Anda di halaman 1dari 6

Analisa Pengembangan Strategi Bisnis

Financial Technology di Indonesia


Ngurah Putu Oka Harybuana
Manajemen Telekomunikasi Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia
oka.harybuana@gmail.com
Dosen : DR Ir . Iwan Krisnadi MBA

keterkaitan keduanya cukup tinggi akhir-akhir ini, terutama


Abstract— Memasuki Industri 4.0 indonesia sebaiknya karena penetrasi FinTech itu sangat cepat. Isu tersebut juga
sudah menyiapkan masyarakat agar dapat bersaing dalam menjadi perhatian banyak pihak pada berbagai level di
mengahadapi kompetisi pada bidang teknologi informasi. Indonesia, baik di kalangan pengambil keputusan, akademisi,
Dapat diketahui saat ini sudah sangat banyak sekali teknologi dan praktisi bisnis keuangan maupun di tingkat publik
yang berkembang , misalnya saja saat ini sudah banyak (masyarakat) sebagai konsumen atau pengguna FinTech. [1]
aplikasi online yang dapat digunakan untuk metode
pembayaran maupun transaksi lainnya . Secara global, industri Cepatnya laju inovasi begitu mengakibatkan berbagai
Fintech terus berkembang dengan pesat. Terbukti dari perubahan dalam segala aspek kehidupan dalam hal ini bidang
bermunculannya perusahaan startup di bidang ini serta keuangan termasuk sistem pembayaran dimana perubahan
besarnya investasi global di dalamnya. Khususnya di tersebut semakin singkat yang berdampak pada semakin
Indonesia, bisnis ini berkembang sangat pesat hingga menarik sempit response time otoritas untuk membuat kebijakan.Dari
perhatian seluruh pebisnis di Indonesia. Sudah sangat banyak hasil survei yang dipublikasikan oleh Asosiasi Penyedia Jasa
fintech yang berkembang diindonesia sehingga persaingan Internet Indonesia (APJII) pada November 2016 , yang
yang harus dilakukan semakin ketat. Untuk melakukan menyatakan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia
pengembangan strategi bisnis pada bidang finansial 130.8 Juta atau 98.6 persen dari penduduk Indonesia diketahui
technology ini dilakukan dengan analisa SWOT dan TOWS internet sebagai jual beli barang dan jasa 84.2 juta atau 63.5
matriks, Fintech diindonesia secara strategis relatif cukup baik persen sebagai pengguna internet untuk transaksi online. Hal
sehingga mampu mendayagunakan peluang secara optimal, ini menunjukan indikator jumlah pengguna pemanfaatan [2] .
dengan mengambil langkah dan tindakan agresif untuk Fintech dengan layanan keuangan seperti crowdfunding ,
merebut pasar. Dilihat berdasarkan nilai pada table diatas, mobile payments , dan jasa transfer uang menyebabkan
maka perusahaan berada dalam kuadran 1 dengan strategi revolusi dalam bisnis startup . Dengan crowdfunding , bisa
agresif yang sesuai dengan strategi SO pada matrik TOWS. memperoleh dana dari seluruh dunia dengan mudah, bahkan
Keywords—Fintech , TOWS , SWOT dari orang yang belum pernah ditemui sekalipunFintech juga
memungkinkan transfer uang secara global atau internasional.
I. PENDAHULUAN Secara global, industri Fintech terus berkembang dengan
pesat. Terbukti dari bermunculannya perusahaan startup di
Fintech (Financial Technology) adalah inovasi di bidang bidang ini serta besarnya investasi global di
jasa keuangan yang sedang tren di Indonesia. Fintech dalamnya.Khususnya di Indonesia, bisnis ini berkembang
memberikan pengaruh kepada masyarakat secara luas dengan sangat pesat hingga menarik perhatian seluruh pebisnis di
memberikan akses terhadap produk keuangan sehingga Indonesia. Adapun alasan FinTech Di Indonesia menarik
transaksi menjadi lebih praktis dan efektif. perhatian industri :
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini gelombang revolusi a. Memudahkan dalam proses bidang keuangan
dalam teknologi digital terus berlangsung. Kemajuan yang b. Perkembangan teknologi yang menunjang
dianggap sebagai disrupsi inovatif tersebut telah mengubah c. Terinpirasi dari pelaku bisnis sebelumnya
wajah dunia melalui cara-cara melakukan interaksi sosial dan d. Lebih fleksibel dibanding bisnis konvesional
hubungan personal. Seandainya boleh dibandingkan, e. Penggunaan teknologi Software, dan Big Data
kemajuan digitalisasi ini berjalan lebih cepat daripada sebagai bagian dari analisis resiko.
perkembangan sektor lain. Secara lebih ekstrim dapat
dikatakan bahwa dewasa ini jumlah orang yang memiliki Oleh karenanya penelitian ini akan menggunakan
telepon seluler (ponsel) mungkin jauh lebih besar daripada konsep analisa TOWS Matriks mencakup kelebihan,
mereka yang memiliki akses terhadap listrik atau air bersih. kekurangan, kesempatan dan ancaman dari strategi
Penetrasi atau difusi gelombang teknologi digital telah pengembangan fintsch ini untuk memberikan opsi kepada
merangsek masuk ke hampir semua aspek kehidupan dan masyarakat Indonesia dalam merencanakan penerapan
ekonomi masyarakat dunia, seperti transportasi, kesehatan, pengembangan bisnis fintech kedepannya.
pendidikan, ritel, hotel, dan bahkan keuangan. Bagi sektor
keuangan, inovasi teknologi sebenarnya bukan merupakan II. TEORI DAN METODELOGI PENELITIAN
fenomena baru—karena antara teknologi dan keuangan
memiliki sejarah simbiosis yang panjang—sehingga secara A. Financial Technology (Fintech)
inheren teknologi keuangan (financial technology), atau yang Fintech adalah sebuah sebutan yang disingkat dari
lebih populer dengan sebutan FinTech, juga bukan merupakan kata ‘financial’ dan ‘technology’ di mana artinya adalah
pengembangan baru bagi industri jasa keuangan. Meskipun sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan. Inovasi
demikian, intensitas pembahasan dan kajian tentang yang ditawarkan Fintech sangat luas dan dalam berbagai
segmen, baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C
(Business to Consumer). Beberapa contoh bisnis yang nantinya. Ini disebut juga sebagai strategi pengembangan (
tergabung di dalam Fintech adalah: Strategi Agresif )
 Proses jual beli saham, - Kuadran II
 Pembayaran,
 Peminjaman uang (lending) secara peer to peer, Kondisi dimana planning penerapan fintech menghadapi
potensi adanya ancaman. Strategi yang dipilih adalah
 Transfer dana,
verifikasi atau inovasi.
 Investasi ritel,
 Perencanaan keuangan (personal finance), Dan - Kuadran III
lainnya. Kondisi menghadapi ancaman dari luar atau factor
Industri financial technologi (fintech) merupakan salah eksternal yang berpotensi menjadi kelemahan. Strategi yang
satu metode layanan jasa keuangan yang mulai populer di era dipilih adalah konsolidasi, perbaikan dan sebagainya.
digital sekarang ini. Dan pembayaran digital menjadi salah - Kuadran IV
satu sektor dalam industri FinTech yang paling berkembang
di Indonesia. Sektor inilah yang kemudian paling diharapkan Kondisi dimana menggambarkan situasi yang sangat buruk
oleh pemerintah dan masyarakat untuk mendorong sehingga hamper tidak memungkinkannya penerapan smart
peningkatan jumlah masyarakat yang memiliki akses kepada city dilakukan. Startegi yang diambil adalah defensive.
layanan keuangan .Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat
besar dan penting untuk dikembangkan. Cepatnya laju inovasi C. Analisa TOWS
begitu mengakibatkan berbagai perubahan dalam segala aspek
kehidupan dalam hal ini bidang keuangan termasuk sistem
pembayaran dimana perubahan tersebut semakin singkat yang
berdampak pada semakin sempit response time otoritas untuk
membuat kebijakan [3].

Gambar 2 Tows Matriks

Dalam contoh gambar diatas, TOWS Matriks ada 3 penilaian


tertentu antara lain adalah kondisi optimis ( Optimistic ) ,
kemungkinan ( probability ) dan pesimis ( pessimistic ).
Metode fuzzy logic ini sangatlah mungkin diterapkan ke
metode SWOT dimana setiap unsur karakteristik memiliki
Gambar 1 Perusahaan fintech diindonesia nilai masing – masing sehingga dari bobot tersebut dapat
ditentukan mengarah ke kondisi mana perusahaan saat ini.
B. Analisa SWOT Pengembangan yang dilakukan dari penggunaan metode marik
SWOT adalah Strength ( S ) , Weakness ( W ) , pada gambar diatas bisa dijabarkan sebagai berikut [3] :
Opportunities ( O ) dan Threat ( T ). Dimana untuk
parameter S dan W merupakan unsur dari factor - Strategi SO ( Strength – Opportunity )
internal dari penerapan fintech , sedangkan parameter Menggunakan keunggulan dalam halmengeksploitasi
O dan T adalah factor eksternal penerapan fintech. kesempatan yang ada di dalam segmen pasar perusahaan
Analisa SWOT digunakan guna penganalisaan lebih
lanjut dalam hal pendekatan untuk mengambil langkah - Strategi WO ( Weakness – Opportunity )
selanjutnya dalam penerapan Fintech di indonesia. Seiring dengan adanya kesempatan dalam pasar juga
Analisa SWOT juga memiliki kelebihan dalam memiliki potensi adanya penanggulangan atau
menganalisa situasi penerapan fintech secara perbaikan dalam sisi kelemahan perusahaan.
menyeluruh dan dapat digunakan untuk mengantisipasi
dalam hal mengambil keputusan untuk mencegah - Strategi ST ( Strength – Threat )
ancaman atau melakukan sebuah inovasi. Pendekatan Pemanfaatan keunggulan perusahaan dalam antisipasi
yang dilakukan oleh SWOT mengungkapkan masalah atau menghindari ancaman yang ada.
utama yang sedang atau akan dihadapi dalam
penerapan smart city di Kota Palembang yang - Strategi WT ( Weakness – Threat )
diperoleh dari pencermatan factor internal maupun Strategi untuk mengurangi kelemahan internal pada
eksternal.. perusahaan guna menghindari berbagai macam ancaman
factor eksternal.
Analisa ini akan menghasil suatu nilai yang nantinya
menjadi rekomendasi strategi dalam hal penerapan
Dalam pembuatan ke-4 strategi ini, akan dianalisa
fintech terutama untuk masyarakat indonesia. Adapun
kembali beberapa rencana yang menjadi solusi tepat
detai pengambilan analisanya seperti berikut [3] :
untuk kelangsungan penerapan fintech diindonesia.
- Kuadran I
Kondisi yang sangat baik menggambarkan adanya III. METODOLOGI ANALISA
kekuatan untuk mewujudkan kesempatan penerapan fintech
Dalam melakukan proses analisa startegi penerapan pemasaran , karena transaksi
fintech di Indonesia , disusun langkah – langkan dan dilakukan secara onine
beberapa hal yang diperlukan dalam melakukan analisa.

A. Subyek dan Objek Penelitian Masyarakat memerlukan 1 2 2


Dalam penelitian ini diperlukannya data yang berasal alternatif pendanaan selain
dari beberapa fintect yang sudah berkembang ( Internal ) jasa industri tradisional /
dan beberapa kemungkinan yang mempengaruhi perbankan
kenbijakan penerapan yang berasal dari luar ( Eksternal ). Kemudahan dalam 2 2 4
Data yang dihasilkan sementara berdasarkan pengamatan memanfaatkan akses data
oleh satu orang yakni penulis. layanan dan kemudahan
untuk melakukan transaksi
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
kapan saja dan di mana saja,
Pendekatan yang dilakukan adalah secara kualitatif, termasuk aplikasi layanan
pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah tanpa
adanya perubahan dan melibatkan pengamatan penulis 24 jam
terhadap masyarakat yang mengalami langsung TOTAL 10 28
kehidupan pengalaman melakukan transaksi dengan Kelemahan ( Weakness )
fintech. Sumber daya manusia 4 4 16
(SDM) masih kurang siap
C. Jenis dan Sumber Data untuk menjalankan layanan
- Data Primer keuangan online. Saat ini
Data pengamatan dan analisa penulis berdasarkan SDM masih bekerja pada
pengalaman masyarakat bertransaksi menggunakan fintech. dua sektor yaitu industri
- Data Sekunder keuangan dan teknologi.
Sementara, fintech fokus
Data pendukung data primer seperti factor internal dan
factor eksternal. dan konsen ke costumer risk
D. Teknik Pengumpulan Data management.
Sumber data primer diperoleh dengan cara mengamati pola Masih rendahnya kualitas 3 2 6
hidup dan standar teknologi penunjang penerapan fintech SDM mengerti konsep
diindonesia yang dilakukan oleh penulis. Kemudian akan penerapan dari transaksi
diberikan rating dan bobot masing – masing aspek berdasarkan Fintech
kepentingan atau urgensi elemen tersebut yang anntinya akan Fintech sangat tergantung 3 1 3
di lakukan multipliaksi antar rating dan bobot, pada jaringan internet. Tidak
Sumber data sekunder merupakan pengalaman penulis
semua daerah di Indonesia
dalam bertransaksi dengan fintech beserta pengamatan
seksama atas perkembangan fintech diindonesia. memiliki jaringan yang
stabil , kuat dan cepat.
IV. ANALISA TOTAL 10 25
Dalam menganalisa pendekatan strategi seperti apa untuk
penerapan fintech diindonesia , tentunya memanfaatkan data
yang ada yang telah didapatkan dan diklasifikasikan sebagai B. Faktor Eksternal
factor internal dan factor eksternal. Berikut merupakan klasifikasi factor ekternal yang telah
disimpulkan
A. Faktor Internal
Table 2 Faktor Eksternal
Menggabungkan data berdasarkan pengalaman penulis
dalam bertransaksi dengan fintech beserta pengamatan Ancaman ( Threat )
seksama atas perkembangan fintech diindonesia , Faktor
Masyarakat masih was-was 4 3 12
Internal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
akan adanya cybercrime
Table 1 Faktor Internal terhadap transaksi online,
sehingga mereka ragu untuk
Faktor Strategis Bobot Rating Value bertransaksi
Kekuatan ( Strength ) Literasi keuangan 3 2 8
Pangsa pasar Penduduk 4 4 16 masyarakat dan pengetahuan
Indonesia yang besar dengan tentang finansial teknologi
tingkat pengguna internet masih kurang
yang tinggi Trend globalisasi transaksi 3 2 6
Perusahaan Fintech / start up 3 2 6 lintas negara, sehingga
Lebih hemat biaya industri fintech semakin
operasional dan biaya kompetitif
TOTAL 10 26 Opportunities Threat
Masyarakat Masyarakat
berpeluang menjadi masih was-was
pelauku usaha akan adanya
Faktor Strategis Bobot Rating Value /industri karena cybercrime
Peluang ( Opportunity ) regulasi yang jelas terhadap
Masyarakat semakin sadar 4 4 16 dan terbuka untuk transaksi online,
seluruh masyarakat sehingga mereka
akan peran industri jasa
dapat membuat ragu untuk
keuangan, yang tidak hanya starup/fintech bertransaksi
perbankan namun juga
Fintech. Sehingga masyarakat
di dalam bertransaksi online
dapat mengajukan pinjaman Regulasi yang jelas Literasi
(terhindar jerat lintah darat), tentang industri keuangan
maupun menabung (lebih Fintech di masyarakat dan
aman dan menguntungkan), Indonesia oleh pengetahuan
berinvestasi secara legal Bank Indonesia dan tentang finansial
Otoritas Jasa teknologi masih
(terhindar investasi bodong)
Keuangan, kurang
dan transaksi online lainnya Regulasi ini
Regulasi yang jelas tentang 4 3 12 diperlukan untuk
industri Fintech di Indonesia memastikan
oleh Bank Indonesia dan pelaksanaan sistem
Otoritas Jasa Keuangan, pembayaran
peminat Fintech
Regulasi ini diperlukan untuk
berjalan aman dan
memastikan pelaksanaan sesuai aturan
TOWS
sistem pembayaran peminat
Matriks
Fintech berjalan aman dan
Penerapan
sesuai aturan
Fintech di
Masyarakat berpeluang 2 3 6 Masyarakat Trend globalisasi
Indonesia
menjadi pelauku usaha semakin sadar akan transaksi lintas
/industri karena regulasi yang peran industri jasa negara, sehingga
keuangan, yang industri fintech
jelas dan terbuka untuk
tidak hanya semakin
seluruh masyarakat dapat perbankan namun kompetitif
membuat starup/fintech juga Fintech.
TOTAL 10 34 Sehingga
masyarakat di
dalam bertransaksi
C. Hasil Analisa online dapat
mengajukan
Dalam penentuan nilai matriks, menggunakan data
diatas maka dapat disusun berdasarkan matriks kuadran pinjaman (terhindar
yang ada. Dengan merumuskan factor internal dan jerat lintah darat),
eksternal dapat dilakukan perhitungan seperti berikut ; maupun menabung
(lebih aman dan
menguntungkan),
Koordinat X = ( Strength – Weakness ) / 2
berinvestasi secara
=3/2 legal (terhindar
= 1.5 investasi bodong)
dan transaksi
Koordinat Y = ( Opportunity – Threat ) / 2 online lainnya
=8/2
=4

Dengan data yang ada dapat dianalisa beberapa


strategi yang ada dalam hal menghadapi penerapan
fintech diindonesia. Tampilan TOWS
Matriks yang didapat seperti berikut ;
Faktor
Table 3 TOWS MATRIKS
internal
FAKTOR EKSTERNAL
SO ST Sumber daya Melakukan Melakukan
Strength manusia (SDM) Pendekatan evaluasi untuk
STRATEGIES STRATEGIES
masih kurang kepada keamanan, bisa
Pangsa pasar Membuat strategi v siap untuk masyarakat yang saja
Penduduk pemasaran yang menjalankan
Indonesia yang baik agar dapat masih belum ditambahkan
layanan
besar dengan dipercaya oleh paham terhadap security
keuangan
tingkat perkembangan berlapis pada
masyarakat luas online. Saat ini
pengguna teknologi seperti aplikasi
internet yang dan menjamin SDM masih
kenyamanan dan bekerja pada melakukan misalnya finger
tinggi
keamanan dua sektor yaitu sharing kepada print dan id
pengguna dalam industri masyarakat yang
keuangan dan berada dipelosok
menggunakan
teknologi.
aplikasi tersebut Sementara,
fintech fokus
dan konsen ke
costumer risk
Perusahaan management.
Fintech / start Masih Mendorong Melakukan
up Lebih hemat rendahnya pemerintah dan penyuluhan
biaya kualitas SDM pihak ISP agar lebih dalam
operasional dan mengerti dapat tentang
biaya konsep
membangun kemudahan dan
pemasaran , penerapan dari
transaksi infrastruktur keamanan
karena transaksi
dilakukan Fintech telekomunikasi dalam
secara onine merata diseluruh bertransaksi
Masyarakat indonesia, agar menggunakan
memerlukan seluruh Fintech
alternatif masyarakat dapat terutama pada
pendanaan menikmati masyarakat
selain jasa koneksi internet yang belum
industri dengan kecepatan paham
tradisional / yang sama.
perbankan
Kemudahan
dalam
memanfaatkan
akses data
layanan dan
kemudahan
untuk
melakukan Fintech sangat
transaksi kapan tergantung pada
saja dan di jaringan
mana saja, internet. Tidak
termasuk semua daerah di
aplikasi layanan Indonesia
24 jam memiliki
jaringan yang
Weakness WO WT
stabil , kuat dan
STRATEGIES STRATEGIES cepat.
Berdasarkan pada analisis diagram TOWS diatas ,
dapat di lihat bahwa garis vektor (besaran disamping
mempunyai nilai besaran, juga mempunyai arah) bersifat
negatif, baik untuk analisis eksternal sehingga dapat dikatakan
bahwa penerapan Fintech diindonesia secara strategis relatif
cukup baik sehingga mampu mendayagunakan peluang secara
optimal, dengan mengambil langkah dan tindakan agresif
untuk merebut pasar. Dilihat berdasarkan nilai pada table
diatas, maka perusahaan berada dalam kuadran 1 dengan
strategi agresif yang sesuai dengan strategi SO pada matrik
TOWS.

Gambar 2. Hasil perhitungan Kuadran TOWS [3]

V. KESIMPULAN

Berdasarkan Hasil Analisis yang dilakukan pada


penerapan fintech diindonesia dapat disimpulkan sebagai
berikut, Berdasarkan hasil pada diagram TOWS, perusahaan
berada pada kuadran 1, yaitu suatu keadaan di mana
perusahaan memiliki kekuatan internal dan peluang yang lebih
besar sehingga dapat dikatakan Membuat strategi pemasaran
yang baik agar dapat dipercaya oleh masyarakat luas dan
menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna dalam
menggunakan aplikasi tersebut sehingga dengan demikian
dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan aplikasi
fintech ini untuk bertransaksi karena agar dapat
mempersiapkan industri 4.0 dan internet of everything.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung strategi agresif.
Perusahaan disarankan lebih Membuat strategi pemasaran
yang baik agar dapat dipercaya oleh masyarakat luas dan
menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna dalam
menggunakan aplikasi tersebut. Membuat strategi pemasaran
yang baik. Banyak mengadakan pelatihan dan sertifikasi untuk
karyawan yang dirasa mampu mengikutinya agar makin
banyak tenaga professional yang tersedia , karena ini juga
berpengaruh terhadap kualitas dan menjamin keamanan data.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. A. Nizar, “Teknologi Keuangan (Fintech) : Konsep
dan Implementasinya di Indonesia,” no. December
2017, p. 11, 2018.
[2] B. Wibowo, “Analisa regulasi fintech dalam
membangun perekonomian di indonesia,” 2016.
[3] H. G. Pamungkas and T. D. I. Indonesia, “Analisa
Pengembangan Strategi Penerapan Smart City,” pp.
376–383, 2017.

Anda mungkin juga menyukai