Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN II
UNGGAS
Disusun Oleh :
Kelompok A1
1. Zulaikhah Atyas P. 22030117140001
2. Laura Alexandra 22030117140003
3. Khoirotun Nisa 22030117120003
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
LABORATORIUM ILMU TEKNOLOGI PANGAN PRODI S1 ILMU GIZI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Praktikum Ilmu Bahan Pangan dengan Materi 5 berjudul “Unggas”
dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2017 di Laboratorium Teknologi
Pangan Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Tujuan dari praktikum ini adalah supayamahasiswa mengetahui jenis-jenis
karkas unggas, kriteria pengkelasan karkas unggas serta menentukan kelas
karkas unggas, kriteria mutu serta menentukan mutunya berdasarkan
pengamatan fisik, dan komposisi fisik bagian-bagian karkas unggas dan berat
dapat dimakan (BDD).
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Unggas dan Karkas
Unggas adalah hewan yang termasuk di dalam kelas Aves yang
telah didomestikasikan dan perkembagbiakan serta cara hidupnya diatur
oleh manusia agar memberikan nilai ekonomis dalam bentuk barang dan
jasa. Sebagai sumber protein hewani asal ternak, unggas merupakan
produser daging yang paling cepat dan ekonomis dibandingkan ternak lain.
Daging unggas termasuk dalam salah satu makanan bergizi timggi yang
paling dapat diterima oleh setiap orang karena kandungan lemaknya relatif
rendah dibandingkan dengan daging ternak ruminansia sehingga
digunakan sebagai makanan dietetik.[1]
Karkas adalah bagian dari tubuh unggas tanpa darah, bulu, kepala,
kaki, organ dalam. Dari bentuk pemotongannya terdapat dua macam ayam
pedaging untuk dipasarkan, yaitu New York Dressed, yang biasanya
mengalami kehilangan sekitar 10% dari bobot tubuhnya dan Ready to
Cook, yang mengalami kehilangan sekitar 25% dari bobot tubuhnya.
Karkas terdiri dari beberapa komponen yaitu tulang, otot, lemak, dan
kulit.[2]
2. Jenis Unggas
a. Ayam
Berdasarkan aspek pemuliannya terdapat tiga jenis klasifikasi
ayam penghasil daging yaitu, ayam kampung, ayam ras dan ayam cull.
1) Ayam Kampung
Ayam kampung atau ayam lokal adalah jenis ayam tidak
atau belum mengalami usaha pemuliaan, biasa dikenal juga
dengan sebutan ayam buras (bukan ras). Berat badan rata-rata
ayam yang siap untuk dipotong adalah yang berumur sekitar
dua tahun dengan berat badan sekitar 2,5 kg untuk ayam betina
dan sekitar 3-3,25 kg untuk ayam jantan.[2]
Ayam buras memiliki pertumbuhan yang lambat. Kualitas
karkas daging ayam buras/ kampung sangat baik, karena
mempunyai jaringan ikat yang dapat dan padat. [3]
2) Ayam ras (Broiler)
Ayam ras adalah jenis ayam yang telah mengalami upaya
pemuliaan sehingga merupakan ayam pedaging yang unggul .
mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang seragam.[2] Ayam
broiler merupakan ayam ras yang memiliki karakteristik
ekonomi sebagai penghasil daging dengan ciri khas
pertumbuhan yang cepat, konversi makanan irit, dan siap
dipotong pada usia yang relatif muda. Ayam broiler
menghasilkan karkas dengan jaringan ikat lunak. Pada
umumnya ayam ini dipelihara sampai usia 5-7 minggu dengan
berat tubuh sekitar 1,3 kg – 1,8 kg.[3]
3) Ayam Cull
Ayam cull adalah ayam yang sebenarnya bukan tipe
pedaging tetapi dijadikan sebagai ayam penghasil daging
dengan alasan tertentu. Umumnya ayam cull berasal dari ayam
petelur yang difakir. Mutu daging ayam cull umumnya lebih
rendah dari ayam ras karena sudah tua dan ukurannya tidak
seragam serta jumlahnya sedikit.[2]
b. Itik
Itik dikenal sebagai jenis unggas kedua penghasil daging sesudah
ayam. Ciri fisik ternak itik adalah bentuk tubuhnya langsing dengan
langkah tegap digambarkan seperti bentuk anggur. Itik ini berukuran
kecil dengan berat tubuh rata-rata 1,2-1,4 kg/ekor untuk itik berumur 2
tahun. [2]
3. Rasa dan aroma daging ayam
Pada hakikatnya rasa dan aroma daging ayam sangat erat hubungannya
dengan lemak. Dalam jumlah yang tidak berlebihan lemak pada daging
ayam sangat berperan dalam menentukan rasa dan aroma daging ayam.
Tetapi penimbunan lemak yang berlebihan akan berpengaruh negatif
terhadap kualitas karkas secara keseluruhan. Beberapa faktor yang sangat
menentukan rasa dan aroma daging ayam antara lain sebagai berikut:[3]
a. Faktor genetik ayam
Faktor ini merupakan faktor keturunan yang menyangkut kadar lemak
yang ditimbun di dalm rongga perut. Secara genetik, ada ayam yang
memilki lemak berwarna kuning atau putih; ada yang berbau anyir
maupun amis. Pada umumnya ayam yang dapat menghasilkan karkas
yang berkualitas adalah ayam yang secara genetik tidak menimbun
terlalu banyak lemak di dalam tubuhnya.
b. Faktor usia ayam
Semakin tua usia ayam, meskipun jaringan ikat daging baik, tetapi
penimbunan lemak semakin besar. Hal ini mempengaruhi rasa dan
aroma daging ayam. Sebaliknya pada ayam yang berusia muda, hampir
tidak terjadi usaha penimbunan lemak yang berlebihan. Sehingga rasa
dan aroma dagingnya relatif lebih enak.
c. Faktor jenis kelamin
Penimbunan lemak pada ayam jantan relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan ayam betina. Sehingga karkas atau daging ayam
jantan cenderung lebih enak jika dibandingkan dengan daging ayam
betina.
d. Faktor makanan
Komposisi makanan yang dikonsumsi oleh ayam berhubungan erat
dengan rasa dan aroma daging ayam. Pemberian makanan bahan baku
tepung ikan akan menghasilkan daging dan lemak yang memiliki rasa
dan aroma ikan laut. Sebaliknya pemberian makanan dengan bahan
baku jagung akan menghasilkan daging dengan rasa dan aroma yang
enak. Selain itu, jaringan ikat daging lebih rapat dan lembut.
4. Komposisi daging ayam
Tabel 1.Komposisi Daging Ayam[3]
Bagian Air (%) Protein(%) Lemak (%) Abu(%)
Karkas
Ayam
Dada 77,60 21,30 0,70 0,87
Paha atas 77,40 18,10 3,80 0,82
Paha bawah 78,20 18,80 2,70 0,83
Punggung 76,70 17,50 5,90 0,68
Rusuk 78,10 17,50 3,90 0,68
Sayap 78,20 19,40 2,70 0,58
Leher 78,20 16,80 4,00 0,71
Ampela 79,80 17,50 2,60 0,74
Hati 77,10 18,80 2,70 1,02
Jantung 78,20 13,80 7,10 0,80
B. CARA KERJA
1. KRITERIA PENGKELASAN
KARKAS UNGGAS
Karkas ditimbang
Dilakukan pemisahan:
Kulit
Tulang
Daging merah
Daging putih
Lemak
Jaringan ikat
Jenis Unggas
Kenyal Normal
Paha Putih Khas agak Sedang (merata)
lunak
Krem Normal
Dada kekunin Khas Berserat Banyak (merata)
Karkas gan
1
Ayam Ras
Normal
Sayap Putih Khas Lunak Sedang (merata)
Normal
Punggung Krem Khas Kenyal Sedang (merata)
Sedikit Normal
Paha Putih Khas Sedang (merata)
lunak
Putih Normal
Dada cerah, Khas Kenyal Sedikit (merata)
Karkas
kuning
2 Ayam
Putih, Sedikit Normal
Kampung Sayap Khas Sedang
kuning lunak (merata)
Kenyal Normal
Punggung Putih Khas sedikit Sedikit (merata)
keras
3. Pengamatan Komposisi Fisik Bagian-Bagian Karkas Unggas dan Bagian
Dapat Dimakan (BDD)
Tabel 3.Hasil Pengamatan Komposisi Fisik Bagian Karkas Unggas dan BDD
Berat Potongan
Berat Bagian
Karkas (BPK) 𝐵𝑃𝐾
Jenis Karkas ( ) Dapat 𝐵𝐷𝐷
No 𝐵𝐾𝑈 Dimakan ( )
Unggas Utuh 𝐵𝑃𝐾
Potongan Berat (%)
(BKU) (BDD) (%)
160
a. Sayap 7,77 85 g 53,12
g
460
b. Punggung 22,35 140 g 30,43
g
770
c. Dada 37,41 530 g 68, 83
Karkas 2,058 g
1
Ayam Ras kg 450
d. Paha 21,86 295 g 65,56
g
200
e. Kaki 9,71 2g 10
g
210
f. Kepala 10,20 6g 2,86
g
158
Karkas c. Dada 14,39 116 g 73,42
1,098 g
2 Ayam
kg 291
Kampung d. Paha 26,50 185 g 63,57
g
Gambar 3.1: karkas ayam ras Gambar 3.2: karkas ayam kampung
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
1. Karkas unggas yang terdapat pada jenis ayam ras dan ayam kampung pada
percobaan ini diketahui terdiri dari bagian-bagian yang sama. Walaupun
begitu, karena berbeda jenis berbeda pula karakteristik yang dimiliki, salah
satu yang paling menonjol adalah ukuran ayam ras yang lebih besar dan
berbobot dibanding ayam kampung.
2. Karkas ayam ras dan ayam kampung dapat ditentukan kelasnya menurut
kriteria pengkelasan yang berlaku sehingga pada percobaan ini, diketahui
bahwa karkas ayam ras yang diamati dimasukkan ke dalam kelas A dan karkas
ayam kampung yang diamati dimasukkan ke dalam kelas A.
3. Karkas ayam ras dan ayam kampung dapat ditentukan mutunya berdasarkan
pengamatan fisik sehingga pada percobaan ini, diketahui bahwa mutu yang
ditunjukkan oleh tiap-tiap karkas menurut kriteria memiliki perbedaan antara
jenis yang satu dengan jenis yang lain.
4. Komposisi fisik bagian-bagian karkas unggas dan berat dapat dimakan (BDD)
dari karkas ayam ras dan karkas ayam kampung bervariatif setiap karkasnya
dan berbeda persentasenya antara jenis yang satu dengan yang lain terutama
BDD ayam ras yang secara umum bernilai lebih besar daripada BDD ayam
kampung.
DAFTAR PUSTAKA