SAP 3
OLEH
a. Mengidentifikasi Partisipan
Penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan kontak sebelumnya atau
beberapa prosedur pengambilan sampel lainnya daripada menggunakan teknik sampling
secara sistematis. Aksesibilitas dan kesesuaian peserta penelitian dalam penelitian
merupakan masalah krusial. Sebagian besar proyek penelitian bisnis kualitatif
menggunakan organisasi dan orang sebagai sumber informasi. Melakukan penelitian
pada sebuah organisasi dan orang-orang yang dikenal atau dengan kata lain memiliki
koneksi dapat memberikan akses yang lebih mudah dalam mendapatkan bahan
penelitian. Bila tidak memiliki koneksi, peneliti dapat menggunakan teknik
pengambilan sampel misalnya snowball sampling.
b. Mengakses Organisasi
Masalah yang umumnya dialami dalam melakukan penelitian pada organisasi
adalah akses, kerahasiaan informasi, dan keterbatasan waktu informan. Organisasi
terkadang enggan berpartisipasi jika tidak ada hal yang menguntungkan baginya. Untuk
dapat melakukan penelitian pada sebuah organisasi, sementara tidak memiliki akses ke
dalam organisasi tersebut, maka diperkenalkanlah proyek penelitian dengan mengirim
proposal penelitian. Perwakilan perusahaan biasanya ingin mengetahui dengan cepat
dan efisien tentang masalah seperti berikut:
a. Apa relevansi penelitian dari sudut pandang praktis?
b. Sumber daya apa yang dibutuhkan dari para peserta?
c. Apa manfaat langsung bagi perusahaan?
d. Apa yang bisa dilakukan untuk memastikan kerahasiaan?
c. Mengakses Individu
Keikutsertaan individu dalam suatu penelitian harus bersifat sukarela. Penting
bagi peneliti melakukan negosiasi terlebih dahulu kepada calon partisipan individu
untuk meminta izin dilibatkan dalam penelitian. Partisipan memiliki hak untuk
mendapatkan informasi seperti tujuan penelitian, perannya dalam penelitian, dan
manfaat yang bisa diperoleh dengan ikut berpartisipasi.
d. Membuat Kesepakatan Penelitian
Penelitian yang melibatkan perusahaan besar biasanya memerlukan perjanjian
penelitian secara tertulis yang berisi ringkasan tujuan proyek, jenis informasi yang
diinginkan, imbalan atas partisipasi peserta, termasuk rincian tentang anonimitas,
kerahasiaan, etika, hak kepemilikan, jadwal, publikasi, dan sumber daya apa yang
dibutuhkan peneliti dari perusahaan. Wakil perusahaan sering meminta agar mereka
diizinkan untuk membaca rencana penelitian, dan juga laporan penelitian akhir sebelum
selesai atau tersedia untuk umum. Anda mungkin mendapatkan banyak umpan balik
yang berguna dari para peserta, meskipun terkadang para peserta tidak merasa nyaman
dengan apa yang anda tulis atau targetkan. Namun, dalam kasus perselisihan mengenai
hasil dan kesimpulan, sebaiknya ingat bahwa anda memiliki hak untuk membuat
interpretasi sendiri dan menarik kesimpulan meskipun para peserta tidak akan setuju.
b. Wawancara Kualitatif
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih yang disusun
berdasarkan serangkaian pertanyaan dan jawaban. Wawancara biasa dilakukan dengan
tatap muka, melalui telepon, atau online. Wawancara kualitatif bertujuan menghasilkan
bahan empiris.. Pada dasarnya pertanyaan wawancara harus bisa memberikan materi
yang akan membantu menjawab penelitian melalui analisis yang cermat. Silverman
memberikan tipologi studi wawancara yang meliputi: 1) Positivist (naturalis atau realis)
yang tertarik terhadap fakta, 2) Emosionalis (subjektivitas), dan 3) Konstruksionis.
Beberapa jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam wawancara kualitatif:
a. Terbuka dan tertutup, pertanyaan terbuka yang mendorong lebih banyak
pembicaraan.
b. Sederhana dan kompleks, pertanyaan sederhana lebih mudah dipahami dan
dijawab.
c. Netral dan terkemuka, pertanyaan netral memberi lebih banyak pilihan bagi
peserta.
d. Langsung dan tidak langsung, pertanyaan langsung lebih sesuai untuk isu sensitif.
e. Primer dan sekunder, kombinasi keduanya bisa digunakan untuk mendapatkan
data yang lebih lengkap.
c. Melakukan Observasi
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data empiris. Peneliti dapat
melakukan kontak langsung maupun tidak langsung dengan yang di observasi. Terdapat
empat dimensi metode observasi, yaitu:
a. Observasi partisipasi dan non partisipasi, dilakukan bergantung pada apakah
peneliti menjadi bagian dari situasi yang dipelajari atau tidak.
b. Observasi obtrusive dan non-obtrusive, dilakukan bergantung pada apakah
partisipan mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi atau tidak.
c. Observasi alami dan buatan, bergantung pada apakah suatu tindakan yang
diobservasi terjadi secara alami atau disengaja.
d. Observasi terstruktur dan tidak terstruktur, bergantung pada apakah observasi
dilakukan menggunakan checklist atau tidak.
Keuntungan menggunakan metode observasi adalah dapat merekam suatu
tindakan sesuai dengan yang terjadi, tetapi observasi tidak menjelaskan apa yang
dipikirkan orang lain atas tindakan yang dilakukan.
d. Data Tekstual
Saat ini berbagai jenis teks bacaan memberikan data penelitian yang semakin
relevan. Data tekstual yang digunakan mencakup dua teks yaitu jenis teks primer dan
teks sekunder. Teks sekunder dapat menjadi peluang bagus untuk penelitian bisnis
kualitaif seperti studi akuntansi yang berorientasi pada teks yang diterbitkan dan
dipelajari sebagai “artefak” (laporan formal, pernyataan notulen dan lainnya).
e. Materi Visual
Dalam penelitian, materi visual mengacu pada data yang berbentuk lisan seperti
gambar, video, CD-ROM, dan lainnya. Materi visual dapat digunakan dalam dua cara
utama dalam proyek penelitian kualitatif. Pertama, digunakan sebagai data empiris,
yang berarti menganalisis banyak hal dengan cara yang sama seperti wawancara,
dokumen, dan data kualitatif lainnya. Kedua, materi visual dapat digunakan untuk
menganalisis makna budaya visual dalam masyarakat.
4. ELECTRONIC RESEARCH