BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Waktu
a. Hari / tanggal: Rabu dan Sabtu,
b. Pukul :
2. Tempat : Laboratorium Fisika
D. Landasan Teori
Konsep Fisis
Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang
diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan
tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada
pegas).Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
a. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala
tersebut.
b. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut
diberi gangguan.
c. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar.
d. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan
gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak
akan pernah mendengar musik tersebut.
e. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan
menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya.
Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi.
f. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat
sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum
gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan
rambatan energi (energi getaran).Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untukmenempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah
jarak yangditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah
banyaknyagelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah
jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.Jadi dapat dirumuskan bahwa:
V = λ f, dimana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]
Hukum MELDE
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan
terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup,
gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner
yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Melde merumuskan bahwa :
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
BAB II
LANGKAH DAN HASIL PRAKTIK
A. Cara Kerja
Percobaan pertama: Mengetahui panjang gelombang stasioner.
a. Mengukur panjang dan massa tali.
b. Menimbang massa beban yang dipakai.
c. Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini.
B. Hasil Pengamatan
a. Percobaan 1
f = 50 Hz ;
No Massa Tegangan Jumlah Panjang Panjang Kecepatan
Beban Tali Perut Tali Gelombang Gelombang
( gr ) (N) ( m) (m)
1 50 50. 10-3 x 10 5 1,45 0,29 14,5
2 100 100. 10-3 x 4 1,53 0,38 19
10
3 150 150. 10-3 x 3 1,59 0,53 26,5
10
b. Percobaan 2
f = 50 Hz ;
No Massa Tegangan Jumlah Panjang Panjang Kecepatan
Beban Tali Perut Tali Gelombang Gelombang
( gr ) (N) ( m) (m)
1 50 50. 10-3 x 10 6 1,62 0,27 13,5
2 100 100. 10-3 x 7 1,60 0,22 11
10
3 150 150. 10-3 x 7 1,58 0,22 11
10
c. Percobaan 3
f = 50 Hz ;
No Massa Tegangan Jumlah Panjang Panjang Kecepatan
Beban Tali Perut Tali Gelombang Gelombang
( gr ) (N) ( m) (m)
1 50 50. 10-3 x 10 10 1,64 0,16 8
2 100 100. 10-3 x 7 1,62 0,23 11,5
10
3 150 150. 10-3 x 6 1,70 0,28 14
10
Perbandingan hasil kecepatan gelombang secara teori dan secara hukum Melde
F = 150. 10-3 x 10
No µ λ Vmateri Vmelde
1 1 (21. 10-4) 0,53 26,5 26,72
2 2 (21. 10-4) 0,22 11 18,8
3 3 (21. 10-4) 0,28 14 15,43
C. Analisis Data
Percobaan I :
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :
1.) v1 = λ1.f1
= 0,29 m.50 Hz = 14,5 m/s
2.) v2 = λ2.f2
= 0,38 m.50 Hz = 19 m/s
3.) v3 = λ3.f3
= 0,53 m.50 Hz = 26,5 m/s
Percobaan II :
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :
1. v1 = λ1.f1
= 0,27 m.50 Hz = 13,5 m/s
2. v2 = λ2.f2
= 0,22 m.50 Hz = 11 m/s
3. v3 = λ3.f3
= 0,22 m.50 Hz = 11 m/s
Percobaan III :
Cepat rambat gelombang secara umum/sinusoidal diperoleh dengan rumus :
1. v1 = λ1.f1
= 0,16 m.50 Hz = 8 m/s
2. v2 = λ2.f2
= 0,23 m.50 Hz = 11,5 m/s
3. v3 = λ3.f3
= 0,28 m.50 Hz = 14 m/s
Kesesatan = │15,5│x100%
= 15,5%
Ketepatan = 100% - 15,5%
= 84,5%
D. Pembahasan
Percobaan Melde dilakukan untuk mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang
dengan gaya ketegangan tali.
Pada vibrator diikatkan tali yang panjang melalui katrol lalu digantungkan massa beban.
Vibrator sudah memiliki frekuensi tertentu yaitu 50 Hz. Vibrator kemudian dihidupkan dengan
menghubungkan pada sumber tegangan. Pada saat itu timbul gelombang transversal yang
merambat dari vibrator ke katrol dan dipantulkan oleh katrol ke vibrator, dan akhirnya timbul
gelombang stasioner pada tali sehingga simpul dan perut dapat diamati. Jarak antara vibrator
dan katrol diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan panjang
gelombang. Dalam praktikum ini praktikan menggunakan jarak 200 cm.
Panjang tali antara vibrator dan katrol, dibagi banyaknya gelombang yang terbentuk,
akan mendapatkan nilai panjang satu gelombang: Untuk gelombang yang panjangnya lebih
dari 200 cm, gelombang yang tampak tidak sampai satu gelombang. Tapi hanya setengah
gelombang, seperempat gelombang, dsb.
Dalam percobaan Melde ini, praktikan melakukan percobaan dengan dua variasi yaitu
variasi massa beban dan variasi jenis tali.
Pada percobaan I (variasi massa beban), semakin besar massa beban yang digantungkan,
maka akan terjadi panjang gelombang yang semakin besar. Hal ini menyebabkan cepat rambat
semakin besar pula.
v=λf
Jika dianalisis dengan Hukum Melde, semakin besar massa beban, maka gaya
ketegangan tali semakin besar :
F = mbeban.g
Dengan bertambah besarnya gaya ketegangan tali, maka cepat rambat
gelombangnyapun semakin besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/ammamargie/modul-praktikum-gelombang-2013-1
http://labipaman2pwt.blogspot.com/2011/01/fisika-2011-gelombang-stasioner- pada.html