Disusun Oleh:
JOB DESCRIPTION :
Bekisting menentukan bentuk dari konstruksi beton yang akan dibuat. Bentuk
sederhana dari sebuah konstruksi beton menghendaki sebuah bekisting yang
sederhana.
Bekisting harus dapat menyerap dengan aman beban yang ditimbulkan oleh
spesi beton dan berbagai beban luar serta getaran. Dalam hal ini perubahan
bentuk yang timbul dan geseran-geseran dapat diperkenankan asalkan tidak
melampui toleransi-toleransi tertentu.
Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepas dan
dipindahkan.
Terdapat beberapa tipe balok, di antaranya adalah: balok bebas berdiri sendiri,
balok yang menyatu dengan pelat. (Situstekniksipil, 2018)
Keterangan Gambar:
Keterangan Gambar:
Dipasang dan dibongkar untuk tiap lantai. Sistem ini dikembangkan dengan
penggunaan beton pracetak (prrecast concrete half slab) sebagai pengganti
Bekisting/Cetakan Pelat.
Urutan pemasangan bekisting pelat dan balok sistem tetap, dijelaskan sebagai
berikut:
o Pabrikasi cetakan sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah maupun bentuk
cetakan sesuai perencanaan.
o Pemberian tanda (marking) elevasi dasar balok dan pelat pada kolom yang
telah dicor.
o Marking as-kolom dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan as-
balok.
o Pasang scafolding balok dengan pedoman marking as-balok. Bila untuk
bekisting/cetakan pelat juga memerlukan scafolding maka pemasangannya
dilakukan bersamaan agar bracing-nya dapat dirangkai menjadi satu-
kesatuan.
o Pasang panel cetakan dasar balok sesuai dengan elevasinya dengan cara
menaik-turunkan scafolding atau adjuster frame.
o Penyetelan elevasi scafolding untuk pelat dengan memperhatikan balok yang
akan digunakan untuk menahan cetakan (balok kayu, balok Peri/Doka).
o Pasang panel dinding balok dengan memperhatikan as-balok yang
bersangkutan.
o Pasang bekisting/cetakan pelat dan seluruh permukaan cetakan dengan
dilapisi minyak khusus untuk cetakan.
o Dilakukan recheck as dan elevasi untuk meyakinkan bahan penulangan dan
pengecoran dapat mulai dilaksanakan.
Saat ini banyak dikembangkan disain struktur tipikal. Hal ini dimaksudkan
untuk menekan biaya konstruksi. Penurunan biaya dapat diperoleh dengan menekan
biaya cetakan beton/bekisting.
Pergerakan struktur cetakan ini ada dua, yaitu arah horizontal dan vertikal.
Pergerakan horizontal dibantu dengan roda untuk menempatkan posisinya sesuai
dengan as-nya.
Sedangkan pergerakan arah vertikal dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Pergerakan ini cukup besar sehingga perlu kehati-hatian agar struktur tidak
rusak dan untuk melaksanakannya diperlukan tower crane.
1. JOB DESCRIPTION
Perencanaan Konstruksi Balok
Pada makalah ini direncanakan untuk konstruksi balok dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Dimensi balok, 4 m x 0,4 m x 0,4 m
b. Jarak antar tiang penyangga, 0,5m
Perhitungan Beban
Data
o Berat Jenis Kayu: 940 kg/m3
o Berat Jenis Besi: 7800 kg/m3
o Berat Jenis Beton: 2500 kg/m3
o Berat Jenis Papan: 450 kg/m3
Pembebanan
o Papan 25mm 3 x (b x h x l) x Berat Jenis = 10,8 kg/m3
o Kaso 5/7 (b x h x l) x (n(6)+3) x Berat Jenis = 29,61 kg/m3
o Balok Meranti 6/12 (b x h x l) x (n(2) + 1) x Berat Jenis = 20,304 kg/m3
o Besi ∅12 (𝜋/4 x d2) x n(6) x Berat Jenis = 0,0007 kg/m3
o Besi ∅8 (𝜋/4 x d2) x n x Berat Jenis = 0,0003 kg/m3
o Beton (b x h x l) x Berat Jenis = 400 kg/m3
Qd = 460,715 kg/m3
4 Yd = Yb = h/2 12/2 6 cm
Statika
o M.d = 1/8 x q x l2 l=0,5 m, q = berat jenis beton x luas beton (per 0,5 meter),
sehingga 1/8 x BJ. Beton x 0,5 x h x l2
= 1/8 x 2500 x 0,5 x 0,40 x 0,52
= 15,63 kgm
o Dd = 1/2 x q x 0,5
= 1/2 x 2500 x 0,5 x 0,4 x 0,5
= 125 kg
Tabel Tegangan Ijin Kayu Mutu A
Profil Bambu
F = Luas Permukaan = ¼ x 3,14 x (D2 – d2)
D = Diameter luar (10 cm), d= diameter dalam (8 cm)
= ¼ x 3,14 x (102 – 82)
= ¼ x 3,14 x (100-64)
= ¼ x 3,14 x 36
= 28,26 cm2
Ix = 1/64 x 3,14 x (D4 – d4)
D = Diameter luar (10 cm), d= diameter dalam (8 cm)
= 1/64 x 3,14 x (104 – 84)
= 1/64 x 3,14 x (10000 – 4096)
= 1/64 x 3,14 x 5904
= 289,665 cm4
Kontrol Tekuk
Untuk Bambu:
𝐿
𝜆=
𝑟
L = 350 cm , r = 5 cm
Misal ketika L = 350 cm
350
𝜆= = 𝟕𝟎
5
Faktor tekuk yang digunakan berasal dari rata-rata faktor tekuk analitis dan faktor tekuk
empiris pada nilai L/r tertentu
No L Kelangsingan Faktor Tekuk Nilai Faktor Tekuk (𝝎)
(L/r) (𝝎) Yang Digunakan
1 350 70 (2,13 + 1,89) 2,01
Tegangan
Kontrol
No Rumus Rumus Pecah Input Data Hasil Status
Ijin
Ftk = < 78,45
𝝎. 𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑥 𝑁. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 3.69 𝑥 261 12.27
1 𝝎.𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑥 𝑁.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1 1 kg/cm2 OK
𝑥 3.14 𝑥 𝑑 2 𝑥 3,14 𝑥 102 kg/cm2
𝐹 4 4 (Morisco 1999)
Ftk = < 78,45
𝝎. 𝒎𝒊𝒏 𝑥 𝑁. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1,445 𝑥 261 4,80
1 𝝎.𝒎𝒂𝒌𝒔 𝑥 𝑁.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 1 1 kg/cm2 OK
𝑥 3.14 𝑥 𝑑 2 𝑥 3,14 𝑥 102 kg/cm2
𝐹 4 4 (Morisco 1999)
Plendes
o N =2xD
= 2 x 1/2 x q x l
= 2 x (1/2 x 2500 x 0,5 x 0,4 x 0,5)
N = 250 kg
o B. Bambu = h x Lp (Luas Permukaan) x BJ
= 3,5 x (1/4 x 3,14 x d2) x 400
= 3,5 x (1/4 x 3,14 x 0,12) x 400
= 11,1 kg
N + B. Bambu = 250 + 11,1
= 261, 1 261 kg
o Sambungan + Alat kerja (20% x (N+ B. Bambu)) = 52,2 kg
o N. Total = (N+ B. Bambu) + Berat tambahan
= 261 + 52,2
= 313,2 kg
Kekuatan Plendes
Plendes atau baji yang digunakan, menggunakan papan playwood ukuran
20 cm x 20 cm x 2 cm (tebal)
No Rumus Input Data Hasil
1 F= bxh 20 𝑥 20 400 cm2
Kekuatan Tanah
Rumus Kontrol
No Rumus Input Data Hasil Status
Pecah Ijin
Ftanah =
𝑁. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 313.2 0.783 < 1,5
1 𝑁.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 OK
𝑏𝑥ℎ 20 𝑥 20 kg/cm 2
kg/cm2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠
Alat
1. Palu
2. Meteran/Rol meter
3. Gergaji
4. Catut
5. Linggis
6. Tali/benang
7. Pensil/kapur
8. Kuas minyak bekisting
Kebutuhan bambu
disesuaikan dengan
banyaknya tiang penyangga
pada hitungan sebelumnya,
7 batang bambu ∅10 cm,
tinggi 350 cm
= 7 x 350 / 600
= 2450 / 600
= 4,083 5 bambu ukuran
∅10 cm dengan tinggi 600 cm
Persiapan
1) Survey memberi tanda atau marking elevasi pinjaman pada kolom struktur.
marking ini dijadikan acuan dalam menentukan elevasi balok.
2) Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat keperluan bekisting, mulai dari tiang
penyangga (bambu ∅10 cm), balok kayu ukuran 6/12, kayu kaso ukuran 5/7,
papan playwood tebal 25mm, besi ∅8 dan besi ∅12, dsb.
3) Membuat rangkaian skur kayu dan papan, biasanya disebut bekisting, dengan
dimensi total perencanaan bekisting 3 x (400 cm x 40 cm x tebal 2,5 cm),
biasanya di lapangan dibuat dipisah-pisah bisa per 100 cm panjang atau
selainnya, kemudian disambung dengan menggunakan perantara kaso 5/7 atau
selainnya.
4) Menyiapkan plendes dari papan tebal 25mm dimensi 20 cm x 20 cm untuk
perletakkan tiang bambu nantinya
5) Menyiapkan rangkaian tulangan dari balok yang akan di cor
Pengerjaan Bekisting
1) Susunan pekerjaan bekisting, dari bawah ke atas: baji atau plendes tiang
penyangga (bambu ∅10) balok kayu suri ukuran 6/12 rangkaian
bekisting, kemudian diperkuat skur kayu.
2) Menyiapkan baji/plendes sebagai alas pijakan tiang penyangga (bambu ∅10),
kemudian memasang tiang penyangga setiap jarak 0,5 m. Untuk memperkuat
tiang penyangga, antara tiang yang satu dengan tiang lainnya dihubungkan kayu
kaso 5/7.
3) Diatas tiang penyangga dihubungkan balok kayu suri ukuran 6/12 sepanjang 1
meter arah melintang, balok kayu suri juga dipasang mengikuti adanya tiang
penyangga (sama seperti jarak antar tiang penyangga, 0,5 m), untuk
memperluas penyebaran beban dari cor pada bekisting, ditambahkan skur kayu
5/7 yang dihubungkan dari ujung suri ke bamboo, sehingga terbentuk seperti
“V”
4) Kemudian memasang bekisting balok yang sudah siap, dihubungkan sesuai
rencana dari kolom satu ke kolom lainnya.
5) Bekisting siap digunakan untuk pengecoran.
3. JOB CONNECTION
Menurut Ilmusipil (2011) dalam pelaksanaan pekerjaan perancah (membuat
bekesting), tenaga kerja dibagi sebagai berikut :
Site Manager
Mengkoordinasikan para supervisor di lapangan dan memberikan solusi
jika terjadi masalah
Supervisor Stucture
Ahli dalam menyusun rencana kerja dan mengkoordinasikan para mandor
Mandor
Ahli dalam pemilihan tenaga kerja serta mengkoordinasikan para tukang.
Mengawasi pekerjaan tenaga kerja dibawahnya. Dituntut untuk memiliki
pengetahuan teknis dalam taraf tertentu, misalnya dapat membaca gambar
konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan, dapat membedakan kualitas
bahan bangunan yang akan digunakan.
Tenaga tukang
Harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja yang
sederhana.
Tukang kayu
Ahli dalam pekerjaan kayu (pembuatan bekesting)
o Pakaian kerja
o Rompi
o Sepatu kerja
o Kacamata kerja
o Sarung tangan
o Helm
o Sabuk pengaman
o Penutup telinga
o Masker
o P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
Selalu mengikuti aturan yang telah di buat, Standar Operating Procedure (SOP)
DAFTAR RUJUKAN