Anda di halaman 1dari 5

PEDIKULOSIS CAPITIS PEDIKULOSIS PUBIS SKABIES

Definisi Infeksi kulit dan rambut kepala yang Infeksi rambut di daerah pubis dan Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
disebabkan oleh Pediculus humanus var disekitarnya oleh Phhtirus pubis oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
capitis scabiei varian hominis dan produknya
Epidemiologi  > anak usia muda  > orang dewasa  Sos-ek rendah
 Cepat menular dalam lingkungan yang  Termasuk IMS  Higiene buruk
padat. Ex.: asrama, panti  Bisa menyerang jenggot dan kumis  Pemukiman padat
 Infeksi bisa terjadi pana anak. Pada alis dan  > anak – dewasa muda
bulu mata (blefaritis)
Etiologi Pediculus humanus var capitis Phthirus pubis Sarcoptes scabiei

Parasit obligat  harus menghisap darah


untuk hidup

Betina > jantan


Ukuran 1-2 mm
Cara Penularan :
Cara Penularan :  Skin to skin
 Kontak langsung  Tidak langsung (sprei, sarung banta, dll.)
Faktor Resiko : Tungau dapat hidup diluar tubuh manusia
 Higiene rambut kurang selama 24-36 jam
Cara penularan :
 Kontak langsung Masa inkubasi : antara 4-6 minggu
 Sisir
 Bantal
 Topi / kerudung
Klasifikasi  Skabies Norwegia (Crusted Scabies)
Bentuk skabies ditandai dengan dermatosis
berkrusta pada tangan dan kaki, kuku
distrofik, skuama generalisata. Bentuk ini
sangat menular. Biasa nya pada pasien retar
mental, kelemahan fisik, gg imunologik

 Skabies Nodular
Lama tidak mendapat terapi. > bayi, anak,
pasien immunokompromais
Patogenesis / Kelainan kulit  timbul oleh karena Gejala yang ditimbulkan sama dengan Tungau kopulasi di atas kulit  tungau jantan
Patofisiologi garukan pedikulosis mati  tungau betina menggali terowongan
s.corneum sambil meletakan telur nya
Gatal  karena liur dan eksketa kutu menetas 10 hari  larva tinggal diterowongan
masuk ke kulit
Gatal  o.k sensitasi terhadap sekret dan eksret
tungau
Manifestasi Rasa gatal pada daerah occiput dan  Gatal pada daerah pubis dan sekitar.  Gatal malam hari
Klinis temporal sampai seluruh kepala  Gatal bisa meluas sampai abdomen, dada  Gejala klinis polimorf bisa sampai seluruh
tubuh
Parah  pembesaran KGB retroaurikular
Efloresensi  Erosi Makula serule  bercak berwarna abu atau Lesi kulit: terowongan (kunikulus) berbentuk
 Eksoriasi kebiruan garis lurus atau berkelok,
 Infeksi sekunder (pus, krusta) warna putih atau abu-abu dengan ujung papul
atau vesikel. Apabila terjadi
infeksi sekunder timbul pustul atau nodul.

Papul, vesicel, urtika, dll.


Lesi o.k garukan  erosi, eksoriasi, krusta,
infeksi sekunder
 Infeksi sekunder berat (plikapelonika 
rambut bergumpal oleh karena pus dan
krusta)

Tempat Kepala regio occiput & temporal  Regio pubis stratum korneum tipis, yaitu: sela
predileksi  Jenggot / kumis, alis, bulumata jari tangan, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipat ketiak, areola mamae,
umbilikus, bokong, genitalia eksterna, dan perut
bagian bawah. Pada bayi dapat mengenai
wajah, skalp, telapak tangan dan telapak kaki
Diagnosis Menemukan kutu / telur pada kepala Menemukan telur / kutu dewasa Diagnosis dibuat berdasarkan Cardinal Sign ( 2
dari 4) :
1) Pruritus nokturna
2) Menyerang kelompok
3) Kunikulus / terowongan pada tempat
predileksi
Menemukan tungau pada pemeriksaan
mikroskopis
Diagnosis  Tinea Kapitis  Dermatitis seboroika  Atopic dermatitis
Banding  Pioderma (impetigo krustosa)  Dermatomikosis  Dyshidrotic eczema
 Dermatitis seboroik  Pyoderma
 Contact dermatitis
 Insect bite reaction
Terapi 1) Topikal Malathion 0,5 / 1 %  1) Krim Gameksan 1%  dioleskan tipis Nonmedikamentosa :
lostio/spray. diseluruh tubuh diamkan 24 jam, setelah itu mandi.  Perbaiki hygiene
Bisa diulang 4 hari kemudian
Cara : keramas sebelum tidur, oleskan malathion,
kepala ditutuup dengan kain. Pagi keramas lalu disisir 2) Emulsi Benzyl benzoat 25%   Dekontaminasi  rebus pakaian, jemur sofa,
oleh sisir halus. Diulang 1 minggu kemudian Cara pakai sama seperti gameksan dll
2) Gama benzene heksa klorida /
gammexane 1 % Medikamentosa
Cara : Keramas, oleskan lalu diamkan 12 jam, Topikal :
keramas dan disisir serit. Diulang 1 minggu kemudian
 Krim permetrin 5% dioleskan pada kulit
3) Benzylbenzoat 25%.
Cara : sama seperti gammexane
dan dibiarkan selama 8 jam. Dapat diulang
setelah satu pekan.
4) Permethrin 1% , 5%  Krim lindane 1% dioleskan pada kulit dan
Infeksi sekunder  antibiotik topikal & dibiarkan selama 8 jam. Cukup sekali
sistemik pemakaian, dapat diulang bila belum sembuh
setelah satu pekan. Tidak boleh digunakan
pada bayi, anak kecil, dan ibu hamil
 Salep sulfur 5-10%, dioleskan selama 8 jam,
3 malam berturut-turut
 Krim krotamiton 10% dioleskan selama 8
jam pada hari ke-1,2,3, dan 8
 Emulsi benzil benzoat 10% dioleskan
selama 24 jam penuh

Sistemik :
 Antihistamin sedatif (oral) untuk mengurangi
gatal.
 Bila infeksi sekunder dapat ditambah
antibiotik sistemik.
 Pada skabies krustosa diberikan ivermektin
(oral) 0,2 mg/kg dosis tunggal, 2-3 dosis
setiap 8-10 hari. Tidak boleh pada anak-anak
dengan berat kurang dari 15 kg, wanita hamil
dan menyusui.
Prognosis Prognosis baik apabila higiene baik Higiene baik  prognosis baik  Prognosis sangat baik bila dilakukan tata
laksana dengan tepat.
 Pruritus dapat bertahan beberapa minggu
setelah pengobatan akibat reaksi
hipersensitif terhadap antigen tungau.
 Skabies nodular dapat bertahan beberapa
bulan setelah pengobatan.
 Skabies krustosa relatif sulit diobati.

Komplikasi
Pencegahan Higiene rambut kepala harus dijaga Higiene harus dijaga  Menjaga hygiene perorangan dan
lingkungan.
 Pemakaian obat secara benar dan kepada
seluruh orang yang kontak secara serempak.

Anda mungkin juga menyukai