Kebangsaan
Kebangsaan
1. Pilar Pancasila
Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara-bangsa Indonesia. Pemikiran
dasar mengapa Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
sila yang terdapat dalam Pancasila yang menjadi belief system.
Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama
sehingga dibutuhkan belief system yang dapat mengakomodir keanekaragaman tersebut.
Pancasila dianggap sebagai pilar bagi negara Indonesia yang pluralistik.
Seperti yang disebutkan pada sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini dapat diterima
dan diakui oleh semua agama yang diakui di Indonesia dan menjadi common denominator.
Dan juga pada sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini merupakan
pernyataan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Semua warga negara memiliki harkat
dan martabat yang sama secara adil dan beradab.
Gagasan dan sosialisasi 4 pilar Kebangsaan tersebut mendapat perhatian dari banyak
kalangan, termasuk beberapa ahli. Sejumlah kalangan mengatakan bahwa Pancasila bukanlah
merupakan pilar kebangsaan, namun berperan sebagai pondasi dasar.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai doktrin
tersebut tidak perlu dilakukan. Alasannya, hal ini akan membuat pelajar hanya hafal 4 pilar
kebangsaan, dimana Pancasila sebagai salah satu pilar saja. Menurut mereka, secara
psikologis 4 Pilar Kebangsaan tersebut berbahaya bagi kelestarian Pancasila.
Menjaga 4 Pilar Kebangsaan
Menurut beberapa ahli, untuk menjaga 4 pilar kebangsaan tersebut dibutuhkan pendekatan
khusus. Beberapa pendekatan tersebut diantaranya adalah pendekatan Kultural, Pendekatan
Edukatif, Hukum, dan Struktural.
1. Pendekatan Kultural
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan budaya dan kearifan lokal lebih
mendalam kepada generasi muda. Ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang
mengedepankan norma dan budaya bangsa.
Pembangunan dan teknologi dapat berjalan dengan memperhatikan potensi dan kekayaan
budaya negara Indonesia tanpa mengeliminasi adat istiadat yang ada.
2. Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif sangat diperlukan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada
generasi penerus. Ini diharapkan dapat mengurangi tindak kriminal yang dilakukan generasi
muda, misalnya tawuran, pencurian, hingga pembunuhan.
Itu sebabnya lembaga pendidikan baik sekolah maupun keluarga menjadi faktor penentu bagi
generasi muda. Sekolah dan orang tua harus dapat memberikan wadah yang baik bagi anak
muda untuk menyalurkan ide dan kreatifitas mereka untuk hal-hal yang positif.
3. Pendekatan Hukum
Ini merupakan tindakan tegas terhadap segala tindak kekerasan, misalnya tawuran, bully, dan
lain-lain. Norma hukum hanya dapat berfungsi bila ditegakkan dengan tegas sehingga
memberikan efek jera bagi para pelaku tindak kekerasan dan kriminal.
4. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini dapat dimulai dari Ketua Rukun Tetangga, Rukun Warga, kepala desa, camat,
lurah sampai bupati/wali kota hingga gubernur. Kegiatan-kegiatan yang dapat mempersatu
masyarakat harus selalu diupayakan oleh lembaga sosial dan aparatur negara tersebut.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian 4 Pilar Kebangsaan Indonesia, isi dan
maknanya, serta cara untuk menjaga pilar kebangsaan tersebut dapat tetap kokoh. Semoga
bermanfaat.