INTISARI
HUKUM ACARA PIDANA
Jakarta, 27 Juli 2018
Oleh: Albert Aries, SH, MH (IP.C)
JANGKAUAN HAPID
Van Bemmelen, sebagaimana dikutip Andi Hamzah, mengartikan HAPID:
PEMBAGIAN HAPID
HAPID dibagi menjadi:
• HAPID Materiil : Semua aturan hukum tentang sistem, beban & alat/kekuatan
pembuktian, serta semua ilmu pendukung HAPID.
Kesimpulan:
Ilmu yang mempelajari bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang memberikan dasar-dasar dan aturan-aturan yang menentukan
berbagai aspek proses penyelesaian perkara pidana, apabila ada orang yang
disangka telah melakukan perbuatan pidana, aturan-aturan hukum mana meliputi
wewenang badan atau alat negara penegak hukum melakukan tindakan atau
proses penyelesaian perkara pidana (Bambang Poernomo)
Copyright @albertaries
Tujuan HAPID
ASAS-ASAS HAPID
1. Asas Equality before the law: Perlakuan yang sama atas diri setiap
orang di muka hukum dengan tidak mengadakan pembedaan
perlakuan
Copyright @albertaries
6. Asas legal assistance: setiap orang yang tersangkut perkara wajib diberi
kesempatan memperoleh bantuan hukum yang semata-mata diberikan
untuk melaksanakan kepentingan pembelaaan atas dirinya.
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
KUHAP sebagai sumber Hukum Acara Pidana Penting untuk dipahami untuk
menjawab persoalan-persoalan tentang:
1. Dimana HAPID dapat ditemukan
2. Dimana aparat penegak hukum dapat mencari dan menggali hukum yang
akan dijadikan dasar melakukan tindakan atau mengambil putusan
3. Apakah HAPID yang dimaksud mempunyai kekuatan mengikat dan
diberlakukan dalam proses penyidikan, penuntutan dan peradilan.
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
1. Kekuasan Penyidikan
2. Kekuasaan Penuntutan
3. Kekuasaan Mengadili
4. Kekuasaan Pelaksana Eksekusi
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
• Asas nasional pasif (pasal 4 ayat 1 KUHP untuk kejahatan 104, 106, 107,
108, 111 bis ke 1, 127, dan 131) dan Pasal 4 ke 2 KUHP (mata uang RI
Palsu), dan Pasal 4 ayat 3 (Surat Hutang RI Palsu)
• Asas melindungi kepentingan Internasional (asas universal) (pasal 4 ayat 4
KUHAP: perampokan kapal negara mana saja.
10. Termasuk juga untuk permasalahan Pra Peradilan, ICJ menyatakan tidak
cukupnya hukum acara yang mengatur pengawasan terhadap penahanan
yang tidak sah.
Copyright @albertaries
Penyelidikan
Tujuan Penyelidikan
• Tujuan utama dari setiap penyelidikan adalah untuk mengumpulkan
keterangan – keterangan/ data – data yang dapat dipergunakan untuk:
Ømenentukan apakah suatu peristiwa yang terjadi merupakan suatu
tindak pidana atau bukan sehingga dapat dilakukan penyidikan.
ØPersiapan pelaksanaan tahap penindakan penyelidikan
• Laporan langsung yang diterima dari orang yang mengetahui terjadinya
suatu tindak pidana dapat berupa laporan lisan dan dituangkan dalam
Berita Acara Penerimaan Laporan.
• Yang dipanggil akan dimintai keterangan dalam berita acara klarifikasi
Copyright @albertaries
Penyelidik
Bukan hanya kepolisian negara Republik Indonesia tetapi juga PNS tertentu,
misalnya:
1. Pejabat bea cukai dalam tindak pidana penyeludupan/kepabeanan
sebagaimana yang dimaksud dalam Undang – Undang No. 10 Tahun
1995
2. Pejabat instansi tertentu seperti jaksa untuk Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana yang dimaksud Undang – Undang No 31 tahun 1999 Jo.
Undang – Undang No 20 Tahun 2001 dan pelanggaran Hak Asasi
Manusia sebagaimana yang dimaksud Undang – Undang No 26 tahun
2000, perwira TNI angkatan laut untuk tindak pidana perikanan
sebagaimana yang dimaksud Undang – Undang No 9 tahun 1985 dan
pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusi Indonesia yang diatur dalam Pasal
14 ayat (1) Undang – Undang No 5 Tahun 1983.
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Penyidikan
Pasal 1 butir 2 KUHAP mendefinisikan Penyidikan:
Copyright @albertaries
Penyidik
• Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat
pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-
undang untuk melakukan penyidikan (Pasal 1 butir 1 KUHAP)
Copyright @albertaries
Penangkapan
• Definisi: Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa
pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa
apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau
penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini (pasal 1 ayat 20 KUHAP).
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Penahanan
• Definisi: Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di
tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum atau hakim
dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini (Pasal 1 ayat 21 KUHAP)
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
• Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau
menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak,
berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam
penyidikan, penuntutan dan peradilan (pasal 1 ayat 16 KUHAP)
Keduanya harus seizin ketua pengadilan dan jika belum ada surat izin maka
dalam waktu sesegera mungkin harus meminta izin Pengadilan.
Copyright @albertaries
• Benda yang sedang disita dalam perkara perdata atau pailit juga dapat disita
untuk kepentingan perkara pidana (Pasal 39 ayat 2 KUHAP).
Hasil Penyidikan
• Serangkaian tindakan mencari dan mengumpulkan bukti antara lain:
ØPemeriksaan terhadap tersangka dan saksi-saksi
ØMelakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka.
ØMelakukan penggeledahan dan penyitaan
(semuanya dituangkan dalam berita acara & selanjutnya dibuat kesimpulan)
• Ada 2 kemungkinan pendapat penyidik atas penyidikan:
ØHasil penyidikan tidak layak menurut hukum untuk diteruskan kepada PU
sehingga oleh karena nya penyidikan dihentikan (pasal 109 ayat 2)
ØHasil penyidikan memenuhi syarat dan cukup bukti perbuatan tersangka
sehingga diserahkan kepada PU (pasal 110 ayat 1 KUHAP)
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Bantuan Hukum
• Maksud dan tujuan: sebagai pemberian jasa hukum bagi mereka yang
mampu membayar prestasi maupun kepada mereka yang tidak mampu
dengan secara cuma-cuma untuk menghadapi suatu proses perkara pidana.
• Bantuan hukum dilaksanakan oleh advokat/ pasal 1 angka 1 UU No. 18
tahun 2003 Tentang advokat.
• Dapat juga dilihat UU no 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum sebagai
rujukan.
• Penerima bantuan hukum adalah orang yang miskin dan Pemberi bantuan
hukum adalah Lembaga Bantuan Hukum.
• Bagi yang tidak mampu dan diancam pidana 5 tahun penjara, WAJIB
disediakan Penasihat Hukum (Contoh Kasus: pedagang asongan dituduh
membawa narkoba)
Copyright @albertaries
• Pra Peradilan dipimpin oleh hakim tunggal yang ditunjuk oleh ketua
pengadilan negeri dan dibantu oleh seorang panitera.
Copyright @albertaries
• Putusan pra peradilan tidak dapat dimintakan banding (Pasal 83 ayat (1),
kecuali terhadap putusan yang menyatakan "tidak sahnya" penghentian
penyidikan dan penuntutan (Pasal 83 ayat (2) KUHAP).
• Dalam hal ada permohonan banding terhadap putusan pra peradilan
sebagai¬mana dimaksud Pasal 83 ayat (1) KUHAP, maka permohonan
tersebut harus dinyatakan tidak diterima.
• Pengadilan Tinggi memutus permintaan banding tentang tidak sahnya
penghentian penyidikan dan penuntutan dalam tingkat akhir.
• Terhadap Putusan pra peradilan tidak dapat diajukan upaya hukum kasasi.
Copyright @albertaries
Peradilan Koneksitas
• Pengertian: sistem peradilan pidana terhadap tersangka yang
bersama-sama melakukan tindak pidana akan tetapi masing-masing
tunduk dalam kompetensi pengadilan yang berbeda, sebagian pada
pengadilan militer, sebagian pengadilan umum.
Copyright @albertaries
• Yang dapat mengajukan adalah: orang lain yang menderita kerugian sebagai
akibat perbuatan pidana yang sedang didakwakan, dalam penjelasan diatas
dikatakan sebagai “Pihak Korban”
Copyright @albertaries
Pra Penuntutan
• Tujuan pemeriksaan dalam penyidikan adalah untuk mempersiapkan berkas
perkara untuk diserahkan penyidik kepada jaksa penuntut umum.
LANJUTAN TAHAP I
• KUHAP tidak menentukan berapa kali berkas tersebut boleh bolak balik dari
penyidik-JPU –penyidik, hal ini jelas merugikan pencari keadilan (tersangka
seumur hidup jika tidak dilimpahkan ke pengadilan)
• Dalam pasal 30 ayat 1 huruf e UU Kejaksaan, diatur bahwa jaksa dapat
melengkapi berkas perkara dan melakukan pemeriksaan tambahan, dengan
koridor sbb:
ØTidak dilakukan terhadap tersangka
ØHanya untuk perkara yang rumit/sulit/ meresahkan masyarakat dan
membahayakan negara.
ØHarus dalam waktu 14 hari sesuai pasal 110 dan 138 ayat 2 KUHAP
ØPrinsip koordinasi dan kerjasama dengan penyidik.
Copyright @albertaries
• Pendapat PU setelah tahap II: Pasal 139 KUHAP ( penilaian atas berkas
perkara layak atau tidak diajukan ke pengadilan
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Penuntutan
• Penuntut umum berwenang melakukan penuntutan terhadap siapapun
yang didakwa melakukan suatu tindak pidana dalam daerah hukumnya
dengan melimpahkan perkara ke pengadilan yang berwenang mengadili.
(pasal 137 KUHAP)
Lanjutan Penuntutan
Sikap PU setelah tahap II:
SURAT DAKWAAN
3 dimensi surat dakwaan:
1. Dimensi pihak kejaksaan selaku PU
2. Dimensi pihak terdakwa untuk pembelaan
3. Dimensi hakim untuk mengambil keputusan.
Syarat formil dan materiil Surat Dakwaan (pasal 143 ayat 2 KUHAP):
ØSyarat formil: nama lengkap, tempat, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin,kebangsaan, tempat tinggal, agama & pekerjaan tersangka;
ØSyarat materiil: uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak
pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan.
Copyright @albertaries
• Bentuk Surat Dakwaan (SE Jaksa Agung No. SE-004/J.A/11/1993 tentang Pembuatan
Surat Dakwaan.:
1. Dakwaan Tunggal
Dalam surat dakwaan ini hanya satu Tindak Pidana saja yang didakwakan, karena
tidak terdapat kemungkinan untuk mengajukan alternatif atau dakwaan pengganti
lainnya;
Copyright @albertaries
Penghentian Penuntutan
1. Menurut pasal 140 ayat 2 KUHAP, PU dapat melakukan penghentian
penuntutan.
2. Alasan penghentian penuntutan untuk kepentingan hukum:
a. Tidak cukup bukti
b. Bukan perbuatan pidana
c. Perkara ditutup demi hukum yaitu:
ØTersangka atau terdakwa meninggal dunia (pasal 77 KUHP)
ØNebis in idem (pasal 76 KUHP)
ØDaluwarsa (pasal 78 ayat 1 KUHP)
ØPencabutan delik aduan (pasal 75 KUHP)
Copyright @albertaries
Asas Oportunitas
• Merupakan pengecualian dari asas legalitas.
• Penjelasan Pasal 77 KUHAP:
ØYang dimaksud dengan "penghentian penuntutan" tidak termasuk
penyampingan perkara untuk kepentingan umum yang menjadi wewenang Jaksa
Agung.
ØIntinya sama dengan kewenangan jaksa agung mengesampingkan perkara untuk
kepentingan umum dalam pasal 35 huruf c UU kejaksaan.
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Keterangan Saksi
Untuk menjamin kekuatan dan kebenaran dari keterangan saksi sebagai
salah satu alat bukti, maka dapat dilihat ketentuan berikut:
Keterangan Ahli
• Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat
terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (pasal 1
angka 28 KUHAP)
Copyright @albertaries
Petunjuk
Definisi : Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena
persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan
tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana
dan siapa pelakunya (pasal 188 ayat 1 KUHAP)
• Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari :
Ø keterangan saksi;
Ø surat;
Ø keterangan terdakwa.
• Dinilai oleh hakim dengan cermat, arif dan bijaksana sesuai nurani (pasal 188
ayat 3 KUHAP)
Copyright @albertaries
Keterangan Terdakwa
• Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri
(Pasal 189 ayat 1 KUHAP)
• Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia
bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan
harus disertai dengan alat bukti yang lain (pasal 189 ayat 4 KUHAP)
• Pencabutan keterangan terdakwa (tersangka) Harus ada alasan yang jelas
(kekhilafan, kekerasan, penipuan, bertentangan dengan kebenaran)
• Putusan MA RI no. 225 K/Kr. 1960 tanggal 25 Februari 1960:
“pengakuan yang diberikan diluar sidang tidak dapat dicabut kembali
tanpa alasan”
Copyright @albertaries
Putusan Pengadilan
• Surat dakwaan adalah dasar bagi hakim memeriksa dan mengambil putusan.
• Dalam musyawarah, semua pendapat hakim ketua dan anggota disertai
alasan dan pertimbangan (pasal 182 ayat 5 KUHAP)
• Asasnya: permufakatan bulat, jika tidak tercapai: voting, jika masih belum
diperoleh juga hasilnya maka putusan yang diambil adalah putusan yang
menguntungkan terdakwa (pasal 182 ayat 6 KUHAP)
• Menurut Kusumadi Pudjoewojo, isi (bagian ) putusan dapat dibagi menjadi 3
bagian:
ØPertimbangan mengenai kenyataan yang didapat hakim setelah
memeriksa perkara
ØPertimbangan hukumnya berdasarkan kenyataan yang ditemukan tadi
ØKeputusan (dictum)
Copyright @albertaries
Upaya Hukum
• Pengertian: Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum
untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau
banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan
peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diatur-dalam
undang-undang ini (pasal 1 angka 12)
• Tujuan dibentuknya lembaga upaya hukum:
• Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh instansi sebelumnya yang
lebih rendah
• Mewujudkan kesatuan dalam peradilan
• Dasar: Merupakan hak terdakwa dalam Pasal 14 ayat 5 Kovenan Int
tentang hak-hak sipil dan politik PBB
Copyright @albertaries
Pemeriksaan Banding
• Tidak ada tenggang waktu menyerahkan memori/kontra memori banding, asal perkara tersebut
belum di periksa PT.
• Banding adalah pemeriksaan ulang atas:
ØMasalah pembuktian fakta-fakta persidangan
ØMasalah penerapan hukum
ØMasalah berat ringannya hukuman.
• Tata cara pemeriksaan banding (pasal 238 KUHAP):
ØDiperiksa sekurang-kurangnya 3 hakim
ØPemeriksaan didasarkan pada berkas perkara dari PN
ØApabila dianggap perlu, PT dapat mendengar keterangan saksi, terdakwa & PU (pemeriksaan
tambahan, vide pasal 240 ayat (1)
ØSetelah banding diajukan, wewenang penahanan beralih ke PT. dalam waktu 3 hari (PT
menentukan keputusan penahanan).
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
ØPutusan praperadilan
ØPerkara pidana yang diancam dengan pidana penjara paling lama 1
tahun atau ancaman denda.
• Menurut Pasal 244 KUHAP putusan bebas tidak dapat dimintakan kasasi,
namun dalam praktek dan merujuk pada Yurisprudensi Putusan bebas
dapat dimohonkan kasasi oleh JPU, dengan alasan bahwa putusan tersebut
seharusnya adalah putusan lepas dan bukan bebas, benarkah penerapan
hukum ini???
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
• Pihak yang pertama kali menerobos pasal 244 KUHAP justru eksekutif, dalam hal
ini Menteri Kehakiman. Menteri mengeluarkan pedoman KUHAP yang dalam
lampirannya menyebut kasasi atas vonis bebas dapat diajukan demi hukum,
keadilan dan kebenaran.
• Pada 15 Desember 1983, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan No. 275
K/Pid/1983 (dikenal sebagai kasus Natalegawa). Inilah yurisprudensi pertama yang
menerobos larangan kasasi atas vonis bebas.
Copyright @albertaries
Copyright @albertaries
Daftar Pustaka
1. Ramelan (2005). Hukum Acara Pidana Teori dan Implementasi. 1st ed.
Sumber Ilmu Jaya.
2. Harahap. Yahya. M (2000). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP (penyidikan dan penuntutan). 2nd ed. Sinar Grafika.
3. Harahap. Yahya. M (2000). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP (pemeriksaan sidang pengadilan, banding, kasasi dan peninjauan
kembali). 2nd ed. Sinar Grafika.
4. Pangaribuan MP. Luhut (2005). Hukum Acara Pidana (surat-surat resmi di
Pengadilan Oleh Advokat) rev. ed. Djambatan
5. Hamzah Andi (2004). Hukum Acara Pidana Indonesia. Rev, Ed. Sinar
Grafika
Copyright @albertaries