Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI II
PERCOBAAN IX
IDENTIFIKASI GLIKOSIDA FLAVONOID

OLEH :

NAMA : RIZKA WILDAYANTI


NIM : F1F1 10 064
KELAS :B
KELOMPOK : III
ASISTEN : AGUNG, S.Si

LABORATORIUM FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012
IDENTIFIKASI GLIKOSIDA FLAVONOID

A. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat melakukan identifikasi

glikosida flavonoid dalaam suatu sediaan simplisia.

B. Dasar Teori

Komponen kimia suatu tumbuhan sangat mempengaruhi bioaktivitasnya,

oleh karena itu identifikasi komponen kimia suatu ekstrak penting dilakukan.

Golongan komponen kimia ini pada umumnya mempunyai aktivitas biologi.

Misalnya Golongan alkaloid antara lain mempunyai fungsi sebagai analgesik,

narkotik, meningkatkan tekanan darah tetapi ada pula yang mengakibatkan

penurunan tekanan darah Sedangkan steroid/ terpenoid mempunyai berbagai

aktivitas biologi antara lain sebagai kardiotonik (digitoksin), anti inflamantori

(kortikosteroid) dan bersifat anabolik (Praptiwi, 2007).

Kumis kucing (Orthosiphonis aristatus) merupakan salah satu tumbuhan

obat-obatan yang sudah terkenal didalam dan luar negeri. Kumis kucing

banyak digunakan baik dalam bentuk tunggal maupun campuran dengan

bahan lainnya. Kandungan kimia dari kumis kucing adalah alkaloid, saponin,

flavonoid, dan polifenol. Selain itu, kumis kucing mengandung sinensetin,

kalium, minyak atsiri, orthosiphon glikosida, zat samak, minyak lemak dan

myioinositol (Sofiani, 2003).

Flavonoid merupakan senyawa fenol terbesar di alam, terdapat pada

semua tumbuhan hijau, termasuk ekstrak temu-temuan yang banyak

dikonsumsi sebagai obat tradisional. Flavonoid dikenal memiliki aktivitas


sebagai senyawa antioksidan, antimelanogenesis dan antimikroba yang

berpotensi. Akan tetapi, flavonoid umumnya memiliki kelarutan yang rendah

serta tidak stabil terhadap pengaruh cahaya, oksidasi, dan perubahan kimia.

Apabila teroksidasi akan merubah struktu dan fungsinya sebagai bahan aktif

(Soeka, 2007).

Flavonoid mengandung 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi

C6-C3-C6 yaitu dua cincin aromatis yang dihubungkan dengan satuan tiga

karbon. Perbedaan tingkat oksidasi -C3- inilah yang menjadi dasar

penggolongan jenis flavonoid. Modifikasi flavonoid lebih lanjut menghasilkan

penambahan (atau pengurangan) hidroksilasi, metilasi gugus hidroksi inti

flavonoid, isoprenilasi gugus hidroksi atau inti flavonoid, metilenasi gugus

orto-hidroksi, dimerisasi (pembentukan) biflavonoid, pembentukan bisulfat,

dan terpenting glikosilasi gugus hidroksi (pembentukan flavonoid O-

glikosida) atau inti flavonoid (pembentukan flavonoid C-glikosida

(Nugrahaningtyas dkk, 2005)

Banyak senyawa flavonoid yang mudah larut dalam air sehingga

pengekstraksian kembali larutan dalam air tersebut dapat dilakukan dengan

pelarut organik yang tidak bercampur dengan air tetapi agak polar. Pemilihan

pelarut organik untuk pengekstraksian kembali senyawa flavonoid yang

terlarut dalam air umumnya menggunakan kloroform, dietil eter, etil

asetat,dan n-butanol (Sari, 2006).

Pelarut alkoholik merupakan pilihan utama untuk semua jenis flavonoid.

Pelarut etanol bisa digunakan untuk menyari zat yang kepolaran relatif tinggi
sampai relatif rendah, karena etanol merupakan pelarut universal. Etanol

mempunyai kelebihan dibanding air yaitu tidak menyebabkan pembengkaan

sel, menghambat kerja enzym dan memperbaiki stabilitas bahan obat telarut.

Etanol 70% sangat efektif menghasilkan bahan aktif yang optimal, bahan balas

yang ikut tersari dalam cairan penyari hanya sedikit, sehingga zat aktif yang

tersari akan lebih banyak (Prayoga, 2008).

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Gelas Kimia, Pipet

Tetes, Tabung Reaksi, Hotplate, Spatula, Corong Pisah, Statif dan Klem.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu simplisia daun

Orthosiphonis, Etanol, Aseton, Logam Zn, HCl 2 N, Logam Mg, HCl

Pekat, Aseton, Asam Borat, Asam Oksalat, Asam Sitrat, Eter, Larutan

FeCl3, Larutan Pb Asetat, Larutan NaOH dan kertas saring.

D. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Larutan Percobaan

Serbuk Orthosiphonis
- Ditambahkan metanol
- Disari selama 10 menit diatas penangas air
- Disaring
- Diambil filtratnya
- Ditambah 10 ml akuades
- Dimasukkan dalam corong pisah
- Ditambahkan eter 5 ml
- Dikocok, diamkan
- Dipisahkan fase methanol
- Diuapkan
- Ditambahkan 5 ml etil asetat pada residu
- Diambil bagian yang jernih

Larutan Percobaan
2. Uji Glikosida 3-flavonol

1 ml Larutan Percobaan

- Dimasukkan dalam 3 tabung reaksi


- Diuapkan
- Dilarutkan dalam 2 ml (8 tetes) etanol 95%
- Ditambahkan Logam Zn
- Ditambahkan HCl 2 N
- Didiamkan selama 1 menit
- Ditambahkan HCl pekat
- Diamati

Basah : kuning pucat


Kering : kuning
3. Uji Shinoda

1 ml Larutan Percobaan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


- Diuapkan
- Dilarutkan dalam 1 ml (4 tetes) etanol 95%
- Ditambahkan Logam Mg
- Ditambahkan 10 ml HCl pekat
- Diamati

Basah : Hijau Pucat


Kering : Hijau Kekuningan
4. Reaksi Taubeck tint. Ut. Flavonoid

1 ml Larutan Percobaan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


- Diuapkan
- Dibasahi dengan aseton
- Ditambahkan serbuk asam borat
- Ditambahkan asam oksalat
- Dipanaskan
- Ditambahkan eter
- Diamati dibawah sinar UV366

Basah & Kering: Kuning


5. Reaksi Wilson untuk flavonoid

1 ml Larutan Percobaan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi


- Diuapkan
- Dibasahi dengan aseton
- Ditambahkan serbuk asam borat
- Ditambahkan asam sitrat
- Dipanaskan
- Ditambahkan aseton
- Diamati

Basah : Kuning pucat


Kering : Kuning
6. Reaksi lain untuk flavonoid

1 ml Larutan Percobaan

- Dimasukkan dalam tabung reaksi berbeda


- Diuapkan
- Dilarutkan dalam 2 ml (8 tetes) etanol 95%
- Ditambahkan Larutan FeCl3 pada tabung I
Larutan Pb Asetat pada tabung II, Larutan NaOH
pada tabung III
- Diamati
-
Hasil
E. Hasil Pengamatan

Tabel I. Uji Glikosida 3-flavonol


No Perlakuan Hasil
1 Larutan percobaan, diuapkan, sisanya di
larutkan dalam etanol Basah : kuning pucat
- Ditambahkan logam Zn
- Ditambahkan 2 ml HCl 2 N
- Didiamkan selama 1 menit Kering : kuning
- Ditambahkan HCl pekat

Tabel II. Uji Shinoda


No Perlakuan Hasil
1 Larutan percobaan, diuapkan, sisanya
diuapkan dalam 1 ml methanol Basah : hijau pucat
- Ditambahkan logam Mg
- Ditambahkan 10 ml HCl pekat Kering : hijau kekuningan
- Didiamkan 2 menit
Tabel III. Reaksi Taubeck tint. Ut. Flavonoid
No Perlakuan Hasil
1 Larutan percobaan diuapkan, sisanya
dibasahi dengan aseton Basah : kuning
- Ditamabah serbuk asam borat dan
asam oksalat
- Dipanaskan
- Ditambah eter Kering : kuning
- Diamati dibawah sinar UV 366

Tabel IV. Reaksi Wilson untuk flavonoid


No Perlakuan Hasil
1 Larutan percobaan diuapkan, sisanya
dibasahi dengan aseton Basah : kuning pucat
- Ditambah serbuk asam borat dan asam
sitrat
- Dipanaskan Kering : kuning
- Ditambah aseton

Tabel V. Reaksi Lain untuk flavonoid


No Perlakuan Hasil
1 Larutan percobaan diuapkan, sisanya Basah :
dilarutkan dalam 2 ml etanol FeCl3 : orange
- Dilakukan reaksi warna : Pb Asetat : kuning pucat
FeCl3 2% NaOH : kuning
Larutan Pb asetat 25 %
Larutan NaOH 0.2 N, Kering :
- Diawati warna FeCl3 : Kuning
Pb Asetat : hijau kehitaman
NaOH : hijau kecoklatan
F. Pembahasan

G. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Nugrahaningtyas, Khoirina Dwi dkk. 2005. Isolasi dan Identifikasi Senyawa


Flavonoid dalam Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.).
Biofarmasi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Praptiwi dkk. 2007. Uji Aktivitas Antimalaria Secara In-Vivo Ekstrak Ki Pahit
(Picrasma javanica) Pada Mencit Yang Diinfeksi Plasmodium berghei.
Biodiversitas Vol. 8. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor

Prayoga, Sigit. 2008. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus Benth.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar.
Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta

Sari, Ochtavia Prima dan Titik Taufiqurromah. 2006. Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Flavonoid Fraksi Etil Asetat Rimpang Tumbuhan Temu Kunci
(Boesenbergia pandurata (Roxb) Schelecht) (Zingiberaceae). Indo. J.
Chem. FMIPA Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Soeka, Yati Sudaryati dkk. 2007. Aktivitas Antimikroba Flavonoid-Glikosida


Hasil Sintesis Secara Transglikosilasi Enzimatik. Berita Biologi. LIPI.
Cibinong.

Anda mungkin juga menyukai