Uji Statistik
Hasil
2. Konsep Penelitian
H2: Manajer melakukan perubahan menjadi prosedur akuntansi yang meningkatkan pendapatan
(income increasing) saat mengalami kegagalan teknis (kegagalan memenuhi perjanjian dalam
kontrak utang).
Hipotesis kedua diterima manajer melakukan perubahan menjadi prosedur akuntansi yang
meningkatkan pendapatan (income increasing) saat mengalami kegagalan teknis (kegagalan
memenuhi perjanjian dalam kontrak utang).
Simpulan Penelitian
Respon manajemen dalam menghindari penalti ataupun terjadinya pelanggaran perjanjian
utang kemungkinan besar mempengaruhi pilihan kebijakan akuntansi. Manajer perusahaan
menanggapi kegagalan teknis dengan income increasing. Respon manajer akuntansi bergantung
dengan biaya kegagalan yang dikenakan oleh kreditur, fleksibilitas akuntansi dari manajer dan
biaya pajak yang signifikan yang timbul akibat perubahan akuntansi.
B. REVIEW MOTIVASI PENELITIAN
Motivasi dari penelitian ini adalah adanya hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang
masih beragam dan tidak konsisten sehingga peneliti memperluas literatur dengan menyediakan
uji yang berbeda, membahas mengenai perjanjian utang secara lebih mendalam, dan mereview
apakah perubahan akuntansi sebenarnya menunda pelanggaran dari pembatasan berbasis akuntansi
untuk satu atau lebih periode akuntansi.
H2: Manajer melakukan perubahan menjadi prosedur akuntansi yang meningkatkan pendapatan
(income increasing) saat mengalami kegagalan teknis (kegagalan memenuhi perjanjian dalam
kontrak utang).
F. REVIEW KARAKTERISTIK DESAIN PENELITIAN
1. Rantai kausal dan valididas logika
Rantai kausal dalam penelitian ini yaitu (1) terdapat hubungan antara perjanjian utang yang
diperketat dengan perubahan prosedur akuntansi yang bersifat income-increasing pada
manajer yang memiliki fleksibilitas akuntansi dan menanggung biaya kegagalan, dan (2)
terdapat hubungan antara manajer yang mengalami technical default dengan perubahan
prosedur akuntansi income increasing. Validitas logika dalam penelitian ini yaitu adanya
fleksibilitas akuntansi dan biaya kegagalan yang ditanggung manajer akan berdampak pada
perubahan prosedur akuntansi yang dilakukan oleh manajer sebagai respons terhadap
pengetatan pembatasan perjanjian utang dan technical default.
2. Pengendalian Variabel Extraneous
Pengendalian variabel extraneous dilakukan dengan menguji kembali perusahaan-perusahaan
yang melanggar perjanjian utang. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang
mengalami pelanggaran perjanjian utang.
3. Validitas Internal
Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi antar desain penelitian. Penelitian ini
memiliki tingkat validitas internal yang tinggi. Hal ini dikarenakan variabel-variabel yang akan
diteliti didukung oleh teori yang sudah ada. Selanjutnya, berdasarkan teori dikembangkan
hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Hipotesis ini kemudian diuji secara empiris
menggunakan uji statistik yang relevan. Sehingga terdapat konsistensi antara tujuan penelitian,
teori, hipotesis, dan analisis data dalam penelitian.
4. Validitas Eksternal
Menurut Siagian (2003) syarat minimal sampel data terdistribusi normal dalam statistik
berjumlah 30 sampel, sehingga 130 sampel penelitian sudah memenuhi syarat minimal
tersebut. Jadi dapat disimpulkan hasil penelitian ini sudah dapat digeneralisasi.
5. Pengumpulan dan Analisis Data
Data penelitian diperoleh dari laporan tahunan perusahaan melalui National Automated
Accounting Research System (NAARS) yang menghasilkan 750 pelanggaran perjanjian dari
sekitar 300 perusahaan pada tahun 1977-1990. Perusahaan yang melanggar perjanjian pada
tahun 1977-1979. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan di bidang
manufaktur, untuk mencapai keseragaman dalam penelitian. Sampel akhir perusahaan yaitu
130 perusahaan yang pertama kali melanggar perjanjian pada periode tahun 1980-1989 yang
ada pada Expanded File Tahunan Compustat Research Industri.
6. Uji statistik
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Rank Sum Test dan uji t-
test. Penelitian ini menggunakan pengujian yang dilakukan secara cross-sectional dengan
menggunakan chi-square test untuk melihat perbedaan perubahaan metode akuntansi yang
dilakukan sebelum dan pada saat perusahaan melakukan pelanggaran perjanjian hutang dan t-
test untuk melihat signifikansi perubahan yang dilakukan.
7. Konsistensi antara masalah penelitian, hipotesis dan analisis data
Masalah penelitian, hipotesis, dan analisis data dalam penelitian ini sudah konsisten. Hipotesis
yang diajukan telah sesuai dengan masalah penelitian, dan data yang dikumpulkan telah
dianalisis dengan baik sehingga mampu memberikan bukti untuk mendukung atau menolak
hipotesis yang diajukan.
8. Konsistensi hasil pengujian dengan simpulan
Konsistensi penelitian ini terlihat dari hasil pengujian dengan simpulan. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa secara keseluruhan, manajer perusahaan yang mendekati kegagalan
teknikal merespon dengan merubah metode akuntansi menjadi income increasing. Penelitian
ini juga memperluas literatur yang ada dengan menyediakan bukti mengenai tanggapan
manajer akuntansi tergantung pada biaya standar yang dikenakan oleh kreditur, fleksibilitas
akuntansi manajer, dan biaya pajak yang berpengaruh signifikan dengan perubahan akuntansi
yang tersedia.
9. Implikasi kebijakan.
Penelitian mendatang diharapkan dapat menginvestigasikan pengaruh pelanggaran perjanjian
hutang pada tanggpaan manajer akuntansi, dilihat dari perubahan prosedur akuntansi, biaya
kegagalan dan fleksibilitas akuntansi dengan tahun penelitian dan jenis perusahaan lain.
Pelanggaran perjanjian hutang yang berhubungan dengan manajemen laba juga dapat diteliti
oleh peneliti selanjutnya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Sweeney, Amy Patricia. 1994. Debt-Covenant Violations and Managers Accounting Responses.
Journal of Accounting and Economics, 17, pp: 281-308.