Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan antibiotik rasional adalah suatu uapya otorisasi rumah sakit dalam membuat

suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan antibiotik rasional dirumah
sakit.
Kebijakan tersebut mencangkup :
1. Kebijakan Manajemen Rumah Sakit dalam Standarisasi Penggunaan Antibiotik yang
rasional
2. Upaya untuk membentuk keterpaduan dalam penggunaan antibiotik rasional
berdasarkan keilmuan berbasis bukti
3. Standarisasi penggunaan antibiotik untuk pelayanan pasien yang optimal berkorelasi
dengan program pengendalian infeksi rumah sakit, terutama dalam menghadapi
kasus MDR.

 Kebijakan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit dilaksanakan untuk optimalisasi


TUJUAN
pelayanan kesehatan dirumah sakit terutama dalam manajemen penyakit infeksi dari
berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan dalam pengendalian infeksi dan
keselamatan pasien.

1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang - UndangNomor 1 Tahun 1970 tentangKeselamatanKerja.
4. KeputusanMenteriKesehatan RI Nomor 1087 / Menkes / SK / VIII / 2010
KEBIJAKAN tentangStandarKesehatandanKeselamatanKerja di RumahSakit.
5. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya
6. Permenkes RI Nomor 2406/ Menkes/Per/XII/2011 tentang pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik

1. Pemeriksaan kuman secara periodik


2. Melaksanakan kewaspadaan Universal
3. Pencegahan MDR Antibiotik dengan pemantauan pasien berat yang dirujuk dengan
penggunaan antibiotik sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang terukur
PROSEDUR 5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas dan MDR Klebsiella
Karbapenemase
6. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
7. Melaksanakan prinsip Pencegahan MDR Antibiotik dengan :
a. Pemeriksaan spesimen mikrobiologi ; spesimen diambil dari darah, urine,
sputum, pus atau cairan serebrospinalis tergantung diagnosis yang dicurigai
b. Jika dicurigai bakteri ; diberikan antibiotika emperik berdasarkan pertimbangan
klinis, pola kultur dan resistensi lokal
c. Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiollogis diberikan antibiotika definitif
sesuai kultur dan resistensi
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan :
a. Menangani patogen sebagai Infeksi bukan kolonisasi
b. Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan kuman
c. Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau kombinasi
d. Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
farmakodinamik
e. Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi organ
f. Mencegah transmisi
g. Mempersingkat durasi terapi
h. Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai penggunaan antibiotik
i. Paradigma pemberian antibiotik secara empirik pasien rawat inap dengan
deeskalasi antibiotika.

Klasifikasi Pemberian Antibiotika


No Lini Jenis Antibiotik Penanggung Jawab
1 Lini 1 Amoksisilin Dokter umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Doxicycllin
Ampicillin Injeksi
2 Lini 2 Amoxiclav Dokter Umum
Ceftriaxone Dokter Spesialis
Cefixime
Ampicillin Sulbactam
Ciprofloxacin
3 Lini 3 Ceftazidim Dokter Spesialis
Ceferazone Dokter Spesialis IPCO
Sulbactam Setiap departemen
Levofloxacin
Fosfomycin
Moxifloxcacin
Aztreonam
4 Lini 4 Tygecillin Dokter Spesialis IPCO
Meropenem Setiap Departemen / ICU
Doripenem Berdasarkan hasil klinis
Imipenem dan hasil kultur dan
Vancomycin persetujuan dari Tim
Linezolid Kebijakan Antibiotika
Tiecoplanin pada kasus yang khusus
Ertapenem

- InstalasiGawatDarurat
UNIT TERKAIT - InstalasiRawatJalan
- InstalasiRawatInap
- InstalasiKamarBedah

Anda mungkin juga menyukai