Anda di halaman 1dari 2

Kajian teori

1. Sains secara umum

Surjani (2010: 1)) menjelaskaan bahwa pengenalan akan alam merupakan salah satu kegiatan
manusia yang terjadi secara spontan dan merupakan awal dari pokok bahasan mengenai
pengetahuan, baik sebagai produk maupun sebagai proses. Surjani (2010: 1) menjelaskan
lebih lanjut bahwa produk pengenalan dan pengetahuan manusia akan alam secara objektif
dan ilmiah akan menghasilkan sains. Bidang kajian yang bervariasi mempelajari masalah
sendiri-sendiri dan dijalankan subjek tertentu di bidangnya. Manusia pada dasarnya tidak
mempunyai kapasitas untuk menguasai semua pengetahuan sekaligus.

Kajian tentang sains tentunya disertai asumsi bahwa subjek menyadari bahwa dirinya
mengetahui akan suatu objek. Pola kesadaran sangat penting untuk dielaborasikan karena
menentukan peran antara subjek (ilmuan) dan objek (alam) yang sangat dinamis. Peran
subjek dan objek ini kadang sangat rumit dan tidak terpisahkan, terutama jika subjek masuk
ke dalam proses alam dan mengamatinya sebagai objek. Sains dalam bahasan ini merupakan
ilmu yang mempunyai sifat reflektif di samping logikanya. Interaksi manusia dengan
lingkungannya dilakukan dengan bermacam-macam variasi. Subjektifitas akan cenderung
menempati tempat utama dalam hal ini. Inspirasi dari alam akan berkembang dan menuruti
kekhasan subjek, disadari maupun tidak. Sains dalam hal ini mengamati alam secara objektif
dan akan membuat objek yang menggerakan subjek.

Sains sebagai ilmu pengetahuan yang terstruktur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Objektif: pengetahuan itu sesuai dengan

Metodologis............

Sistematis.............

Universal...................

Pembahasan

Manusia dan alam tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Pengenalan manusia tentang alam
secara objektif dan ilmiah seperti yang dijelaskan pada kajian teori akan menghasilkan ilmu
sains, artinya sains adalah pengetahuan tentang alam yang dalam prosesnya penemuannya
dikumpulkan secara sistematis. Kajian tentang pengetahuan alam seperti yang dijelaskan
pada kajian teori berarti bahwa pengetahuan selalu mengacu ke objek yang diketahui dan
subjek yang mengetahui, artinya keduanya mempunyai hubungan yang mendasar. Sains
dalam hal ini merupakan ilmu pengetahuan yang objektif. Sains bersifat objektif karena dikaji
dalam suatu bidang tanpa memperhitungkan pengaruh subjektifitas. Sains akan membuat
subjek tergantung pada objek, bukan subjek yang mengatur objek sesuai dengan
penafsirannya sendiri. Sains secara umum dapat disimpulkan bahwa sebuah ilmu
pengetahuan yang bersifat objektif yang dalam proses penemuannya menggunakan metode
dan tersusun secara sistematis didasarkan, sehingga berlaku universal.
2. Filsafat dalam Ilmu Sains
Pembahasan mengenai objek filsafat sering berkembang ke mana-mana dan tidak
jelas karena dipulas dengan permainan bahasa dan ekspresi penuturnya, sehingga
filsafat dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Filsafat perlu dipelajari karena
membantu melihat realitas secara menyeluruh, tidak hanya terpaku pada elaborasi
parsial. Filsafat membantu subjek dalam menerima realitas yang tidak kelihata.
Kedudukan dan ruang kajian ilmu-ilmu dapat dilihat dengan jelas selama mempelajari
filsafat. Filsafat dalam hal ini membantu subjek belajar tentang alam secara
menyeluruh tanoa meninggalkan usaha mengelaborasi pad atingkat yang sangat
spesifik dalam bidang ilmu masing-masing..

.............menjelaskan lebih lanjut bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan
hanya dengan deskirpsi ilmu-ilmu dalam detail wilayahnya sendiri. Mendefinisikan
pengetahuan sebagai ilmu tidak mudah karena ilmu berkembang pesat ke segala arah
dan nilai-nilai ilmu juga semakin kaya. Filsafat lebih condong pada jawaban mendasar
mengenai alasan yang memerlukan elaborasi lebih mendalam daripada sekedar
pengetahuan yang memerlukan jawaban atas pokok bahasan dan prosesnya.

Pembahasan
Peran filsafat dalam ilmu sains membantu menyadari tiap langkah yang diambil
sebelum menentukan kesimpulan akhir. Sains yang sifatnya objektif lebih condong
menjelaskan objek mendetail per bagian, sedangkan filsafat mementingkan makna
secara menyeluruh. Filsafat mempunyai persamaan-persamaan yang dekat dengan
ilmu lain, sehingga sains memerlukan filsafat agar suatu ilmu pengetahuan dapat
dilihat realitaasnya secara menyeluruh. Sains dari bidang yang spesifik akan bisa
diketahui maknanya secara menyeluruh dengan adanya filsafat. Sains dan filsafat
sebetulnya saling memberikan timbal balik. Subjek dalam artian ilmuan harus dapat
memahami filsafat, karena ilmuan tidak bisa hanya fokus dalam wilayah
spesifikasinya saja. Ilmuan perlu membuka wawasan terhadap cakupan di luar
fokusnya.

3. Peran Sains dalam Kehidupan


4.

Anda mungkin juga menyukai