Anda di halaman 1dari 6

ISSN: 1979-732X

STRATEGI KEPALA SEKOLAH


DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN GURU

Widya Intan Sari (SMA Negeri 1 Merigi Kab. Kepahiang)


e-mail:widyaintansari.spd@gmail.com
Aliman (Prodi MAP FKIP Unib)
Puspa Djuwita (Prodi MAP FKIP Unib)

Abstract: The purpose of this study was to describe the strategic management conducted
principals in improving the discipline of teachers in number one senior high shool of Kepahiang.
This research uses descriptive study with a qualitative approach. The data collection techniques by
interview, observation and documentation. Subjects were principals, vice principals affairs
curriculum, teachers, school supervisors supervisor and chairman of the school committee. While
the data analysis was done with descriptive analysis, inductive and deductive. Strategy formulation
principals in enforcing discipline the teacher is the formulation of the vision and mission by
considering the internal and external environment, followed by setting goals and targets and the
continued determination of the strategy. Implementation of the strategy principals in enforcing
discipline the teacher is doing the translation strategies have been formulated in the form of
activities. Evaluation is done by supervising the education of the teachers.

Keywords: strategic management, principal, teacher discipline

Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen strategik yang
dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru di SMA Negeri 1 Kepahiang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun
teknik pengumpulan datadilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, guru, pengawas pembina
sekolah dan ketua komite sekolah. Sedangkan analisis data dilakukan dengan Deskriptif
analisis,induktif dan deduktif. Formulasi strategi kepala sekolah dalam menegakkan kedisiplinan
guru adalah melakukan perumusan visi dan misi dengan mempertimbangkan lingkungan internal
dan eksternal, dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan target dan dilanjutkan penentuan strategi.
Implementasi strategi kepala sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru adalah melakukan
penjabaran strategi-strategi yang telah dirumuskan dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Evaluasi yang
dilakukan adalah dengan melakukan supervisi pendidikan terhadap para guru.

Kata kunci: manajemen strategik, kepala sekolah, kedisiplinan guru

PENDAHULUAN rangka inovasi di bidang metode pengajaran,


Adapun program peningkatan kemampuan teknik mengajar, dan mencoba ide-ide baru serta
bekerja harus diarahkan untuk: (a) memungkin- dalam bentuk manajemen lembaga pendidikan
kan tenaga kerja yang bersedia dipergunakan yang lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini,
secara berdaya guna dan berhasil guna; dapat dikaitkan dalam manajemen strategik yang
(b)menciptakan hubungan kerja yang menye- akan dilakukan oleh kepala sekolah pada guru-
nangkan dan produktif dalam rangka mencapai guru binaannya.
tujuan; (c)meningkatkan perkembangan tenaga Salah satu tujuan visi untuk memudahkan
kerja sampai batas kemampuan maksimal proses manajemen strategis. Hanya pada
masing-masing dan sesuai pula dengan organisasi yang telah menyatu dengan visinya,
perkembangan cara dan peralatan kerja yang para pemimpin dan manajer dapat mulai
terbaru dan terbaik; (d)kepala Sekolah sebagai mengembangkan strategi-strategi yang diperlu-
orang yang memegang kekuasaan dalam kan untuk mewujudkan visi tersebut, dan tidak
perbaikan administrasi dan pengajaran harus ada kendala di antara keduanya.
mampu mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam

239
240 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 3, Maret 2017, hlm. 239-244

Manajemen strategik merupakan rang- mempertimbangkan kebutuhan eksternal


kaian dari dua kata yakni kata “manajemen” dan organisasi yang terus berubah, sehingga proses
kata “strategi” yang masing-masing mempunyai pengambilan keputusan seringkali tidak
pengertian namun penggabungan kedua maksimal dalam menghasilkan keputusan-
memiliki pengertian yang satu, pengertian keputusan strategis. Akibatnya persoalan aktual
manajemen strategi adalah “proses atau lembaga pendidikan yang dihadapi tidak dapat
rangkaian kegiatan penggambilan keputusan terselesaikan secara maksimal.
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai Mengingat pendidikan dari waktu ke
penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat waktu banyak mengalami perubahan, maka
oleh manajemen puncak dan diimplemen- lembaga pendidikan diharapkan menentukan
tasikannya oleh seluruh jajaran didalam suatu langkah-langkah berpikir strategis. Sehingga
organisasi, untuk mencapai tujuannya”. tujuan pendidikannya tetap tercapai dan
Strategi berkaitan dengan keputusan perubahan yang terjadi juga dapat dilakukan.
“besar” yang dihadapi organisasi dalam Lembaga pendidikan seperti ini adalah
melakukan bisnis, berkaitan dengan perilaku pendidikan yang dinamis, dan tetap hidup di
yang konsisten, dan seharusnya mampu tengah persaingan yang begitu ketat. Hal ini
menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan terletak pada misi lembaga pendidikan tersebut
(Mudjarad Kuncoro, 2006:32). Manajemen yang merupakan jiwa dari seluruh kegiatan yang
strategi sebagai sekumpulan keputusan dan dilakukan. Karena walaupun ada banyak
tindakan yang menghasilkan perumusan perubahan dalam pendidikan, lembaga pendidi-
(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) kan yang menjalankan misinya tetap mempunyai
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai ciri khas tersendiri. Sehubungan dengan itu misi
sasaran-sasaran organisasi yang memiliki tugas organisasi pada dasarnya berarti keseluruhan
yaitu:a) Merumuskan visi dan misi organisasi tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan
meliputi rumusan umum filosofi dan tujuan; b) strategik untuk mewujudkan visi organisasi.
Mengembangkan profil organisasi yang Dengan kata lain misi organisasi adalah
mencerminkan kondisi internnya; c) Menilai bidang/jenis kegiatan yang akan dijelajahi atau
lingkungan eksternal organisasi meliputi pesaing dilaksanakan secara operasional untuk jangka
dan faktor kontekstual; d) Menganalisis waktu panjang oleh sebuah organisasi dalam
alternatif strategi dengan menyesuaikan sumber merealisasikan tujuan strategiknya, yang secara
daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal; keseluruhannya tercapai berarti visi organisasi
e) Mengidentifikasi setiap alternatif strategi juga terwujud.
untuk menentukan strategi mana yang paling Dapat dijelaskan bahwasanya lingkungan
sesuai visi dan misi organisasi; f) Memilih merupakan salah satu faktor terpenting untuk
seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi menunjang keberhasilan suatu organisasi dalam
umum; g) Mengembangkan sasaran tahunan dan persaingan, yang dibedakan atas lingkungan
strategi jangka pendek; h)Mengimplementasikan eksternal dan lingkungan internal. Dalam
pilihan strategik dengan cara mengalokasikan melakukan analisis eksternal, organisasi
sumber daya anggaran yang menekankan pada menggali dan mengidentifikasi semua
kesesuaian antara tugas, struktur, teknologi, dan oppourtunity (peluang) yang berkembang dan
sistem imbalan; i) Mengevaluasi keberhasilan menjadi trend pada saat itu serta threatment
proses strategik sebagai masukan bagi (ancaman) dari pada pesaing dan calon pesaing.
pengambilan keputusan yang akan datang. Sedangkan analisa internal lebih memfokuskan
Faktor lingkungan internal dan eksternal pada identifikasi strength (kekuatan) weakness
perlu diantisipasi, dipantau, dinilai, dan (kelemahan) dari organisasi atau lembaga.
disertakan sedemikian rupa ke dalam proses Dengan melakukan kedua analisa tersebut
pengambilan keputusan eksekutif. Para maka organisasi dikenal dengan melakukan
pengambil keputusan, termasuk di dalamnya analisa SWOT. Setelah analisa SWOT inilah,
kepala sekolah maupun pengelola pendidikan selanjutnya dapat ditentukan strategi yang
lainnya seringkali terpaksa mengalahkan digunakan, tujuan dan sasaran organisasi sampai
tuntutan kegiatan interen dan eksteren lembaga dengan pelaksanaan evaluasi terhadap program-
pendidikan demi melayani bermacam kepen- program yang telah diimplementasikan. Dengan
tingan seperti urusan rutin, dinas, bekerja harus demikian manajemen strategi kepala sekolah
selalu di bawah petunjuk atau pedoman kerja sangat penting. Apalagi dalam menghadapi
yang ditetapkan oleh birokrasi tanpa kompetisi yang begitu ketat, baik antara lembaga
Sari, Manajemen Strategik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru 241

pendidikan maupun outputnya, maka langkah- METODE


langkah dalam pendidikan merupakan suatu Metode penelitian dengan menggunakan
yang tidak bisa di tawar-tawar lagi dan harus di metode deskriptif kualitatif. Subjek pada
wujudkan. penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil
Dalam studi awal yang penulis amati di kepala sekolah bidang kurikulum, guru, ketua
SMA Negeri 1 Kabupaten Kepahiang tentang komite, dan pengawas pembina SMA Negeri 1
kedisplinan guru ditemui adanya gejala-gejala Kepahiang. Teknikpengumpulan data yang
indisipliner dari sebagian guru dalam melaksana- dipergunakan dalam penelitian ini yaitu :
kan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wawancara, dokumentasi, dan observasi.
seorang pendidik, misalnya: (a)sebagian guru Selanjutnya, data yang diperoleh kemudian
datang mengajar kadang-kadang tidak tepat dianalisis menggunakan teknik analisis data
waktu dan pulang tidak sesuai dengan jadwal deskriptif kualitatif dan analisis SWOT.
yang sudah ditetapkan; (b)beberapa orang guru
kadang-kadang malas untuk memakai seragam HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah ditentukan; (c)sebagian guru malas Hasil
mengajar dan lebih senang mengobrol sesama Hasil penelitian implementasi manajemen
guru ketika jam mengajar; (d)sebagian guru ada strategik oleh kepala sekolah dalam
juga yang meninggalkan kelas/kantor pada jam meningkatkan kedisiplinan guru adalah sebagai
mengajar untuk keperluan pribadi; (e) berikut : Pertama, kepala sekolah SMA Negeri 1
ketidakhadiran sebahagian guru yang melebihi Kepahiang sudah melakukan analisis lingkungan
ketentuan yang berlaku di sebabkan oleh baik internal maupun eksternal dalam upaya
berbagai macam alasan. meningkatkan kedisiplinan guru. Analisis
Berdasarkan latar belakang di atas, maka lingkungan terkait manajemen strategik kepala
penulis tertarik mengadakan penelitian sekolah disimpulkan melalui analisis SWOT,
mengenai: “Manajemen Strategik Kepala yaitu Kuadran Analisa SWOT SMA Negeri 1
Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Kepahiang termasuk kedalam Kuadran 2, situasi
Kerja Guru”. yang menguntungkan SMAN 1 Kepahiang yang
Rumusan masalah penelitian ini secara memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat
umum adalah bagaimana mendeskripsikan memanfaatkan peluang yang ada dan strategi
implementasi manajemen strategik kepala yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru. mendukung kebijakan sekolah dengan efektif,
Rumusan masalah penelitian ini secara khusus walaupun secara arti nilai SWOT tergolong rata-
adalah: 1) bagaimana environmental scanning rata, yang cukup maksimal baik internal maupun
kepala sekolah baik internal maupun eksternal ekternal.
terhadap proses penegakan kedisplinan guru? 2) Kedua,Formulasi strategi kepala sekolah
bagaimanakah formulasi strategi kepala sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru adalah
dalam menegakkan kedisiplinan guru? 3) melakukan perumusan visi dan misi dengan
bagaimanakah implementasi strategi kepala mempertimbangkan lingkungan internal dan
sekolah dalam proses penegakan kedisiplinan eksternal, dilanjutkan dengan penetapan tujuan
terhadap guru? 4) bagaimanakah evaluasi kepala dan target dan penentuan strategi serta
sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru? penerapan kegiatan yang berkaitan dalam
Tujuan umum penelitian ini yaitu penegakan kedisiplinan guru di SMA Negeri 1
mendeskripsikan dengan jelas tentang Kepahiang.
manajemen strategik kepala sekolah dalam Ketiga, Implementasi strategi kepala
meningkatkan kedisiplinan guru di SMA Negeri sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru
1 Kepahiang. Tujuan khusus penelitian ini adalah melakukan penjabaran strategi-strategi
adalah mendeskripsikan: 1) environmental yang telah dirumuskan dalam bentuk kegiatan-
scanning kepala sekolah baik internal maupun kegiatan. Teknis pelaksanaannya diserahkan
eksternal terhadap proses penegakan kedisplinan kepada koordinator kegiatan dengan tetap
guru; 2) formulasi strategi kepala sekolah dalam berkoordinasi dengan kepala sekolah. Sistem
menegakkan kedisiplinan guru; 3) implementasi pengawasan dilakukan dengan menerapkan
strategi kepala sekolah dalam proses penegakan komunikasi intensif serta pengontrolan rutin
kedisiplinan terhadap guru; 4) evaluasi kepala koordinator kegiatan.
sekolah dalam menegakkan kedisiplinan guru. Keempat, Manajemen strategik kepala
sekolah dalam mengevaluasi penegakan
242 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 3, Maret 2017, hlm. 239-244

kedisiplinan guru SMA Negeri 1 Kepahiang Threat (T), adalah situasi yang merupakan
dilakukan dengan mengadakan evaluasi terhadap ancaman bagi sekolah yang datang dari luar
perkembangan kedisiplinan guru. Evaluasi yang sekolah dan dapat mengancam eksistensi sekolah
dilakukan adalah dengan melakukan supervisi dimasa depan SMA Negeri 1 Kepahiang adalah:
pendidikan terhadap para guru. Selain a) Sekolah menyediakan fasilitas fingerprint
menggunakan supervisi pendidikan, kepala untuk peningkatan kedisiplinan guru; b) Sekolah
sekolah juga melakukan penilaian dengan diharapkan dapat memfasilitasi guru dalam ATK
menggunakan format penilaian yang sudah kantor untuk mendukung peningkatan disiplin
dibakukan oleh pemerintah yang dikenal dengan guru; c) Sekolah diharapkan lebih menyediakan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Penilaian fasilitas CCTV untuk peningkatan kedisiplinan
Kinerja Guru (PKG). guru; d) Alat atau media absensi serta daftar
piket selalu dilakukan perekapan dan pelaporan
Pembahasan agar tingkat kedisiplinan guru meningkat.
Dari hasil analisis SWOT sebelumnya, Ansof (2012: 44) juga menjelaskan bahwa
peneliti menyimpulkan beberapa hal mengenai pendekatan manajemen strategi ini adalah
manajemen strategik kepala sekolah dalam menganalisis bagian-bagian yang dinamai
environmental scanning baik internal maupun dengan ”formulasi strategi”, dan proses
eksternal terhadap segala hal yang dianggap formulasi itu oleh para manajer adalah
berkaitan dengan proses penegakan kedisplinan merumuskan strategi bersama-sama yang diberi
guru, yakni sebagai berikut: Strength (S), adalah nama perencanaan strategis. Formulasi strategi
situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMA
dari organisasi atau program pada saat ini di Negeri 1 Kepahiang yang pertama adalah
SMA Negeri 1 Kepahiang adalah: a) merumuskan visi, misi dan tujuan serta target
Penggunaan waktu belajar tinggi dengan upaya sekolah. Yang kedua adalah menerapkan
rasa disiplin tinggi; b) Perilaku guru selain baik, kegiatan yang berkaitan dengan penegakan
perilaku dan sikap guru sudah menjadi panutan kedisiplinan guru.
untuk peserta didik; c) Kesesuaian mata Dalam perumusan visi, SMA Negeri 1
pelajaran yang diberikan dengan jurusan cukup Kepahiang mengusung visi menjadi sekolah
sesuai dengan basic atau dasar ilmu yang yang berbasis Imtaq dan Iptek, Berprestasi dan
diajarkan; d) Metode mengajar guru cukup baik berwawasan lingkungan. Setelah merumuskan
dan berupaya untuk peningkatan disiplin visi, maka langkah selanjutnya adalah
Weakness (W), adalah situasi atau kondisi merumuskan misi. Misi yang dirumuskan SMA
yang merupakan kelemahan dari SMA Negeri 1 Negeri 1 Kepahiang terurai dalam poin-poin,
Kepahiang adalah: a) Motivasi guru masih akan tetapi masih tetap merujuk pada visi yang
dinilai sangat kurang dalam upaya proses belajar telah dirumuskan.
mengajar; b) Kesiapan guru dalam proses KBM Langkah selanjutnya adalah menentukan
belum dirasa siap untuk lebih disiplin; c) Jumlah tujuan dan target. Dari paparan hasil penelitian
guru untuk menunjang belum mencapai target; di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dan target
d) Kualifikasi guru untuk menunjang SBI yang dirumuskan oleh SMA Negeri 1 Kepahiang
haruslah dengan syarat Sarjana Strata Dua, tapi dijabarkan dalam masing-masing indikator baik
ternyata baru mencapai 50% Sarjana Strata Satu tujuan maupun target. Setelah tujuan dan target
Opportunity (O), adalah situasi atau ditetapkan, langkah selanjutnya yang dilakukan
kondisi yang merupakan peluang diluar oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Kepahiang
organisasi/sekolah dan memberikan peluang adalah merumuskan strategi untuk mewujudkan
berkembang bagi sekolah dimasa depan SMA visi, misi serta tujuan dan target yang telah
Negeri 1 Kepahiang adalah: a) Pengalaman dirumuskan sebelumnya. Menyimak data yang
mengajar tenaga pendidik sudah mencapai 50% telah di paparkan di hasil penelitian di atas,
15 tahun; b) Guru mendapatkan fasilitas yang dapat peneliti simpulkan bahwa ada beberapa
cukup dari sekolah untuk melakukan poin yang dikategorikan ke dalam item strategi,
pengembangan diri; c) Pihak sekolah mencapai yakni: a) optimalisasi manajemen kurikulum; b)
sarana dan prasarana yang baik supaya guru optimalisasi manajemen pembelajaran; c)
lebih meningkat faktor kedisplinan di sekolah; d) optimalisasi manajemen pencitraan; d)
Sekolah memiliki faktor teknologi dan optimalisasi manajemen pendidik dan tenaga
komunikasi dalam peningkatan kedisiplinan kependidikan; e) optimalisasi manajemen
guru
Sari, Manajemen Strategik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru 243

kepemimpinan; f) optimalisasi manajemen tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan
keuangan. dan norma yang berlaku; 4) memberikan
Strategi yang dilakukan kepala sekolah sanksi yang logis terhadap pelanggaran taat
SMAN 1 Kepahiang dalam upaya peningkatan tertib organisasi; 5) mengeluarkan surat
kedisiplinan guru di antaranya adalah: a) keputusan pertimbangan mutasi kepada guru
memperkenalkan disiplin dan tata tertib yang sudah tiga kali mendapat surat
(peraturan) kepada guru sehubungan dengan peringatan
pelaksanaan kerja di sekolah; b) Pelaksanaan Suharsimi Arikunto dan Abdul Jabar
pengawasan terhadap aturan yang sudah dibuat (2004:14) Evalusi program adalah proses
untuk guru dalam bekerja; c)Memberikan penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan,
teguran/ peringatan bagi guru yang melanggar efektivitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan
disiplin kerja; d) Membuat pernyataan secara kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan
tertulis bagi guru yang melanggar disiplin dalam sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu
bekerja dengan maksud agar tidak terulang lagi didasarkan atas perbandingan secara hati-hati
pelanggaran yang sama; e) Menerapkan disiplin terhadap data yang diobservasi dengan
kepada guru dengan tegas dalam pemberian menggunakan standard tertentu yang telah di
sanksi; f)Mengevaluasi pelaksanaan displin guru bakukan. Dari berbagai definisi di atas, dapat
dalam mengajar apakah sudah berjalan dengan disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
baik atau belum; g)Memberikan contoh teladan evaluasi program adalah kegiatan untuk
yang baik kepada guru dalam menegakkan mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
disiplin dalam bekerja; h) Memberikan insentif sesuatu program pemerintah yang selanjutnya
kepada guru-guru yang menegakkan disiplin di informasi tersebut digunakan untuk menentukan
sekolah;i)percepatan kenaikan gaji berkala dan alternativf atau pilihan yang tepat dalam
kenaikan pangkat bagi guru yang disiplin mengambil sebuah keputusan.
Strategi penegakan kedisiplinan guru di Evaluasi pendidikan dapat diartikan
SMA Negeri 1 Kepahiang dapat diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui
melalui dua langkah disiplin. Tiap-tiap langkah realisasi perilaku personel dalam organisasi
tersebut memiliki beberapa strategi yang dapat pendidikan dan apakah tingkat pencapaian
dilakukan kepala sekolah agar proses kegiatan tujuan pendidikan sesuai dengan yang
penegakan disiplin guru lebih cepat terealisasi. dikehendaki, kemudian apakah perlu diadakan
Langkah-langkah tersebut adalah : perbaikan. Hasil penelitian tentang manajemen
a. Langkah disiplin Preventif : langkah ini strategik kepala sekolah dalam mengevaluasi
untuk mencegah tingkah laku guru bantu penegakan kedisiplinan guru yang dijalankan
yang dapat mengurangi kedisiplinan dalam SMA Negeri 1 Kepahiang, menunjukkan bahwa
menjalankan tugas-tugasnya. Langkah ini dalam meningkatkan kedisiplinan guru, Kepala
mempunyai 4 strategi, yaitu : 1) Membuat sekolah mengadakan evaluasi terhadap
aturan dan tata tertib dan menjalankannya peningkatan kedisiplinan guru. Evaluasi yang
sesuai hasil keputusan bersama; 2) Membuat dilakukan adalah dengan melakukan supervisi
prosedur dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari pendidikan terhadap para guru. Teknik supervisi
sesuai dengan bakat dan minat guru; 3) yang digunakan ada tiga yaitu: teknik kunjungan
Menyiapkan kurikulum sekolah yang tepat kelas; pembicaraan pribadi dan diskusi
sesuai dengan kemampuan dan keahlian guru kelompok. Sedangkan untuk pendekatan yang
bantu; 4) Meningkatkan keprofesionalan digunakan adalah secara langsung (directif) dan
kerja kepala sekolah, agar guru dapat tidak langsung (non directif).
termotivasi untuk berprestasi dalam bekerja. Sasaran maupun aspek yang dievaluasi
b. Langkah disiplin Correctif : langkah ini adalah tingkat kedisiplian dari kehadiran guru
untuk mengkoreksi dan memperbaiki (presensi), kinerja guru, prestasi dan
perilaku guru yang indispliner dan malas. perkembangan siswa, catatan kelas dalam hal ini
Langkah ini memilki 5 strategi, yaitu : 1) adalah tes harian, mingguan, bulanan hingga
Memberi teguran yang lemah untuk semesteran, silabus dan RPP guru. Selanjutnya
menghentikan tingkah laku guru yang bersifat ketika ada guru yang mempunyai masalah,
negatif; 2) Melakukan tindakan yang keras kepala sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 1
untuk suatu tindakan yang melanggar Kepahiang memanggil secara pribadi masalah
peraturan; 3) Penghapusan penguatan yang apa yang sedang dihadapi guru tersebut,
telah diberikan apabila ada tindakan dan kemudian dicarikan pemecahannya.
244 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 3, Maret 2017, hlm. 239-244

SIMPULAN DAN SARAN masing-masing guru agar seluruh guru


Simpulan mengetahui visi dan misi sekolah terkait
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan. SMAN 1 Kepahiang harusnya juga
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kepahiang memliliki rencana atau strategi yang bersifat
telah melakukan berbagai implementasi jangka pendek maupun jangka panjang agar
manajemen strategik oleh kepala sekolah. strategi tersebut satuan pendidikan harus
Strategi dalam penegakan kedisiplinan guru mengimplementasikannya sesuai dengan strategi
yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri yang telah dibuat. Guru SMA Negeri 1
1 Kepahiang lebih berfokus pada pengambilan Kepahiang, sebaiknya tidak mengharapkan
keputusan dan kebijakan yang dilakukan kepala reward dalam melaksanakan tugas mengajar,
sekolah dalam peraturan yang diberikan harusnya lebih meningkatkan kualitas mengajar,
keseluruh guru. Simpulan khusus yang dijawab dengan meningkatkan kualitas kerja segala
dari rumusan masalah adalah analisis lingkungan sesuatu dapat diraih selaras dan sesuai dengan
terkait manajemen strategik kepala sekolah hasil kerja dengan disiplin, tertib dan tepat
disimpulkan melalui analisis SWOT, yaitu waktu. Dan yang terakhir, strategi kepala
Kuadran Analisa SWOT SMA Negeri 1 sekolah haruslah dievaluasi hasilnya,
Kepahiang termasuk kedalam Kuadran 2. Pada
formulasi strategi kepala sekolah dalam
menegakkan kedisiplinan guru adalah DAFTAR RUJUKAN
melakukan perumusan visi dan misi dengan
mempertimbangkan lingkungan internal dan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.
eksternal, dilanjutkan dengan penetapan tujuan Jakarta : Rineka Cipta
dan target dan penentuan strategi serta Husein, Umar. 2001. Strategic management in
penerapan kegiatan yang berkaitan dalam Action: Konsep, Teori dan Teknik
penegakan kedisiplinan guru di SMA Negeri 1 Menganalisis Manajemen Strategi,
Kepahiang. Implementasi strategi kepala sekolah Strategic Bussiness Unit Berdasarkan
dalam menegakkan kedisiplinan guru adalah Konsep Michael R. Porter, Fred. R. David
melakukan penjabaran strategi-strategi yang dan Wheelen – Hunger. Jakarta:
telah dirumuskan dalam bentuk kegiatan- Gramedia Pustaka Utama
kegiatan. Evaluasi yang dilakukan adalah Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi Bagaimana
dengan melakukan supervisi pendidikan Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta:
terhadap para guru. Selain menggunakan Erlangga
supervisi pendidikan, kepala sekolah juga Murniati,AR. 2008. Manejemen Strategik Peran
melakukan penilaian dengan menggunakan Kepala Kepala Sekolah Dalam
format penilaian yang sudah dibakukan oleh Pemberdayaan. Bandung: Cita Pustaka
pemerintah yang dikenal dengan Sasaran Kinerja Media Perintis.
Pegawai (SKP) dan Penilaian Kinerja Guru Rahman dkk. 2006. Peran Strategi Kepala
(PKG). Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Sumedang : Alqaprint
Saran Rachmat, M.Si. 2014. Manajemen Strategik.
Saran dari hasil penelitian ini yaitu, Jakarta : Pustaka Setia
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Kepahiang, Saladin. 2014. Manajemen Strategi dan
hendaknya lebih memperhatikan hasil analisis Kebijakan Perusahaan. Bandung: Linda
lingkungan baik internal maupun ekternal dari Karya.
segi kelemahan, kekuatan, tantangan dan Solihin, Ismail.2012. Manajemen Strategi.
peluang agar perencanaan visi, misi dan tujuan Jakarta: Erlangga
untuk penegakan kedisiplinan guru dapat Sukarna. 1992. Dasar-Dasar Manajemen.
tercapai. SMA Negeri 1 Kepahiang harus mulai Bandung: Mandar Maju
merubah tujuan dari penggunaan system Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan dalam
informasinya sesuai dengan perkembangan Perspektif Islam. Bandung : Rosdakarya
teknologi yang baru, kemudian, membuat Usman, Uzer. 2004. Menjadi Guru Profesional.
pernyataan visi dan misi secara tertulis kepada Bandung: Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai