Anda di halaman 1dari 1

Nama : Cintya Andhi Pratama

NPM : 163112420150038

Patofisiologi RDS

Berbagai teori telah ditemukan sebagai penyebab kelainan ini. Pembentukan substansi
surtaktan paru yang tidak sempurna dalam paru, merupakan salah satu teori yang banyak
dianut. Surfaktan ialah zat yang memegang peranan dalam pengembangan paru dan
merupakan suatu kompleks yang terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak. Senyawa utama
zat tersebut ialah lesitin. Zat ini mulai dibentuk pada kehamilan 22-24 minggu dan mencapai
maksimum pada minggu ke 35. Peranan surfaktan ialah untuk merendahkan tegangan
permukaan alveolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu untuk menahan sisa udara
fungsionil pada akhir ekspirasi. Defisiensi substansi surfaktan yang ditemukan pada penyakit
membran hialin menyebabkan kemanapun paru untuk mempertahankan stabilitasnya
terganggu. Alveolus akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasi, sehingga untuk pernafasan
berikutnya dibutuhkan tekanan negatif intratoraks yang lebih besar yang disertai usaha
inspirasi yang lebih kuat. Kolaps paru ini akan menyebabkan terganggunya ventilasi sehingga
terjadi hipoksia, retensi CO2 dan asidosis. Hipoksia akan menimbulkan :

 Oksigenasi jaringan menurun, sehingga akan terjadi metabolisme anaerobik dengan


penimbunan asam laktat dan asam organik lainnya yang menyebabkan terjadinya asidosis
metabolik pada bayi.
 Kerusakan endotel kapiler dan apitel duktus dan alveolaris yang akan menyebabkan
terjadinya transudasi ke dalam alveoli dan terbentuknya fibrin dan selanjutnya fibrin
bersama-sama dengan jaringan epitel yang nekrotik membentuk suatu lapisan yang
disebut membran hialin. Asidosis dan atelektasis juga menyebabkan terganggunya
sirkulasi darah dari dan ke jantung. Demikian pula aliran darah paru akan menurun dan
hal ini akan mengakibatkan berkurangnya pembentukan subtansi surfaktan.

Anda mungkin juga menyukai