraan 68.423.023.966 22.905.388.903 (6.862.576.979) - 84.465.835.890
Sub-total 2.471.146.182.337 359.217.543.951 (30.062.281.809) 97.303.675.192 2.897.605.119.671
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan 1.339.702.000 55.676.828.731 - (11.515.773.198) 45.500.757.533
Mesin 95.972.691.526 350.838.306.691 - (85.787.901.994) 361.023.096.223
Sub-total 97.312.393.526 406.515.135.422 - (97.303.675.192) 406.523.853.756

Total 2.568.458.575.863 765.732.679.373 (30.062.281.809) - 3.304.128.973.427

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 58.805.348.474 18.193.802.376 (219.334.640) - 76.779.816.210
Mesin dan peralatan 949.898.276.230 164.014.826.867 (3.545.683.667) - 1.110.367.419.430
Peralatan kantor 27.680.319.470 5.357.320.759 (144.360.196) - 32.893.280.033
Kendaraan 42.513.675.837 10.357.798.880 (7.189.673.392) - 45.681.801.325

Total 1.078.897.620.011 197.923.748.882 (11.099.051.895) - 1.265.722.316.998

Nilai Buku 1.489.560.955.852 2.038.406.656.429

- 36 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Perubahan selama tahun 2010


1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:
Tanah 183.664.598.158 - - - 183.664.598.158
Bangunan dan prasarana 318.236.556.710 37.916.710.737 - - 356.153.267.447
Mesin dan peralatan 1.560.744.474.517 261.740.444.256 (6.615.985.376) 4.307.784.725 1.820.176.718.122
Peralatan kantor 36.960.618.192 5.785.256.452 (17.300.000) - 42.728.574.644
Kendaraan 60.006.721.780 13.611.307.571 (5.195.005.385) - 68.423.023.966
Sub-total 2.159.612.969.357 319.053.719.016 (11.828.290.761) 4.307.784.725 2.471.146.182.337
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan - 1.339.702.000 - - 1.339.702.000
Mesin 38.969.803.796 61.310.672.455 - (4.307.784.725) 95.972.691.526
Sub-total 38.969.803.796 62.650.374.455 - (4.307.784.725) 97.312.393.526

Total 2.198.582.773.153 381.704.093.471 (11.828.290.761) - 2.568.458.575.863

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 42.312.572.560 16.492.775.914 - - 58.805.348.474
Mesin dan peralatan 810.591.515.365 142.610.214.922 (3.303.454.057) - 949.898.276.230
Peralatan kantor 23.101.658.983 4.588.939.619 (10.279.132) - 27.680.319.470
Kendaraan 39.805.742.789 7.818.854.766 (5.110.921.718) - 42.513.675.837

Total 915.811.489.697 171.510.785.221 (8.424.654.907) - 1.078.897.620.011

Nilai Buku 1.282.771.283.456 1.489.560.955.852

Perubahan selama tahun 2009


1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009
Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:
Tanah 166.986.019.408 16.678.578.750 - - 183.664.598.158
Bangunan dan prasarana 108.801.596.234 27.085.629.537 (7.467.173.045) 189.816.503.984 318.236.556.710
Mesin dan peralatan 1.281.268.907.161 105.677.539.337 (20.032.300.780) 193.830.328.799 1.560.744.474.517
Peralatan kantor 27.921.155.891 9.690.608.343 (651.146.042) - 36.960.618.192
Kendaraan 51.927.396.504 10.052.631.276 (1.973.306.000) - 60.006.721.780
Sub-total 1.636.905.075.198 169.184.987.243 (30.123.925.867) 383.646.832.783 2.159.612.969.357
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan 111.172.740.926 108.140.432.324 - (219.313.173.250) -
Mesin 86.896.338.492 116.407.124.837 - (164.333.659.533) 38.969.803.796
Sub-total 198.069.079.418 224.547.557.161 - (383.646.832.783) 38.969.803.796

Total 1.834.974.154.616 393.732.544.404 (30.123.925.867) - 2.198.582.773.153

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana 33.711.273.876 8.779.361.002 (178.062.318) - 42.312.572.560
Mesin dan peralatan 716.251.806.124 112.407.832.949 (18.068.123.708) - 810.591.515.365
Peralatan kantor 20.220.803.213 3.454.932.824 (574.077.054) - 23.101.658.983
Kendaraan 34.065.295.940 7.590.471.182 (1.850.024.333) - 39.805.742.789

Total 804.249.179.153 132.232.597.957 (20.670.287.413) - 915.811.489.697

Nilai Buku 1.030.724.975.463 1.282.771.283.456

Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Beban pokok penjualan 189.585.931.878 164.196.589.206 124.391 .510.960


Beban umum dan a dministrasi (Catatan 27) 8.337.817.004 7.314.196.015 7.841 .086.997

Total 197.923.748.882 171.510.785.221 132.232 .597.957

Aset dalam penyelesaian terutama merupakan bangunan dan mesin dalam pengerjaan oleh
Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 tingkat penyelesaian aset ini masing-masing sudah mencapai 73%, 63%
dan 95%.

- 37 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pengurangan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan
perincian sebagai berikut:
2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Harga jual 23.096.541.115 6.003.044.255 11.591.557.067


Nilai buku 18.963.229.914 3.403.635.854 9.453.638.454

Keuntungan atas penjualan 4.133.311.201 2.599.408.401 2.137.918.613

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bekasi,
Tangerang, Deli Serdang (Sumatera Utara) dan Sidoarjo (Jawa Timur) dengan hak legal berupa
Hak Milik dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun dan 30 tahun yang
akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti kepemilikan yang memadai.

Pada tahun 2011, beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian adalah sebesar
Rp 41.733.942.980 (Catatan 17).

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko
lainnya kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Tokio Marine Indonesia, pihak ketiga,
dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 222.294.388 dan Rp 44.415.550.000 pada
tanggal 31 Desember 2011, US$ 216.036.388 dan Rp 38.287.550.000 pada
tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 225.668.176 dan Rp 50.671.855.500 pada tanggal
31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

11. Uang Muka Pembelian Aset Tetap

Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan yang akan digunakan
untuk pabrik dan gudang baru.

12. Pinjaman Bank Jangka Pendek

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 300.000.000.000 75.000.000.000 150.000.000.000


PT Bank Central Asia Tbk 150.000.000.000 - -
PT Bank OCBC Indonesia 75.000.000.000 - -
PT Bank Mizuho Indonesia - - 50.000.000.000

Total 525.000.000.000 75.000.000.000 200.000.000.000

- 38 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar SBI 1 bulan + 2,00% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan tanggal jatuh
temponya telah diperpanjang dari tanggal 5 Agustus 2009 sampai dengan 20 November 2010.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember
2010. Pada tanggal 20 November 2011, fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) tersebut diperpanjang
sampai dengan 20 November 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun yang
dibayarkan setiap bulan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 10.778.819.443
untuk periode 31 Desember 2011, serta yang dibayarkan sebesar Rp 10.624.652.775.

Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta

Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum kredit
sebesar Rp 30.000.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang tidak dapat
diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar
9,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo pada 29 Desember 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah pinjaman yang telah digunakan sebesar
Rp 30.000.000.000 dari KMK yang dapat diperpanjang dan dari KMK yang tidak dapat
diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Beban bunga dari pinjaman ini untuk periode
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 490.034.722 dan Rp 62.604.166 dan telah
dibayar adalah sebesar Rp 319.513.889.

PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar JIBOR 3 bulan+1,50% per tahun. Pada tanggal 23 Juni 2011 pinjaman ini telah
digunakan seperlunya. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 6.477.814.998 untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2011 serta yang dibayarkan adalah sebesar
Rp 6.222.815.000. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian
pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan
likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau
menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan
signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman.

Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut:
- Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x.
- Rasio EBITDA agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1,5x beban bunga.

Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan
tersebut di atas.

- 39 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

PT Bank OCBC Indonesia

Pada tanggal 1 November 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank OCBC Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100
miliar dan akan jatuh tempo dalam waktu setahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar 9,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.143.750.000 untuk periode yang berakhir
31 Desember 2011 dan telah dibayar sebesar Rp 1.031.250.000.

PT Bank Mizuho Indonesia

Pada tanggal 8 Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Loan dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja. Pinjaman
ini tanpa jaminan dan dikenai tingkat suku bunga sebesar COF + 1,75% per tahun yang
dibayarkan setiap tiga bulan dan tanggal jatuh temponya telah diperpanjang dari 8 Mei 2009
sampai dengan tanggal 22 Oktober 2010.
Beban bunga atas pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.140.451.389 dan Rp 6.341.882.121
masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dan yang telah dibayar masing-masing sebesar
Rp 1.366.493.056 dan Rp 6.300.215.454 pada tahun 2010 dan 2009.

Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2010.

13. Utang Usaha - Pihak Ketiga

Merupakan utang Perusahaan dan anak perusahaan untuk pembelian bahan baku dan bahan
pembantu dari pemasok pihak ketiga. Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

a. Berdasarkan Pemasok
Pemasok dalam negeri 371.587.264.785 240.532.662.105 128.483.990.671
Pemasok luar negeri 650.108.319.488 406.403.941.188 228.424.361.808
Total 1.021.695.584.273 646.936.603.293 356.908.352.479

b. Berdasarkan Mata Uang


Rupiah 676.881.000.405 474.941.679.039 101.102.345.020
Mata uang asing (Catatan 33)
Dolar Amerika Serikat 283.890.127.457 149.963.960.984 184.894.937.288
Euro 56.492.896.843 14.697.233.757 69.060.797.314
Yuan China 3.855.497.803 1.739.098.410 -
Dolar Singapura 566.270.891 174.341.362 83.086.651
Dolar Australia 5.803.026 - 1.250.841.617
Franc Swiss 3.915.906 182.403 362.093.899
Poundsterling Inggris 71.942 259.778.492 154.250.690
Yen Jepang - 3.515.938.154 -
Ringgit Malaysia - 1.644.390.692 -
Total 1.021.695.584.273 646.936.603.293 356.908.352.479

- 40 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

14. Utang Pajak

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Pajak final 910.463.109 3.386.030.047 312.903.553


Pajak penghasilan
Pasal 21 4.965.543.411 3.148.136.261 2.747.853.263
Pasal 23 414.707.854 397.113.201 572.611.196
Pasal 25 - 9.309.805.151 5.143.969.808
Pasal 26 5.585.918 11.312.500 1.320.967.083
Pasal 29 (Catatan 31) 30.858.415 22.722.427.065 44.890.958.037
Pajak Pertambahan Nilai - 4.879.289.962 36.621.352.903
Total 6.327.158.707 43.854.114.187 91.610.615.843

Besarnya pajak terutang Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan perhitungan
pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan perubahan ketiga
dari ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk
pemeriksaaan atau perubahan pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi
5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya, batas
waktu tersebut akan berakhir pada tahun fiskal 2013.

15. Biaya Masih Harus Dibayar

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Iklan dan promosi 30.775.544.358 108.317.466.778 26.409.525.679


Beban bunga utang bank 18.661.342.997 2.169.417.932 2.313.958.333
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah 1.986.111.111 1.986.111.111 1.986.111.111
Beban bunga obligasi 993.055.556 993.055.556 993.055.556
Lain-lain 16.831.190.057 23.605.613.373 17.669.101.995

Total 69.247.244.079 137.071.664.750 49.371.752.674

16. Utang Lain-Lain - Pihak Ketiga

Akun ini merupakan uang muka penjualan ekspor dari pihak ketiga dan utang atas pembelian
barang-barang teknik dari pihak ketiga.

17. Pinjaman Bank Jangka Panjang

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk 580.000.000.000 100.000.000.000 -


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 500.000.000.000 500.000.000.000 300.000.000.000
PT Bank Mizuho Indonesia 350.000.000.000 - -
PT Bank ANZ Indonesia 300.000.000.000 - -
PT Bank International Indonesia Tbk 221.293.333.337 271.586.666.667 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 40.000.000.000 80.000.000.000 150.000.000.000

Total 1.991.293.333.337 951.586.666.667 450.000.000.000

- 41 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Dikurangi bagian yang jatuh tempo


dalam waktu satu tahun 161.123.921.568 110.293.333.332 50.000.000.000

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (1.888.863.309) (588.989.731) -

Bersih 159.235.058.259 109.704.343.601 50.000.000.000


Bagian yang akan jatuh tempo lebih
dari satu tahun 1.830.169.411.769 841.293.333.335 400.000.000.000

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (5.405.780.552) (1.540.940.203) -

Bersih 1.824.763.631.217 839.752.393.132 400.000.000.000

PT Bank Central Asia Tbk


Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar JIBOR 3 bulan + 1,50 % per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo
tanggal 23 November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 500.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar
JIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo tanggal 13 Juni
2018. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman yang telah digunakan oleh
perusahaan sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000. Pembayaran pokok
pinjaman ini untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp 20.000.000.000. Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar
Rp 18.376.072.584 dan Rp 906.717.500 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar
Rp 11.318.546.751 dan Rp 697.475.000. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam
penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.527.834.386 (Catatan 10).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 300.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat
suku bunga sebesar 9,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan
dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 21 November 2013.

Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing
sebesar Rp 29.359.948.217, Rp 33.070.833.333 dan Rp 38.306.250.000 dan yang telah dibayar
masing-masing sebesar Rp 29.458.333.333, Rp 33.202.083.333 dan Rp 38.410.500.000.

Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta

Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 200.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi dan pelunasan sebagian atau
seluruh intercompany borrowing yang tidak termasuk pembiayaan modal kerja perusahaan.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,50% per tahun dan jatuh tempo tanggal
29 Desember 2015.

- 42 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 27.452.847.820
dan Rp 179.166.667 dan yang telah dibayar adalah sebesar Rp 27.157.013.880.
Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp 14.253.843.042 (Catatan 10).

PT Bank Mizuho Indonesia

Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan dari
PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 350.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas pabrik. Pinjaman ini memiliki jangka waktu
7 tahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 2,0% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 14.268.927.774 dan telah
dibayar sebesar Rp 9.511.633.888. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 12.492.776.663 (Catatan 10).

PT Bank ANZ Indonesia

Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas
kredit modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka
waktu 5 tahun ditambah 2 tahun opsi perpanjangan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar JIBOR + 2.0% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 11.324.268.055 dan yang telah
dibayar sebesar Rp 7.343.988.889. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.459.488.889 (Catatan 10).

Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian
pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan
likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau
menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan
signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman.

Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut:
- Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x.
- Rasio EBITDA terhadap biaya bunga agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari
1,5x beban bunga.
- Rasio utang terhadap ekuitas agar tidak lebih dari 2x dimana utang meliputi pinjaman
berbeban bunga.

Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan
tersebut di atas.

PT Bank International Indonesia Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dari PT Bank International Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 95.000.000.000
yang digunakan untuk menunjang modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama, selanjutnya pada tahun ke-4
sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa
jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 13 Oktober 2015.

- 43 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 16.871.111.112 dan Rp 4.257.777.778 pada


tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010
adalah masing-masing sebesar Rp 8.867.441.449 dan Rp 2.234.622.407 dan yang telah dibayar
masing-masing sebesar Rp 8.873.885.559 dan Rp 2.099.413.950.

Diperoleh oleh PT Kakao Mas Gemilang

Pada tanggal 13 Oktober 2010, PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman transaksi khusus dengan jumlah maksimum sebesar Rp 190.000.000.000.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama,
selanjutnya pada tahun ke empat sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan
setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan
tanggal 13 Oktober 2015.

Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 33.422.222.220 dan Rp 9.155.555.555 pada


tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010
adalah masing-masing sebesar Rp 17.694.778.692 dan Rp 7.053.579.318 dan yang telah
dibayar masing-masing sebesar Rp 17.734.699.680 dan Rp 6.837.570.676.

PT Bank CIMB Niaga Tbk

Diperoleh oleh Perusahaan

Pada tanggal 20 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari
PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini memiliki jangka
waktu 5 tahun, dengan tenggang waktu pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan sejak
tanggal 20 Agustus 2007 dan dibayar dalam 10 kali cicilan setiap 6 bulan. Pinjaman ini dikenai
tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun dan dibayar setiap triwulan dan akan jatuh tempo
pada bulan Agustus 2012. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.

Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 40.000.000.000 masing-masing pada tahun


2011, 2010 dan 2009, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing sebesar
Rp 5.605.555.555, Rp 10.450.555.556 dan Rp 18.102.533.332 pada tahun 2011, 2010 dan 2009
dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 5.750.000.000, Rp 10.623.888.889 dan
Rp 18.464.666.665.

Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta

Pada tanggal 21 Februari 2007, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk
membiayai pembangunan gudang dan pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini
dibayarkan dalam 9 kali cicilan setiap 6 bulan, dengan tenggang waktu atas pembayaran pokok
pinjaman selama 11 bulan sejak tanggal 21 Februari 2007.

Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar SBI 3 bulan + 2% per tahun dan dibayarkan
setiap 3 bulan serta mempunyai jaminan negative pledge. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
bulan Februari 2012.

Pada tahun 2010 dan 2009, pembayaran pokok pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp 10.000.000.000, beban bunga dari pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 1.876.111.110
dan Rp 4.625.315.277 pada tahun 2010 dan 2009, dan beban bunga yang dibayar masing-
masing sebesar Rp 2.211.527.776 dan Rp 4.890.076.389 pada tahun-tahun tersebut.

Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Agustus 2010.

- 44 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

18. Utang Obligasi

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Nilai nominal
Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008 200.000.000.000 200.000.000.000 200.000.000.000
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
Biaya emisi yang belum
diamortisasi (812.975.600) (1.386.840.730) (1.960.705.860)

Bersih 299.187.024.400 298.613.159.270 298.039.294.140

Amortisasi biaya emisi obligasi pada tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar
Rp 573.865.130 (Catatan 27b).

Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 100.000.000.000
dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 13,75% per tahun atau sama dengan
Rp 13.750.000.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin
dengan agunan khusus dan berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal
5 Juni 2013. Seluruh obligasi dijual sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi tanggal 5 November 2008, para pemegang
obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank
Bukopin Tbk.

Untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk
membentuk dana cadangan.

Beban bunga dan yang dibayarkan pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dari obligasi ini adalah
masing-masing sebesar Rp 13.750.000.000 (Catatan 29).

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat
obligasi ini adalah idAA- .

Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008

Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun
2008 senilai Rp 200.000.000.000. Sukuk ini diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan
kesanggupan penuh (full commitment) yang mewajibkan Perusahaan untuk membayar
kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar
Rp 27.500.000.000 per tahun yang dibayar secara triwulanan. Sukuk ini berjangka waktu lima
tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2013. Seluruh Sukuk dijual dengan harga
sebesar nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebagai wali amanat.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sukuk tanggal 5 November 2008, para pemegang
obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank
Bukopin Tbk.

Untuk pelunasan pokok dan bunga Sukuk di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk
membentuk dana cadangan.

- 45 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan kepada pemegang Sukuk Mudharabah adalah sebesar
Rp 27.500.000.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat
Sukuk ini adalah idAA-(Sy).

Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa pembatasan dan liabilitas obligasi dan Sukuk
Mudharabah, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menjaminkan,
menggadaikan dan/atau mengagunkan baik sebagian atau seluruh harta dan/atau pendapatan,
memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee), memberikan piutang/pinjaman diluar
transaksi normal dan menjual atau mengalihkan seluruh aset tetap produksi, kecuali
pengecualian yang disebutkan dalam perjanjian wali amanatan, serta memenuhi beberapa rasio-
rasio keuangan .

19. Goodwill Negatif

Akun ini merupakan nilai tercatat goodwill negatif atas perolehan PT Kakao Mas Gemilang oleh
PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, pada tahun 1994.

Penyesuaian
Dilaporkan Transisi Setelah
sebelumnya Berdasarkan PSAK No.22 penyesuaian Perubahan selama tahun 2011
1 Januari 2011 (Revisi 2009) 1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2011
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan
Goodwill negatif 2.765.907.779 (2.765.907.779) - - - -
Jumlah 2.765.907.779 (2.765.907.779) - - - -

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif 2.430.560.301 (2.430.560.301) - - -

Nilai Tercatat 335.347.478 - -

Perubahan selama tahun 2010


1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2010
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill negatif 2.765.907.779 - - 2.765.907.779
Jumlah 2.765.907.779 - - 2.765.907.779

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif 2.292.264.912 138.295.389 - 2.430.560.301

Nilai Tercatat 473.642.867 335.347.478

Perubahan selama tahun 2009


1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2009
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan
Goodwill negatif 2.765.907.779 - - 2.765.907.779
Jumlah 2.765.907.779 - - 2.765.907.779

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif 2.153.969.523 138.295.389 - 2.292.264.912

Nilai Tercatat 611.938.256 473.642.867

Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b, jumlah tercatat goodwill negatif yang berasal dari
kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya
dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba. Perusahaan menghentikan amortisasi atas
goodwill sejak 1 Januari 2011.

- 46 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

20. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari
kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
20 11 201 0
Nilai Tercatat Esti masi Nila i W ajar Nilai Tercatat E stima si Nila i W ajar
Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan La nc ar
K as da n se ta ra ka s 3 25.316.68 9.037 3 25.316.68 9.037 4 72.105.63 1.514 472 .1 05.631.51 4
Investa si ja ngka pen dek-dep osito b erjan gka - - 4.793.56 9.466 4 .7 93.569.46 6
P iutang usaha -bersih 1 .6 73.227.84 4.346 1 .6 73.227.84 4.346 1 .2 94.684.17 4.946 1.294 .6 84.174.94 6
P iutang lain -lain 34.127.00 9.081 34.127.00 9.081 33.849.74 2.838 33 .8 49.742.83 8

Total Ase t Keuangan La ncar 2 .0 32.671.54 2.464 2 .0 32.671.54 2.464 1 .8 05.433.11 8.764 1.805 .4 33.118.76 4

Aset Keuangan Tidak Lancar


Uang ja minan 690.90 1.677 648.73 3.969 580.17 5.183 5 44.765.43 0

Total Ase t Keuangan 2 .0 33.362.44 4.141 2 .0 33.320.27 6.433 1 .8 06.013.29 3.947 1.805 .9 77.884.19 4

Liabilitas Keuangan Jangka Pe ndek


P injama n b ank jangka pe ndek 5 25.000.00 0.000 4 97.319.21 2.625 75.000.00 0.000 71 .0 45.601.80 4
Utang usah a 1 .0 21.695.58 4.273 1 .0 21.695.58 4.273 6 46.936.60 3.293 646 .9 36.603.29 3
Utang lain -lain 64.286.67 1.182 64.286.67 1.182 27.766.92 1.538 27 .7 66.921.53 8
B iaya yan g masih harus dib aya r 69.247.24 4.079 69.247.24 4.079 1 37.071.66 4.750 137 .0 71.664.75 0

Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pe nde k 1 .6 80.229.49 9.534 1 .6 52.548.71 2.159 8 86.775.18 9.581 882 .8 20.791.38 5

Liabilitas Keuangan Jangka Pa njang


Pinjaman jan gka panja ng 1 .9 83.998.68 9.476 1 .9 83.998.68 9.476 9 49.456.73 6.733 949 .4 56.736.73 3
Utan g oblig asi 2 99.187.02 4.400 2 56.117.16 8.528 2 98.613.15 9.270 255 .4 26.270.44 2

Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pa njang 2 .2 83.185.71 3.876 2 .2 40.115.85 8.004 1 .2 48.069.89 6.003 1.204 .8 83.007.17 5

Total Liabilita s Ke ua ngan 3 .9 63.415.21 3.410 3 .8 92.664.57 0.163 2 .1 34.845.08 5.584 2.087 .7 03.798.56 0

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk
melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang

(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel

Terdiri dari pinjaman jangka panjang dan utang obligasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan
mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan
jatuh tempo yang sama.

(2) Aset keuangan tidak lancar lainnya

Terdiri dari uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa
datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku
bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

- 47 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

21. Kepentingan Nonpengendali

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

a. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta 46.929.184.234 36.796.293.734 27.794.955.557
PT Kakao Mas Gemilang 14.397.823.589 12.072.432.978 13.504.802.158

Total 61.327.007.823 48.868.726.712 41.299.757.715

b. Laba yang dapat diatribusikan kepada


kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta 10.132.890.500 9.001.338.177 6.341.820.565
PT Kakao Mas Gemilang 2.325.390.611 6.567.630.820 4.003.275.847

Total 12.458.281.111 15.568.968.997 10.345.096.412

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris
Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang, No. 04 tanggal 8 November 2010, para
pemegang saham PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, telah menyetujui untuk
membagikan dividen tunai sebesar Rp 200.000.000.000 masing-masing secara proporsional
sesuai dengan komposisi kepemilikan saham kepada PT Torabika Eka Semesta sebesar
Rp 192.000.000.000 atau sebesar 96% dari persentase kepemilikan dan Rp 8.000.000.000
kepada pemilik saham minoritas atau 4% dari persentase kepemilikan saham dari keuntungan
bersih tahun buku 2009.

22. Modal Saham

Susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Registrasi Biro Administrasi Efek
Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:

Total Persentase Total Modal


Nama Pemegang Saham Saham Kepemilikan Disetor
% Rp

PT Unita Branindo 252.449.894 32,93 126.224.947.000


Koperasi Karyawan PT Mayora Indah Group 817.692 0,11 408.846.000
Pusat Pendidikan Perbekalan Dan
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat 204.426 0,03 102.213.000
Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%) 513.111.988 66,93 256.555.994.000

Total 766.584.000 100,00 383.292.000.000

Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari manajemen permodalan Perusahaan adalah untuk mengelola rasio
permodalan Perusahaan dan anak perusahaan tetap sehat dalam rangka mendukung usaha
bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur optimal
permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.

- 48 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Perusahaan dan anak perusahaan mengelola permodalan dan melakukan penyesuaian


berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan dan anak perusahaan mengawasi
struktur permodalannya dengan menggunakan rasio pinjaman dan utang terhadap ekuitas
dengan membagi total pinjaman dan utang terhadap modal.

Struktur permodalan Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, saldo laba dan komponen
ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, sewa
pembiayaan, pinjaman bank, dan utang lain-lain kepada pihak berelasi dikurangi dengan saldo
kas dan setara kas serta deposito berjangka). Perusahaan ataupun anak perusahaan tidak
diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
\\aman dan utang terhadap ekuitas pada taggal 31 Dsem
2011 2010 2009
Rp Rp Rp
Total pinjaman dan utang 2.808.185.713.876 1.323.069.896.003 948.039.294.140
Kas dan setara kas 325.316.689.037 476.899.200.980 334.247.825.375
Total - bersih 2.482.869.024.839 846.170.695.023 613.791.468.765
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 2.363.342.284.611 1.991.294.908.556 1.581.755.458.427
Rasio pinjaman dan utang bersih
terhadap ekuitas 105,06% 42,49% 38,80%

23. Agio Saham

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:

Rp

Penawaran umum biasa


Jumlah 3.000.000 saham dengan harga Rp 9.300
untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham 24.900.000.000
Penawaran umum terbatas
Jumlah 24.570.000 saham dengan harga Rp 13.000
untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham 294.840.000.000
Kapitalisasi agio saham ke modal disetor (255.528.000.000)
Agio saham 64.212.000.000

24. Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba


a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 16 tanggal 17 Juni 2011, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 99.655.920.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2010.

b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 05 tanggal 18 Juni 2010, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 76.658.400.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2009.

- 49 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

c. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 10 tanggal 26 Juni 2009, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 38.329.200.000 atau Rp 50 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2008.

25. Penjualan Bersih

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Lokal 6.139.798.754.985 5.052.246.649.687 3.851.383.502.746


Ekspor 3.329.415.532.373 2.193.841.581.830 952.377.243.595
Retur (15.348.294.480) (21.923.239.658) (26.585.359.801)

Total 9.453.865.992.878 7.224.164.991.859 4.777.175.386.540

Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih dilakukan dengan PT Inbisco
Niagatama Semesta, pihak berelasi, sebesar Rp 6.071.232.591.146 (64,22%),
Rp 4.988.019.125.206 (69,05%) dan Rp 3.845.056.510.296 (80,49%) masing-masing pada
tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 32).

26. Beban Pokok Penjualan

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Bahan baku dan pembungkus


yang digunakan 6.729.372.388.842 4.675.004.480.048 3.051.703.178.447
Tenaga kerja langsung 349.202.590.367 245.540.041.575 162.443.491.775
Biaya produksi tidak langsung 794.507.138.637 614.513.755.569 437.469.035.295

Jumlah Biaya Produksi 7.873.082.117.846 5.535.058.277.192 3.651.615.705.517


Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 19.988.774.003 26.479.799.094 29.724.482.707
Akhir tahun (Catatan 7) (63.847.804.415) (19.988.774.003) (26.479.799.094)

Beban Pokok Produksi 7.829.223.087.434 5.541.549.302.283 3.654.860.389.130


Persediaan barang jadi
Awal tahun 97.173.991.329 73.403.370.963 61.932.843.022
Sampel dan barang rusak
Akhir tahun (Catatan 7) (130.942.111.041) (97.173.991.329) (73.403.370.963)

Beban Pokok Penjualan 7.795.454.967.722 5.517.778.681.917 3.643.389.861.189

Tidak terdapat pembelian kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih
pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

- 50 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

27. Beban Usaha

a. Beban Penjualan

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Iklan dan promosi 535.715.309.841 660.948.354.365 271.506.668.042


Pengiriman 96.049.922.505 66.700.629.335 37.765.445.690
Gaji 45.119.789.821 42.518.992.693 41.144.000.557
Perjalanan dinas 7.709.000.780 6.164.634.470 5.445.167.002
Pajak dan perijinan 5.327.954.660 1.276.348.683 308.473.948
Sewa 4.967.314.613 3.208.552.770 2.424.525.799
Barang cetakan dan alat tulis 2.522.082.951 1.857.094.363 1.112.667.168
Sumbangan 712.891.638 445.959.249 800.715.592
Perbaikan dan pemeliharaan 409.798.734 570.529.034 496.920.640
Lain-lain 13.410.950.472 8.776.934.521 8.586.652.208

Total 711.945.016.015 792.468.029.483 369.591.236.646

b. Beban umum dan administrasi


2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Gaji 90.017.504.477 64.805.102.758 57.409.829.045


Beban imbalan pasca kerja (Catatan 30) 33.702.735.404 24.321.960.580 43.291.991.215
Jasa profesional 9.724.973.229 1.616.824.606 1.315.581.596
Penyusutan (Catatan 10) 8.337.817.004 7.314.196.015 7.841.086.997
Asuransi 8.302.615.476 6.209.086.172 5.495.792.191
Perjalanan dinas 8.266.275.845 7.782.115.066 6.588.269.655
Sewa 7.223.749.998 6.565.696.787 6.053.409.840
Pajak dan perijinan 5.517.857.642 5.254.578.544 3.884.564.732
Pemeliharaan 3.399.266.669 3.351.500.232 5.648.094.959
Sumbangan dan representasi 2.198.274.366 4.408.638.919 3.265.372.748
Barang cetakan dan alat tulis 1.280.795.682 1.692.509.660 834.038.993
Telepon dan faksimili 1.279.357.629 1.001.087.863 1.415.996.509
Listrik, air dan gas 1.125.767.300 1.513.118.406 2.220.688.240
Rapat dan publikasi 578.058.000 523.958.500 501.313.500
Amortisasi emisi obligasi (Catatan 18) 573.865.130 573.865.130 573.865.130
Lain-lain 7.060.118.640 3.648.910.193 4.667.149.596

Total 188.589.032.491 140.583.149.431 151.007.044.946

28. Penghasilan Bunga


2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Deposito berjangka 6.569.523.601 8.733.465.763 18.924.899.025


Jasa giro 1.442.511.874 1.254.777.463 1.339.403.459

Total 8.012.035.475 9.988.243.226 20.264.302.484

Pendapatan jasa giro dan bunga deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mayora,
pihak berelasi, adalah sebesar Rp 968.551.619, Rp 1.528.967.295 dan Rp 630.214.143 masing-
masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 atau sebesar 12,09% pada tahun 2011, 15,30% pada
tahun 2010 dan 3,11% pada tahun 2009 dari total penghasilan bunga (Catatan 32).

- 51 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

29. Beban Bunga

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Beban bunga dari:


Utang obligasi (Catatan 18) 13.750.000.000 13.750.000.000 13.750.000.000
Pinjaman bank (Catatan 12 dan 17) 110.106.315.729 74.032.627.557 84.433.758.504

Total 123.856.315.729 87.782.627.557 98.183.758.504

30. Imbalan Pasca-Kerja

Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja untuk karyawan sesuai
dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas
imbalan pasca-kerja tersebut adalah 2.967 karyawan untuk tahun 2011, 2.696 karyawan untuk
tahun 2010 dan 2.626 karyawan untuk tahun 2009.

Rekonsiliasi nilai kini imbalan pasca-kerja yang tidak didanai dengan cadangan imbalan pasca-
kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 243.726.350.943 179.986.032.777 138.426.607.358


Keuntungan (kerugian) aktuarial bersih (54.275.138.371) (12.649.890.698) 7.936.002.020

Cadangan imbalan pasca kerja 189.451.212.572 167.336.142.079 146.362.609.378

Beban imbalan pasti pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
adalah:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Biaya jasa kini 18.409.588.116 13.676.796.426 10.292.012.545


Biaya bunga 13.470.554.329 11.546.216.723 10.329.304.783
Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih (342.390.252) 631.955.481 (1.526.222.144)
Dampak pengurangan pegawai (2.438.439.577) (1.533.008.050) (5.091.446.122)
Penyesuaian perhitungan aktuarial 4.603.422.788 - 29.288.342.153

Total 33.702.735.404 24.321.960.580 43.291.991.215

Mutasi cadangan imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Saldo awal 167.336.142.079 146.362.609.376 106.913.174.071


Pembayaran manfaat pesangon (11.587.664.911) (3.348.427.877) (3.842.555.908)
Beban imbalan pasti pasca kerja 33.702.735.404 24.321.960.580 43.291.991.215

Saldo akhir 189.451.212.572 167.336.142.079 146.362.609.378

- 52 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Perhitungan imbalan pasca-kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria
dalam laporan penilaian terakhir tanggal 10 Januari 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Tingkat diskonto 6,40% 8,75% 8,75%


Kenaikan gaji 9% 9% 9%
Tingkat kematian TMI 2 TMI 2 TMI 2
Tingkat pengunduran diri per tahun 3% per tahun/year 1% per tahun/year 1% per tahun/year

31. Pajak Penghasilan

Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Pajak kini
Pajak tidak final
Perusahaan 54.565.613.600 64.958.165.600 60.421.859.280
Anak perusahaan 84.609.773.500 92.085.570.500 68.506.043.480
Pajak final 531.024.000 495.833.130 419.593.650
Total 139.706.411.100 157.539.569.230 129.347.496.410
Pajak tangguhan 3.248.253.932 1.164.106.711 (7.916.929.351)

Total 142.954.665.032 158.703.675.941 121.430.567.059

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan


laba rugi komprehensif konsolidasia n 626.440.817.710 658.358.847.453 503.933.575.805
Laba sebelum pajak anak perusahaan 363.290.613.168 342.912.572.828 243.098.553.414

Laba sebelum pajak Perusahaan 263.150.204.542 315.446.274.625 260.835.022.391

Perbed aan tempore r:


Penyesuaian sehubungan dengan
penerapan PSAK 55
Penyisihan piutang ragu-ragu 223.838.907 120.674.811 -
Biaya transaksi ( 4.107.348.502) (826.937.918) -
Pend apatan bunga 3.366.858.713 4.168.855.880 -
Beban imbalan pasca kerja 23.351.370.283 16.127.921.632 25.980.851.641
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal (15.093.002.419) (9.915.360.997) (8.650.572.423)
Perbedaan amortisasi komersial
Biaya emisi obligasi 319.810.252 65.755.380 (442.354.377)

Total 8.061.527.235 9.740.908.788 16.887.924.841

- 53 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Perbed aan tetap


Sumbangan 2.597.099.851 3.366.550.545 976.019.198
Kenikmatan karyawan 1.383.889.313 1.185.979.986 1.118.490.404
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan
paj ak final ( 2.948.935.850) (2.987.273.577) (15.124.908.920)
Pendapatan sewa ( 2.797.440.000) (2.797.440.000) (1.992.480.000)
Lain-lain 3.381.723.072 835.828.250 3.668.347

Total 1.616.336.386 (396.354.796) (15.019.210.971)

Laba kena pajak Perusahaan 272.828.068.163 324.790.828.617 262.703.736.261

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

Beban pajak kini


Perusahaan
20% x Rp 272.828.068.000
tahun 2011 54.565.613.600 - -
20% x Rp 324.790.828.000
tahun 2010 - 64.958.165.600 -
23% x Rp 262.703.736.000
tahun 2009 - - 60.421.859.280
Total 54.565.613.600 64.958.165.600 60.421.859.280
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta 64.305.786.750 38.521.997.750 27.888.367.360
PT Kakao Mas Gemilang 20.303.986.750 53.563.572.750 40.027.860.320
PT Sinar Pangan Timur - - 589.815.800
Total beban pajak kini 139.175.387.100 157.043.736.100 128.927.902.760

Dikurangi pembayaran pajak di muka


Perusahaan 81.735.685.459 64.926.822.252 46.152.690.502
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta 64.274.928.335 34.546.999.494 17.798.426.801
PT Kakao Mas Gemilang 48.431.721.751 34.847.487.289 19.496.011.620
PT Sinar Pangan Timur - - 589.815.800
Total 194.442.335.545 134.321.309.035 84.036.944.723

Utang pajak kini (pajak lebih bayar) (55.266.948.445) 22.722.427.065 44.890.958.037

Rincian utang pajak kini (pajak lebih bayar)


Perusahaan (27.170.071.859) 31.343.348 14.269.168.778
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta 30.858.415 3.974.998.256 10.089.940.559
PT Kakao Mas Gemilang (28.127.735.001) 18.716.085.461 20.531.848.700
Total (28.096.876.586) 22.691.083.717 30.621.789.259

Laba kena pajak Perusahaan tahun 2010 dan 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

- 54 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pajak Tangguhan

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah
sebagai berikut:

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
2011 1 Januari 2011 konsolidasian 31 Desember 2011
Rp Rp Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55:
Penyisihan piutang ragu-ragu 24.134.962 44.767.781 68.902.743
Biaya transaksi (165.387.584) (821.469.700) (986.857.284)
Pendapatan bunga 833.771.176 673.371.743 1.507.142.919
Liabilitas imbalan pasca kerja 22.245.333.091 4.670.274.058 26.915.607.149
Biaya emisi obligasi (175.746.197) 63.962.050 (111.784.147)
Penyusutan aset tetap (35.151.229.892) (1.954.466.093) (37.105.695.985)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan (12.389.124.444) 2.676.439.838 (9.712.684.606)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta (267.686.495) (6.002.285.104) (6.269.971.599)
PT Kakao Mas Gemilang 2.260.998.332 77.591.334 2.338.589.666
Total (10.395.812.607) (3.248.253.932) (13.644.066.539)
Aset pajak tangguhan 2.260.998.331 2.338.589.666

Liabilitas pajak tangguhan (12.656.810.939) (15.982.656.205)

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
2010 1 Januari 2010 konsolidasian 31 Desember 2010
Rp Rp Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55:
Penyisihan piutang ragu-ragu - 24.134.962 24.134.962
Biaya transaksi - (165.387.584) (165.387.584)
Pendapatan bunga - 833.771.176 833.771.176
Liabilitas imbalan pasca kerja 19.019.748.765 3.225.584.326 22.245.333.091
Biaya emisi obligasi (188.897.273) 13.151.076 (175.746.197)
Penyusutan aset tetap (33.168.157.693) (1.983.072.199) (35.151.229.892)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan (14.337.306.201) 1.948.181.757 (12.389.124.444)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta 1.696.396.015 (1.964.082.509) (267.686.495)
PT Kakao Mas Gemilang 3.409.204.291 (1.148.205.959) 2.260.998.332
PT Sinar Pangan Timur - - -
Total (9.231.705.896) (1.164.106.711) (10.395.812.607)

Aset pajak tangguhan 5.105.600.305 2.260.998.331

Liabilitas pajak tangguhan (14.337.306.202) (12.656.810.939)

- 55 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
2009 1 Januari 2009 konsolidasian 31 Desember 2009
Rp Rp Rp
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Liabilitas imbalan pasca kerja 17.279.473.047 1.740.275.718 19.019.748.765
Biaya emisi obligasi (125.532.997) (63.364.276) (188.897.273)
Penyusutan aset tetap (39.297.554.011) 6.129.396.318 (33.168.157.693)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan (22.143.613.961) 7.806.307.760 (14.337.306.201)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta 1.414.523.561 281.872.454 1.696.396.015
PT Kakao Mas Gemilang 2.690.648.686 718.555.605 3.409.204.291
PT Sinar Pangan Timur 889.806.467 (889.806.468) -
Total (17.148.635.247) 7.916.929.351 (9.231.705.896)
Aset pajak tangguhan 4.994.978.714 5.105.600.305

Liabilitas pajak tangguhan (22.143.613.961) (14.337.306.201)

Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008
untuk perusahaan terbuka apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham
terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan karenanya telah
mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam hitungan pajak penghasilan kini tahun
2009 karena manajemen percaya masih dapat memenuhi syarat komposisi pemegang saham
pada saat realisasi pajak tangguhan. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam
perhitungan liabilitas pajak tangguhan pada tahun 2009 untuk Perusahaan yakni sebesar
Rp 3.922.085.046.

Rekonsiliasi antara total beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi


komprehensif konsolidasian (laba akuntansi) 626.440.817.710 658.358.847.453 503.933.575.805
Laba sebelum pajak anak perusahaan 363.290.613.168 342.912.572.828 243.098.553.414

Laba sebelum pajak Perusahaan 263.150.204.542 315.446.274.625 260.835.022.391

Pajak dengan tarif yang berlaku:


20% x Rp 263.150.204.000
tahun 2011 52.630.040.800 - -
20% x Rp 315.446.274.000
tahun 2010 - 63.089.254.800 -
23% x Rp 260.835.022.000
tahun 2009 - - 59.992.055.060
Total 52.630.040.800 63.089.254.800 59.992.055.060

- 56 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011 2010 2009


Rp Rp Rp

Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak


dapat diperhitungkan menurut fiskal 323.267.277 (79.270.957) (3.454.418.494)
Dampak perubahan tarif pajak - - (3.922.085.046)
Penyesuaian Pajak Tangguhan (1.064.134.314) - -
Beban pajak Perusahaan 51.889.173.763 63.009.983.843 52.615.551.520
Beban pajak anak perusahaan 90.534.467.270 95.197.858.968 68.395.421.889
Beban pajak final:
Perusahaan 279.744.000 279.744.000 199.248.000
Anak perusahaan 251.280.000 216.089.130 220.345.650

Total Beban Pajak 142.954.665.033 158.703.675.941 121.430.567.059

32. Sifat Dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

Sifat Pihak Berelasi

Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama
dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu PT Inbisco Niagatama Semesta,
PT Bank Mayora dan PT Unita Branindo.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu
dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

a. 64,22%, 69,05% dan 80,49% dari jumlah penjualan bersih atau sebesar
Rp 6.071.232.591.146, Rp 4.988.019.125.206 dan Rp 3.845.056.510.296 masing-masing
pada tahun 2011, 2010 dan 2009, merupakan penjualan kepada PT Inbisco Niagatama
Semesta, pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan
syarat-syarat normal sebagaimana halnya dengan pihak ketiga (Catatan 25). Pada tanggal
laporan posisi keuangan, piutang usaha atas penjualan tersebut meliputi 19,62%, 24,13%
dan 21,72% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009.

b. Penempatan rekening koran dan deposito Perusahaan dan anak perusahaan pada
PT Bank Mayora dicatat dalam akun “Kas dan Setara Kas” yang meliputi 2,79%, 2,64% dan
2,18% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Menurut pendapat manajemen penempatan rekening koran dan deposito tersebut
memperoleh tingkat bunga dan mempunyai syarat-syarat yang sama sebagaimana halnya
penempatan pada bank-bank lain.

c. Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi sewa menyewa dengan PT Inbisco
Niagatama Semesta. Pendapatan sewa dari PT Inbisco Niagatama Semesta dicatat
sebagai “Penghasilan sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebesar
Rp 2.512.800.000, Rp 2.156.391.300 dan Rp 2.178.000.000 masing-masing pada tahun
2011, 2010 dan 2009.

d. Sejak 1994, Perusahaan dan anak perusahaan menyewa ruangan kantor di Gedung
Mayora dari PT Unita Branindo. Beban penyewaan atas transaksi ini sebesar
Rp 5.583.552.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban sewa dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

- 57 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

e. Perusahaan menyewakan tanah dan bangunan kepada PT Kakao Mas Gemilang,


anak perusahaan, dengan nilai sebesar Rp 2.797.440.000, Rp 2.797.440.000 dan
Rp 1.992.480.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan dan
beban sewa atas transaksi ini telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.

f. Perusahaan dan anak perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci.


Imbalan yang diberikan kepada direksi, komisaris dan anggota manajemen kunci lainnya
adalah sebesar Rp 80.115.257.741, Rp 64.794.108.264 dan 23.262.084.210 masing-
masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

33. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak
perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan
mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan
anak perusahaan.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan
pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan mengelola beban
bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan
mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan
berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang
menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas
keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
2011
Rata-rata Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Suku Bunga Efektif dalam Satu Tahun pada Tahun ke - 2 pada Tahun ke - 3 pada Tahun ke - 4 pada Tahun ke - 5 Total
% Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset
Bunga Tetap
Kas dan setara kas 7% - 7,25% 320.913.579.580 - - - - 320.913.579.580

Liabilitas
Bunga Tetap
Pinjaman bank jangka pendek JIBOR 3 bulan + 1,50%
dan 9,00% - 9,25% 525.000.000.000 - - - - 525.000.000.000
Utang obligasi 13,75% - 299.187.024.400 - - - 299.187.024.400

Bunga Mengambang
Pinjaman jangka panjang JIBOR 3 bulan + 1,50% - 2,00%
dan 9,50% - 10,75% 159.235.058.259 470.671.197.298 270.948.028.976 437.071.654.671 646.072.750.269 1.983.998.689.474

- 58 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2010
Rata-rata Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo
Suku Bunga Efektif dalam Satu Tahun pada Tahun ke - 2 pada Tahun ke - 3 pada Tahun ke - 4 pada Tahun ke - 5 Total
% Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset
Bunga Tetap
Kas dan setara kas 7,00% - 13,50% 468.895.131.921 - - - - 468.895.131.921
Investasi jangka pendek-deposito berjangka 0,25% - 3,50% 4.793.569.466 - - - - 4.793.569.466

Liabilitas
Bunga Tetap
Pinjaman bank jangka pendek 10,00% - 10,25% 75.000.000.000 - - - - 75.000.000.000
Utang obligasi 13,75% - - 298.613.159.270 - - 298.613.159.270

Bunga Mengambang
Pinjaman jangka panjang SBI 3 bulan + 2,00%
dan 10,25% - 10,75% 109.704.343.601 110.309.498.647 387.689.156.728 87.840.408.499 253.913.329.258 949.456.736.733

Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan
dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan piutang
usaha dan utang usaha.

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari
transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan
dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

2011 2010 2009


Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing Rp Asing Rp Asing Rp

Aset

Kas dan setara kas USD 6.366.704 57.733.271.068 12.996.661 116.852.982.467 6.605.490 62.091.605.154
EUR 96.141 1.128.597.063 35.177 420.573.727 33.524 452.893.636
Investasi jangka pendek-
deposito berjangka USD - - 330.232 2.969.115.912 459.723 4.321.392.722
EUR - - 152.600 1.824.453.554 527.767 7.129.963.699
Piutang usaha USD 41.305.988 374.562.697.008 25.997.750 233.745.774.549 13.166.984 123.769.654.164
EUR - - - - 30.003 405.334.712
Total Aset 433.424.565.139 355.812.900.209 198.170.844.087

Liabilitas

Utang usaha USD 31.306.807 283.890.127.457 16.679.342 149.963.960.984 19.669.674 184.894.937.288


EUR 4.812.415 56.492.896.843 1.209.298 14.697.233.757 5.111.945 69.060.797.314
CNY 2.678.992 3.855.497.803 1.281.000 1.739.098.410 - -
SGD 81.194 566.270.891 24.975 174.341.362 10.601 83.086.651
AUD 631 5.803.026 - - 156.208 1.250.841.617
CHF 406 3.915.906 19 182.403 34.805 362.093.899
GBP 5 71.942 18.697 259.778.492 10.205 154.250.690
MYR - - 563.949 1.644.390.692 - -
JPY - - 31.880.388 3.515.938.154 - -
Total Liabilitas 344.814.583.868 171.994.924.254 255.806.007.459

Nilai Bersih Aset (Liabilitas) 88.609.981.271 183.817.975.955 (57.635.163.372)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan
dan anak perusahaan diungkapkan pada Catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.

- 59 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian
yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara
signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara
melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan
verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk
mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:

2011 2010
Jumlah Bruto Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah Neto
Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas dan setara kas 320.913.579.580 320.913.579.580 468.895.131.921 468.895.131.921
Investasi jangka pendek - deposito - - 4.793.569.466 4.793.569.466
Piutang usaha 1.673.615.780.740 1.673.227.844.346 1.294.862.111.897 1.294.684.174.946
Piutang lain-lain 34.127.009.081 34.127.009.081 33.849.742.838 33.849.742.838
Uang jaminan 690.901.677 690.901.677 580.175.183 580.175.183

Total 2.029.347.271.078 2.028.959.334.684 1.802.980.731.305 1.802.802.794.354

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas
yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara
kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan
dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala
atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-
menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang
optimal.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan
pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

2011
< 1 tahun 1-2 tahun 3-5 tahun Total Biaya transaksi Nilai Tercatat
Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Aset
Kas dan setara kas 325.317 - - 325.317 - 325.317
Piutang usaha 1.673.228 - - 1.673.228 - 1.673.228
Piutang lain-lain 34.127 - - 34.127 - 34.127
Uang jaminan 691 - - 691 - 691

Total 2.032.672 - - 2.032.672 - 2.032.672

Liabilitas
Pinjaman bank jangka pendek 525.000 - - 525.000 - 525.000
Utang usaha 1.021.695 - - 1.021.695 - 1.021.695
Utang lain-lain 64.287 - - 64.287 - 64.287
Biaya yang masih harus dibayar 69.247 - - 69.247 - 69.247
Pinjaman jangka panjang 161.124 472.414 1.357.755 1.991.293 (7.295) 1.983.999
Utang obligasi - 299.187 - 299.187 - 299.187

Total 1.841.353 771.601 1.357.755 3.970.709 (7.295) 3.963.415

Selisih aset dengan liabilitas 191.319 (771.601) (1.357.755) (1.938.038) (7.295) (1.930.743)

- 60 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2010
< 1 tahun 1-2 tahun 3-5 tahun Total Biaya transaksi Nilai Tercatat
Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000

Aset
Kas dan setara kas 472.106 - - 472.106 - 472.106
Investasi jangka pendek - deposito berjangka 4.793 - - 4.793 - 4.793
Piutang usaha 1.294.684 - - 1.294.684 - 1.294.684
Piutang lain-lain 33.849 - - 33.849 - 33.849
Uang jaminan 580 - - 580 - 580

Total 1.805.432 - - 1.805.432 - 1.805.432

Liabilitas
Pinjaman bank jangka pendek 75.000 - - 75.000 - 75.000
Utang usaha 646.936 - - 646.936 - 646.936
Utang lain-lain 27.766 - - 27.766 - 27.766
Biaya yang masih harus dibayar 137.071 - - 137.071 - 137.071
Pinjaman jangka panjang 110.293 110.893 730.400 951.586 (2.129) 949.456
Utang obligasi - - 298.613 298.613 - 298.613

Total 997.066 110.893 1.029.013 2.136.972 (2.129) 2.134.842

Selisih aset dengan liabilitas 808.366 (110.893) (1.029.013) (331.540) (2.129) (329.410)

34. Ikatan

a. PT Torabika Eka Semesta dan PT Kakao Mas Gemilang, anak Perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT CIMB Niaga Tbk, Jakarta, berupa Import Sight, UPAS dan
Usance Letter of Credit (LC) dengan jumlah kredit maksimum sebesar US$ 5.000.000.
Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan baku. Pada tahun 2011 fasilitas ini tidak
diperpanjang lagi.

b. Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas berupa Sight LC, Usance LC dan
Usance Payable At Sight (UPAS) dari PT Bank OCBC Indonesia, Jakarta, dengan kredit
maksimum keseluruhan sebesar US$ 8.000.000 dan fasilitas Foreign Exchange (FX)
Dealing sebesar US$ 2.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, fasilitas ini dijamin dengan
deposito berjangka sebesar 25% dari jumlah Letter of Credit (LC) yang dibuka dan pada
tahun 2011 dijamin dengan negative pledge. Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan
baku.

c. Perusahaan memperoleh fasilitas Acceptance Guarantee dalam bentuk letter of credit


(Sight, Usance dan UPAS) dari PT Bank Mizuho Indonesia dan Letter of Credit lokal
(SKBDN) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 4.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk
transaksi impor.

d. Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas


Treasury Line/FX Dealing dan Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit (Sight, usance dan
UPAS) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing
sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 2.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan
baku dan bahan pembantu.

e. Perusahaan dan PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas


Pinjaman Rekening Koran (PRK) masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000 dan
Rp 10.000.000.000 dari PT Bank International Indonesia Tbk. Fasilitas ini digunakan untuk
menunjang kebutuhan modal kerja.

PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas letter of credit (sight dan
usance) dengan jumlah maksimum US$ 5.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan
pembayaran kepada supplier atau untuk pembelian bahan baku.

Sampai dengan 31 Desember 2011, fasilitas-fasilitas ini belum digunakan.

- 61 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

f. Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit (sight, usance,
UPAS) dan fasilitas export negotiation dari PT ANZ Panin Bank dengan kredit maksimum
keseluruhan sebesar US$ 32.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai impor
bahan baku. Pada tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.

g. Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of Credit Sight dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 50.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk yang digunakan untuk jaminan
pembayaran import mesin produksi. Perusahaan juga memperoleh fasilitas forex line
dengan jumlah maksimum US$ 2.000.000 yang digunakan untuk import bahan baku. Pada
tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.

35. Informasi Segmen

Segmen Informasi Primer

Perusahaan memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi usaha pengolahan makanan,
usaha pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao dan usaha jasa keuangan. Segmen
operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional,
yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya kemasing-masing segmen yang dilaporkan
serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut.

Pengolahan kopi
Pengolahan bubuk dan instan
2011 Makanan serta biji kakao Lainnya Eliminasi Konsolidasian
Rp Rp Rp Rp Rp
PENDAPATAN
Penjualan eksternal 4.348.002.884.828 5.105.863.108.050 - - 9.453.865.992.878
Penjualan internal 113.144.646.214 64.892.012.025 - (178.036.658.239) -

Total pendapatan 4.461.147.531.042 5.170.755.120.075 - (178.036.658.239) 9.453.865.992.878

HASIL
Hasil segmen 822.782.827.262 832.009.572.672 - 3.618.625.222 1.658.411.025.156
Beban usaha 450.969.443.724 447.740.451.327 1.824.153.455 - 900.534.048.506
Laba (rugi) operasi 371.813.383.538 384.269.121.345 (1.824.153.455) 3.618.625.222 757.876.976.650

Beban bunga (87.463.968.971) (36.392.346.758) - - (123.856.315.729)


Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) - - - (27.500.000.000)
Penghasilan bunga 2.948.935.850 2.736.559.298 2.326.540.327 8.012.035.475
Beban lain-lain bersih 11.908.121.313
Laba sebelum pajak 626.440.817.709
Beban pajak (142.954.665.032)
Laba periode berjalan 483.486.152.677
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik ekuitas induk 471.027.871.566
Kepentingan nonpengendali 12.458.281.111

483.486.152.677

- 62 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pengolahan kopi
Pengolahan bubuk dan instan
2011 Makanan serta biji kakao Lainnya Eliminasi Konsolidasian
Rp Rp Rp Rp Rp

INFORMASI LAINNYA

ASET
Aset segmen 5.154.367.933.487 2.657.488.748.124 118.924.683.402 (1.600.105.873.855) 6.330.675.491.159 *)

LIABILITAS
Liabilitas segmen 2.834.939.120.042 1.600.291.395.903 19.553.782.694 (301.917.872.656) 4.152.866.425.982 **)

Total 4.152.866.425.982

Pengeluaran modal 456.315.319.978 297.758.330.159 11.733.529.236 (74.500.000) 765.732.679.373


Penyusutan 129.051.695.883 68.590.218.615 1.103.019.606 (821.185.222) 197.923.748.882
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi 32.715.699.648 987.035.756 - - 33.702.735.404

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka


**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan utang pajak

Pengolahan kopi
Pengolahan bubuk dan instan
2010 Makanan serta biji kakao Lainnya Eliminasi Konsolidasian
Rp Rp Rp Rp Rp
PENDAPATAN
Penjualan ekstern 3.433.770.785.227 3.790.394.206.632 - - 7.224.164.991.859
Penjualan intern 67.402.033.124 100.931.882.662 - (168.425.915.786) -

Total pendapatan 3.501.172.818.351 3.891.326.089.294 - (168.425.915.786) 7.224.164.991.859

HASIL
Hasil segmen 812.083.674.614 890.977.034.952 - 3.325.600.376 1.706.386.309.942

Beban penjualan (792.468.029.483)


Beban umum dan administrasi (140.583.149.431)

Beban bunga (78.611.166.296) (9.171.461.261) - - (87.782.627.557)


Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) - - - (27.500.000.000)
Penghasilan bunga 2.987.273.577 3.052.998.527 3.947.971.122 - 9.988.243.226
Beban lain-lain bersih (9.681.899.244)
Laba sebelum pajak 658.358.847.453
Beban pajak (158.703.675.941)
Laba periode berjalan 499.655.171.512

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk 484.086.202.515
Kepentingan nonpengendali 15.568.968.997

Laba bersih 499.655.171.512

INFORMASI LAINNYA

ASET
Aset segmen 3.491.247.469.213 1.884.851.122.478 115.832.506.801 (1.139.037.824.035) 4.352.893.274.457

LIABILITAS
Liabi litas segmen 1.474.535.171.206 910.519.373.581 17.877.192.100 (100.750.509.223) 2.302.181.227.663
Goodwill negatif 335.347.478

Total 2.302.516.575.141

Pengeluaran modal 243.318.499.830 138.460.093.641 - (74.500.000) 381.704.093.471


Penyusutan 118.214.382.927 52.828.100.441 996.462.230 (528.160.377) 171.510.785.221
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi 17.005.631.814 7.316.328.766 - - 24.321.960.580

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka


**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak

- 63 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pengolahan kopi
Pengolahan bubuk dan instan
2009 Makanan serta biji kakao Lainnya Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp
PENDAPATAN
Penjualan ekternal 2.595.928.705.569 2.181.246.680.971 - - 4.777.175.386.540
Penjualan internal 69.359.610.275 67.073.234.769 - (136.432.845.044) -

Total pendapatan 2.665.288.315.844 2.248.319.915.740 - (136.432.845.044) 4.777.175.386.540

HASIL
Hasil segmen 666.928.909.263 464.340.409.725 - 2.516.206.363 1.133.785.525.351
Beban usaha 294.718.228.293 222.468.862.451 3.411.190.848 - 520.598.281.592
Laba (rugi) operasi 372.210.680.970 241.871.547.274 (3.411.190.848) 2.516.206.363 613.187.243.759

Beban bunga (92.325.630.728) (5.858.127.776) - - (98.183.758.504)


Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) - - - (27.500.000.000)
Penghasilan bunga 15.124.908.920 839.843.251 4.299.550.313 - 20.264.302.484
Beban lain-lain bersih (3.834.211.934)

Laba sebelum pajak 503.933.575.805


Beban pajak (121.430.567.059)

Laba bersih 382.503.008.746

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk 372.157.912.334
Kepentingan nonpengendali 10.345.096.412
Laba bersih 382.503.008.746

INFORMASI LAINNYA

ASET
Aset segmen 2.889.261.720.625 1.261.814.831.535 113.530.475.053 (1.043.953.252.053) 3.220.653.775.160

LIABILITAS
Liabilitas segmen 1.250.899.763.716 486.678.567.405 18.615.702.799 (239.172.299.021) 1.517.021.734.899
Goodwill negatif 473.642.867

Total 1.517.495.377.766

Pengeluaran modal 207.467.068.364 193.243.476.040 - (6.978.000.000) 393.732.544.404


Penyusutan 105.947.287.927 25.931.348.589 877.687.804 (523.726.363) 132.232.597.957
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi 26.940.691.049 16.351.300.166 - - 43.291.991.215

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes
**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak/Excludes deferred tax liabilities and taxes payable

Segmen Geografis

Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di empat geografis utama, yaitu usaha
pengolahan makanan dan pengolahan kopi bubuk dan instant serta biji kopi di Jabodetabek,
usaha sewa di Medan dan Surabaya serta jasa keuangan di Belanda.

Pendistribusian pendapatan dan aset berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Penjualan berdasarkan geografis


Pasar geografis 2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Indonesia 6.124.250.738.388 5.030.323.410.029 3.824.798.142.945


Asia 3.073.069.716.045 2.008.109.782.534 826.418.563.479
Lain-lain 256.545.538.445 185.731.799.296 125.958.680.116

Total 9.453.865.992.878 7.224.164.991.859 4.777.175.386.540

- 64 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Nilai tercatat aset segmen


Pasar geografis 2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Jabodetabek 6.211.750.807.757 4.237.060.767.656 3.107.123.300.107


Surabaya 97.605.052.411 96.214.868.153 94.498.288.747
Medan 20.985.152.091 19.276.838.854 18.647.983.095
Belanda 334.478.900 340.799.794 384.203.211

Total 6.330.675.491.159 4.352.893.274.457 3.220.653.775.160

Penambahan aset tetap


Pasar geografis 2011 2010 2009
Rp Rp Rp

Jabodetabek 753.999.150.137 381.704.093.471 393.732.544.404


Surabaya - - -
Medan 11.733.529.236 - -
Total 765.732.679.373 381.704.093.471 393.732.544.404

36. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru


Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi
keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2012.
PSAK
1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
2. PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
3. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
4. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
5. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
6. PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
7. PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
8. PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
9. PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum
10. PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
11. PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
12. PSAK No. 38, Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
13. PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
14. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
15. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
16. PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
17. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
18. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
19. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
20. PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
21. PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
22. PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
23. PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

- 65 -
PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

ISAK

1. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
2. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan
Interaksinya
3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya
7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
8. ISAK No. 23, Sewa Operasi-Insentif
9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa
10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah
11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

PPSAK

1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
2. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi
3. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang
Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
4. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi

Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK
revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan
ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.

*******

- 66 -
PT MAYORA INDAH Tbk
Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan*
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

31 Desember
2011 2010** 2009**
Rp Rp Rp
ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 181.013.587.830 193.810.523.662 112.906.921.661
Investasi jangka pendek - 3.181.238.731 7.796.832.815
Piutang usaha
Pihak berelasi 1.092.469.891.196 592.315.124.684 568.706.076.865
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 344.513.718 tahun 2011 dan
sebesar Rp 120.674.811 tahun 2010 272.887.964.048 125.607.688.339 63.747.741.800
Piutang lain-lain 6.432.725.952 17.989.114.539 14.783.420.412
Piutang dari pihak berelasi 198.843.191.911 32.615.036.411 175.914.015.298
Persediaan 257.812.723.107 150.971.734.571 128.794.964.434
Uang muka pembelian 279.671.352.454 218.316.981.401 28.192.744.986
Pajak dibayar dimuka 57.930.468.175 - -
Biaya dibayar dimuka 1.059.949.911 1.580.401.773 1.255.982.224
Total Aset Lancar 2.348.121.854.584 1.336.387.844.111 1.102.098.700.495

ASET TIDAK LANCAR


Investasi pada perusahaan asosiasi 93.771.002.000 93.771.002.000 93.771.002.000
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 993.766.711.825 tahun 2011,
Rp 869.229.569.971 tahun 2010,
Rp 755.502.805.391 tahun 2009 dan
Rp 662,567,379,734 tahun 2008 1.273.507.835.827 932.421.185.733 830.920.579.713
Uang muka pembelian aset tetap 279.800.323.231 173.222.027.612 146.385.692.423
Uang jaminan 104.782.783 104.782.783 104.782.783
Total Aset Tidak Lancar 1.647.183.943.841 1.199.518.998.128 1.071.182.056.919

TOTAL ASET 3.995.305.798.425 2.535.906.842.239 2.173.280.757.414

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.1 -
PT MAYORA INDAH Tbk
Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan*
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

31 Desember
2011 2010** 2009**
Rp Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Pinjaman bank jangka pendek 350.000.000.000 - 200.000.000.000
Utang usaha
Pihak berelasi 20.204.010.000 7.666.837.022 -
Pihak ketiga 603.627.501.518 422.115.646.029 196.879.125.121
Utang lain-lain 30.553.320.310 27.755.921.713 6.082.436.442
Utang kepada pihak berelasi - - 15.200.991.458
Utang pajak 4.627.017.542 13.028.265.006 42.262.411.090
Biaya masih harus dibayar 57.852.403.381 38.160.265.699 26.691.197.228
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 101.231.111.112 76.585.347.630 40.000.000.000
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.168.095.363.863 585.312.283.099 527.116.161.339

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 134.578.035.743 111.226.665.460 95.098.743.828
Liabilitas pajak tangguhan 9.712.684.606 12.389.124.443 14.337.306.201
Pinjaman bank jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun 1.237.705.713.578 493.329.936.674 380.000.000.000
Utang obligasi 299.187.024.400 298.613.159.270 298.039.294.140
Total Liabilitas Jangka Panjang 1.681.183.458.327 915.558.885.847 787.475.344.169
TOTAL LIABILITAS 2.849.278.822.190 1.500.871.168.946 1.314.591.505.508

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor -
766.584.000 saham 383.292.000.000 383.292.000.000 383.292.000.000
Agio saham 64.212.000.000 64.212.000.000 64.212.000.000
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 29.000.000.000 27.000.000.000 25.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 669.522.976.235 560.531.673.293 386.185.251.906

TOTAL EKUITAS 1.146.026.976.235 1.035.035.673.293 858.689.251.906


TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.995.305.798.425 2.535.906.842.239 2.173.280.757.414

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.2 -
PT MAYORA INDAH Tbk
Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

31 Desember
2011 2010** 2009**
Rp Rp Rp

PENJUALAN BERSIH 4.461.147.531.042 3.501.172.818.351 2.665.288.315.844

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.638.364.703.780 2.689.089.143.737 1.998.359.406.581


LABA BRUTO 822.782.827.262 812.083.674.614 666.928.909.263

BEBAN USAHA
Penjualan (301.897.738.089) (292.654.678.301) (202.626.867.415)
Umum dan administrasi (149.071.705.635) (92.769.929.784) (92.091.360.878)

Total Beban Usaha (450.969.443.724) (385.424.608.085) (294.718.228.293)

LABA USAHA 371.813.383.538 426.659.066.529 372.210.680.970

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga 2.948.935.850 2.987.273.577 15.124.908.920
Penghasilan sewa 2.797.440.000 2.797.440.000 1.992.480.000
Keuntungan penjualan aset tetap 1.498.793.546 622.196.811 576.213.560
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 208.340.523 (17.701.380.018) (8.812.240.773)
Penghasilan dividen - - 14.999.998.750
Beban bunga (114.963.968.971) (78.611.166.296) (92.325.630.728)
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) (27.500.000.000) (27.500.000.000)
Lain-lain - bersih 26.013.216.219 7.041.118.626 2.493.344.267
Beban Lain-lain - Bersih (108.997.242.833) (110.364.517.300) (93.450.926.004)

LABA SEBELUM PAJAK 262.816.140.705 316.294.549.229 278.759.754.966

BEBAN PAJAK (52.168.917.763) (63.289.727.842) (52.814.799.520)

LABA BERSIH 210.647.222.942 253.004.821.387 225.944.955.446

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - -

LABA KOMPREHENSIF 210.647.222.942 253.004.821.387 225.944.955.446

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.3 -
PT MAYORA INDAH Tbk
Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Selisih Kurs Karena Selisih Transaksi Saldo Laba


Modal Ditempatkan Penjabaran Perubahan Ekuitas Yang Telah Ditentukan Yang Belum Ditentukan
dan Disetor Agio Saham Laporan Keuangan Anak Perusahaan Penggunaannya Penggunaannya Total Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008


seperti yang dilaporkan sebelumnya 383.292.000.000 64.212.000.000 (4.634.984.306) (12.960.298) 23.000.000.000 779.253.270.069 1.245.109.325.465

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) - - 4.634.984.306 12.960.298 - (578.683.773.609) (574.035.829.005)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008


disajikan kembali** 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 23.000.000.000 200.569.496.460 671.073.496.460

Dividen tunai - - - - - (38.329.200.000) (38.329.200.000)

Cadangan - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) -

Total laba komprehensif tahun berjalan


- Seperti yang dilaporkan sebelumnya - - 2.590.610.783 226.809.845 - 372.157.912.334 374.975.332.962
- Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) - - (2.590.610.783) (226.809.845) - (146.212.956.888) (149.030.377.516)

Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali - - - - - 225.944.955.446 225.944.955.446

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009** 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 25.000.000.000 386.185.251.906 858.689.251.906

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 383.292.000.000 64.212.000.000 (2.044.373.523) 213.849.547 25.000.000.000 1.111.081.982.403 1.581.755.458.427

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) - - 2.044.373.523 (213.849.547) - (724.896.730.497) (723.066.206.521)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah


dampak penerapan awal** 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 25.000.000.000 386.185.251.906 858.689.251.906

Dividen tunai - - - - - (76.658.400.000) (76.658.400.000)

Cadangan - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) -

Total laba komprehensif tahun berjalan


- Seperti yang dilaporkan sebelumnya - - 2.325.497.161 (213.849.547) - 484.086.202.515 486.197.850.129
- Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) - - (2.325.497.161) 213.849.547 - (231.081.381.128) (233.193.028.742)

Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali - - - - - 253.004.821.387 253.004.821.387

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010** 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 27.000.000.000 560.531.673.293 1.035.035.673.293

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 383.292.000.000 64.212.000.000 281.123.638 - 27.000.000.000 1.516.509.784.918 1.991.294.908.556

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009) - - (281.123.638) - - (955.978.111.625) (956.259.235.263)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah


dampak penerapan awal** 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 27.000.000.000 560.531.673.293 1.035.035.673.293
Dividen tunai - - - - - (99.655.920.000) (99.655.920.000)

Cadangan - - - - 2.000.000.000 (2.000.000.000) -

Total laba komprehensif - - - - - 210.647.222.942 210.647.222.942

Saldo per 31 Desember 2011 383.292.000.000 64.212.000.000 - - 29.000.000.000 669.522.976.235 1.146.026.976.235

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.4 -
PT MAYORA INDAH Tbk
Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

31 Desember
2011 2010 2009
Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan 3.815.286.074.390 3.414.211.733.302 2.609.404.065.539
Pembayaran kepada pemasok, kontraktor,
karyawan dan lainnya (3.949.802.839.193) (2.911.032.173.236) (2.143.926.050.863)
Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi (134.516.764.803) 503.179.560.066 465.478.014.676
Pembayaran bunga (95.509.867.306) (78.878.069.506) (92.926.347.394)
Pembayaran pendapatan bagi hasil
Sukuk Mudharabah (27.500.000.000) (27.500.000.000) (27.500.000.000)
Pembayaran pajak penghasilan (56.502.426.262) (77.850.739.987) (45.487.442.604)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (314.029.058.371) 318.950.750.573 299.564.224.678

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek - 4.615.594.084 (2.653.387.691)
Penerimaan bunga 2.948.935.850 2.987.273.577 15.124.908.920
Hasil penjualan aset tetap 16.057.930.605 1.512.420.908 2.841.380.254
Perolehan aset tetap (290.633.659.153) (62.975.820.420) (120.762.603.495)
Penambahan uang muka pembelian aset tetap (279.800.323.231) (184.465.727.813) (138.717.266.666)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (551.427.115.929) (238.326.259.664) (244.166.968.678)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan:
Pinjaman bank jangka pendek 350.000.000.000 - 50.000.000.000
Pinjaman bank jangka panjang 845.065.713.580 195.000.000.000 -
Pembayaran :
Pinjaman bank jangka pendek - (200.000.000.000) -
Pinjaman bank jangka panjang (76.871.111.112) (44.257.777.778) (50.000.000.000)
Dividen (99.655.920.000) (76.658.400.000) (38.329.200.000)
Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi (166.228.155.500) 128.097.987.429 (160.081.180.951)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan 852.310.526.968 2.181.809.651 (198.410.380.951)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (13.145.647.333) 82.806.300.560 (143.013.124.951)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 193.810.523.662 112.906.921.661 263.085.708.727


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 348.711.500 (1.902.698.559) (7.165.662.115)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 181.013.587.830 193.810.523.662 112.906.921.661

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi
kas dan setara kas:
Reklasifikasi uang muka pembelian
aset tetap ke aset tetap 173.222.027.612 157.629.392.624 86.704.464.869
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama
periode konstruksi (Catatan 17) 20.020.611.049 - -

* Menggunakan metode biaya perolehan

- i.5 -

Anda mungkin juga menyukai