Anda di halaman 1dari 57

Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 1

METODE PELAKSANAAN

1 BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode Pelaksanaan pekerjaan ini merujuk pada Spesifikasi Teknis pekerjaan dari
pemberi kerja. Jangka waktu pelaksanaan proyek adalah 75 (Tujuh Puluh Lima) hari

kalender. Pertama yang akan kami lakukan adalah sosialisasi pekerjaan tersebut dengan
pihak-pihak pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pihak-pihak yang terkait dalam

proyek tersebut.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 2

DINAS KEBUDAYAAN
PEJABAT PEMBUAT KOTA TERNATE
KOMITMEN

Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa

Kontrak/SPMK CV. ERISSKA

Mobilisasi Personil

Alat dan Bahan

Uitzet MC 0%

Direksi Keet, MC 50%


Gudang

Check Shop Drawing Pelaksanaan Pekerjaan

Check + MC100%

As Built Drawing

Pemeriksaan Pekerjaan 1

Pemeliharaan Serah Terima Pekerjaan 1 (PHO)

Serah Terima
Pemeriksaan Pekerjaan 2 Pekerjaan 2 (FHO)

Setelah menerima Surat Perintah Mulai kerja penyedia jasa mengajukan surat

permohonan untuk memulai akan segera melaksanakan pekerjaan tersebut, dengan


tujuan agar nantinya tidak ada suatu masalah apapun terhadap pelaksanaan Pekerjaan.

Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa juga melakukan koordinasi secara intern,
antara lain membahas tentang segala kendala pekerjaan, memilih personil yang tepat,
spesifikasi teknis, dan yang lainnya, agar nantinya penyedia jasa dapat bekerja secara
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 3

professional, saling bekerja sama dengan baik dan satu pemahaman tentang pekerjaan

tersebut.

2 PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 PAPAN NAMA PROYEK

Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan
ketinggian 2 meter. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan

multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan.
Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek dan Redaksi Papan Nama agar dibuat

sebagai berikut:

 Kop Pemda pada bagian paling kiri atas

 Judul Kegiatan

 Nilai Kegiatan
 No. Kontrak

 Masa Kontrak
 Sumber Biaya

 Pelaksana.
 Konsultan Pengawas
Bahan yang dipakai: kayu kaso, tripleks 4mm, amplas, cat kayu, paku, split, cat minyak,
semen, pasir, kertas karton.

Peralatan yang digunakan : cangkul, blencong, sekop, gergaji, meteran, ketam, pensil,
spidol, mistar, kuas, dan emberaduk.

Metode Pelaksanaan:

 Persiapan bahan yang akandigunakan


 Pengukuran bahan yang diperlukan sesuaikebutuhan

 Pembuatan huruf-huruf yang diperlukan


 Pengecatan papan memakai kuas
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 4

 Penggalian lubang sesuai petunjuk direksi dan keperluanu untuk pondasi papan

nama, memakai alat blencong, cangkul dan sekop.


 Papan nama yang telah jadi ditanam ke lubang pondasi lalu dicor dengan adukan

beton 1Pc : 3Ps :5Kr


 Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

2.2 PEMBUATAN DIREKSIKEET, GUDANG BAHAN/PERALATAN DAN PAGAR


PENGAMAN

Kantor Direksi dengan luas ± 9 m2 (atau disesuaikan dengan kondisi yang memungkinkan
di lapangan) untuk kegiatan/ruang kerja Direksi Teknis/pengawas, rapat-rapat rutin

lapangan dan lain-lain, dengan perlengkapan sebagai berikut:

 Meja rapat lengkap kursi untuk lebih kurang 15 orang.

 2 stel meja tulis dan tempat duduk.


 Almari/Rak penyimpan alat-alat Kantor/pengawasan.

 Papan tulis/white board ukuran 90 x 120 cm.


 Sepatu karet dan helm proyek.

 Kotak P3K beserta isinya


 Kantor Direksi harus terang, aman dan nyaman, serta selalu terjaga kebersihannya.

Penempatan /lokasi dari kantor Direksi harus mendapatkan persetujuan dari


Direksi Teknis.

 Kantor Pemborong, Gudang bahan dan los kerja luasnya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keamanan kerja para pekerja serta terlindungnya bahan banguan

dari cuaca dan hujan.

 WC darurat untuk Direksi, Pemborong dan pekerja secukupnya serta tersedia


cukup air dan terjamin kebersihannya.

 Kantor direksi, kantorPemborong/Los Kerja serta wc darurat setelah selesainya


pekerjan adalah milik pemborong dan segera harus dibersihkan dari tempat

pekerjaan.
 Lampu penerangan, jika diperlukan untuk pekerjaan pada malam hari.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 5

Pemborong wajib membuat pagar pengaman di sekeliling areal site, dengan

menggunakan seng atau gedeg atau bahan lainnya dengan ketinggian minimal 2 meter.
Penempatan pagar pengaman supaya dikoordinasikan dengan pihak Direksi Teknis.

2.3 PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN LOKASI

2.3.1 Pekerjaan Pembongkaran.

Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus

memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait
(Pengelola Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan. Waktu

pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.

2.3.2 Pemeriksaan Tempat Kerja.

Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat
yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran.

Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan


kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.

2.3.3 Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.

Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas,
Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

2.3.4 Pembongkaran

Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman.

Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.

Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya

Segala kerusakan yang terjadi menjadi Tnggung jawab pelaksana


pembongkaran/kontaktor.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 6

Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).

Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat
digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui

oleh Konsultan Pengawas/MK dengan disertai daftra/list item barang- barang tersebut.

2.3.5 Pembersihan Lokasi

Sebelum pekerjaan dilakukan, maka kami akan terlebih dahulu melakukan pembersihan
yang terdapat di lokasi pekerjaan, pekerjaan ini meliputi pembersihan semua tanaman

tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman
sekeliling bangunan serta bangunan lama sesuai gambar dan petunjuk direksi. Material

hasil pembongkaran serta pembersihan tersebut diangkut keluar lokasi pekerjaan.

2.4 PENYEDIAAN AIR DAN LISTRIK KERJA

Listrik kerja diharapkan untuk membantu pekerjaan pemotongan pemotongan besi,

penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan
listrik kerja menggunakan 1 unit menis genset. Air kerja sangat diharapkan dalam

menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan testing
comissioning dan gabungan adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja

diharapkan satu buah mesin pompa atau dibeli dan ditampung di dalam torent/ bak air
sementara.

2.5 PERLENGKAAN K3

Kami akan menyediakan perlengkapan K3 dan melaksanakan instruksi dan prosedur


standar operasional K3 sesuai yang tercantum dalam dokumen RKK. Perlengkapan

keselamatan kesehatan kerja (K3) terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan

kesejahteraan pekerja untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit


akibat kerja. Penerapan K3 dalam pekerjaan proyek dilakukan dengan menyediakan

perlengkapan APD (Alat Pelidung Diri) yang berstandart disetiap aktifitas proyek sesuai
kebutuhan. Berikut adalah beberapa perlengkapan K3 yang akan kami sediakan.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 7

2.5.1 Helm Keselamatan

Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari
benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur

di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan
kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif

lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.

2.5.2 Sabuk dan tali Keselamatan

Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar
tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan

mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti pada
posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit. Sabuk keselamatan ini terdiri

dari harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya yang digunakan bersamaan dengan
beberapa alat lainnya seperti karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.

2.5.3 Sepatu Boot

Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,

tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah
perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga
ke betis dan tulang kering.

2.5.4 Masker

Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara

menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap,
ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang

bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister,
tangki selam dan regulator, dan alat pembantu pernafasan.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 8

2.5.5 Penutup telinga

Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear
muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.

2.5.6 Kacamata Pengaman

Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk

melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan
benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga

berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta
pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau

googgles.

2.5.7 Sarung Tangan

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu
dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun

infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material
yang beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit,

kanvas, kain, karet dan sarung tangan safety yang tahan terhadap bahan kimia.

2.5.8 Alat-alat P3K

Alat-alat P3K dan kotak obat yang memdai harus tersedia di tempat kerja dan dijaga agar
tidak kotor, kena udara lembab dsb. Isi alat P3K atau kotak obat tidak boleh ditempati

benda-benda lain, dan paling sedikit harus berisi : obat kompres, perban, Gauze yang
steril, antiseptic, plester,forniquet, gunting, splint dan perlengkapan bila ada yang digigit

ular. Juga harus dilengkapi instruksi yang jelas dan mudah dimengerti, dan harus dijaga
supaya tetap berisi

2.6 PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK/UITZET

 Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 9

 Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar

perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau
ditanyakan pada Direksi Teknis.

 Sebagai ukuran pokok ± 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana.


 Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas

akan menetapkan patok duga ± 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok
beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan

atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan.


 Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan

mempergunakan alat-alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada


bangunan yang telah ada.

 Setelah Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan


Bouplank. Kayu papan yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran

lebihkurang 2/20 cm dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan
dengan jarak kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi lapangan.

 Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum


memulai proses Pekerjaan.

2.7 DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Pemborong akan menyiapkan administrasi pelaksanaan pekerjaan antara lain : Request,


Gambar shop Drawing, laporan harian pelaksanaan, laporan mingguan, prestasi fisik

pekerjaan, Time schedule pekerjaan dan foto-foto kemajuan pekerjaan dibuat sesuai
dengan laporan prestasi pekerjaan, sekurang-kurangnya pada saat dilakukan opname

kemajuan pekerjaan.

2.8 PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan


pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan
diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua
lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 10

Setelah pekerjaan selesai 100% sesuai dengan berta Acara Serah Terima Pekerjaan PHO,

Maka akan dilakukan Demobilisasi semua peralatan dan personil. Selanjutnya dilakukan
pemeliharaan pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sesuai dengan

kontrak.

3 PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini mencakup: Pas. Kolom 15 cm x 15 cm, Pas. Kolom Praktis 11 cm x 11 cm,
Pas. Ring Balok 20 cm x 30 cm, Pas. Ring Balok 10 cm x 15 cm. Persyaratan bahan yang

digunakan adalah sesuai dengan Spesfikasi Teknis. Berikut adalah metode pelaksanaan
pekerjaan beton.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 11

Pas. Kolom 15 Cm x 15 Cm
- Kayu Bekisting M² 15,12
- Tulangan Besi Beton Dia. 8 mm Kg 49,14
- Tulangan Besi Beton Dia. 12 mm Kg 89,71
- Beton K-200 M³ 0,57

Pas. Kolom Praktis 11 Cm x 11 Cm M¹ 16,00

Pas. Ring Balok 20 Cm x 30 Cm


- Kayu Bekisting M² 20,00
- Tulangan Besi Beton Dia. 8 mm Kg 188,68
- Tulangan Besi Beton Dia. 12 mm Kg 549,66
- Beton K-200 M³ 2,00

Pas. Ring Balok 10 Cm x 15 Cm M¹ 22,00

3.1 Pekerjaan Kolom

Pekerjaan ini mencakup Pas. Kolom 15 cm x 15 cm, Pas. Kolom Praktis 11 cm x 11 cm.

3.1.1 Material

 Kayu Bekisting
 Paku 5-12 Cm

 Minyak Bekisting
 Balok Kayu Bekisting

 Plywood Tebal 9 mm
 Dolken Kayu Panjang 4 m

 Besi Beton (Polos/Ulir)


 Kawat Beton

 Beton K-200: Semen Portland, Pasir Beton, Krikil (Maks 30mm), Air

3.1.2 Peralatan

 Bor sekrup

 Palu
 Gegep Besi

 Gergaji
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 12

 Bar Cutter dan Bar Bender

 Concreate Vibrator
 Waterpass

 Alat bantu pertukangan

3.1.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

Gambar. Denah Rencana Penempatan Kolom


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 13

Gambar. Detail Kolom K1 dan K2

3.1.4 Instruksi kerja

 Pengajuan shop drawing pekerjaan.


 Approval material yang akan digunakan.

 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk pekerjaan kolom beton.

 Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya
agar bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar

perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada
lantai.

 Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah


ditentukan.

 Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton
penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 14

 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof

yang digunakan relative sesuai dengan Shop Drawing. Untuk mengunci balok
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri dari kayu dan

besi atau bisa membeli barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan
as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.

 Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof
dan balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak

boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan
pipa support dinilai sangat penting.

 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton

sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata
harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.

 Pembongkaran bekisting setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional),


sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam

dimana bentuk beton sudah stabil.


 Kendorkan push pull (penyangga bekisting) lalu lepaskan push pull.

 Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting kolom praktis


sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.

 Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap
terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah

dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

3.2 Pekerjaan Balok

Pekerjaan ini mencakup Pas. Ring Balok 20 cm x 30 cm, Pas. Ring Balok 10 cm x 15 cm.

3.2.1 Material

 Kayu Bekisting

 Paku 5-12 Cm
 Minyak Bekisting
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 15

 Balok Kayu Bekisting

 Plywood Tebal 9 mm
 Dolken Kayu Panjang 4 m

 Besi Beton (Polos/Ulir)


 Kawat Beton

 Beton K-200: Semen Portland, Pasir Beton, Krikil (Maks 30mm), Air.

3.2.2 Peralatan

 Bor sekrup
 Palu

 Gegep Besi
 Gergaji

 Bar Cutter dan Bar Bender


 Concreate Vibrator

 Waterpass
 Alat bantu pertukangan

3.2.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 16

Gambar. Denah Rencana Ring Balk

Gambar. Detail Ring Balok


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 17

3.2.4 Instruksi kerja

 Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan membuat ring balok


beton bertulang.

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan material dan alat kerja

 Melakukan pengukuran dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik


perletakan ring balok beton.

 Melaksanakan pekerjaan pembesian sesuai gambar kerja


 Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada

area kerja ring balok.


 Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap

komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat beton telah
terikat dengan sempurna.

 Pemasangan bekisting
 Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah

 Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,


setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan

 Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat
coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.

 Pekerjaan pengecoran.
 Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting

kemudian letakkan pembesian ring balok pada posisinya tepat didalam


bekisting.

 Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam


bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri

kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.


 Pengecoran menggunakan beton dengan mutu sesuai Spesifikasi Teknis.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton
ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 18

dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat

yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung


pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk

menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan


maksimal.

 Pembongkaran bekisting setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional),


sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam

dimana bentuk beton sudah stabil.


 Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.

 Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting kolom praktis


sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.

 Perawatan beton
 Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap

terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah


dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 19

4 PEKERJAAN DINDING
Berikut adalah item pekerjaan dinding yang akan dilaksanakan.

Pas. Dinding 1/2 Bata, Camp 1:4 M² 21,06


Pas. Dinding Batu, Camp 1:3 M³ 4,18
Pas. Plesteran Siar Dinding Batu 15 mm, Camp 1:4 M² 93,00
Pas. Plesteran Dinding 20 mm, Camp 1:4 M² 162,96
Pas. Plesteran Kolom 20 mm, Camp. 1:3 M² 13,20
Pas. Plesteran Listprofil Kolom, Camp. 1:3 M¹ 36,00
Pas. Acian Dinding & Kolom M² 300,00
Cat Dinding M² 501,32

4.1 Pekerjaan Pas. Dinding ½ Bata

4.1.1 Material

 Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar
ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja.

 Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata

merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan


Direksi.

 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti
ketentuan peraturan pekerjaan beton

4.1.2 Peralatan

 Water pass

 Meteran
 Benang

 Unting-unting
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 20

 Selang air

 Sendok semen
 Alat bantu pertukangan lainnya

4.1.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang
 Kepala tukang

 Mandor

4.1.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.

 Pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan waterpass.


 Menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang batu bata

termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan, siku


ruangan dan ketebalan dinding.

 Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan

adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata cukup kuat.
 Buat adukan untuk pasangan dinding bata

 Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding
bata.

 Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.

 Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis


 Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1 m.

 Jaraj siar batu batako rata-rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm atau sesuai
spesifikasi
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 21

 Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom

praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata dapat
dilanjutkan kembali.

 Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu / Kusen, Pasangan bata
hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.

 Semua angker-angker kusen dan lain-lain harus ditunjukkan dulu kepada


Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh

dengan adukan dan angker-angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2


Psr : 3 Krk didalam tembok

4.2 Pekerjaan Pasangan Dinding Batu

4.2.1 Material

 Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung

yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 5-10 cm.
 Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam

pekerjaan beton.
 Penggunaan adukan :Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi
yang digunakan adalah 1 pc : 3 ps

4.2.2 Peralatan

 Water pass

 Meteran
 Benang

 Unting-unting
 Selang air

 Sendok semen
 Alat bantu pertukangan lainnya
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 22

4.2.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

4.2.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.

 Pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan waterpass.


 Pas. Dinding batu menggunakan material yang bersih dan tidak mengandung

benda yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar
kerja. Kemudian disiram dengan air secukupnya.

 Batu kali yang telah dibasahi, dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam
gambar.

 Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi oleh adukan.

 Pas. Dinding batu dilengkapi dengan stek-stek tulangan besi untuk pengikat
balok tarik kuda-kuda.

4.3 Pekerjaan Plesteran Siar Dinding Batu

4.3.1 Material

 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran

mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton

4.3.2 Peralatan

 Dolaq

 Sekop
 Sendok semen

 Ember Cor
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 23

 Sendok/spoon untuk Penghalus Permukan siaran

 Alat bantu pertukangan lainnya

4.3.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

4.3.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.


 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.


 Pelaksanaan pekerjaan Siaran dengan menggunakan campuran 1Pc : 2Ps

(sesuai Spesifikasi Teknis) dilaksanakan setelah permukaan memang telah


betul-betul bersih dari kotoran dan jika perlu harus dikeruk pada celah antara

batu hingga sedalam antara 1 s/d 2 cm serta dibasahi secukupnya agar terjadi
ikatan yang kuat antara siaran dengan pasangan tersebut.

 Tebal siaran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari


permukaan batu (sesuai shop drawing)

 Bagian siaran akan selalu dijaga dan dipelihara keembabannya dan


memastikan tidak sampai terkena sinar matahari secara langsung untuk

menghindari penguapan air yang terlalu cepat sehingga akan menurunkan


kekuatan dari siaran.

 untuk menghindari hal tersebut kontraktor akan menggunakan cara curing


dengan menutupi permukaan siaran dengan karung goni atau bahan lain dan

dibasahi dengan air, hal ini akan terus dijaga hingga umur siaran telah
memenuhi syarat standard PBI yaitu antara 14 s.d. 28 hari.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 24

4.4 Pekerjaan Plesteran Dinding, Kolom dan List Profil Kolom

4.4.1 Material

 Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton

4.4.2 Peralatan

 Dolaq
 Sekop

 Sendok semen
 Ember Cor

 Sendok/spoon untuk Penghalus Permukan siaran


 Alat bantu pertukangan lainnya

4.4.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang
 Kepala tukang

 Mandor

4.4.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.

 Sebelum pelaksanaan plesteran dimulai, semua permukaan supaya


dibersihkan terlebih dahulu dari bekas-bekas kotoran spesi kemudian disiram

air sampai jenuh.


 Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak

± 2,50 m dengan ketebalan 15 mm.


 Buat lajur kepala dengan jarak misalnya 1 meter s/d 2 meter sesuai jidar yang

akan digunakan dan ketebalan sesuai ketentuan


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 25

 Beri adukan lapisan komprot sampai rata

 Buang butiran-butiran kamprot yang melekat tidak sempurna dengan alat


penggaruk secara horizontal

 Letakkan lapis badan plesteran dengan menggunakan sendok aduk


 Ratakan permukaan dengan mistar perata dan bila terdapat lubang-lubang isi

kembali dengan adukan


 Padatkan dan ratakan permukaan plesteran dengan roskam

 Bersihkan permukaan plesteran dari kotoran dan debu yang menempel


dengan sikat halus atau kain basah.

 Hal-hal yang harus di[erhatiakan sesuai dengan Spesifikasi Teknis: Pekerjaan


plesteran campuran 1 pc : 2 ps dipasang pada bangunan yang kedap air.

Pekerjaan plesteran 1 pc : 5 ps dipasang pada permukaan tembok yang akan


diaci dan permukaan lain yang tidak kedap air. Pekerjaan bidang plester baru

dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal telah berumur 24


jam. Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan kemiringan

ke arah posisi roof drain, sehingga sirkulasi air hujan bisa lancar. Bidang plester
harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang

mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta


melindungi dari sinar matahari langsung. Pekerjaan acian baru boleh

dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.

4.5 Pekerjaan Acian Dinding dan Kolom

4.5.1 Material

 Bahan-bahan seperti pasir halus, semen, mill tembok dan air adukan mengikuti
ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

4.5.2 Peralatan

 Meteran,,
 Jidar,

 Raskam,
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 26

 Kertas gosok

 Alat bantu pertukangan lainnya

4.5.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

4.5.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.


 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.


 Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.

 Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk
diaci.

 Lakukan pembasahan/ penyiraman dengan air terhadap plesteran/ beton/


bidang yang akan diaci.

 Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.


 Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian.

 Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.

 Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan
setelah itu acian baru dikeringkan.

 Setelah acian benar-benar kering dan atas persetujuan Direksi/Pengawas


pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru dapat dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 27

4.6 Pekerjaan Pengecatan

4.6.1 Material

 Untuk cat tembok luar digunakan cat dari produk dengan kualitas setara
Vinilex atau Dulux, yang tahan terhadap cuaca atau sesuai dengan petunjuk

dan persetujuan Direksi.


 Untuk cat bagian dalam tembok bangunan menggunakan cat dengan kualitas

setara Vinilex atau Dulux.


 Jenis dan warna cat sesuai dengan petujuk Direksi selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari sebelum pekerjaan pengecatan, Pemborong harus mengajukan


daftar cat yang akan digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Politur setara Mowilex digunakan untuk polituran daun pintu panil dan Kusen

4.6.2 Peralatan

 Kuas/roll
 Spatula/kape

 Pengaduk
 Papan pencampur
 Alat bantu pertukangan lainnya

4.6.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang
 Kepala tukang

 Mandor

4.6.4 Instruksi kerja

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.


 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 28

 Pengecatan Tembok/Plafond

 Pastikan permukaan tembok/plafond yang akan dicat dalam keadaan kering,


bebas dari segala jenis kotoran yang melekat.

 Setelah tembok benar-benar bersih, oleskan Plamur keseluruh permukaan


tembok/plafond.

 Setelah Plamur cukup kering diamplas halus, dilanjutkan dengan lapisan


pertama top coating.

 Lapisan kedua top coating dilanjutkan setelah lapisan cat pertama betul-betul
kering (jangan sekali-kali melakukan pengecatan lapis kedua sebelum lapisan

pertama betulbetul kering,karena akan berakibat kegagalan pengecatan,cat


akan meleleh dan tertarik oleh kuas/roll)

 Pengecatan Kayu/Besi
 Pastikan seluruh bidang permukaan kayu/Besi yang akan di cat telah bersih

dari segala kotoran, dan telah diamplas halus.


 Lapisan pertama/meni menggunakan Cat Primer (Kayu/besi).

 Setelah itu permukaan kayu di amplas lagi sampai halus.


 Setelah kering dilanjutkan dengan lapis pertama top coating dengan.

 Lapisan kedua top coating dilakukan setelah lapisan pertama benar- benar
kering.

 Pekerjaan Politur Ultra


 Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan amplas dan

harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian


permukaan tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak tiga kali.

 Hasil Akhir Y ang Dikehendaki : Bidang cat rata, tidak bergelombang, tidak
retak dan warnanya sama, bebas dari kotoran-kotoran / noda-noda lain,

benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 29

5 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI


Berikut adalah lingkup pekerjaan pintu, jendela dan ventilasi.

Pas. Kusen Pintu Kayu 14/16 Kelas I M³ 0,84


Pas. Kusen Jendela Kayu 12/14 Kelas I M³ 1,06
Pas. Kusen Ventilasi Kayu 8/12 Kelas I M³ 0,15
Pas. Daun Pintu Panel, Kayu Kelas I M² 10,10
Pas. Daun Ventilasi & Daun Jendela, Kayu Kelas I M² 15,70
Pas. Tralis Jendela, Kayu Kelas I M² 11,84
Cat Kusen, Pintu, Jendela & Listplank M² 102,50
Pas. Kunci Pintu 2 Slaag Kualitas Baik Bh 4,00
Pas. Engsel Pintu Kualitas Baik Bh 24,00
Pas. Engsel Jendela Kualitas Baik Bh 50,00
Pas. Grendel Pintu Kualitas Baik Bh 8,00
Pas. Grendel Jendela Kualitas Baik Bh 25,00
Pas. Kait Angin Kualitas Baik Bh 50,00
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 30

Gambar. Denah Rencana Perletakan Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi

5.1 Pekerjaan Kusen

Pekerjaan ini meliputi: Pas. Kusen Pintu Kayu 14/16 Kelas I, Pas. Kusen Jendela Kayu 12/14

Kelas I, Pas. Kusen Ventilasi Kayu 8/12 Kelas I.

5.1.1 Material

 Balok Kayu Kelas I


 Paku 10 cm

 Lem Kayu

5.1.2 Peralatan

 Water pass

 Unting-unting
 Meteran

 Benang
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 31

 Pensil tukang

 Palu
 Catut.

 Skur
 Patok/Pasak

 Alat bantu pertukangan lainnya

5.1.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

5.1.4 Instruksi Kerja Kusen Pintu

 Pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.

 Approval material yang akan digunakan.


 Persiapan lahan kerja.
 Siapkan peralatan dan bahan secukupnya ditempat yang aman dan mudah
dijangkau untuk memasang rolag
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 32

 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal pasangan rolag terhadap As

pada bouwplank untuk menentukan kedudukan pasangan rolag.


 Pasang rolag setinggi 3 cm di bawah tinggi bouwplank.

 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank


untuk menentukan kedudukan kusen.

 Pasang angker pada kusen secukupnya.


 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu sesuai gambar

 Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan unting-unting


 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.

 Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan


menjadi kokoh

 Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai.


 Bersihkan tempat sekelilingnya.

 Hal-hal yang harus diperhatikan sesuai Spesifikasi Teknis: Semua kayu harus
dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut dan diamplas halus.

Semua kusen harus mempunyai alur, dan diberi angker besi diameter 10 mm
tiap jarak vertikal 60 cm, dan dicor ke tembok dengan adukan 1 pc : 2 ps : 3 kr.

Semua kusen harus menempel pada beton yang sudah jadi maka harus dipakai
fischer dengan sekrup kuningan. Untuk mencegah gangguan rayap, maka

bagian kayu yang menempel pada dinding dan lantai harus dimenie.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 33

Gambar. Detail Kusen Jendela dan Ventilasi

5.1.5 Instruksi Kerja Kusen Jendela dan Ventilasi

 Siapkan alat dan bahan secukupnya ditempat yang aman dan mudah
dijangkau.

 Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank


 Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela

 Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank


 Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut

 Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-


unting
 Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat
 Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 34

 Bersihkan tempat sekelilingnya.

5.2 Pekerjaan Pemasangan Daun Pintu, Daun Jendela, Tralis Kayu, Kunci, Engsel,

Grendedl dan Kait Angin.

Pekerjaan ini meliputi: Pas. Daun Pintu Panel, Kayu Kelas I, Pas. Daun Ventilasi & Daun
Jendela, Kayu Kelas I dan Tralis Jendela, Pas. Kunci Pintu 2 Slaag Kualitas Baik, Pas. Engsel

Pintu Kualitas Baik, Pas. Engsel Jendela Kualitas Baik, Pas. Grendel Pintu Kualitas Baik, Pas.
Grendel Jendela Kualitas Baik, Pas. Kait Angin Kualitas Baik

5.2.1 Material

 Papan Kayu Kelas I

 Lem Kayu
 Paku

 Engsel Pintu
 Kunci pintu 2 slag

 Grendel
 Kait Angin

5.2.2 Peralatan

 Mistar Kayu Besi


 Mistar Zig-zag

 Meteran lipat kayu


 Roll mistar

 Pensil tukang
 Siku-siku

 Busur derajat.
 Perusut

 Palu kayu dan palu besi


 Pahat

 Ketam
 Gergaji
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 35

 Bor tangan dan bor engkol

 Alat bantu pertukangan lainnya

5.2.3 Tenaga kerja

 Pekerja
 Tukang

 Kepala tukang
 Mandor

5.2.4 Instruksi Kerja Pemasangan Daun Pintu

 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.


 Ukur lebar dan tinggi daun pintu.

 Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
 Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan

toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.


 Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu

(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas
25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu

dengan 3 engsel)
 Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik

kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel
yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.

 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen

 Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,


kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu

pada kusen pintunya


 Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup

 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan
pen
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 36

 Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata

dan lurus dengan kusen

5.2.5 Instruksi Kerja Pemasangan Kunci

 Baca dan pelajari gambar kerja


 Identifikasi jenis dan bahan dari pintu (daun pintu dan kusen)

 Identifikasi jenis, bahan, dan model Kunci yang dipakai


 Pelajari spesifikasi teknis

 Pelajari ukuran kunci, lebar kunci, tinggi kunci


 Pelajari ketebalan pintu dan lebar pintu

 Ukur ketinggian daun pintu yang akan dipasang.


 Ukur lebar daun pintu

 Masukan dan pasang daun pintu pada kusenya, yang telah distell untuk
menentukan kedudukan atau posisi dari pemasangan alat pengunci yaitu

kunci terbenam
 Ukur tinggi pemasangan alat pengunci dengan cara mengukur dari lantai 90

cm sampai 100 cm (sesuai gambar kerja)

 Lepaskan daun pintu panil dari kusen untuk melukis tempat yang akan kita
pasang alat pengunci ( dalamnya, lebarnya lubang ).

 Lubanglah tempat induk kunci tersebut dengan menggunakan pahat tusuk


sesuai gambar kerja baik dalamnya maupun lebarnya.

 Cobalah lubang induk kunci tersebut dengan cara mencoba memasukan induk
kunci bila sudah bisa masuk dan keluar dengan mudah berarti lubang sudah

benar.
 Buatlah lubang untuk pelat yang menempel pada induk kunci dibuat rata pada

permukaan tiang daun pintu.


 Buatlah lubang handel kunci dan anak kunci dengan dengan menggunakan

mesin bor tangan listrik


 Setelah induk kunci dengan tiang daun pintu dengan cara menyekrup pelat

pengunci pada tiang pintu


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 37

 Pasanglah handel pengunci bagian dalam dan luar dengan memasang sekrup

pada tiang daun pintu


 Cobalah handle pengunci dengan menekan handlenya bila bisa keluar masuk

maka sudah berfungsi.

5.2.6 Instruksi Kerja Pemasangan Engsel Pintu dan Jendela

 Baca/lihat gambar kerja


 Pelajari spesifikasi teknisnya (Kelonggaran, celah, clearance) bentuk dan jenis

engsel, kunci dsb.


 Identifikasi jenis dan bahan dari jendela / Pintu (daun jendela/Pintu dan kusen)

 Identifikasi jenis, bahan, dan model engsel yang dipakai


 Pelajari ukuran engsel, lebar engsel, tinggi engsel

 Pelajari ketebalan jendela dan lebar pintu


 Lebar engeel ditentukan oleh ketebalan pintu dan jeda bebas yang diperlukan.

 Tinggi engsel ditentukan oleh lebar dan tebal pintu.


 Pemahatan Tempat Engsel.

 Pahatlah sisi samping pintu dan kusen tepat di posisi yang sudah ditandai

memakai alat mata profil yang berbentuk lop. Umumnya ketebalan engsel
adalah 5 mm atau disesuaikan sehingga engsel tertanam dengan baik.

 Setelah pahatan sudah selesai dikerjakan, rapikan bentuk pahatan


menggunakan pahat manual.

 Lakukan pemasangan Engsel


 Cobalah membuka dan menutup selama berulang-ulang kali. Jika

pintu/jendela terasa lancar saat dibuka-tutup maka sudah berfungsi.

5.2.7 Instruksi Kerja Pemasangan Daun Jendela

 Baca dan pelajari gambar kerja


 Identifikasi jenis dan bahan dari jendela (daun jendela dan kusen)

 Identifikasi jenis, bahan, dan model daun jendela yang dipakai


 Pelajari spesifikasi teknis
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 38

 Pelajari ukuran, bentuk dan clearance/celah daun jendela

 Pelajari ketebalan jendela dan lebar jendela


 Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.

 Ukur lebar dan tinggi daun jendela.


 Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).

 Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan


toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.

 Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun
jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian

tepi (untuk putaran horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas
daun jendela dengan jarak 1520 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).

 Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik


kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat

engsel yang sesuai dengan engsel pada daun jendela.


 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas

pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen


 Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan

engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah


daun jendela pada kusen jendelanya.

 Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.


 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara

melepaskan pen.
 Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata

dan lurus dengan kusen.

5.2.8 Instruksi Kerja Pemasangan Kunci Grendel

 Baca dan pelajari gambar kerja

 Identifikasi jenis dan bahan dari jendela (daun jendela/pintu dan kusen)
 Identifikasi jenis, bahan, dan model Kunci yang dipakai

 Pelajari spesifikasi teknis


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 39

 Pelajari ukuran kunci, lebar kunci, tinggi kunci

 Pelajari ketebalan pintu dan lebar pintu


 Ukur lebar daun jendela berilah tanda as jendela

 Masukan dan pasang daun jendela pada kusenya, yang telah distell untuk
menentukan kedudukan atau posisi dari pemasangan alat pengunci yaitu

grendel sorong
 Ukur letaki pemasangan alat pengunci dengan cara mengukur lebar daun

jendela pada tengah tengah.


 Lepaskan daun jendela dari kusen untuk melukis tempat yang akan kita pasang

alat pengunci
 Tempatkan alat pengunci tersebut diatas berilah tanda bagian yang akan kita

pasang sekrup dengan menggunakan kraspen


 Pasanglah sekrup dan dimasukan kedalam yang sudah diberi tanda kraspen

dengan cara dipukul kira kira sekrup masuk permukaan kayu 1/3 panjang
sekrup.

 Putarlah sekrup dengan dengan menggunakan obeng searah putaran jarum


jam sampai maksimal betul betu kencang

 Buatlah lubang untuk batang pengunci pada ibu jendela dengan cara bagian
ujung batang pengunci kita beri sedikit minyak kemudian kita dorong hingga

menempel pada ibu jendela kemdian bri titik tengahnya gunakanlah bor pistol
deangan mata bor sesuai diameter batang pengunci

 Cobalah masukan batang pengunci kedalam lubang yang sudah dibuat apabla
sudah masuk maksimal atau biasa keluar masuk dengan mudah

 Ukurlah jarak dari ambang atas kusen jendela 20 sampai 30 cm untuk


kedudukan tempat penyangga/pembuka daun jendela.

 Lukislah pada bagian tersebut pada bagian bagian tempat sekrup baik pada
kusen maupun daun jendela

 Pasang penyangga lebih dulu pada bagian daun jendela dengan cara memberi
titik dengan kraspen pada bagian sekrup, dan pasang sekrup dengan obeng

pada bagian tersebut


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 40

 Pasang dudukan penyangga/pembuka daun jendela pada kusen pintu dengan

cara memasang sekrup pada kusen jendela


 Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup kalau berfungsi berati

sudah selesai.

5.2.9 Instruksi Kerja Pemasangan Kait Angin

 Baca dan pelajari gambar kerja


 Identifikasi jenis dan bahan dari jendela (daun jendela/pintu dan kusen)

 Identifikasi jenis, bahan, dan model Kunci yang dipakai


 Pelajari spesifikasi teknis

 Tentukan letak kait dan tempat sangkutan kait. Untuk kaitnya bisa ditempatkan
dikusen jendela sedangkan untuk rumah kait, bisa ditempatkan dibagian

dalam jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh ada
pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan menyebabkan

tidak lurusnya kait angin ini.


 Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih dahulu pada

bagian kusen jendela. Caranya tinggal menyekrup kait dengan kusen


menggunakan sekrup atau baut.

 Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya adalah memasang rumah


kait pada jendela dengan cara yang sama hingga benar – benar kuat.

 Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini apakah berfungsi dan tidak
melenceng atau ternyata ada kesalahan yang bisa membuatnya kurang

berfungsi dengan baik. Jika memang demikian maka kait angin harus dipasang
kembali dengan benar.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 41

6 PEKERJAAN ATAP
Berikut adalah lingkup pekerjaan atap.

Pas. Rangka Atap Kayu Klas II 6/ 12 cm M³ 2,15


Pas. Ring Balok Kayu Kelas II 15/ 20 cm M³ 0,93
Pas. Gor ding, Kayu Kelas II 5/ 10 Cm M³ 2,66
Pas. Baout 10 mm Bh 50,00
Pas. Penutup Atap Seng Gelombang BJLS 0.25 mm M² 316,73
Pas. Bubungan Atap Seng Plat BJLS 0.25 mm M¹ 13,00
Pas. Listplank Kayu M¹ 79,28
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 42

6.1 Pekerjaan Pemasangan Rangaka Atap, Ring Balok Kayu dan Gording.

6.1.1 Material

 Balok Kayu Kelas II


 Besi Strip Tebal 5 mm
 Paku 12 cm
 Baut 10 mm
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 43

6.1.2 Peralatan

 Siku biasa.
 Gergaji potong.

 Siku rangka.
 Pahat tusuk.

 Siku yang dapat disetel.


 Palu kayu.

 Pensil.
 Martil.

 Perusut.
 Alat bantu pertukangan lainnya

6.1.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang
 Kepala tukang

 Mandor

6.1.4 Instruksi Kerja

 Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dekat di lokasi pekerjaan

 Rangkailah kuda-kuda penuh dan dua buah setengah kudakuda dan dirikan di
atas tumpuan sementara. Misalnya balok kayu dengan tinggi 1.00 meter di

atas tanah
 Buatlah bentuk sambungan jurai dengan tiang penggantung dengan bentuk

sambungan takikan/mulut ikan


 Selesaikan ke empat sambungan jurai dengan tiang penggantung kudakuda

 Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi/presisi dan penuh keahlian


denganmemperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam Sk-SNI-5-10-1990F.
 Konstruksi sambungan konstruksi kuda-kuda harus dilengkapi baut dan besi
strip/plat sesuai spesifikasi.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 44

 Pasanglah blandar / gording yang menghubungkan masing-masing jurai.

Pertemuan gording dengan jurai dilakukan dengan cara memotong gording


tersebut secara berhati-hati agar pertemuannya dengan jurai dapat menempel

dengan merata.
 Bongkar kembali semua rangkaian kerangka atap dan kumpulkan di tempat

yang aman untuk persiapan pemasangan di tempat yang sebenarnya.


 Bersihkan tempat kerja seperti kondisi semula.

 Setelah selesai dirangkai, Sambunglah kuda-kuda kayu tersebut dengan tiang


kayu yang diperkuat dengan nagel.

 Dirikan rangkaian kuda-kuda kayu dengan tiang kayu tersebut di atas pondasi
yang telah dibuat sebelumnya. Setel setegak mungkin dengan cara dikontrol

memakai unting-unting dan perkuatlah kedudukan posisinya memakai skor.


 Kontrol ketegak lurusan tiang memakai unting unting dan perkokoh

kedudukan semua tiang kayu dengan cara dipasang, skor-skor penyokong


memakai bambu atau kayu.

 Pasanglah semua gording yang ujung-ujungnya diperkuat dengan cara


dipaku.

 Pasanglah papan riter di atas semua gording selurus mungkin dengan cara
dibantu dengan tarikan benang.

 Biala tlah selasai pemsangan rangka atap dan gording, selanjutnya adalah
pemasangan penutup atap dan lisplang

 Rapikan lingkungan pekerjaan dari kotoran dan benda-benda lain yang tidak
berguna seperti kondisi semula.

6.2 Pekerjaan Pemasangan Penutup Atap, Bubungan dan Lisplank kayu

Pekerjaan ini meliputi Pas. Penutup Atap Seng Gelombang BJLS 0.25 mm, Pas. Bubungan
Atap Seng Plat BJLS 0.25 mm, dan Pas. Listplank Kayu.

6.2.1 Material

 Seng Gelombang 0,25 mm


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 45

 Paku Seng

 Seng Plat 0.25 mm untuk nok atap


 Paku

 Kayu Papan Kelas II untuk lisplank


 Paku 5-7 cm

6.2.2 Peralatan

 Siku biasa.

 Gergaji potong.
 Siku rangka.

 Pahat tusuk.
 Siku yang dapat disetel.

 Palu kayu.
 Pensil.

 Martil.
 Perusut.

 Alat bantu pertukangan lainnya

6.2.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang
 Kepala tukang

 Mandor

6.2.4 Instruksi Kerja Pemasangan Penutup Atap Seng

 Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dekat di lokasi pekerjaan

 Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran


nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan

benar.
 Seng harus dipasang dipilih yang tidak cacat / rusak, ukuran dan warna seng

seragam dan presisi yang baik


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 46

 Dalam pemasangan, alur seng harus lurus dari lapisan yang terbawah. Ujung

lapisan pertama harus rata dan sejajar dengan garis listplank, jarak ujung
genteng ke ujung listplank max. 10 cm.

 Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.


Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi

dan tidak berbelok – belok


 Pemasangan seng paling bawah harus di perkuat ke bidang gording dengan

mempergunakan paku
 Barisan seng dan bubungan pada bagian-bagian / daerah yang kemungkinan

terhempas angin isap, dipasang sesuai dengan dimensinya.


 Pemasangan seng dilaksanakan setelah jarak ujung pertama seng dari tatab

lisplank ditentukan bersama-sama dengan Direksi Teknis


 Dengan menggunakan paku, letakan lembaran atap seng tersebut pada

gording. Ketika posisi sudah dinilai tepat, atap bisa segera di paku. Lakukan
pada seluruh bagian atap.

6.2.5 Instruksi Kerja Pemasangan Nok Atap Seng

 Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dekat di lokasi pekerjaan
 Memasang kayu ataupun penyanga saat melakukan pemasangan harus di

pastikan kedudukan nok tersebut.


 Ukuran kayu harus di sesuaikan dengan ukuran nok agar mempermudah

pengerjaannya, apaabila ukuran kayu dan nok berbeda pemasangan tidak


akan sesuai dan akan mengakibatkan kebocoran.

 Pemasangan paku pada nok yang baik harus di lakukan pada nok bagian
samping kanan dan samping kiri. Karena apabila di lakukan pemakuan di atas

nok tidak akan kuat menahan beban, tidak akan seimbang


 Sebelum seng bubungan dipasang, lakukan pemasangan benang sepat untuk

mendapatkan pasangan bubungan yang lurus dan rapi.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 47

 Ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat penekuk khusus. Sudut tekukan

80 derajat. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan air yang masuk
karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi.

 Bubungan dipasang lurus dan rata atau menurut petunjuk direksi.

6.2.6 Instruksi Kerja Pemasangan Lisplank Kayu

 Pemasangan lislpang secara vertikal


 Pasanglah rangka penutup dengan menggunakan kayu 5/7 pada sekeliling

atap (Tarik benang agar supaya center)


 Pada setiap sambungan/celah antara lisplank, pengkaslah tepi sisi lebih
pendek lisplank dengan memangkas miring 45O (tapered edge)
 Pasanglah lisplank pada rangka penutup, kemudian isilah celah atau gap

antara lisplank dengan menggunakan bahan sealant


 Listplank harus dipasang dengan lurus dan datar tidak boleh melengkung

 Sambungan sambungan listplank harus dibuat sedemikian rupa atau saling


berkait sehingga kuat menahan gaya tarik

 Papan ini harus diserut pada semua permukaan sehingga rata dan lurus, pada
sambungan papan ini digunakan sambungan ekor burung. Kemudian papan

lisplank ini dimeni serta dicat.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 48

7 PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Berikut adalah lingkup pekerjaan elektrikal.

Pas. Titik Instalasi Titik 17,00


Pas. Stop Kontak Bh 5,00
Pas. Saklar Tunggal Bh 2,00
Pas. Saklar Ganda Bh 2,00
Pas. Lampu Phillps 18 Watt Bh 8,00
Pas. Kabel NYM 2x2.5 M¹ 100,00
Pas. Kabel NYM 3x2.5 M¹ 50,00
Pas. Pipa Listr ik Btg 13,00

7.1 Material

 Kabel (Sesuai Spesifikasi)

 Pipa Konduit
 Lampu (Sesuai Spesifikasi)

 Fitting (Sesuai Spesifikasi)


 Klem Pipa

 Isolasi
 Timah

 Kabel Feeder
 Kabel T
 Kabel BC .... mm (Sesuai Spesifikasi)

 Rak Kabel
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 49

 Fuse/Sekring ... A (Sesuai Spesifikasi)

 MCB ... A (Sesuai Spesifikasi)


 MCCB ... A (Sesuai Spesifikasi)

 Panel Box

7.2 Peralatan

 Bor sekrup

 Palu
 Gergaji

 Kunci Pas / Ring


 Tespen
 AVO Meter
 Solder

 Tang
 Obeng (+/-)

 Crimping Tool Kit


 Waterpass

 Alat bantu pertukangan

7.3 Tenaga kerja

 Pekerja

 Tukang Listrik
 Kepala Tukang

 Mandor

7.4 Instruksi kerja

a. Persiapan Pekerjaan
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 50

 Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum

tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan


 Pekerjaan bobokan dinding

 Pekerjaan pasangan pipa konduit


 Pekerjaan wireing

 Pekerjaan Instalasi komponen penerangan


 Pekerjaan Instalasi Panel

b. Metode Pelaksanaan
 Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit

yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan


plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.

 Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau
dengan pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.

 Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum


plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME

dan finishing jadi halus rapih.


 Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites

ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.


 Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya

membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.


 Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat

dilakukan dengan persetujuan direksi.


 Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila

ada pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan


coring.

 Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang
telah ditentukan rata dan tidak miring.
 Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang
berhubungan dengan Swicth grounding system.
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 51

 Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis

yang diaturkan.
 Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai

kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.
Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada panel.

 Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram
instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta

pada komponen mcb di buat notasi/tanda.


 Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan

armature selam -/+ 1 x 24 jam.

Pemasangan Instalasi Kabel Listrik (outbow)

 Marking plat lantai untuk jalur konduit yang akan digunakan sebagai

jalur instalasi listrik.


 Bor plat lantai untuk memasang klem pipa konduit

 Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat
dengan menggunakan klam yang berwarna sesuai dengan jenis

pekerjaannya.

 Masukkan kabel pancing untuk menarik kabel

 Sambung ujung kabel dengan ujung kawat pancing, kemudian tarik

kawat pancing untuk menarik kabel instalasi tersebut.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 52

 Potong kabel listrik sesuai dengan kebutuhan

 Hubungkan jalur instalasi titk peracabangan didalam tee-dos, lalu tutup


sambungan dengan menggunakan lasdop.

 Marger resistansi kabel instalasi yang telah terpasang, termasuk kualitas


sambungan pada tiap tee-dos
Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 53

 Setelah semua jalur instalsi selesai dipasang dan hasil marger diperoleh

hasil yang baik, rapikan semua jalur instalasi dan tutup semua tee-dos
yang ada

c. Pemasangan armature/lampu

 Pastikan instalasi listrik sudah terpasang dengan baik.

 Pasang Fitting sesuai dengan type yang ada dalam Shopdrawing


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 54

 Pasang lampu sesuai dengan spesifikasi

 Tes nyala lampu

Pemasangan saklar dan stop kontak

 Marking jalur instalasi saklar dan stop kontak dengan level ketinggian

sesuai gambar
 Cutter jalur marking yang yang telah dibuat dengan menggunakan

mesin cutter.

 Bobok jalur instalasi saklar dan stop kontak


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 55

 Pasang konduit dan inbow-dos

 Tutup tembok jalur instalasi dengan plester kembali, serta bersihkan


lokasi kerja .

 Pasang kawat pancing


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 56

 Tarik kabel instalasi dengan kawat pancing.


 Potong kabel instalasi sesuai dengan kebutuhan

 Sambungkan instalasi kabel pada tee-dos, kemudian tutup sambungan

dengan lasdop, lalu tutup tee-dos.


 Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi

yang telah terpasang.

 Setelah hasil tes dinyatakan baik,pasangkan saklar dan stop kontak pada

lokasi yang telah disediakan saat proses finishing telah selesai.


Metode Pelaksanaan – Revitalsasi Rumah Tua 57

Anda mungkin juga menyukai