Anda di halaman 1dari 4

JOURNAL REVIEW

Communications Technology in Higher Education in Alberta: Current Status


and Policy Perspectives
(Crawford, D. G., & Crawford, G. C. (2009). Communications Technology in Higher Education in
Alberta: Current Status and Policy Perspectives. Canadian Journal of Educational Communication, 205.)
Accessed through the DOAJ site on September 18, 2017)

A. Latarbelakang

Infusi teknologi komunikasi pada seluruh sistem pendidikan nasional telah dibuat rumit
dengan adanya berbagai kondisi yang menjadi salah satu faktor penghambat berkembangnya
teknologi komunikasi disektor pendidikan. Kondisi tersebut diantaranya adalah biaya dan
kompleksitas antara ikatan perangkat elektronik dan komputer. Hal penting lainya seperti proses-
proses yang dibutuhkan dalam keorganisasain, koordinasi dan kerjasama antara anggota dari
berbagai sektor dalam masyarakat juga merupakan hal yang mungkin muncul dalam
perkembangan teknoogi komunikasi.

Artikel pada jurnal ini membahas mengenai berbagai aktivitas, mekanisme, proses dan
hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh Alberta untuk menangani permasalahan yang terkait
dengan teknologi yang berbasis pada komunikasi, dimana dalam proses tersebut dilakukan
instruksi kepada sistem pendidikan nasional pasca sekolah menengah. Mekanisme dan proses
yang dilakukan terfokus pada peningkatan kemudahan penerapan teknologi elektronik sebagai
pengantar pembelajaran. Konteks ekonomi dan politik pada saat itu terjadi bersamaan dengan
terus berkembangnya perubahan teknologi dan realitas demografis penduduk. Hal tersebut
menjadi salah satu tekanan bagi institusi pendidikan pasca sekolah menengah dalam melakukan
perubahan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berbasis pada teknologi komunikasi. Institusi
otonom dan monolitik pada tahun 1980an menyediakan layanan multi-face yang memungkinkan
terjadinya usaha kolaboratif dan desentralisasi jasa pada tahun 1990an. Hal tersebut bertujuan
untuk membantu mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu penggunaan yang lebih besar
bisa dilakukan melalui teknologi komunikasi.

Artikel dalam jurnal ini juga menjelaskan mengenai beberapa penggunaan teknologi
komunikasi dalam pengembangan usaha kolaboratif dan penyediaan layanan instruksional yang
terdesentralisasi di Alberta. Beberapa hambatan yang terjadi dalam perkembangan dan strategi
yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut juga dijelaskan dalam artikel ini. Artikel dalam
jurnal ini pada akhir pembahasan mengidentifikasi sejumlah isu yang tetap harus diatasi oleh
Alberta dalam melakukan percepatan penggunaan teknologi komunikasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pertama, bagaimana
proses perkembangan teknologi komunikasi untuk sistem pendidikan nasional di Alberta. Kedua,
hambatan yang dihadapi Alberta dalam mengembangkan inovasi teknologi komunikasi dan juga
strategi yang digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

C. Kerangka Teori

1. Distance Education

Distance education merupakan sebuah model pembelajaran jarak jauh yang


memanfaatkan teknologi komunikasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Adanya
distance education ini mendorong Alberta untuk terus melakukan pengembangan pada
fasilitas teknologi komunikasi khususnya pada institusi pendidikan pasca sekolah
menengah. Hal tersebut didasari oleh alasan bahwa distance education mendorong pola
kegiatan belejar mengajar yang lebih efektif dan fleksibel karena siswa dan guru bisa
saling mangetur waktunya kapan saja untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Selain
pendidikan jarak jauh berbasis teleconference, terdapat beberapa siaran video yang
dikembangkan untuk disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. 72 mata pelajaran di
Alberta telah menggunakan pengantar melalui video broadcast atau kaset video yang
dikolaborasikan dengan media lain yang mendukung pembelajaran.

2. Individualized Instruction

Individualized instruction merupakan sebuah pola komunikasi belajar yang


dilakukan tanpa adanya guru atau pendamping. Adanya model ini ditujukan agar siswa
dapat belajar kapan saja tanpa guru atau pendamping. Munculnya mikrokomputer dan
teknologi komunikasi menyebabkan dua aplikasi instruksional utama komputer/sistem
komunikasi di berbagai provinsi mempromosikan pembelajaran individual yang lebih
fleksibel dan terintegrasi. Alberta menggunakan Computer Managed Learning (CML).
Sistem CML adalah perangkat lunak aplikasi program yang dirancang untuk mengelola
berbagai kegiatan belajar di lingkungan pendidikan. Sistem CML mendukung
pengelolaan berbasis guru atau individual belajar dengan memfasilitasi orkestrasi
berbagai sumber daya dalam pelayanan yang pembelajaran yang efektif.

3. Barriers to the Effective Use of Communications Technology

Keberhasilan penerapan teknologi komunikasi yang diuraikan di atas


memebutuhkan solusi yang digunakan untuk sejumlah permasalahan teknis dan
operasional. Makalah ini tidak membahas mengenai permasalahan tersebut karena teknis
dan operasioanal tersebut merupakan sebuah subjek literatur profesional yang berkaitan
dengan teknologi spesifik. Namun terdapat sejumlah hambatan lainnya yang tidak
berkaitan dengan teknologi spesifik. Hambatan tersebut antara lain biaya, tradisi
pendidik; dan kepercayaan para pendukung teknologi.

D. Metode Penelitan

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang merupakan salah satu dari
jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan
yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua
keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta
pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.

E. Hasil Penelitian

Adanya hambatan yang telah dijelaskan sebelumnya menghasilkan sebuah keputusan


untuk menghindari konfrontasi antara sikap dan budaya dengan tidak memperdebatkan kebijakan
'top-down' mengenai implementasi teknologi informasi baru ke pendidikan tinggi. Melainkan,
mendukung inisiatif yang berasal dari institusi berdasarkan proyek yang mencakup rincian empat
elemen lainya. Hal yang paling penting adalah setidaknya satu administrator senior dari institusi
pengusul sudah sangat kuat didorong untuk terlibat dalam sebuah proyek pengembangan
teknologi komunikasi sehingga institusi yang berpartisipasi dapat berkomitmen untuk
melanjutkan inovasi yang sukses dari sumber dayanya sendiri. Pendekatan yang diadopsi oleh
beberapa staf pendidikan lanjutan dapat disebut sebagai pendekatan 'proses' yang kontras dengan
'produk' dimana fokus pendekatan tersebut berpusat saat menerapkan inovasi. Terdapat tiga
strategi yang telah ditemukan dalam memperkenalkan inovasi pendidikan dengan menggunakan
model proses di Alberta. Pertama, perawatan telah dilakukan untuk memastikannya bahwa
semua staf dan administrator akan terpengaruh oleh inovasi dikooptasi dan melalui proses sejak
awal. Kedua, pemberian dukungan tidak hanya pada perencanaan awal tapi juga sepanjang siklus
proyek, terutama selama periode tersebut rawan terjadi frustrasi dan kecemasan yang mencirikan
model proses inovasi. Ketiga yang memfasilitasi adopsi dan difusi yang diinginkan oleh
administartor dan pemberian dukungan secara penuh untuk pengembangan inovasi teknologi
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai