Anda di halaman 1dari 26

Makalah Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Dosen: Hasnawatty Porouw, S.ST, M.Kes

ASUHAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL

KEHAMILAN KEK

DISUSUN OLEH:

SRI WAHYUNI MALE

751530116091

KELAS 2B DIV KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV
T.A. 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya akhirnya saayadapat menyelesaikan makalah dengan judul “ASUHAN
KEGAWATDARURATAN NEONATAL KASUS KEHAMILAN KEK” dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.

Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa pada makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan saya. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai
masukan bagi saya.
Akhir kata sayaberharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya saya ucapkan banyak terima
kasih.

Gorontalo, Mei 2018

Sri Wahyuni Male


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode
pertumbuhan. Kondisi kesehatan di masa lampau sekaligus keadaan kesehatan ibu saat ini
merupakan landasan suatu kehidupan baru (Bobak et al, 2004). Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolisme energi. Karena itu, kebutuhan energi dan zat gizi lainnya akan
meningkat dari sebelumnya. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pertambahan besarnya organ kandungan, serta
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Rahmaniar, 2003).
Kebutuhan nutrisi selama kehamilan meningkat untuk nutrisi tertentu. Untuk
memenuhi tuntutan gizi yang tinggi selama kehamilan, seorang wanita harus hati-hati dalam
membuat pilihan makanan. Kebutuhan energi bervariasi dengan perkembangan kehamilan.
Dalam trimester pertama, wanita hamil tidak memerlukan energi tambahan, tetapi saat
kehamilan berlanjut, kebutuhan energinya meningkat. Wanita hamil membutuhkan
tambahan 340 kalori setiap hari selama trimester kedua dan tambahan 450 kalori setiap hari
selama trimester ketiga (DeBruyne et al, 2008)
Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu sebelum dan
selama mengandung. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum dan selama kehamilan
akan menyebabkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Selain itu akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah
terinfeksi, abortus dan sebagainya (Supariasa, 2002).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi
seseorang buruk disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang
mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar et al,
2011)..Selanjutnya, Depkes (2002) menyatakan bahwa kurang energi kronis pada kehamilan
telah banyak diketahui memberikan dampak negatif pada ibu hamil serta kepada janin yang
dikandungnya. Salah satu dampak negatif yang sangat menonjol adalah risiko kematian ibu
saat melahirkan dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Ibu hamil yang menderita KEK
dan anemia mempunyai risiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III
kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai risiko
yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan,
pendarahan, dan pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan
kesehatan. Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan
lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya (Adriani dan Wirjatmadi,
2012).
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi asil akhir
kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor yang membuat nutrisi
seorang wanita berisiko, seperti kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan yang buruk,
kebiasaan makan yang aneh, dan kondisi kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh pada
status gizi dan pertumbuhan serta perkembangan janin. Ibu hamil dengan status gizi buruk
perlu mendapat perawatan khusus (Bobak et al, 2004).
Pendidikan merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam status sosial
ekonomi. Pada perempuan, semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka
kematian bayi dan ibu (Timmreck, 2005). Dalam penelitian Kartikasari (2012) menyebutkan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah menerima konsep hidup
sehat secara mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Lebih lanjut dikatakan bahwa
pendidikan ibu mempengaruhi status gizi ibu hamil karena tingginya tingkat pendidikan
akan ikut menentukan atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima informasi
tentang gizi. Orang dengan pendidikan yang tinggi semakin besar peluangnya untuk
mendapatkan penghasilan yang cukup dan pada gilirannya nanti berkesempatan untuk hidup
dalam lingkungan yang baik dan sehat (Khomsan, 2006).
Prevalensi wanita yang mengalami KEK adalah 15 – 47% di hampir semua negara
khususnya negara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar,
Nepal, Srilangka dan Thailand. Hal ini terjadi karena sebagian besar wanita yang mengalami
kekurangan energi disebabkan kurangnya asupan makanan yang dikonsumsi tidak sesuai
dengan kebutuhan mereka (WHO, 1997). Jika dipertimbangkan dalam perspektif global,
pencegahan kekurangan energi kronis di kalangan perempuan di Negara-negara berkembang
harus diberi prioritas tinggi (Shaheen dan Lindholm, 2006). Di Indonesia berdasarkan data
Riskesdas (Kemenkes, 2013) prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK sebesar 24,2 %.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KEK?
2. Apa saja penyebab dari KEK?
3. Bagaimana tanda gejala KEK?
4. Apa saja dampak KEK?
5. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dengan KEK?
6. Bagaimana Pencegahan dan penatalaksanaan Kek?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi KEK.
2. Untuk mengetahui penyebab dari KEK.
3. Untuk mengetahui tanda gejala KEK.
4. Untuk mengetahui dampak KEK.
5. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dengan KEK.
6. Untuk mengetahui Pencegahan dan penatalaksanaan Kek.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi KEK


Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan pada ibu hamil (Depkes RI.2002). KEK terjadi pada wanita usia
subur (WUS) dan ibu hamil.
2.2 penyebab dari KEK
1. Faktor Pendapatan Keluarga
Masalah ekonomi yang rendah merupakan salah satu factor yang dialami
keluarga. Dalam mencukupi kebutuhan gizi banyak ibu hamil yang merasa
kesulitan, penyebabnya adalah keadaan ekonomi yang lemah, penghasilan dari
pekerjaan kurang mencukupi dan harga bahan makanan yang mahal.
2. Pendidikan Ibu
Makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang
baru diperkenalkan (Notoatmojo, 2005)
3. Umur Ibu
Faktor penyebab ibu hamil kurang energi kalori Mayoritas umur ibu antara 21 –
35 tahun dengan jumlah 27 ibu hamil (90 %). Melahirkan anak pada usia ibu yang
muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu (Kusmiati,Yuni 2008).
4. Parietas Ibu
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu, ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri karena ibu memerlukan energi yang cukup
untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya. Dengan mengandung
kembali maka akan menimbulkan masalah gizi bagi ibu dan janin/bayi berikut yang
dikandung (Baliwati, 2004).
5. Pola Konsumsi
Pola konsumsi ini juga dapat mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana pola
konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau
penyakit pada ibu, (Supariasa, 2002).
6. Penyakit infeksi sebelum hamil
Riwayat Penyakit dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi sebagai
akibat menurunya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan dalam saluran
pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. Penyakit
infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang jelek dapat
mempermudah infeksi. (Manuaba 2004).
2.3 Tanda Gejala KEK
1. Tanda KEK

Menurut Weni (2010), ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik adalah
ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dengan beberapa kriteria yaitu :
a) Berat ibu sebelum hamil < 45 kg
b) Tinggi badan ibu < 145 cm
c) Berat badan ibu pada kehamilan trimester I< 45 kg
d) Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00
e) Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr%)
2. Gejala KEK
a) Badan lemah
b) Muka pucat
c) Nafsu makan kurang
d) Mual
e) Mata berkunang-kunang
2.4 Dampak KEK
1. Pada ibu hamil
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan
kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan
perkembangan janin. Tambahan makanan untuk ibu hamil dapat diberikan dengan cara
meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas makanan ibu hamil sehari-hari, bisa juga
dengan memberikan tambahan formula khusus untuk ibu hamil. Apabila makanan selama
hamil tidak tercukupi maka dapat mengakibatkan kekurangan gizi sehingga ibu hamil
mengalami gangguan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan
komplikasi pada ibu hamil, antara lain anemia, berat badan tidak bertambah secara
normal dan terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah
persalinan, serta operasi persalinan.
2. Pada janin
Untuk pertumbuhan janin yang baik diperlukan zat-zat makanan yang adekuat, dimana
peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan tersebut. Suplai zat-zat
makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir
melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari
ibu mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran
(abortus), bayi lahir mati (kematian neonatal), cacat bawaan, lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (Prawiroharjo, 2008).
2.5 Kebutuhan Nutrisi
Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil sebesar 2500 kalori per hari,
terdiri dari :
1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan zat gizi sumber energi utama dalam susunan menu
sebagian besar masyarakat Indonesia. Pada umumnya kandungan karbohidrat ini berkisar
60-70% dari total konsumsi energi. Kebutuhan energi bagi ibu hamil adalah 300 sampai
500 kalori lebih banyak dari masa sebelum hamil. Energi tambahan ini untuk memenuhi
metabolisme basal yang meningkat, aktivitas fisik yang semakin boros energi dan
penimbunan lemak untuk cadangan energi.
2. Protein
Protein merupakan komponen terbesar yang terdapat di dalam tubuh setelah air. Protein
sebagai zat pembangun atau pembentuk jaringan baru. Kekurangan asupan protein dapat
menghambat pertumbuhan janin dibutuhkan lebih banyak protein selama kehamilan
dibandingkan saat tidak hamil. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk
pertumbuhan jaringan pada janin.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi terbesar dalam tubuh yang Berfungsi sebagai cadangan
energi tubuh bagi ibu saat melahirkan, pelarut vitamin A, D, E, K dan asam lemak. Asam
lemak omega 3 dan 6 juga diperlukan untuk perkembangan sistem syaraf, fungsi
penglihatan dan pertumbuhan otak bayi juga sebagai bantalan bagi organ-organ tertentu
seperti biji mata dan ginjal.
4. Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis dalam tubuh. Vitamin A
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin B1, B6 dan B12
sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh dan
vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah vitamin B12
penting sekali bagi tumbuh kembang janin dan berfungsinya sel-sel sumsum tulang,
sistem persarafan dan saluran cerna. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi
jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan
sinyal kimia di otak..Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi
dalam tubuh sehingga dapat mencegah anemia. Vitamin D untuk membantu penyerapan
kalsium dan bahan dasar pembentukan tulang dan gigi janin. Kekurangan vitamin D
selama hamil dapat menimbulkan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin.
Perhatian khusus perlu diberikan pada masyarakat yang tidak minum susu, misalnya
kelompok vegetarian. Maka perlu diberi suplementasi kalsium sebanyak 5-10 g per hari.
Sumber vitamin antara lain : sayuran, buah dan susu.
5. Kalsium Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk untuk menunjang tulang dan
gigi serta persendian. Untuk bayi kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal
saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari
makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu, sehingga
mengakibatkan tulang ibu keropos atau osteoporosis. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu
seperti ikan teri, susu, keju dan yogurt. Tablet kalsium dari puskesmas atau klinik juga
bisa membantu terpenuhinya kebutuhan kalsium. Kekurangan kalsium selama hamil akan
meningkatkan tekanan darah ibu meningkat. Asam folat dibutuhkan untuk menunjang
pertumbuhan sel, memproduksi hem (salah satu zat pembentuk hemoglobin),
pertumbuhan saraf dan tulang belakang serta otak janin (Manuaba, 2004).

6. Zat besi Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin (protein di sel darah
merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh). Selama kehamilan, volume
darah bertambah untuk menampung perubahan tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi
tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan
zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 56 mg sehari, Kebutuhan akan zat besi erat kaitannya
dengan anemia (kekurangan sel darah merah), sebagai bentuk adaptasi adanya perubahan
fisiologis selama kehamilan yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi
untuk pertumbuhan janin, Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi
sehari-hari dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita.
Sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi atau mengembalikan persediaan
darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Kebutuhan zat besi tiap trimester pada
masa kehamilan:

1. Trimester 1 : Kebutuhan zat besi kurang lebih 1 mg / hari (kehilangan basal 0,8
mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.

2. Trimester 2 : Kebutuhan zat besi kurang lebih 5 mg /hari (kehilangan basal 0,8 mg
/ hari) ditambah kebutuhan pembentukan sel darah merah 300 mg sehingga
kebutuhan janin 115 mg.
3. Trimester 3 : Kebutuhan zat besi 5 mg / hari (kehilangan basal 0,8 mg / hari)
ditambah kebutuhan pembentukan sel darah merah 150 mg dan kebutuhan janin
223 mg.

2.6 Pencegahan dan penatalaksanaan Kek


yaitu mengusahakan agar ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin dan lebih
awal, perlu adanya penjaringan dan deteksi Wanita Usia Subur (WUS) yang mempunyai
resiko KEK dan anemia sehingga faktor resiko tersebut dapat diketahui dan dilakukan
penangananan sedini mungkin (Pra Konsepsi), memberikan penyuluhan tentang makanan
bergizi dan pengaturan konsumsi makanan pada WUS dan ibu hamil, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada ibu hamil KEK, pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga
mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam mencukupi kebutuhan
akan makanan bergizi. Peningkatan variasi dan jumlah makanan, oleh karena kandungan zat
gizi pada setiap jenis makanan berbeda-beda, dan tidak ada satupun jenis makanan yang
mengandung zat gizi lengkap, maka untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar zat gizi
diperlukan konsumsi makanan yang beragam (Dinas Kesehatan Kota Palu, 2014).

Sehingga hal yang penting dilakukan adalah peningkatan program surveilans gizi untuk
meningkatkan cakupan deteksi KEK, sehingga sebelum kehamilan Wanita Usia Subur
(WUS) dengan KEK sudah mendapatkan penanganan, meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk lebih proaktif untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA dan
rutin melakukakan pemeriksaan kehamilan, meningkatkan penyuluhan dan pendidikan
tentang pentingnya gizi dalam siklus kehidupan terutama pada saat sebelum kehamilan
karena dapat mempengaruhi hasil akhir dari kehamilan sehingga kejadian KEK yang
merupakan penyakit menahun dapat dicegah dan diminimalisir terutama pada ibu hamil
maupun WUS.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita


mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja
putri/wanita mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita
risiko KEK bilamana LILA <23,5 cm.

Ibu Hamil yang menderita KEK sangat beresiko melahirkan BBLR dimana berat bayi
kurang dari 2500 gram. Cara pencegahan KEK adalah dengan mengkonsumsi berbagai
makanan bergizi seimbang dengan pola makan yang sehat.
ASKEB SOAP

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA NY. Z.K

DENGAN KEHAMILAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK UK 30-31 MINGGU

DI PUSKESMAS BULANGO SELATAN

Identitas/Biodata

Nama : Ny. Z. K Nama suami : Tn. A.S

Umur : 25 Tahun Umur : 22 Tahun

Suku/bangsa : Gorontalo/Indonesia Suku/Bangsa : Gorontalo/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ds. Ayula Tilango Alamat : Ds. Ayula Tilango

S (Data Subjektif)

Hari/tanggal : Rabu, 23 Mei 2018 Pukul : 09.50 Wita

1. Keluhan utama: Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua dan belum pernah
keguguran, dengan keluhan merasa pusing, sakit punggung bagian bawah, cepat lelah saat
beraktifitas.
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : ibu mengatakan haid pertama umur 13 tahun
b. Lama : ibu mengatakan lamanya 7-10 hari
c. Siklus : ibu mengatakan siklus haidnya 28 hari
d. Banyaknya : ibu mengatakan ganti pembalut 3-4 kali sehari
e. Teratur/tidak : ibu mengatakan menstruasinya teratur setiap bulan
f. Sifat Darah :ibu mengatakan sifat darahnya encer berwarna merah segar
g. Dismenorhoe : ibu mengatakantidak pernah nyeri perut pada saat datang haid
3. Riwayat Hamil Ini
a. HPHT
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 25 oktober 2018
b. HPL
31 Juli 2018
c. Gerakan Janin
Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin
d. Vitamin / jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan mengkonsumsi vitamin dari bidan
e. Keluhan-keluhan pada
Trimester I : ibu mengatakan mual dan pusing
Trimester 2 : tidak ada
Trimester 3 : ibu mengatakan pusing, sakit punggung bagian bawah, cepat lelah
f. ANC : 2 kali, di Puskesmas
g. Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang tablet Fe di bidan
h. Imunisasi TT
Ibu mengatakan pernah imunisasi TT dua kali.
4. Riwayat penyakit sekarang
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan merasakan pusing, cepat lelah, sakit punggung bagian bawah.
b. Riwayat penyakit sistemik
1) Jantung
Ibu mengatakan tidak berdebar-debar pada dada kiri dan tidak mudah lelah saat
beraktifitas.
2) Asma
Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas
3) TBC
Ibu mengatakan tidak pernah batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu
4) Hepatitis
Ibu mengatakan kuku, mata, kulit tidak terlihat kuning dan urine berwarna kuning
5) DM
Ibu mengatakan tidak mudah lapar, haus dan tidak sering BAK dimalam hari.
6) Hipertensi
Ibu mengatakan tidak pernah tensinya lebih dari 140/90 mmhg
7) Epilepsi
Ibu mengatakan tidak pernah merasakan kejang sampai keluar busa dari mulut
c. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak ada riwayat penyakit
menurun (hipertensi, DM, hepatitis) dan menular (hepatitis, TBC)
5. Riwayat perkawinan
a. Status perkawinan : Sah, Kawin : dua kali
b. Kawin 2 : umur 21 tahun dengan suami umur 22 tahun lamanya 1 tahun.
6. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan sebelumnya memakai kontrasepsi implan
7. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Penyulit Anak
Umur Tempat Usia Jenis
No Penolong Kehamilan & Jenis
Anak Pertolongan Kehamilan Persalinan
Persalinan Kelamin BB PB Keadaan
Dr. Toni 2,8 45
1 4 tahun Rs. Toto 36 minggu secar - L Normal
doda kg cm
2 Hamil ini

8. Diet/ makanan
a. Makan sehari-hari : 6-7 kali sehari
b. Minum : 8 gelas sehari
9. Aktifitas sehari-hari
a. Pola istirahat dan tidur : ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam/hari dan tidur siang
2 jam sehari.
b. Seksualitas : sudah jarang dilakukan
c. Pekerjaan : menyapu, mencuci baju dan piring
d. Personal hygiene
- Mandi : 2 kali sehari
- Kuku kaki dan tangan: bersih
e. Pola eliminasi
ibu mengatakan BAB 1-2 kali sehari. BAK 6-7 kali sehari konsistensi feses lembek,
warna urine kuning jernih.

O (Data Objektif)
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
TTV
TD : 90/60 mmHg R : 24x/menit
N : 80x/menit SB : 36oc
LILA: 21 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Rambut bersih, tidak ada ketombe
b. Muka : Tidak oedema, tidak pucat
c. Mata : Conjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
d. Hidung : Simetri, bersih tidak ada polip
e. Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak memakai kawat gigi
f. Telinga : Simetris, bersih tidak ada gangguan pendengaran
g. Leher : Tidak ada pembesarran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran pembuluh
limfe dan vena jugularis
h. Payudara : Putting susu menonjol, tidak ada pembengkakan
i. Abdomen
Leopold I : TFU 27 cm (bokong)
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Letak kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen)
TBJ : (TFU-12) X 155
(27-12) X 155= 2.325 gram
Auskultasi DJJ : 134x/menit
j. Genetalia : Tidak ada pengeluaran darah dari jalan lahir
k. Ekstremitas : Tidak ada oedema, jumlah jari lengkap dan pergerakan aktif
1. Pemeriksaan penunjang
Hb :-

A (Assesment)
1. Diagnosa : Ny. Z.K umur 25 tahun, G2P1A0, dengan KEK
Dasar S : Ibu mengatakan hamil yang kedua
Ibu mengatakan pusing, sakit punggung bagian bawah, cepat lelah
Ibu mengatakan usia kehamilan ±7 bulan
Dasar O : TD :90/60 mmHg R :24x/menit
N : 80x/menit SB : 36oc
TFU : 27 cm LILA: 21 cm
DJJ : 134x/menit
2. Masalah : KEK
3. Kebutuhan : Istirahat yang cukup
Kebutuhan nutrisi
Kolaborasi dengan ahli gizi
Observasi keadaan janin dan ibu

P (Planning)
Hari/Tanggal : 23 Mei 2018 Pukul : 10.20 Wita
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu. TD : 90/60 mmHg, N : 80x/menit, R :
20x/menit, SB : 36oc, TFU 27 cm, DJJ : 134x/menit.
2. Memberikan dukungan emosional kepada ibu
3. Memberikan konseling nutrisi pada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan
janin, seperti karbohidrat (nasi, ikan, sayur dan buah-buahan)
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sakit punggung bagian bawah yaitu dikarenakan
rahim yang semakin membesar sehingga menambah beban dari punggung, ibu dianjurkan
untuk mengatur posisi tidurnya senyaman mungkin atau dengan cara tidur setengah duduk
( semi fowler ) dan anjurkan ibu jika duduk dalam keadaan tegak.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil KEK
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin, atau pantau DJJ setiap 1 jam.
ASKEB VARNEY

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Z.K G2P1A0

DENGAN KEHAMILAN PATOLOGI USIA KEHAMILAN 30-31 MINGGU

DI PUSKESMAS BULANGO SELATAN

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama : Ny. Z. K Nama suami : Tn. A.S
Umur : 25 Tahun Umur : 22 Tahun
Suku / Kebangsaan : Gorontalo/Indonesia Suku/Bangsa : Gorontalo/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Ayula Tilango Alamat : Ds. Ayula Tilango
No. Telp : 082348282906 No. Telp :-
B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)
Hari/ Tanggal: Rabu, 23 mei 2018 Pukul: 09.50
1. Kunjungan ke
2. Alasan kunjungan ini
3. Keluhan-keluhan
4. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Banyaknya : 3 x ganti pembalut / hari
- Dismenorhoe: Ada
- Teratur/tidak : teratur
- Lamanya : 7 – 10 hari
- Sifat darah : Encer
5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Penyulit Anak
Umur Tempat Usia Jenis
No Penolong Kehamilan & Jenis
Anak Pertolongan Kehamilan Persalinan
Persalinan Kelamin BB PB Keadaan
Dr. Toni 2,8 45
1 4 tahun Rs. Toto 36 minggu secar - L Normal
doda kg cm
2 Hamil ini
6. Riwayat kehamilan ini
- HPHT :
- TP :
- UK :
- Keluhan-keluhan pada:
Trimester 1 : pusing, mual-muntah
Trimester II : tidak ada
Trimester III : sakit punggung, pusing, cepat lelah
- Pergerakan janin pertama kali dirasakan: UK 20 minggu
- Pergerakan janin 24 jam terakhir : 10 kali/hari
- Keluhan yang dirasakan :
• Muntah terus-menerus : tidak ada
• Nyeri perut yang hebat terus-menerus: tidak ada
• Penglihatan kabur : tidak ada
• Rasa gatal pada vulva dan vagina: tidak ada
• Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada
• Bengkak pada muka dan tangan : tidak ada
- Diet/makanan
• Makan sehari-hari : 6- 7 kali/hari
• Minum : 8x/hari
- Pola eliminasi
• BAB: 1-2X/hari warna: coklat bau: khas konsistensi: padat
• BAK: 6-7X/hari warna: kuning bau: pesing konsistensi: cair
- Aktivitas sehari-hari
• Pola istirahat dan tidur: Tidur malam: 7-8 jam/hari tidur siang: 2-3
jam/hari
• Seksualitas: sudah jarang dilakukan
• Pekerjaan: menyapu, mencuci baju dan piring
• Personal hygiene
➢ Mandi: 2 x sehari
➢ Kuku kaki dan tangan: bersih
• Imunisasi
TT 1 : 1 x Di puskesmas bulango selatan 14 februari 2018
TT 2 : 1 x di puskesmas bulango selatan 23 mei 2018
• Kontrasepsi yang pernah digunakan: implan
• Obat-obatan yang pernah dikonsumsi: omegavit
• Binatang peliharaan: Tidak ada
- Riwayat ANC
• ANC pertama kali
Umur kehamilan : 14 minggu
Tempat : Puskesmas Bulango Selatan
• Frekuensi
Trimester I : 1 x
Trimester II : 3 x
Trimester III: 1 x
- Riwayat penyakit sistemik
• Kelainan jantung: Tidak ada
• Kelainan ginjal: Tidak ada
• Asma / TB paru: Tidak ada
• Hepatitis: Tidak ada
• DM: Tidak ada
• Hipertensi: Tidak ada
• Epilepsi: Tidak ada
• Alergi: Tidak ada
- Riwayat penyakit keluarga
• Kelainan jantung: Tidak ada
• Hipertensi: Tidak ada
• Asma: Tidak ada
• Gemeli: Tidak ada
- Riwayat sosial
• Perkawinan: kedua
• Kehamilan ini: direncanakan
• Perasaan tentang kehamilan ini: senang
• Status perkawinan: sah
• Kawin pertama umur: 21 tahun
• Dengan suami umur: 22 tahun
• Lamanya: 1 tahun
• Anak: 1
- Rencana persalinan
• Tanggal: 31 juli 2018
• Penolong: bidan
• Tempat: puskesmas
• Pendamping: suami
• Transportasi: bentor
• Pendonor: keluarga
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
Tanggal/jam: 23 mei 2018, 10.05
1. Keadaan umum: baik
2. Tingkat kesadaran: composmentis
3. Keadaan emosional: stabil
4. Tanda-tanda vital
TD: 90/60 mmhg LILA: 21 cm
N: 80 x/m BB: 50 Kg
R: 24 x/m BB sebelum hamil: 40 kg
0
SB: 36 c TB: 144 cm
5. Kepala: rambut bersih, tidak berketombe, tidak rontok
6. Muka
- Oedema: Tidak ada
- Cloasma: tidak ada
7. Mata
- Conjungtiva: tidak pucat
- Sklera: tidak ikterus
- Kotoran: tidak ada
8. Mulut
- Mukosa bibir: tidak pucat, tidak pecah-pecah
- Stomatitis: tidak ada
- Lidah: tidak kotor, tidak ada luka
- Gigi: tidak ada karies, tidak berlubang
- Perdarahan gusi: tidak ada
9. Hidung: tidak ada polip
10. Telinga: bersih, tidak ada cairan berbau
11. Leher
- Pembesaran kelenjar tiroid: Tidak ada
- Pembesaran pembuluh limfa: Tidak ada
- Peningkatan vena jugularis: Tidak ada
12. Dada
- Payudara: simetris kiri dan kanan
- Benjolan: tidak ada
- Areola: hiperpigmentasi
- Putting susu: menonjol
- ASI/colostrum: ada
13. Abdomen
- Inspeksi
• Bekas luka operasi: ada
• Pembesaran perut: sesuai dengan umur kehamilan
• Bentuk perut: bulat
• Tanda-tanda kehamilan:
➢ Linea alba: Tidak ada
➢ Linea nigra: ada
➢ Striae: ada
- Palpasi
Leopold I : TFU 27 cm (bokong)
TBJ : (TFU-12) X 155
(27-12) X 155= 2.325 gram
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Letak kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP (konvergen)
- Auskultasi
DJJ : ada
Frekuensi: 134x/menit
Tempat: bagian kanan perut, 2 jari dibawah pusat
14. Pemeriksaan genetalia
- Tanda chadwich: tidak ada
- Varices: tidak ada
- Bekas luka: tidak ada
- Kelenjar bartholini: tidak ada
- Pengeluaran: tidak ada
15. Pemeriksaan anus
- Hemoroid: tidak ada
16. Ekstremitas
- Oedema tangan dan jari: tidak ada
- Pucat telapak tangan dan ujung jari: tidak ada
- Betis merah/ keras: tidak ada
- Varices tungkai: tidak ada
- Refleks patella kanan: (+)
- Refleks patella kiri: (+)
D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah
Golongan darah: O
Hb: -
II. INTERPRETASI DATA
Hari/tanggal: rabu, 23 mei 2018 pukul 10.05
a. Diagnosa: Ny. Z.K umur 25 tahun, G2P1A0, dengan KEK
Dasar S: Ibu mengatakan hamil yang kedua
Ibu mengatakan pusing, sakit punggung bagian bawah, cepat
lelah
Ibu mengatakan usia kehamilan ±7 bulan
Dasar O : TD :90/60 mmHg R :24x/menit
N : 80x/menit SB : 36oc
TFU : 27 cm LILA: 21 cm
DJJ : 134x/menit

b. Masalah : KEK
c. Kebutuhan : Istirahat yang cukup
Kebutuhan nutrisi
Kolaborasi dengan ahli gizi
Observasi keadaan janin dan ibu
III. DIAGNOSA POTENSIAL:
Potensial terjadi BBLR
IV. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan ahli gizi
V. PERENCANAAN
Hari/tanggal: rabu 23 mei 2018 pukul: 10.20
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu. TD : 90/60 mmHg, N : 80x/menit, R :
20x/menit, SB : 36oc, TFU 27 cm, DJJ : 134x/menit.
2. Memberikan dukungan emosional kepada ibu
3. Memberikan konseling nutrisi pada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
dan janin, seperti karbohidrat (nasi, ikan, sayur dan buah-buahan)
4. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sakit punggung bagian bawah yaitu
dikarenakan rahim yang semakin membesar sehingga menambah beban dari
punggung, ibu dianjurkan untuk mengatur posisi tidurnya senyaman mungkin atau
dengan cara tidur setengah duduk ( semi fowler ) dan anjurkan ibu jika duduk dalam
keadaan tegak.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil KEK
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin, atau pantau DJJ setiap 1 jam.
VI. EVALUASI
Hari/tanggal: rabu, 23 mei 2018 pukul: 10.35
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya
2. Ibu telah mengerti dan paham tentang pendidikan kesehatan ibu hamil dengan
kekurangan kronik
3. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup
4. Ibu bersedia untuk rutin lakukan pemeriksaan rutin pada bidan
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai